Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
II-1
II-2
diberikan, atau pengoreksian bila ada batasan yang dilanggar. (Raden Prana A,
2007).
simpul dalam V’ berhubungan dengan jumlah barang yang akan diantar satu
kendaraan qi. Agar perhitungan menjadi mudah, dapat didefinisikan sebagai
berikut :
b(V) = {( di/C)} ........................................................... Pers. 2.3
∑ v i ∈V
untuk menghitung batas minimum jumlah truk yang dibutuhkan untuk melayani
pelanggan dalam himpunan V. (Raden Prana A, 2007).
Kita juga harus memperhitungkan waktu pelayanan (waktu yang dibutuhkan
untuk menurunkan semua barang) yang dibutuhkan satu kendaraan untuk
menurunkan sejumlah qi dan vi. Diingatkan juga bahwa total waktu untuk rute
kendaraan manapun (waktu perjalanan ditambah waktu pelayanan) jangan sampai
melewati batas yang diberikan atau D. Maka, biaya Cij diambil dari dari waktu
perjalanan antar kota. (Raden Prana A, 2007).
Solusi yang layak terdiri dari:
1. Partisi R1,...,Rm dari V.
2. Permutasi i dari Ri U O yang menunjukkan urutan pelanggan
σ
di rute i.
Sementara itu, biaya untuk rute (Ri={v0, v1,...,vm+1}), dimana vi V dan
¿
v0=vm+1=0 (0 menunjukkan depot) dihitung dengan rumus :
C(Ri) = + ........................................ (2.4)
m m
∑ i=0 Ci ,i+1 ∑ i=1 δi
Sebuah rute Ri dianggap layak jika kendaraan berhenti tepat sekali untuk
setiap pelanggan dan total waktu yang dibutuhkan tidak melebihi batas yang
Dengan kendala-kendala:
............................................................. (2.7)
N
∑ qik y ik ≤v k , k =1,. .. K
i=0
2. Metoda Heuristik
Pendekatan metoda heuristik menggunakan algortima yang secara khusus
dan interaktif akan menghasilkan solusi yang akan mendekati optimal.
Pendekatan heuristik lebih dapat diterapkan ke permasalahan nyata yang
melibatkan jumlah input data yang besar serta menghasilkan perhitungan
yang cepat karena adanya batasan pencarian dengan mengurangi jumlah
alternatif yang ada.
Saving Approach). Metoda ini dikembangkan oleh Clarke dan Wright dengan
tujuan untuk meminimalkan total jarak tempuh kendaraan untuk melayani
permintaan semua konsumen dalam satu hari pengiriman dimana tipe rute dengan
batas kapasitas-kapasitas kendaraan.
Metoda penghematan Clarke-Wright (Clarke-Wright Saving Approach)
merupakan suatu prosedur pertukaran, dimana sekumpulan rute pada setiap
langkah ditukar untuk mendapatkan sekumpulan rute yang lebih baik. Sebuah
syarat atau kendala yang lazim terdapat pada tipe masalah ini adalah bahwa
jumlah kendaraan dalam armada ini dibatasi kapasitas maksimum yang berlainan.
Langkah-langkah pada metode ini adalah sebagai berikut:
1. Mendaftar jumlah kapasitas maksimum kendaraan yang tersedia dan
alokasi kendaraan yang digunakan untuk pengiriman barang ke costumer,
mengasumsikan bahwa setiap node permintaan pada rute awal dipenuhi secara
individual oleh suatu kendaraan secara terpisah. Dimana setiap node
membentuk rute tersendiri yang dilayani oleh kendaraan yang berbeda.
2. Membuat matriks jarak yaitu matriks jarak antaradepot dengan node dan
jarak antar node. Pengukuran jarak dari node A ke B sama dengan jarak dari
node B ke A sehingga matriks jarak ini termasuk matriks symmetric. Bentuk
umum matriks jarak ini dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1 Bentuk Umum Matriks Jarak
P0
P0 0 P1
P1 0 Pi
Pi Coi 0 ...
... 0 Pj
Pj Cij 0 ...
... 0 Pn
Pn 0
Dimana:
P0 = depot
Pi = node ke i
Pj = node ke j
Coi = jarak dari depot ke node i = jarak dari node i ke depot
Cij = jarak dari node i ke node j = jarak dari node j ke node i
II-12
Dimana:
qi = permintaan node ke-i
qj = permintaan node ke-j
Po = depot
Pi = node ke i
Pj = node ke j
Sij = nilai penghematan jarak dari node i ke node j
Nilai-nilai dalam tij menentukan apakah kombinasi Pi dengan Pj berada dalam
satu rute. Petunjuk ini mempunyai nilai-nilai berikut:
tij = 0, jika node tidak dihubungkan oleh satu rute kendaraan
1, jika dua node dihubungkan pada satu rute kendaraan
2, jika node dilayani tersendiri oleh satu kendaraan
II-13