Anda di halaman 1dari 2

NASKAH HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Seorang ibu hamil pada TM 3 berusia 9 bulan dating ke PMB untuk memeriksakan
kehamilannya, karena beberapa hari belakangan sering merasakan pusing.

Pasien :” Assalamualaikum bu” (sebanyak 2x)

Asisten Bidan :” Waalaikumsalam bu, monggo silahkan masuk.”

(Asisten bidan mempersilahkan pasien untuk duduk.)

Asisten Bidan :” Bagaimana bu, ada yang bisa saya bantu?”

Pasien :” Begini bu, akhir-akhir ini saya sering merasa pusing, padahal waktu
awal hamil sampai usia 6 bulan saya tidak pernah pusing. Tapi waktu usia
7 bulan saya sering merasa pusing, dan kaki saya juga bengkak.”

Asisten Bidan :” Boleh saya lihat buku KIAnya bu?”

(Pasien memberikan buku KIA kepada asisten bidan dan ditemukan kenaikan tekanan
darah pasien mengalami kenaikan sebanyak 3 kali berturut-turut.)

Asisten Bidan :” ya sudah bu, mari saya dulu sambil menunggu bu bidannya dating.

(Kemudian asisten bidan melakukan pemeriksaan kehamilan secara keseluruhan dari


kepala sampai kaki. Dan didapatkan hasil ada pembengkakan di bagian
wajah dan ekstremitas bawah.)

Bidan :” Bagaimana bu, keluhannya apa?”

Pasien :” Begini bu, akhir-akhir ini saya sering merasa pusing, padahal waktu
awal hamil sampai usia 6 bulan saya tidak pernah pusing. Tapi waktu usia
7 bulan saya sering merasa pusing, dan kaki saya juga bengkak.”

Asisten Bidan :” Kalau dilihat dari hasil pemeriksaan dari buku, ibu ini mengalami
kenaikan tekanan darah 3 kali berturut-turut. Dan tadi saya periksa
tensinya ternyata masih tinggi 140/100 mmHg. Pada wajah dan
ekstremitas bawah juga terdapat odema.”

Bidan : (Sambil membaca buku KIA pasien)

“ Kalau dilihat dari buku, njenengan belum pernah cek lab ya? Begini saja
mumpung masih pagi, setelah ini ibu ke puskesmas untuk melakukan cek
laboraturium. Karena tensi njenengan beberapa kali tinggi dan ada
bengkak di wajah serta kaki. Ditakutkan ibu beresiko dalam kehamilan,
dan nanti bisa beresiko juga pada saat persalinan. Untuk lebih jelasnya,
njenengan cek lab dulu. Supaya penanganan yang di berikan juga tepat.
Jadi nanti sore njenengan kembali periksa ke saya, biar saya juga tahu
hasilnya ya bu.”

(Pasien mengikuti anjuran yang diberikan oleh bidan dan segera menuju ke Puskesmas
untuk melakukan pemeriksaan laboraturium lengkap. Mulai dari pengambilan darah dan
urine, setelah menunggu beberapa saat hasil pemeriksaan keluar dan di dapatkan bahwa
protein urine +)

Bidan :” Bagaimana hasilnya bu?”

(Pasien ,menyerahkan lembar hasil pemeriksaan laboraturium pada bidan yang


lansung dibaca oleh bidan)

Bidan :” Dari hasil lab protein ibu positif satu, yang mengarah pada pre-
eklampsia. Tanda-tanda nya yang nampak yaitu tekanan darah yang tinggi,
pusing dan disertai pembengkakan pada wajah, tangan atau kaki.
Kehamilan dengan tensi tinggi itu beresiko tinggi bu, karena dapat
menyebabkan kejang dan perdarahan waktu persalinan nanti.”

Pasien :” Jadi gimana bu bidan?”

Bidan :” Saran saya, ibu kurangi konsumsi makanan yang mengandung tinggi
garam. Jangan terlalu banyak berpikir yang berat. Dan berkonsultasi
dengan dokter kandungan, karena ini beresiko pada ibu dan bayi. Apalagi
persalinan pertama operasi SC.”

Pasien :” Tapi bu bidan saya pengen melahirkan normal.”

Bidan :” Nggeh bu, saya mengerti. Tapi coba dulu konsultasi dengan dokter
kandungan, karena jujur saja persalinan ibu nanti beresiko pada nyawa ibu
dan juga calon bayi ibu.”

Pasien :” Baik bu”

Bidan :” Semoga ibu dan bayi nanti sehat dan selamat ya bu.”

(Setelah mendapatkan KIE dan saran dari bidan, pasien memutuskan untuk mengikuti
anjuran tersebut)

Anda mungkin juga menyukai