ANALISIS KERAPATAN DATA EKSPLORASI DAN ESTIMASI SUMBERDAYA DENGAN
PENDEKATAN GEOSTATISTIK PADA ENDAPAN NIKEL LATERIT DI DAERAH HALMAHERA TIMUR
Endapan nikel laterit banyak ditemukan di Indonesia, terutama di daerah Indonesia
bagian timur. beberapa lokasi yang diperkirakan juga memiliki potensi endapan nikel laterit dan hingga saat ini sedang dilaksanakan kegiatan eksplorasi pada pulau-pulau kecil di Halmahera, antara lain Blok Sangaji di Tanjung Buli, Pulau Obi, dan Pulau Pakal. Pada penelitian ini dilakukan analisis kerapatan data eksplorasi melalui konstruksi variogram, serta estimasi dan pemodelan sumberdaya untuk endapan nikel laterit menggunakan metode geostatistik yaitu Ordinary Blok Kriging secara 3 dimensi. Analisis kerapatan data eksplorasi dilakukan berdasarkan data-data pemboran eksplorasi di Pulau A dan B, Halmahera Timur dengan spasi rata-rata antar lubang bor 25 m di A dan 25-100 m di B, sedangkan spasi assay conto bor per 1 m kedalaman di kedua pulau. Variabel estimasi yang digunakan adalah nilai kadar Ni dan Fe (dalam %). Analisis statistik univarian terhadap basis data meliputi analisis statistik kadar Ni dan kadar Fe. Tujuan analisis adalah untuk mengetahui parameter atau karakterisik populasi endapan data assay hasil pemboran pada Pulau A dan Pulau B. Histogram kadar Ni terhadap semua data assay dengan interval kelas 0,2% (Gambar3) memperlihatkan distribusi data kadar pada Pulau A dan Pulau B yang mengumpul pada kadar di bawah 4%. Sementara untuk pencilan data kadar Ni di Pulau A pada kadar Ni > 6% dan untuk Pulau B pada kadar Ni > 5,6%. Mengenai teknik dan penentuan parameter dalam membuat variogram eksperimental dan fitting variogram model. Variogram dihitung dengan algoritma sederhana yaitu perbedaan rata-rata antara dua titik contoh dengan jarak tertentu. Agar perbedaan tersebut bernilai positif, maka perlu diaplikasikan perhitungan statistik yang berdasarkan pada perbedaan kuadrat. Perbedaan kuadrat tersebut diasumsikan sebagai ekspektasi. Domain estimasi sumberdaya nikel laterit di Pulau A dibedakan menjadi 3 (tiga) blok berdasarkan pola pemboran yang ada yaitu pada Blok Utara, Blok Selatan A, dan Selatan B. Dimana batasan perhitungan sumberdaya pada masing-masing blok merupakan outline terluar dari blok/grid pemboran terluar. Adapun tahapan perhitungan sumberdaya nikel laterit adalah sebagai berikut : 1. Melakukan estimasi nilai kadar Ni dan Fe pada masing-masing grid pada model blok dengan menggunakan metode Ordinary Blok Kriging 3D. 2. Menentukan batas (boundary) perhitungan sumberdaya pada peta dasar. 3. Melakukan koreksi nilai kadar Ni dan Fe hasil estimasi, dimana data yang berada di luar batas perhitungan sumberdaya, batas topografi, dan batas bottom borehole dihilangkan. 4. Melakukan penentuan zona-zona endapan nikel laterit berdasarkan nilai kadar Ni dan Fe hasil taksiran dengan parameter cut off yang telah ditentukan. 5. Melakukan perhitungan volume, tonase, ketebalan, dan kadar rata-rata pada masing- masing zona endapan nikel laterit. 6. Menerapkan faktor perolehan (recovery factor) terhadap sumberdaya yang diperoleh dari hasil perhitungan. Pada penelitian ini, faktor perolehan diasumsikan sebesar 100%.