Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS PEMBIAYAAN DIKLAT

PROSES PERENCANAAN RETURN ON INVESTMENT (ROI)

DOSEN PENGAMPU: Drs. Sutarto, M.SC.,Ph.D

OLEH:

LAURA SINAR UTAMI (17702251032)

VICI SYAHRIL CHAIRANI (17702251012)

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas kasih
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Proses
Perencanaan Return On Investment (ROI)” yang dalam penyusunannya mungkin ditemui
sedikit hambatan namun itu semua kami jadikan sebagai latihan untuk kami lebih menjadi
lebih baik. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok mata kuliah
Analisis Pembiayaan Diklat yang harus ditempuh oleh mahasiswa PTK semester 2
Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulisan makalah ini kami merasa masih ada kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki tim penulis saat ini.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih banyak
kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini baik secara
langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan memberkati semua pihak yang telah
membantu, dan turut mengambil bagian dalam penyelesaian makalah ini. Amin.

Yogyakarta, Mei 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................2


DAFTAR ISI ............................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................4
DAFTAR TABEL....................................................................................................5
A. PENDAHULUAN ............................................................................................6
B. PEMBAHASAN ...............................................................................................6
1. ROI (Return on Investment) ..........................................................................6
2. Model Metodologi ROI.................................................................................7
3. Tahapan Perencanaan ROI menurut Philips .................................................8
4. Contoh tahapan Perencanaan ROI menurut PhillipsError! Bookmark not defined.
C. RINGKASAN .................................................................................................17
D. REFERENSI ...................................................................................................18
E. PERTANYAAN KELAS ............................... Error! Bookmark not defined.

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Model Metodologi ROI Philips..............................................................8


Gambar 2. Grafik Performance Value Terhadap PelatihanError! Bookmark not defined.
Gambar 3. Tahapan Perencanaan ROI ................... Error! Bookmark not defined.

4
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Metode Pengumpulan Data..............................................................9


Tabel 2. Data Collection Plan ............................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. ROI Analysis Plan ................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. Evaluation Project Plan........................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 5. Evaluation Project Plan – Project DesignError! Bookmark not defined.
Tabel 6. Evaluation Project Plan – Project ImplementationError! Bookmark not defined.
Tabel 7. Performance Value .................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 8. Evaluation Project Plan........................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 9. Fix Capital .............................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 10. Working Capital..................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 11. Working Capital Perhitungan Variable Cost per Paket JusError! Bookmark not
defined.
Tabel 12. Lembar Analisis Biaya (Cost Analysis) . Error! Bookmark not defined.
Tabel 13. Lembar Analisis Keuntungan ( Benefit Analysis)Error! Bookmark not defined.
Tabel 14. Analisis Perhitungan BCR, ROI, dan PPError! Bookmark not defined.

5
A. PENDAHULUAN

Menurut Syamsuddin (2009:63), “Return on Investment (ROI) atau yang sering juga
disebut dengan “Return on Total Assets” merupakan pengukuran kemampuan perusahaan
secara keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini,
semakin baik keadaan suatu perusahaan”
Sedangkan menurut Simamora (2002:280), “Return on Investment atau yang juga
disebut dengan tingkat imbalan atas investasi adalah laba operasi bersih dibagi investasi
dalam aset yang digunakan untuk meraup laba bersih”. Flamholtz (1985) defines ROI as a
financial ratio that expresses profit in direct relation to investment. Financially, the ROI is
simply the net profits (or savings) expected from a given investment (Meng & Berger, 2012).
(Kelly et al., 2012) mengatakan bahwa “ROI is the total value returned by a product
or service as compared with the total cost to produce that product or provide the service.
Financial executives use ROI to decide how best to spend a sum of money or to determine
the earnings that can be realized on a particular investment”.

Jadi berdasarkan defini diatas dapat disimpulkan bahwa ROI adalah teknik yang
digunakan untuk menilai tingkat pengembalian investasi dan laba bersih dari penjualan
produk-produk perusahaan/ pelatihan, dimana perhitungan tersebut dapat dilakukan dengan
laba bersih dibagi modal investasi.
Analisa ROI merupakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pemimpinan
perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Setiap
membangun usaha kita harus benar-benar teliti dalam melihat peluang usaha yang paling
menguntungkan dan memiliki peluang lebih besar untuk bisa mendapatkan uang. Investor
harus bisa menghitung apakah usaha memberikan keuntungan atau tidak. Itulah sebabnya
perhitungan ROI perlu dilakukan sebelum memulai bisnis. Ini juga berlaku bagi investor
sebelum memberikan dana dan harus mempertimbangkan tingkat ROI yang diberikan ke
rekan bisnis.
B. PEMBAHASAN

1. ROI (Return on Investment)


ROI (singkatan bahasa Inggris : return on investment) atau ROR (singkatan
bahasa Inggris: rate of return) – dalam bahasa Indonesia disebut laba atas investasi –
adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah

6
uang yang diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut dapat disebut
bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok, basis biaya
investasi. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan bukan dalam nilai
desimal. ROI tidak memberikan indikasi berapa lamanya suatu investasi. Namun
demikian, ROI sering dinyatakan dalam satuan tahunan atau disetahunkan dan sering juga
dinyatakan untuk suatu tahun kalendar atau fiskal. (wikipedia)
Untuk melakukan sebuah investasi pada perusahaan, mengadakan pelatihan atau
membuka sebuah usaha, toko ataupun perusahaan, penting bagi seorang investor untuk
memikirkan mengenai peluang keuntungan yang dihasilkan oleh usaha atau proyek atau
pelatihan yang ingin dilakukan, kita harus cermat dan jeli sebelum berinvestasi. Apakah
investasi yang dilakukan akan menghasil benefit yang cukup baik jika dilakukan untuk
kurun waktu yang lama. Disinilah ROI memiliki peran yang sangat penting dan perlu
untuk dilakukan. Perhitungan ROI ini digunakan dalam bisnis untuk melihat
perbandingan berbagai skenario untuk investasi yang akan menghasilkan keuntungan dan
keuntungan terbesar bagi perusahaan. Namun, perhitungan ini juga dapat digunakan
untuk menganalisis skenario terbaik untuk bentuk investasi lain, seperti jika seseorang
ingin membeli mobil, membeli komputer, membayar biaya kuliah, dll (tidak hanya untuk
keperluan bisnis). (Major, 2017)

2. Model Metodologi ROI

Metodologi Return on Investment (ROI) yang dikembangkan oleh Dr. Jack J.


Phillips dan Dr. Patti P. Phillips, telah terbukti menjadi pendekatan yang akurat, kredibel
dan layak untuk menangani masalah akuntabilitas untuk semua jenis organisasi.
Metodologi ini telah diterima dan digunakan di lebih dari 50 negara dan
merupakan pendekatan terdepan untuk akuntabilitas ROI. Model ROI Methodology ™
Phillips memberikan proses selangkah demi selangkah untuk mengumpulkan data,
meringkas dan memproses data, mengisolasi efek dari program, mengkonversi data ke
nilai rupiah, dan menangkap ROI yang sebenarnya.
Model ini menggabungkan empat tingkat evaluasi yang dikembangkan oleh Dr
Donald Kirkpatrick dengan penambahan Tingkat ROI yang dikembangkan oleh Dr
Phillips. Selain itu, Dr. Phillips telah menyempurnakan serangkaian teknik untuk

7
mengonversi data menjadi nilai uang, mengisolasi efek dari program dari faktor-faktor
lain dan menangkap biaya program. Dia juga telah menggunakan rumus akuntansi
standar untuk menghitung ROI dan mengembangkan serangkaian alat untuk membantu
praktisi melaporkan hasil kepada berbagai pemangku kepentingan.
Terdapat 4 Bagian Metodologi dalam proses perencanaan ROI, dimana 4 kategori
tersebut terdapat 5 level evaluasi ROI mulai dari Reaction sampai dengan Perhitungan
ROI sendiri yang dilaksanakan dalam 10 langkah, seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini. (ROI Institute, 2014)

Gambar 1. Model Metodologi ROI Philips


Sumber: http://roiinstitutecanada.com/wp-content/uploads/2014/02/Application-Guide.pdf

3. Tahapan Perencanaan ROI menurut Philips


Langkah-langkah perencanaan ROI menurut Phillips, sebagai berikut:
a. Langkah 1: Develop Objectives of Project (Mengembangkan Tujuan Proyek)
Evaluasi dimulai dengan tujuan program, proyek, atau solusi. Tujuan harus
melampaui tujuan belajar yang khas dan mencakup hingga lima tingkat data:
1. Reaction objectives menggambarkan reaksi langsung diinginkan untuk
program ini, menyoroti isu-isu yang penting bagi keberhasilan program dan
menekankan tindakan yang direncanakan, jika memungkinkan.
2. Learning objectives berkomunikasi harapan untuk memperoleh informasi
baru, keterampilan, dan pengetahuan dan menggambarkan kinerja yang
kompeten yang harus terhubung dengan belajar.
3. Application objectives menggambarkan hasil menengah, termasuk
penggunaan keterampilan dan pengetahuan, on-the-job perubahan kinerja,
dan pelaksanaan program.

8
4. Impact objectives menggambarkan konsekuensi dari penerapan keterampilan
atau melaksanakan proyek dan dinyatakan langkah-langkah spesifik output,
kualitas, biaya, waktu, dan kepuasan.
5. ROI objectives mengatur tingkat yang dapat diterima dari manfaat moneter
dibandingkan biaya program dan dapat dinyatakan sebagai persentase ROI,
rasio manfaat-to-biaya, atau waktu untuk pengembalian.
b. Langkah 2: Plan for Evaluation
Perencanaan dimulai segera setelah diputuskan bahwa studi/ ROI dampak
harus dilakukan dan biasanya melibatkan stakeholder kunci. Semua keputusan
penting untuk penelitian yang dibuat dini melalui perencanaan evaluasi. Langkah
ini melibatkan menyelesaikan tiga dokumen: rencana pengumpulan data, rencana
analisis ROI, dan rencana proyek evaluasi.
c. Langkah 3: Collect Data during Project Implementation
Data yang dikumpulkan selama pelaksanaan pelatihan ini adalah Reaksi Data.
Metode yang khas untuk menangkap data reaksi adalah:
- Umpan balik kuesioner -Sederhana, lurus ke depan dan mudah untuk tabulasi
- Rencana pelaksanaan digunakan dengan untuk mengukur tindakan yang
direncanakan
- Wawancara digunakan ketika proyek ini dalam penawaran pertama, untuk
membantu penyelidikan untuk menganalisa lebih detail
- Grup fokus saat penting bagi peserta untuk mendengar masukan dari orang
lain
d. Langkah 4: Collect data after Project Implementation
Salah satu tantangan yang paling penting adalah untuk mengumpulkan data
setelah proyek telah dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode tindak
lanjut. Metode khas adalah:

Tabel 1. Tabel Metode Pengumpulan Data

Level 3 Level 4
Penelitian V
Kuisioner V V
Pengamatan V

9
Wawancara V
Group fokus V
Perencanaan pelatihan V V
Kinerja persetujuan V V
Pemantauan kinerja V

- Survei untuk menentukan bagaimana secara ekstensif peserta telah


menggunakan berbagai aspek proyek
- Kuesioner untuk merinci hasil survei dan dapat digunakan untuk mengungkap
berbagai data dalam pilihan terbuka dan dipaksa-respon
- Pengamatan mengamati penerapan keterampilan yang sebenarnya dan
digunakan. Pengamatan sangat berguna dalam proyek layanan pelanggan dan
efektif bila pengamat melakukannya dengan baik atau transparan
- Wawancara dilakukan untuk menentukan bagaimana luas proyek digunakan
- Grup fokus dilakukan untuk menentukan sejauh mana proyek digunakan
- Rencana pelaksanaan dikembangkan oleh peserta selama proyek dan
dilaksanakan setelah proyek selesai. Tindak lanjut atas rencana pelaksanaan
memberikan bukti dari keberhasilan penerapan
- Kontrak kinerja dikembangkan oleh peserta, pengawas peserta, dan fasilitator
yang semua sepakat tentang hasil kinerja
- Pemantauan kinerja berguna mana berbagai catatan kinerjadan data
operasional dimonitor untuk perubahan
e. Langkah5: Isolate the Effect of the Projec
Salah satu langkah yang paling penting dalam proses ini adalah untuk mengisolasi
efek dari proyek.
- Kelompok kontrol digunakan untuk mengisolasi dampak proyek. Dengan
strategi ini, satu kelompok berpartisipasi dalam sebuah proyek, sementara
kelompok lain yang serupa (kelompok kontrol) tidak. kinerja mereka dipantau
dalam kerangka waktu yang parallel
- Garis trend digunakan untuk menunjukkan nilai-nilai variabel output tertentu
sebagai jika proyek belum dilakukan. tren diproyeksikan dibandingkan
dengan data aktual setelah proyek dilakukan, dan perbedaan merupakan
dampak dari proyek, jika kondisi tertentu terpenuhi.

10
- Sebuah model peramalan digunakan ketika hubungan matematis antara
pengaruh lainnya dan langkah-langkah output dikenal. Dengan pendekatan ini,
ukuran output yang diprediksi menggunakan pengaruh lain yang dikenal.
Setelah proyek ini dilakukan, kinerja aktual dari ukuran tersebut dibandingkan
dengan nilai diperkirakan, yang menghasilkan perkiraan dampak proyek.
- Faktor yang mempengaruhi lainnya diidentifikasi, jika layak, dan dampak
diperkirakan atau dihitung. Sisanya, perbaikan dijelaskan dikaitkan dengan
proyek.
- Peserta memperkirakan jumlah peningkatan yang berkaitan dengan proyek.
Karena mereka tidak selalu akurat, perkiraan disesuaikan untuk kesalahan,
menggunakan persentase kepercayaan diri.
- Supervisor atau manajer memperkirakan dampak dari proyek pada variable
output. Perkiraan juga disesuaikan untuk kesalahan.
- Ahli memberikan perkiraan dampak proyek terhadap variabel kinerja,
berdasarkan penelitian sebelumnya.
- Pelanggan memperkirakan bagaimana proyek telah mempengaruhi keputusan
mereka untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa.
f. Langkah 6: Convert Data to Monetary Values
Untuk menghitung ROI, peningkatan langkah-langkah bisnis harus dikonversi ke
uang.
Langkah ini mengembangkan manfaat moneter untuk satu atau lebih tindakan
dampak terkait dengan proyek. Ini biasanya mengikuti langkah untuk mengisolasi
dampak dari proyek tersebut. Untuk menghitung nilai uang:
1) Mengidentifikasi unit perbaikan, misalnya satu perawatan pertolongan
pertama
2) Tentukan nilai masing-masing unit (V), misalnya $ 300, nilai
standar
3) Tentukan unit kinerja perubahan (Δ), misalnya 6 insiden per bulan (percobaan
vs kontrol)
4) Tentukan perubahan tingkat kinerja tahunan (ΔP), 6x12 = 72

11
5) Hitung nilai perbaikan tahunan (V kali ΔP), misalnya $
300x72 = $ 21.600

Beberapa teknik yang tersedia untuk menentukan nilai dari suatu ukuran:

- Standar value, tersedia untuk sebagian besar output dan kualitas output data
dikonversi ke kontribusi laba atau penghematan bia berdasarkan kontribusi
unit mereka untuk mendapatkan keuntun kontribusi Unit penghematan biaya.
perbaikan kualitas secara umum dikonversi ke penghematan biaya, nilai
standar untuk produk kebanyakan organisasi. Sekitar 80% dari langkah-
langkah bahw telah dikonversi ke nilai moneter dengan fungsi-fungsi seperti
keuangan, produksi, operasi
- Participants’ wages plus employee benefits, peserta ditambah imbalan kerja
digunakan untuk mengembangkan nilai moneter untuk waktu di mana waktu
karyawan disimpan. Ini adalah formula standar di kebanyakan organisasi.
Waktu yang disimpan harus sah, di mana penghematan waktu yang
digunakan pada pekerjaan produktif lainnya.
- Historical costs, dikembangkan dari pernyataan biaya dan laporan, digunakan
untuk menghitung nilai untuk ukuran tertentu. Dalam hal ini, data biaya
organisasi membentuk dasar dari penghematan biaya moneter untuk satuan
ukuran. Pendekatan ini sering mengkonsumsi daya yang lebih dapat
dialokasikan untuk tugas itu.
- Internal or external experts, digunakan untuk memperkirakan nilai untuk
satuan ukuran
- External database, memberikan nilai atau biaya item data.
Penelitian, pemerintah, dan databases- industri biasanya
tersedia melalui internet dapat memberikan informasi penting bagi nilai-nilai
ini. Sebagai contoh, biaya pergantian karyawan sudah tersedia dalam berbagai
database diakses melalui Internet. Nilai dinyatakan dalam persen dari gaji
tahunan untuk target pekerjaan kelompok misalnya 1,2 kali gaji tahunan.
- Soft measures are sometimes linked mathematically to other measures, lebih
mudah untuk mengkonversi ke uang. Pendekatan ini digunakan untuk

12
langkah-langkah yang sangat sulit untuk mengkonversi ke nilai moneter,
tetapi memiliki link ke langkah-langkah lain. Sebagai contoh, kepuasan
pelanggan (hard to value) biasanya terkait dengan pendapatan (easy to value)
- Participants, memperkirakan nilai dari unit data. Untuk
pendekatan ini menjadi efektif, peserta harus mampu memberikan nilai bagi
peningkatan dan penyesuaian harus dibuat untuk kesalahan estimasi.
- Supervisors and managers, memberikan perkiraan ketika mereka mampu
menempatkan nilai ke item data
g. Langkah 7: Identify Intangible Benefit
Manfaat tak berwujud manfaat proyek yang kami memilih untuk tidak
mengkonversi ke uang. Mereka adalah tindakan yang tidak dapat dikonversi ke uang
kredibel dengan sumber daya minimal. Data berwujud harus dikumpulkan dalam
beberapa cara, bahkan jika peserta harus menunjukkan sejauh mana proyek telah
mempengaruhi tindakan tidak berwujud. manfaat tak berwujud biasanya dilaporkan
dalam tabel dalam laporan lengkap.
Identifikasi Intangible:
1) Selama penilaian kebutuhan, yang berwujud kadang-kadang diidentifikasi
sebagai langsung terhubung ke proyek, dan keputusan dibuat tidak untuk
mengkonversikannya ke nilai moneter. Mereka terdaftar sebagai berwujud,
tetapi hanya jika mereka terhubung ke proyek.
2) Dalam perencanaan tahap studi ROI, tindakan tak berwujud sering disarankan
sebagai hasil.
3) Selama pengumpulan data, peserta dan stakeholder lain mungkin
menawarkan berwujud tambahan, biasanya tidak diinginkan, yang terhubung
ke proyek.
4) Akhirnya, selama analisis data, ketika tindakan tidak dapat dikonversi ke nilai
moneter kredibel dengan sumber daya minimum, mereka terdaftar sebagai
berwujud.
Untuk memutuskan apakah atau tidak untuk mengkonversi ukuran untuk nilai
moneter, menggunakan tes empat bagian ini.

13
1) Apakah standar, nilai moneter diterima ada untuk mengukur? Jika ya,
menggunakannya dalam perhitungan ROI; jika tidak, pergi kelangkah
berikutnya.
2) Dapat metode digunakan untuk mengkonversi ukuran untuk uang? Jika tidak,
daftar sebagai intangible; jika ya, pergi ke langkah berikutnya.
3) Dapat konversi dicapai dengan sumber daya minimal? Jika tidak, daftar
sebagai intangible; jika ya, pergi ke langkah berikutnya.
4) Dapat proses konversi dijelaskan kepada audiens eksekutif dan aman buy-in
dalam dua menit? Jika ya, menggunakannya dalam perhitungan ROI; jika
tidak, daftar itu sebagai intangible.
h. Langkah 8: Tabulate the Cost of the Project
Menjelaskan total biaya proyek yang dibutuhkan untuk perhitungan ROI. Biaya
harus terisi penuh, yaitu, harus mencakup semua biaya langsung dan tidak langsung.
Kategori biayanya adalah sebagai berikut:
- penilaian kebutuhan awal dan analisis - mungkin prorata
selama umur proyek yang diharapkan
- desain dan pengembangan proyek -mungkin prorate selama umur proyek
yang diharapkan
- Software atau peralatan -Pembelian dialokasikan dalam
beberapa cara mudah
- Proyek atau program bahan -biaya dari semua materi yang diberikan kepada
setiap peserta atau dikonsumsi dalam proyek
- Fasilitator / pelatih / koordinator -termasuk waktu persiapan serta waktu
pengiriman
- Gaji plus keuntungan -dari para peserta untuk waktu mereka terlibat dalam
proyek biaya administrasi dan overhead allocated dalam beberapa cara mudah
- Evaluasi biaya studi dampak atau ROI
i. Langkah 9: Calculating the ROI
Return on Investment (ROI) adalah metrik keuangan, mewakili ukuran utama
keberhasilan proyek. ROI dihitung menggunakan manfaat proyek dan biaya.

14
Rasio manfaat-biaya adalah manfaat proyek dibagi dengan biaya. Dalam bentuk
rumus, itu adalah:
𝑃𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡𝑠
𝐵𝐶𝑅 =
𝑃𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡
BCR = Benefit Cost Return
Project Benefits = Keuntungan Proyek
Project Cost = Biaya Pelaksanaan Proyek
Sumber:http://roiinstitutecanada.com/wp-content/uploads/2014/02/ Application-Guide.pdf

ROI merupakan laba atas investasi Perhitungan yang menganggap


keuntungan bersih dibagi dengan biaya proyek. Manfaat bersih adalah manfaat
proyek dikurangi biaya. Dalam bentuk rumus, ROI menjadi:

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡𝑠


𝑅𝑂𝐼 (%) = 𝑥 100
𝑃𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡𝑠
ROI = Return of Investment
Net Project Benefit = Keuntungan
Project Cost = Modal dan pengeluaran lainnya
Sumber:http://roiinstitutecanada.com/wp-content/uploads/2014/02/ Application-Guide.pdf

Berikut ini adalah rumus dasar yang sama digunakan dalam mengevaluasi
investasi modal di mana ROI secara tradisional dilaporkan sebagai laba dibagi
dengan investasi. Payback period membandingkan total investasi (biaya) untuk
manfaat moneter untuk menghitung jumlah tahun (atau persen dari setahun) yang
diperlukan untuk membayar kembali investasi. perhitungannya adalah:
𝑃𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡 𝐶𝑜𝑠𝑡
𝑃𝑃 =
𝑃𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
PP = Payback period
Project Cost = Modal dan pengeluaran lainnya
Project Benefit = Keuntungan
Sumber:http://roiinstitutecanada.com/wp-content/uploads/2014/02/ Application-Guide.pdf

15
j. Langkah 10: Report data to Key Stakeholders
Melaporkan hasil penelitian merupakan langkah terakhir penting dalam
Metodologi ROI. Mengkategorikan SDM yang terlibat dalam proyek dan
memberikan informasi yang tepat adalah penting.
Berikut adalah empat kategori SDM yang penting untuk terlibat dalam proyek:
1) Para peserta terlibat langsung dalam proyek yang menyediakan data untuk
evaluator
2) Manajer langsung dari peserta yang membutuhkan bukti
keberhasilan proyek
3) sponsor proyek yang perlu memahami nilai proyek untuk organisasi
4) Para anggota tim staf yang perlu memahami bagaimana studi ini
dikembangkan.

16
C. RINGKASAN

1. ROI (Return on Investment)


ROI (singkatan bahasa Inggris : return on investment) atau ROR (singkatan
bahasa Inggris: rate of return) – dalam bahasa Indonesia disebut laba atas investasi –
adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap
jumlah uang yang diinvestasikan.

2. Model Metodologi ROI


Metodologi Return on Investment (ROI) yang dikembangkan oleh Dr. Jack J.
Phillips dan Dr. Patti P. Phillips, telah terbukti menjadi pendekatan yang akurat,
kredibel dan layak untuk menangani masalah akuntabilitas untuk semua jenis
organisasi.
Terdapat 4 Bagian Metodologi dalam proses perencanaan ROI, dimana 4
kategori tersebut terdapat 5 level evaluasi ROI mulai dari Reaction sampai dengan
Perhitungan ROI sendiri yang dilaksanakan dalam 10 langkah, seperti yang terlihat
pada gambar dibawah ini. (ROI Institute, 2014)

3. Tahapan Perencanaan ROI menurut Philips


Tahapan perencanaan ROI terdiri dari 10 langkah, tahapan tersebut terlihat seperti
pada gambar berikut.

Gambar 3. Tahapan Perencanaan ROI menurut Philips dkk

17
D. REFERENSI

Major, S. (2017). Return on investment, 1–6. Diambil dari https://www.controllingportal.


de/Fachinfo/Grundlagen/Kennzahlen/ROI-Return-on-Investment.html

Meng, J., & Berger, B. K. (2012). Measuring return on investment (ROI) of organizations’
internal communication efforts. Journal of Communication Management, 16(4), 332–
354. https://doi.org/10.1108/13632541211278987

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Eidisi ke-3,
Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Kelly, B., Hamasu, C., & Jones, B. (2012). Applying Return on Investment (ROI) in
Libraries. Journal of Library Administration, 52(8), 656–671.
https://doi.org/10.1080/01930826.2012.747383

ROI Institute. (2014). A step-by-step guide for developing ROI impact studies for
programs, projects, and solutions in the following areas: The ROI Methodology in 10
Easy Steps. ROI Institute. Diambil dari http://roiinstitutecanada.com/wp-
content/uploads/2014/02/Application-Guide.pdf

Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam:


Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers.
Simamora, Henry. 2002. Akuntansi Manajemen. Edisi ke-2. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.

18

Anda mungkin juga menyukai