Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TEORI PUSTAKA

1. Hemoglobin
A. Definisi hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang
berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan
tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah
berwarna merah.
Saat ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah
menggunakan mesin otomatis selain mengukur hemoglobin mesin pengukur
akan memecah hemoglobin menjadi sebuah larutan. Hemoglobin dalam
larutan ini kemudian dipisahkan zat lain dengan menggunakan zat kimia
bernama nilai sinar yang berhasil diserap oleh hemoglobin.
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang
mengandung besi dalam sel darah merah mamalia dan hewan lainnya.
Molekul hemoglobin terdiri dari : globin, apoprotein, dan empat gugus heme,
suatu molekul organik dengan satu atom besi.

B. Fungsi hemoglobin
Fungsi hemoglobin dalam darah adalah :
a. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam
jaringan tubuh.
b. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa keseluruh
jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan baku.
c. Membawa carbondioksida dari jaringan tubuh sebagai hasil
metabolisme ke paru-paru untuk dibuang.
d. Untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan darah atau tidak
dapat diketahui dengan pengukuran kadar Hb. Penurunan kadar Hb
dari normal berarti kekurangan darah. Kekurangan darah berarti
anemia. Selain kekurangan Hb juga disertai dengan eritrosit yang
berkurang serta nilai hematokrit dibawah normal.
C. Jenis - jenis hemoglobin (Hb)
Pada manusia telah dikenal kurang dari 14 macam Hb yang
dipelajari secara mendalam dengan bantuan elektrokoresis. Hb diberi
nama dengan simbol alfabeta misalnya ; Hb A, Hb C, Hb D, Hb E, Hb F,
Hb G, Hb I, Hb M, Hb S, dan sebagainya. (Joice, 2008)
Kadang-kadang Hb diberi nama menurut kota tempat ditemukan
jenis Hb atau orang yang menemukannya, misalnya ; Hb New York, Hb
Sydney, Hb Bart, Hb Gower, dan lain-lain. Hb A (Adult Dewasa) mulai
diproduksi pada usia 5 - 6 bulan kehidupan intrauterine janin, pada usia 6
bulan postnatal kosentrasi Hb A 99%. Hb A terdiri dari 2 rantai α dan 2
rantai β. Hb F (Foetus janin) mulai ditemukan dalam darah pada minggu
ke dua puluh usia kehamilan. Pada bayi Hb F dan sebelum usia 2 tahun
jumlah tinggal sedikit, diganti oleh Hb A. Karena sifatnya yang resisten
terhadap alkali, Hb F ini mudah dipisahkan dari Hb A. Hb F terdiri dari 2
rantai α dan 2 rantai T.

D. Sintesis hemoglobin
Fungsi utama sel darah merah adalah mengangkut O2 ke jaringan
dan mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru-paru. Untuk mencapai
pertukaran gas ini, sel darah merah mengandung protein khusus, yaitu
hemoglobin dan setiap hemoglobin dewasa normal (Hb A) terdiri atas
empat rantai polipeptida α2 β2, masing-masing dengan gugus haemnya
sendiri. Berat molekul Hb A adalah 68.000 darah dewasa normal juga
berisi jumlah kecil dua hemoglobin lain, Hb F dan Hb A2 yang juga
mengandung rantai y dan rantai s masing-masing sebagai pengganti β.
65% hemoglobin disintesis dalam eritroblas dan tiga puluh lima persen
hemoglobin disintesis pada stadium retikulosit. Sintesis haem, terjadi
banyak dalam mitokondria oleh sederet reaksi biokimia yang dimulai
dengan kondensasi glisin dan suksinil. Koenzim A dibawah aksi enzim
kunci data-amino laevulinic acid (Ala) sintase yang membatasi kecepatan.
Pridoksal fosfat (Vitamin B) adalah koenzim untuk reaksi ini yang
diransang oleh eritro protein dan dihambat oleh hacm. Akhirnya
protoporfirin bergabung dengan besi untuk membentuk hacm yang
masing-masing molekulnya bergabung dengan rantai globin yang terbuat
pada poliribosom. Kemudian tetramer empat rantai globin dengan
masing-masing gugus hacmnya sendiri terbentuk dalam “kantong” untuk
membangun molekul hemoglobin.

E. Struktur hemoglobin
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan
porifin yang menahan satu atom besi. Atom besi ini merupakan situs/lokal
ikatan oksigen. Porifin yang mengandung besi disebut heme. Nama
hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin. Globin sebagai
istilah generik untuk protein globural. Ada beberapa protein mengandung
heme, dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan paling banyak
dipelajari.
Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4
subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua sub unit mirip secara
struktural dan berukuran hampir sama. Tiap sub unit memiliki berat
molekul ± 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya
menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap sub unit hemoglobin mengandung
satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memilki kapasitas
empat molekul oksigen.

2. Pemeriksaan Hemoglobin
Kadar hemoglobin adalah salah satu pengukuran tertua dalam laboraturium
kedokteran dan merupakan tes darah yang paling sering dilakukan. Kisaran
normal hemoglobin dipengaruhi oleh berbagai variable dan kadar harus
diinterpretasikan dan dihubungkan dengan beberapa faktor, yaitu kehamilan,
penduduk pada daerah dataran yang tinggi, latihan fisik, merokok dan yang
berkaitan dengan penyakit lainnya.
Terdapat beberapa metode yang dipakai dalam menentukan nilai hemoglobin
seperti :
a. Mengukur kadar Hb menggunakan metode sahli.
b. Mengukur kadar Hb menggunakan fotometrik atau
Cyanmethemoglobin.
c. Menetapkan nilai hemotokrit.
d. Menggunakan metode POCT
e. Menggunakan metode analizer

3. Interprestasi Hasil Berdasarkan Nilai Normal Atau Nilai Rujukan


a. Nilai normal Hemoglobin metode Hb Sahli & Metode Cyanmethemoglobin
Pria : 14 – 18 g/dl
Wanita : 12 – 16 g/dl
Bayi baru lahir : 16 – 25 g/dl
Bayi : 10 – 15 g/dl
Anak muda : 11 – 14 g/dl
Anak-anak : 12 – 16 g/dl

b. Nilai normal Hemoglobin metode Hematokrit


Bayi baru lahir : Sekitar 50% – 70%
Bayi usia 1 minggu : Sekitar 37% – 49%
Bayi usia 3 bulan : Sekitar 30% – 36%
Bayi usia 1 tahun : Sekitar 28% – 45%
Anak-anak : Sekitar 36% – 40%
Pria dewasa : Sekitar 38% – 50%
Wanita dewasa : Sekitar 36% – 46%

Anda mungkin juga menyukai