Anda di halaman 1dari 6

Perjanjian Sewa Menyewa Rumah

Pada hari ini ………. tanggal …………. tahun …………………., di ……………….. telah dibuat
dan ditandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Rumah (untuk selanjutnya disebut sebagai
“Perjanjian” ) oleh dan antara :

1. Tuan/ Nyonya ………………………, (*disesuaikan dengan identitas pemilik rumah)


pemegang KTP Nomor …………. yang berlaku sampai dengan tanggal …………….
beralamat di………. sebagai pihak yang menyewakan (untuk selanjutnya disebut “PIHAK
PERTAMA”);

2. Tuan/ Nyonya ………… (*nama Branch Manager Kantor Cabang), pemegang KTP Nomor
…………. yang berlaku sampai dengan tanggal ……………. beralamat di………. sebagai
pihak penyewa (untuk selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”).

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-sama disebut juga sebagai "PARA PIHAK",
dengan ini menerangkan bahwa PIHAK PERTAMA setuju untuk menyewakan kepada PIHAK
KEDUA Objek Sewa berupa:

- sebuah rumah untuk tempat tinggal PIHAK KEDUA, seluas kurang lebih [..] M2 (..),
yang berdiri diatas tanah seluas kurang lebih [..] M2 (..), dengan sambungan listrik
dengan daya [..] W (.. Watt), sambungan air dari Perusahaan Air Minum (PAM) dan 1
(satu) sambungan telepon dengan nomor [..], terletak di ………, Kecamatan ………..
Kelurahan………., setempat dikenal sebagai Jalan [..], yang dimiliki oleh PIHAK
PERTAMA berdasarkan Sertifikat Hak nomor …… tanggal ( ….) yang dikeluarkan
secara sah oleh Kantor Pertanahan Kota terdaftar atas nama [..] sertifikat mana aslinya
diperlihatkan kepada PIHAK KEDUA, untuk selanjutnya disebut juga sebagai
"Rumah".

PIHAK KEDUA dengan ini setuju untuk menyewa dari Pihak Pertama Objek Sewa berupa
Rumah sebagaimana tersebut diatas.

Adapun sewa menyewa Rumah ini dilangsungkan dan diterima dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
JANGKA WAKTU

(1) Sewa menyewa ini berlaku untuk jangka waktu ………… tahun lamanya ("Jangka Waktu
Sewa") terhitung mulai sejak tanggal [..] (..) sehingga akan berakhir pada tanggal [..] (..),
yang dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan dengan harga sewa serta syarat-syarat
yang akan dimufakati dan ditentukan kemudian oleh PARA PIHAK.

(2) Apabila salah satu pihak bermaksud untuk memperpanjang ataupun tidak memperpanjang
Jangka Waktu Sewa, maka harus memberitahukan maksudnya itu kepada pihak lainnya
secara tertulis paling-lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelum Jangka Waktu Sewa diatas
berakhir.

PASAL 2
HARGA SEWA DAN PEMBAYARAN UANG SEWA

(1) Sewa menyewa Rumah ini dilakukan dengan uang sewa sebesar Rp.[..] (..) per tahun,
sehingga uang sewa seluruhnya untuk selama Jangka Waktu Sewa [..] (..) tahun adalah
sebesar Rp.[..] (..), harga tersebut tidak termasuk potongan PPH (Pajak Penghasilan) atas
sewa, dimana PPH tersebut akan disetorkan oleh PIHAK KEDUA, untuk dan atas nama
PIHAK PERTAMA. Jumlah uang sewa mana akan dibayar oleh PIHAK KEDUA dalam [..]
(..) kali pembayaran sebagai berikut :

a. Pembayaran pertama ("Pembayaran Pertama") sebesar Rp.[..] (..)telah dilakukan oleh


PIHAK KEDUA pada tanggal [..] (..), dan untuk penerimaan uang sejumlah tersebut
PIHAK PERTAMA telah memberikan kwitansi atau tanda penerimaan uangnya
tersendiri.

b. Pembayaran sisanya ("Pembayaran Kedua") sebesar Rp.[..] (..), akan dilunasi sekaligus
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA segera setelah Perjanjian ini
ditandatangani dengan cara transfer ke rekening bank PIHAK PERTAMA yaitu di Bank
[..] Cabang [..], nomor rekening [..] atas nama [..], dengan bukti transfer tersendiri.

(2) Apabila di kemudian hari Rumah tersebut ternyata terkena penggusuran oleh instansi yang
berwenang atau karena suatu hal yang disebabkan karena kesalahan atau kelalaian PIHAK
PERTAMA sehingga mengakibatkan PIHAK KEDUA tidak dapat menempati Rumah
tersebut sampai dengan Jangka Waktu Sewa berakhir, maka PIHAK KEDUA berhak
meminta pengembalian sisa uang sewa yang belum berjalan kepada PIHAK PERTAMA dan
PIHAK PERTAMA wajib mengembalikan sisa uang sewa yang belum berjalan kepada
PIHAK KEDUA secara penuh tanpa potongan apapun dalam waktu 5 (lima) hari kalender.

PASAL 3
JAMINAN TERHADAP GANGGUAN DAN TUNTUTAN HUKUM ATAS RUMAH

(1) PIHAK PERTAMA menjamin PIHAK KEDUA bahwa Rumah tersebut diatas adalah benar-
benar milik PIHAK PERTAMA sendiri, tidak ada orang atau pihak lain yang turut
memilikinya baik sebagian maupun seluruhnya, tidak dalam persewaan dengan pihak lain,
tidak sedang dan tidak akan dijadikansebagai jaminan hutang untuk menjamin hutang
siapapun juga kepada lembaga perbankan maupun lembaga keuangan non bank lainnya,
dan tidak dalam sengketa atas perkara dalam bentuk apapun juga, dan bahwa selama
Perjanjian ini berlaku PIHAK KEDUA tidak akan mendapat gangguan dan atau tuntutan
dari siapapun juga berkenaan dengan penyewaan atau pemakaian Rumah tersebut oleh
PIHAK KEDUA.

(2) PIHAK PERTAMA juga menjamin PIHAK KEDUA bahwa di halaman depan Rumah tidak
ada pedagang kaki lima (“PKL”) termasuk warung-warung yang beroperasi pada waktu
kapanpun dan apabila dikemudian hari- ternyata ada, maka atas pemberitahuan atau
permintaan secara tertulis dari PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA atas biaya dan
risikonya sendiri harus menutup atau membongkar atau menyuruh pergi PKL tersebut
dalam waktu 1 x 24 jam sejak pemberitahuan permintaan itu.

PASAL 4
MENGULANG SEWAKAN

(1) Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA tidak
diperkenankan untuk mengulang sewakan (menyewakan kembali) Rumah kepada pihak
lain.

(2) Pengulang sewaan tersebut dapat dilakukan dengan ketentuan bahwa :


a. Harga sewa semata-mata adalah urusan dan hak PIHAK KEDUA untuk sendiri
menentukan sesuai kesepakatan bersama PIHAK PERTAMA.
b. Jangka waktu penyewaan kembali tidak boleh melewati batas jangka waktu penyewaan
oleh PIHAK KEDUA sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Perjanjian ini.
c. Kecuali tentang harga penyewaan kembali, yang ditentukan menurut ketentuan dalam
Pasal 4 ayat (2) huruf a, penyewa baru wajib tunduk sepenuhnya kepada semua
ketentuan sewa menyewa dalam Perjanjian ini dan hal tersebut harus dibuktikan
dengan dibuat dan ditandatanganinya surat pernyataan dari penyewa baru bahwa
penyewa baru telah mengetahui dan mengerti isi Perjanjian ini dan mengikat diri untuk
memenuhi segala hak dan kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
berdasarkan Perjanjian ini.

PASAL 5
PENGGUNAAN RUMAH

PIHAK KEDUA akan menggunakan Rumah tersebut sebagai tempat tinggal PIHAK KEDUA.

PASAL 6
PEMELIHARAAN

(1) PIHAK KEDUA wajib memelihara dan merawat Rumah dengan sebaik baiknya atas biaya
PIHAK KEDUA sendiri.
(2) Bilamana Perjanjian sewa-menyewa ini karena sebab apapun juga berakhir, maka PIHAK
KEDUA harus mengembalikan Rumah kepada PIHAK PERTAMA dalam keadaan
pemeliharaan yang baik.

PASAL 7
PERUBAHAN PADA TATA RUANG RUMAH

PIHAK KEDUA dapat dengan biayanya sendiri mengadakan penambahan dan atau perubahan
pada tata ruangan Rumah tanpa merubah struktur bangunannya, dan untuk itu PIHAK
KEDUA wajib memperoleh persetujuan dari PIHAK PERTAMA terlebih dahulu dan walau
bagaimanapun segala perubahan, penambahan dan atau perbaikan menjadi miliknya PIHAK
PERTAMA pada waktu Rumah tersebut selesai disewa oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 8
KERUSAKAN BESAR PADA OBYEK SEWA

(1) Kerusakan-kerusakan besar yang tidak termasuk dalam kategori pemeliharaan biasa, dan
yang semata mata bukan karena kesalahan atau kehilafan PIHAK KEDUA, melainkan
karena kesalahan atau cacatnya konstruksi atas Rumah menjadi risiko dan tanggungjawab
PIHAK PERTAMA, dan harus diperbaiki selekas mungkin oleh dan atas biaya PIHAK
PERTAMA.
(2) Bilamana atas teguran pertama oleh PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA tidak melakukan
perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) Perjanjian ini, maka PIHAK
KEDUA berhak untuk sendiri melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan dan
biayanya tetap harus dipikul oleh PIHAK PERTAMA, dan bila dalam hal tersebut PIHAK
KEDUA melakukan perbaikan-perbaikan dengan dananya sendiri terlebih dahulu, maka
PIHAK PERTAMA wajib menggantinya, Adanya perbaikan tersebut harus diberitahukan
oleh PIHAK KEDUA untuk diketahui oleh PIHAK PERTAMA.
(3) Kerusakan besar yang disebabkan karena kesalahan atau kekhilafan PIHAK KEDUA,
menjadi tanggungjawab sepenuhnya PIHAK KEDUA.

PASAL 9
KETAATAN TERHADAP PERATURAN

PIHAK KEDUA wajib mentaati peraturan yang berwajib khusus di bidang


kesusilaan/ketertiban umum, kebersihan dan kesehatan mengenai pemakaian Rumah dan
PIHAK KEDUA menjamin PIHAK PERTAMA mengenai hal itu tidak akan mendapat teguran
dan atau tuntutan apapun juga.

PASAL 10
PENYERAHAN KEMBALI RUMAH PADA WAKTU SEWA BERAKHIR

(1) Bilamana Perjanjian sewa menyewa ini berakhir, PIHAK KEDUA harus menyerahkan
Rumah dalam keadaan kosong dalam arti sudah tidak dihuni dan tidak ada lagi barang
milik siapapun didalamnya dan dalam terpelihara baik dan lengkap kepada PIHAK
PERTAMA pada tanggal berakhirnya perjanjian.

(2) Bilamana PIHAK KEDUA tidak menyerahkan kembali Rumah dalam keadaan kosong
kepada PIHAK PERTAMA pada waktu yang telah ditetapkan (terlambat), maka PIHAK
KEDUA dikenakan denda oleh PIHAK PERTAMA yang besarnya untuk tiap-tiap hari
keterlambatan adalah sebesar Rp.[..] (..) per hari, denda mana harus dibayar tunai dan
sekaligus.

PASAL 11
BIAYA-BIAYA
(1) Apabila PIHAK KEDUA bermaksud untuk menambah daya atau beban listrik dan saluran
telepon, maka PIHAK PERTAMA akan membantu pemasangan tambahan tersebut dengan
biaya sesuai dengan yang dikeluarkan oleh pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan
telekom ditanggung PIHAK KEDUA dan setelah masa sewa berakhir maka telepon
tersebut menjadi milik PIHAK PERTAMA tanpa ganti rugi.
(2) Biaya pemakaian listrik dan telepon selama PIHAK KEDUA memakai Rumah ditanggung
serta dibayar oleh PIHAK KEDUA, demikian juga segala pungutan/iuran lain berkenaan
dengan penggunaan dan pemeliharaan Rumah menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
(3) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) selama masa sewa dibayar oleh PIHAK PERTAMA.
(4) Apabila selama berlangsungnya sewa menyewa ini, karena kesalahan atau kehilafan
PIHAK KEDUA, sambungan listrik atau telepon ke Rumah diputus atau dicabut oleh yang
berwenang, maka PIHAK KEDUA wajib melakukan dan menyelesaikan penyambungan
kembali dengan seluruh biayanya adalah menjadi tanggungan dan wajib dibayar oleh
PIHAK KEDUA sendiri.
(5) Bila atas pemberitahuan atau teguran PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA tidak melakukan
Penyambungan kembali sambungan listrik/telepon/PAM sebagai dimaksud dalam Pasal
12 ayat (4) Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak melakukan penyambungan
kembali, akan tetapi atas tanggungan dan biaya dari PIHAK KEDUA.

PASAL 12
HAL-HAL LAIN

Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, akan diputuskan oleh kedua
belah pihak secara musyawarah untuk mufakat.

PASAL 13
DOMISILI

Untuk Perjanjian ini dengan segala urusan, akibat serta pelaksanaannya, PARA PIHAK
memilih tempat kedudukan hukum yang umum dan tetap pada Kantor Panitera Pengadilan
Negeri […] di [*sesuai domisili rumah tersebut berada].

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap asli yang masing-masing bermaterai
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, ditandatangani oleh PARA PIHAK pada
hari, tanggal, bulan dan tahun seperti tersebut di atas.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


YANG MENYEWAKAN PENYEWA
Ttd + Materai Rp. 6000

_________________ ___________________

Anda mungkin juga menyukai