Jika kita menyimpan modal berupa uang di bank selama periode bunga tertentu, misalnya satu tahun maka setelah satu tahun kita akan mendapatkan bunga sebesar p % kali modal yang kita bungakan. Jika bunga itu tidak kita ambil, tetapi ditambahkan pada modal awal untuk dibungakan lagi pada periode berikutnya, sehingga besarnya bunga pada setiap periode berikutn ya berbeda jumlahnya (menjadi bunga berbunga), maka dikatakan modal tersebut dibungakan atas dasar bunga majemuk. Bunga majemuk adalah bunga yang dihitung berdasarkan saldo terakhir setelah penabungan/ peminjaman. Sebuah modal sebesar 𝑀0 (modal pokok/ awal), dibungakan dalam jangka waktu 𝑛 periode bunga dengan sistem bunga majemuk sebesar 𝑏 = 𝑖 % per periode, modal tersebut setelah periode ke- 𝑛 ditentukan oleh : 𝒊 𝒏 𝑴𝒏 = (𝟏 + 𝒃)𝒏 . 𝑴𝟎 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑴𝒏 = (𝟏 + ) . 𝑴𝟎 𝟏𝟎𝟎 Besar bunga setelah periode ke – 𝑛 ditentukan oleh : 𝑩𝒏 = 𝑴𝒏 − 𝑴𝟎 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑩𝒏 = [(𝟏 + 𝒃)𝒏 − 𝟏]𝑴𝟎 Contoh A: 1. Uang sebanyak Rp 100.000.000 didepositokan untuk 3 tahun dengan suku bunga majemuk 10% per tahun. Besarnya bunga pada tahun ketiga adalah … 2. Modal sebesar Rp 69.000.000,00 dibungakan dengan suku bunga majemuk sebesar 10% per tahun. Modal itu setelah 2 tahun akan menjadi … 3. Modal awal sebesar Rp 500.000.000 disimpan di bank dengan suku bunga majemuk 20% per tahun selama 6 bulan dan penyatuan bunga 3 bulan sekali. Bunga majemuk yang diperoleh sebesar … Jika dalam jangka waktu n tahun mendatang akan diterima sejumlah uang 𝑀𝑛 rupiah dari jumlah uang awal 𝑀0 yang dibungakan dengan suku bunga majemuk 𝑖% = 𝑏 maka jumlah uang awal (nilai tunai modal) di tentukan dengan : 𝑴𝟎 = 𝑴𝒏 (𝟏 + 𝒃)−𝒏 atau 𝑵𝟎 = 𝑵𝒂 (𝟏 + 𝒃)−𝒏 Contoh B : 1. Sebuah modal setelah 2 tahun menjadi Rp 79.213.800,00. Jika suku bunga yang diberlakukan bunga majemuk sebesar 6% per tahun besar modal awal sebesar … 2. Modal sebesar 𝑀 disimpan di bank dengan sistem bunga majemuk sebesar 4% per triwulan. Setelah satu tahun, modal itu menjadi Rp 5.000.000.000,00 besar nilai M dapat ditentukan dengan formula … Anuitas Anuitas adalah sejumlah pembayaran yang sama besarnya, yang dibayarkan setiap akhir jangka waktu tertentu, dan terdiri atas bagian bunga dan bagian angsuran. Anuitas = Angsuran + bunga 𝐴 = 𝑎𝑛 + 𝑏𝑛 Dimana : 𝐴 = anuitas 𝑎𝑛 = angsuran 𝑏𝑛 = bunga Dengan n merupakan bilangan asli. Bagian- bagian yang berhubungan dengan anuitas a. Rencana Ansuran Untuk melunasi suatu pinjaman kita perlu membuat rencana pelunasan atas pinjaman tersebut. Rencana tersebut disebut rencana angsuran. Contoh : 1. Abdul mempunyai utang sebesar Rp 5.000.000,00. Utang tersebut akan dilunasi secara anuitas sebesar Rp 1.060.792,00 dengan suku bunga 2% per bulan Tentukanlah pertitungan angsuran langkah per langkah dan tabel rencana angsuran Jawab :
Utang pak abdul dapat lunas dalam waktu 5 bulan
2. Dina meminjam uangdi bank sebesar Rp 200.000.000,00. Pinjaman tersebut akan dilunasi dengan mengansur secara anuitas sebesar Rp 28.491.280,00 dengan suku bunga 3% perbulan. Buatlah perhitungan ansuran langkah demi langkah dan tabel rencana ansuran Jawab :
Utang dina akan lunas dalam waktu 8 bulan.
b. formula umum angsuran (𝑎𝑛 )
jika suatu pinjaman sebesar 𝑀 dilunasi dalam sistem anuitas selama n tahun dengan suku Bunga 𝑏% per tahun dan satiap anuitas besarnya sama maka berlaku : 𝒂𝒏 = 𝒂𝟏 (𝟏 + 𝒃)𝒏−𝟏 atau 𝒂𝒏 = (𝑨 − 𝒃𝑴)(𝟏 + 𝒃)𝒏−𝟏
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro