Anda di halaman 1dari 2

Dinda Rahmanisya

PBI 5 / Semester 3

Metodologi Studi Islam

Perkembangan Metode Studi Islam di Barat

Tersebarnya Islam ke dunia Barat sudah terjadi sejak jaman dinasti Umayyah. Islam
menyebar ke daratan Eropa, khususnya Spanyol, pada abad ke-705M di zaman Khalifah al-
Walid. Islam masuk ke daratan Amerika pada abad ke-900M, jauh sebelum Christopher
Colombus datang.

Latar belakang adanya studi Islam di dunia Barat karena adanya masa renaisance
dimana peradaban Barat mengalami kemajuan terutama di bidang pengetahuan. Hal ini juga
disebabkan karena kemajuan Islam di Andalusia (Spanyol) yang kala itu merupakan tempat
yang maju dalam bidang pendidikan, politik, sosial, hingga ekonomi. Banyaknya universitas
yang didirikan di Spanyol menarik perhatian para tokoh Barat untuk memperdalam ilmu
mereka dan mereka juga menerjemahkan buku-buku karya tokoh muslim ke dalam bahasa latin
yang diterjemahkan oleh bangsa Spanyol. Saat mereka kembali ke negerinya masing-masing,
mereka mendirikan universitas dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang mereka dapat.

Bangsa Barat mengkaji dunia Islam dengan beberapa metode. Pertama, mereka
menggunakan metode yang berhubungan dengan humaniora, seperti filsafat, ilmu bahasa dan
sejarah. Sasaran penelitiannya adalah ajaran Islam dari karya pemikir yang berbentuk teks.
Kedua, studi yang menggunakan metode disiplin teologi yang menjadikan Islam sebagai objek
penelitian. Ketiga, menggunakan metode ilmu sosial, seperti sosiologi, psikologi dan politik.
Keempat yaitu menggunakan metode pendekatan yang dilakukan di jurusan-jurusan, pusat-
pusat, atau hanya komite untuk area studi yang diselenggarakan di suatu tempat yang
bertanggungjawab untuk melakukan studi tersebut.

Adapun orientalisme merupakan pemahaman atau pengkajian yang berbau ketimuran,


khususnya yang berhubungan dengan Islam. Orientalis adalah orang yang mempelajari
masalah ketimuran. Orang barat mengkaji masalah ketimuran sudah berlangsung sejak abad
pertengahan. Mereka mempelajari bahasa-bahasa, sastra, agama, sejarah, adat istiadat dan hal-
hal yang berbau dunia Timur.
Disisi lain, terdapat banyak kelemahan atas metode studi yang dilakukan oleh kaum
Barat. Mereka tidak terlalu memahami bahasa Arab sehingga pemahaman mereka atas
referensi Islam seperti Al-Qur'an sangat lemah, rancu dan kabur. Kemudian, ilmuwan Barat
kerap kali merasa unggul dalam segala hal, khususnya mengenai logika dan peradaban
sehingga mereka tidak mau digurui oleh orang Timur. Tingkat fanatik mereka juga sangat
tinggi dan telah terdoktrin atas ajaran mereka dan cenderung tidak mau dikritik. Doktrin yang
mereka pegang adalah seperti Al-Qur'an bukanlah kalam Allah dan Muhammad bukanlah
utusan Allah. Doktri tersebut tertanam di benak mereka sebelum melakukan penelitian bahkan
sejak mereka kecil. Sehingga penelitian yang dilakukan mereka hanyalah untuk mendukung
asumsi mereka saja, bukan untuk mencari kebenaran secara objektif. Oleh karena itu mereka
cenderung menerima riwayat-riwayat palsu, membesar-besarkan masalah kecil dan beragumen
dengan tuduhan palsu.

Untuk itu kita juga harus lebih teliti dan hati-hati dengan karya mereka. Karena tak
jarang dalam tulisan-tulisan mereka terselip poin berbahaya diantara kajian Islam yang benar
pada masa kejayaan Islam.

Anda mungkin juga menyukai