(PendidikanMultikultural)
A. TujuanPenelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianPendidikanMultikultural
B. PendidikanMultikulturalsebagaipendekatan
C. Pentingnyamempelajaripendidikanmulticultural
D. Istilah-istilahpendidikanmulticultural
E. Teori-TeoriPendidikanMultikulturalMenurutParaAhli
Horace Kallen
Menurut pandangan Horace kallen yaitu Jika budaya suatu
bangsamemiliki banyak segi, nilai-nilai dan lain-lain; budaya itu dapat
disebut pluralisme budaya (cultural pluralism).
James A. Banks
James A. Banks di kenal sebagai perintis pendidikan multikultural. Karena
penekanan dan perhatiannya yang di fokuskan pada pendidikannya. Banks
yakin bahwa sebagian dari pendidikan lebih mengarah pada mengajari
bagaimana berpikir dari pada apa yang dipikirkan. Ia menjelaskan bahwa
siswa harus diajar memahami semua jenis pengetahuan, aktif
mendiskusikan konstruksi pengetahuan (knowledge construction) dan
interpretai yang berbeda-beda. Siswa yang baik adalah siswa yang selalu
mempelajari semua pengetahuan dan turut serta secara aktif dalam
membicarakan konstuksi pengetahuan.
Bill Martin
Dalam tulisannya yang berjudul Multiculturalism: consumerist or
transformational?, Bill Martin menulis bahwa keseluruhan isu tentang
multikulturalisme memunculkan pertanyaan tentang”perbedaan” yang
nampak sudah dilakukan berbagai teori filsafat atau teori sosial. Ebagai
agenda sosial dan politik, jika multikulturalisme lebih dari sekdar tempat
bernaung berbagai kelompok yang berbeda, maka harus benar-benar
menjadi “pertemuan” dari berbagai kelompok itu yang tujuannya untuk
membawa pengaruh radikal bagi semua mat manusia lewat pembuatan
perbedaan yang radikal (Martin,1998: 128).
Martin J. Beck Matusti
Martin J. Beck Matustik berpendapat bahwa perdebatan tentang
masyarakat multikultural dimasyarakat Barat berkaitan dengan
norma/tatanan.
Mengingatteorikeduabelumsepenuhnyademokratis,
makamuncullahteoriketiga, yaitu Cultural Pluralism: Mosaic Analogy.
Teori yang dikembangkanolehBerksoniniberpandanganbahwamasyarakat
yang terdiridariindividu-individu yang beragamlatarbelakang agama, etnik,
bahasa, danbudaya,
memilikihakuntukmengekspresikanidentitasbudayanyasecarademokratis.T
eoriinisamasekalitidakmeminggirkanidentitasbudayatertentu,
termasukidentitasbudayakelompokminoritassekalipun.
Biladalamsuatumasyarakatterdapatindividupemeluk agama Islam,
Katholik, Protestan, Hindu, Budha, danKonghucu, makasemuapemeluk
agama
diberipeluanguntukmengekspresikanidentitaskeagamaannyamasing-
masing.BilaindividudalamsuatumasyarakatberlatarbelakangbudayaJawa,
Madura, Betawi, dan Ambon, misalnya, makamasing-
masingindividuberhakmenunjukkanidentitasbudayanya,
bahkandiizinkanuntukmengembangkannya. Masyarakat yang
menganutteoriini, terdiridariindividu yang sangatpluralistik, sehingga
masing-
masingidentitasindividudankelompokdapathidupdanmembentukmosaik
yang indah.