REAKSI INTI

Dr. Yoyok Cahyono, MSi

Departemen Fisika, FSains ITS
Surabaya
BAHAYA YANG DITIMBULKAN DARI REAKSI NUKLIR

BEBERAPA MANFAAT DARI REAKSI NUKLIR

REAKSI INTI :
adalah proses perubahan
yang terjadi dalam inti atom
akibat tumbukan dengan
partikel lain atau berlangsung
dengan sendirinya.
 Y

x+X
y
x  X Y  y
 Reaksi Inti
• x + X  Y + y atau X(x,y)Y
Keluar partikel teramati dlm lab

Sasaran Inti sisa

Berkas partikel ditembakkan

• Contoh :
1. 1H2 + 29Cu63  30Zn64 + 0n1
Atau 29Cu63(1H2, 0n1) 30Zn64
2. p + Fe56  Co56 + n
Fe56(p,n) Co56
Kekekalan Energi Reaksi Inti

• Energi awal (sblm tumbukan) :

Ei = Kx + mxc2 + KX + MXc2
• Energi akhir (stlh tumbukan):
Ef = KY + MYc2 + Ky + myc2
• Karena tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem,
maka
Ef = Ei atau
KY + MYc2 + Ky + myc2 = Kx + mxc2 + KX + MXc2
• Ini dapat ditulis sebagai
[(KY+Ky)-(Kx+KX)]=[(MX+mx)c2-(MY + my)c2]
• Persamaan ini menyatakan :
Pertambahan energi kinetik = berkurangnya energi massa diam.
• Perubahan energi kinetik ini disebut Energi disintegrasi (energi
peluruhan) atau Q-value reaksi inti.
• Q = (KY+Ky)-(Kx+KX)
Energi kinetik akhir - Energi kinetik awal
• Q =(MX+mx)c2-(MY + my)c2
Energi massa diam awal - Energi massa diam akhir

• Q = (+), jika
1. Energi kinetik akhir > Energi kinetik awal
2. Energi massa diam awal > Energi massa diam akhir
 Disebut reaksi eksoergik atau reaksi eksotermis

• Q = (-)  reaksi endoergik atau reaksi

endotermis
 Reaksi dengan Q < 0, memerlukan masukan energi.
 nilai minimal (ambang) energi kinetik x.
 mx 
K x (th)  Q  1  
 MX 
 Bila energi kinetik x lebih kecil dari
energi ambang ini, reaksi tidak dapat berlangsung
 Energi ambang > besarnya Q-value dg faktor
(1+mx/Mx)

 Didalam eksperimen biasanya inti (target) diam,

yaitu KX= 0, sehingga
Q = (KY+Ky)-Kx
= (MX+mx)c2-(MY + my)c2
PENGUKURAN Q-VALUE
• Q = (KY+Ky)-(Kx+KX)
• Q =(MX+mx)c2-(MY + my)c2
Mengukur massa dan (paling umum) mengukur energi
kinetik partikel
Kadang2 massa yg tdk diketahui bisa ditentukan dr Q-
valuenya
• Metode yg lain : mengukur ‘energi partikel yang
ditembakkan’ dan ‘energi partikel yg dipancarkan’
- Hub. range-energy
- Analisis difleksi oleh medan listrik E
- Analisis difleksi oleh medan magnet B
(Buechner, dkk)
CONTOH:
1. Hitunglah energi yang dibebaskan dalam reaksi

235
U  n  Rb  93
Cs  2n
141

 235
 
Q  m U  m Rb  m Cs  m n  931,5 MeV
93 141 1

Q  235,04394  92,92172 140,91949 1,0087 931,5 MeV

Q  0,19403  931,5MeV

Q 180, 73895 MeV

PR 3 :

1. Tentukan Q-value untuk reaksi

H2 + Cu63  Zn64 + n1
2. Deuteron ditembakkan pada sasaran Cu63 dan neutron yang
teramati mempunyai energi kinetik 16,85 MeV.
a. Tuliskan reaksi tsb
b. Tentukan energi kinetik inti sisa.
3. Peluruhan Au198 teramati spt tabel berikut
Tentukan : Time elapsed
No (Jam) Cacah/menit
a. Waktu paruh,
1. 0 4810
konstanta
2. 12 4215
peluruhan, dan
3. 24 3705
waktu hidup
4. 36 3281
rata2
5. 48 2850
b. Aktivitas sampel
6. 60 2520
setelah 2 minggu
7. 72 2211
c. Jumlah atom
8. 84 1998
yang tidak
9. 96 1775
meluruh setelah
10. 108 1502
2 minggu
CROSS SECTION
σ : luas efektif mengelilingi sebuah
A atom dimana jika partikel msk
reaksi inti akan terjadi
σ
n : jumlah inti persatuan vol

ndt : jumlah inti persatuan luas

Andt : jumlah inti di luasan A
Andt(σ) : luas efektif total
dt
Luas efektif fraksional : f = Andt(σ)/A = nσdt
Perubahan intensitas : dI = - fI
 - dI/I = nσdt  I = Ioe-nσt
Karena jumlah partikel sebanding dengan intensitas
 N = Noe-nσt
 No : jumlah partikel masuk
 N : jumlah partikel sisa stlh melintasi tebal t

σ : cross section mikroskopis

Satuan (barn atau b)  1 b = 10-24 cm2
Σ=nσ : cross section makroskopis

Koefisien absorpsi : Σ= α = nσ  N = Noe-αt

MEAN FREE PATH : MFP
(Jarak rata2 yang dilewati partikel)
N0

 xdN 1


   nx
x 0
N0
 xn N 0 e dx
N0
 dN
0

0

1
  d (nx)
 nx
 xn e
n 0 =y

1

y
 ye dy
n 0
1 1 1
 x 
n  
KECEPATAN REAKSI (RR)
(Banyaknya reaksi yang terjadi persatuan waktu)

RR = (qv)(nσt)A
= (Φ)(nσ)V  Φ= qv : jumlah partikel pada sat
luas dlm satuan waktu
= ΦσN  N=nV : jumlah inti total

Atau
RR = ΦΣV
Cross Sections dan Reaction Rate
1. Foil Tembaga (65Cu) dengan kerapatan permukaan 0,01g cm-2
diiradiasi dengan sinar neutron cepat dengan intensitas 2.1010 n s-1
cm-2. Luas total balok adalah 0,5 cm-2. Setelah iradiasi selama 1
menit, total 6.107 64Cu telah terbentuk. Perkirakan penampang reaksi,
65Cu (n, 2n) 64Cu. Abaikan inti (t 12,7 jam) inti 64Cu yang meluruh
1/2
selama iradiasi.
Solusi : ( RR =  N Φ)
RR = 6.107 /60 =106 64Cu s-1.
N = 6,022.1023.0,01 cm-2.0,5 cm2/ 65 = 9,26.1019 65Cu.
106 s-1 = .9,26.1019 .2.1010 s-1 cm-2

 = 1.08.10-24 cm2 = 1.08 b

Jadi Cross section nya adalah 1.08 b untuk reaksi 65Cu (n, 2n) 64Cu.

18
2. Cross section untuk neutron capture kobalt adalah 17 b. Perkirakan
laju reaksi nuklir ketika 1 g 59Co diiradiasi oleh neutron dengan
intensitas 1015 n s-1 cm-2 dalam reaktor.
Solusi :
N = 6.022.1023 .1/ 59 = 1.02.1022 59Co
RR =  N Φ
= 17.10-24 .1.02.1022.1015 = 1.74.1014 60 Co s-1

19
REAKSI FISI
Reaksi dimana inti berat (A>200) membelah menjadi 2
buah inti yang lebih ringan.
Ada 2 jenis fisi :

1. Fisi Spontan

2. Fisi yang diinduksi

DIINDUKSI/DITEMBAK

= SPONTAN = REAKSI FISI BERANTAI

 Energi Fisi

Energi kinetik hasil reaksi fisi jauh lebih besar dari pada
neutron yang membombardir dan atom target.

EK sblm reaksi fisi << EK stlh reaksi fisi

Energi yang dikeluarka akibat reaksi fisi

235 1 138 96 1

92
U + 0
n 55
Cs + 37
Rb + 2 0
n
Element Atomic Mass (kg)
235 U 3.9014 x 10-25
92
138 Cs 2.2895 x 10-25
55
96 Rb 1.5925 x 10-25
37
1 1.6750 x 10-27
0n
Totam massa sebelum dan setelah reaksi fisi terjadi

Total massa sebelum:

3.9014 x 10-25 + 1.6750 x 10-27 = 3.91815 x 10-25 kg

Total massa setelah:

2.2895 x 10-25 + 1.5925 x 10-25 + (2 x 1.6750 x 10-27) = 3.9155 x 10-25 kg

total massa sebelum > total massa setelah reaksi fisi

Selisih massa, m = massa total sebelum fisi – massa total setelah fisi

m = 3.91815 x 10-25 – 3.91550 x 10-25

m = 2.65 x 10-28 kg

Reduksi massa  energy yang dihasilkan

Energy yang dikeluarkan

E
E = mc2
m c2
Where:
E = energy released (J)
m = mass difference (kg)
c = speed of light in a vacuum (3 x 108 ms-1)
Energi yg dihasilkan oleh reaksi fisi berikut :

235 1 138 96 1
92
U + 0
n 55
Cs + 37
Rb+ 20
n
m = 2.65 x 10-28 kg E = mc2
c = 3 x 108 ms-1 E = 2.65 x 10-28 x (3 x 108)2
E=E E = 2.385 x 10-11 J

Kecil  reaksi berantai !!!

Setiap atom U-235 mempunyai massa 3.9014 x 10-25 kg.

Total jumlah atom dlm 1 kg U-235 adalah

= 1/3.9014 x 10-25 = 2.56 x 1024 atoms

total energy = energy per fission x number of atoms

total energy = 2.385 x 10-11 x 2.56 x 1024

= 6.1056 x 1013 J
REAKSI FUSI :
reaksi dimana 2 nukleon atau inti yang relatif ringan (A<20)
saling bergabung membentuk inti yang lebih berat, dengan
melepaskan energi.

• Contoh :
• 1H1+0n1 1H2, Q=2,23 MeV
• 1H2+1H2  2He4, Q=23,8 MeV
• 1H3+1H2  2He4+0n1, Q=17,6 MeV
Beberapa contoh reaksi fusi
dan energi yang dihasilkan :

D+D  He3 + n 3.27 MeV

D+D  T+p 4.04 MeV

T+D  He4 + n 17.26 MeV

He3 + D  He4 + p 18.34 MeV

Li6 + D  2He4 22.4 MeV

Li7 + p  2He4 17.3 MeV

He3+He3  2p + He4 12.86 MeV

 Energy from Fusion

Calculate the following:

• The mass difference.

• The energy released per fusion.

 Energy from Fusion
2 3 4 1

1
H + 1
H 2
He + 0
n + Energy
The total mass before fusion (LHS of the equation):

3.345 x 10-27 + 5.008 x 10-27 = 8.353 x 10-27 kg

The total mass after fission (RHS of the equation):

6.647 x 10-27 + 1.675 x 10-27 = 8.322 x 10-27 kg

Energy from Fusion
m = total mass before fission – total mass after fission

m = 8.353 x 10-27 – 8.322 x 10-27

m = 3.1 x 10-29 kg
Energy from Fusion
2 3 4 1

1
H + 1
H 2
He + 0
n + Energy
m = 3.1 x 10-29 kg E = mc2
c = 3 x 108 ms-1 E = 3.1 x 10-29 x (3 x 108)2
E=E E = 2.79 x 10-12 J

The energy released per fusion is 2.79 x 10-12 J.