PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Seseorang di katakan syok bila terdapat ketidak kecukupan perfusi oksigen dan
zat gizi ke sel - sel tubuh. Kegagalan memperbaiki perfusi menyebabkan kematian sel
yang progresif, gangguan fungsi organ dan akhirnya kematian penderita.
Syok sulit di definisikan hal ini berhubungan dengan sindrom klinik yang dinamis yang
ditandai dengan perubahan sirkulasi volume darah yang menimbulkan kematian
Syok tidak terjadi dalam waktu lebih lama dengan tanda klinis penurunan
tekanan darah, dingin, kulit pucat, penurunan cardiac output, ini semua tergantung dari
penyebab syok itu sendiri. Pada Syok septik tanda yang dapat terjadi antara lain cardiac
out put meningkat secara tidak normal,dan kulit pasien hangat dan dingin.
1.3. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi syok.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi syok septik.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab syok septik.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi syok septik.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan dampak/komplikasi syok septik.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam medis, syok atau renjatan adalah keadaan kesehatan yang mengancam
jiwa ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menyediakan oksigen untuk
mencukupi kebutuhan jaringan. Kebanyakan penyebab Syok adalah
pengurangan pengeluaran kardiak. Syok dapat dengan cepat menyebabkan kematian
bila tidak dilakukan perawatan medis dengan segera.
Syok septik disebabkan oleh infeksi yang meluas. Infeksi meliputi infeksi
intraabdominal dan infeksi luka.
Faktor risiko yang menyebabkan syok septik ini diantaranya peningkatan dalam
menggunakan prosedur invasif, alat medis yang tertinggal di dalam tubuh, peningkatan
jumlah mikroorganisme resistensi pada antibiotik, serta faktor usia.
Faktor usia. Disebabkan karena penurunan fisiologis dan sistem kekebalan
tubuh, faktor dilakukannya prosedur pembedahan, individu dengan kekurangan gizi,
imunosupresi, individu dengan penyakit diabetes melitus, hepatitis, gagal ginjal kronis,
serta gangguan imunodefisensi.
Syok septik dapat terjadi setelah infeksi sistemik masif dan pelepasan mediator
vasoaktif inflamasi. Zat-zat ini menyebabkan vasodilatasi sistemik dan edema,
mengakibatkan TPR dan tekanan darah kolaps. Syok septik dapat terjadi pada infeksi
oleh bakteri hematogen atau akibat pengeluaran isi saluran cerna kedalam tubuh,
sebagai contoh perforasi saluran cerna atau pecahnya usus buntu. Sebagian bakteri
bertindak sebagai superantigen yang mampu merangsang dengan cepat terjadinya syok
septik.
Syok septik akibat infeksi. Jenis hiperdinamik, yang curah jantungnya normal
atau meningkat, terjadi bila volume darah cukup tetapi infeksi mengganggu
metabolisme sel sehingga sel jaringan tak dapat menggunakan glukosa dan oksigen
yang diangkut darah padanya secara adekuat. Pada tipe hipodinamik, penderita menjadi
hipovolemik, biasanya karena kebocoran cairan dari kapiler keruangan interstisial.
Kadang-kadang volume darah normal, tetapi kapasitas vascular meningkat, yang
menyebabkan hipovolemik relatif.
Penyebab terbesar adalah bakteri gram negatif. Produk yang berperan penting
terhadap sepsis adalah lipopolisakarida (LPS), yang merupakan komponen terluar dari
bakteri gram negatif. LPS merupakan penyebab sepsis terbanyak, dapat langsung
mengaktifkan sistem imun seluler dan humoral, yang dapat menimbulkan gejala
septikemia. LPS tidak toksik, namun merangsang pengeluaran mediator inflamasi yang
bertanggung jawab terhadap sepsis. Bakteri gram positif, jamur, dan virus, dapat juga
menyebabkan sepsis dengan prosentase yang lebih sedikit. Peptidoglikan yang
merupakan komponen dinding sel dair semua kuman, dapat menyebabkan agregasi
trombosit. Eksotoksin dapat merusak integritas membran sel imun secara langsung
(Hermawan, 2007).
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA