Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUGAS PERANCANGAN ELEKTRONIKA 2

NO : 01

JUDUL : Inverting Op-Amp

NAMA : Muhammad Raihan Ramadhan

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................................... 1
2. DASAR TEORI ......................................................................................................... 2
3. PERANCANGAN ..................................................................................................... 5
3.2 Diagram Blok ............................................................................................................ 6
3.3 Penentuan Komponen dan Perhitungan .................................................................... 6
3.4 Diagram Skematik Rangkaian .................................................................................. 7
3.5 Simulasi Rangkaian .................................................................................................. 8
3.6 Desain Tata Letak Komponen dan PCB ................................................................... 9
4. ANALISIS ................................................................................................................ 10
5. PENUTUP ................................................................................................................ 10
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 10
5.2 Saran ....................................................................................................................... 10
6. LAMPIRAN............................................................................................................. 10

ii
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang


terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-
inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat
ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada
operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp)
merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini adalah merancang rangkaian Inverting Op-
Amp / Amplifier sesuai dengan karakteristik yang ada.

1
2. DASAR TEORI
Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu
rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal,
dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan
dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol.
Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang
besar serta impedansi keluaran yang kecil. Op-amp memiliki simbol seperti yang
terlihat pada gambar (1).

Gambar 2.1
Simbol Op-Amp

Secara garis besar, terdapat 4 pin utama dari Op-Amp, yaitu masukan inverting
(tanda minus), masukan noninverting (tanda plus), masukan tegangan positif,
masukan tegangan negatif dan pin keluaran. Di samping pin tersebut terdapat satu
pin untuk adjustment. Beberapa penerapan Op-Amp diantaranya adalah:

Penguat Inverting
Rangkaian untuk penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar (2).

Gambar 2.2
Rangkaian Penguat Inverting

Penguat ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa sebesar
180o. Pada rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat bahwa tegangan
masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. Sehingga dari
rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai berikut :

2
dimana i- = 0, maka

Substitusi persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1) sehingga diperoleh

Tanda (-) negatif menunjukkan terjadi pembalikan pada keluarannya atau


memiliki beda fasa sebesar 1800 dengan masukannya.

Penguat Non-inverting,
Rangkaian untuk penguat non-inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar
(3).

Gambar 2.3
Rangkaian Penguat Non-Inverting

Penguat tersebut dinamakan penguat non-inverting karena masukan dari penguat


tersebut adalah masukan non-inverting dari Op Amp. Tidak seperti penguat
inverting, sinyal keluaran penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya.
Seperti pada rangkaian penguat inverting syarat ideal sebuah penguat adalah
tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. sehingga
dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai berikut
:

3
Substitusi persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1) sehingga diperoleh

Rangkaian penguat inverting maupun non-inverting biasanya menggunakan IC


Op-Amp 741. Dengan memahami prinsip kerja dari rangkaian ini, maka rangkaian
pengembangan dari rangakaian Op-Amp ini seperti rangkaian ADC (Analog to
Digital Converter), DAC (Digital to Analog Converter), Summing (penjumlahan)
dan yang lainnya juga dapat dipahami. Berikut datasheet dari IC 741:

Gambar 2.4
IC 741

4
3. PERANCANGAN

3.1 Deskripsi dan Spesifikasi


Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang
mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp)
dikemas dalam suatu rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Salah satu tipe
operasional amplifier (Op-Amp) yang populer adalah LM741. IC LM741
merupakan operasional amplifier yang dikemas dalam bentuk dual in-line package
(DIP). Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda bulatan atau strip pada salah satu
sudutnya untuk menandai arah pin atau kaki nomor 1 dari IC tersebut. Penomoran
IC dalam kemasan DIP adalah berlawanan arah jarum jam dimulai dari pin yang
terletak paling dekat dengan tanda bulat atau strip pada kemasan DIP tersebut. IC
LM741 memiliki kemasan DIP 8 pin seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 3.1.1

Konfigurasi Pin IC Op-Amp 741 Pada IC ini terdapat dua pin input, dua
pin power supply, satu pin output, satu pin NC (No Connection), dan dua pin
offset null. Pin offset null memungkinkan kita untuk melakukan sedikit
pengaturan terhadap arus internal di dalam IC untuk memaksa tegangan output
menjadi nol ketika kedua input bernilai nol. IC LM741 berisi satu buah Op-Amp,
terdapat banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau lebih Op-Amp dalam suatu
kemasan DIP.

IC Op-Amp memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan konsep Op-


Amp ideal pada analisis rangkaian. Pada kenyataannya IC Op-Amp terdapat
batasan-batasan penting yang perlu diperhatikan. Pertama, tegangan maksimum
power supply tidak boleh melebihi rating maksimum, karena akan merusak IC.
Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil
dari tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu op
amp dengan tegangan supply 15 V adalah ±13V. Ketiga, arus output dari sebagian
besar op amp memiliki batas pada 30mA, yang berarti bahwa resistansi beban
yang ditambahkan pada output op amp harus cukup besar sehingga pada tegangan

5
output maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi batas arus
maksimum. Pada sebuah peguat operasional (Op-Amp) dikenal beberapa istilah
yang sering dijumpai, diantaranya adalah : Tegangan ofset masukan (input offset
voltage) Vio menyatakan seberapa jauh v+ dan v terpisah untuk mendapatkan
keluaran 0 volt. Arus offset masukan (input offset current) menyatakan
kemungkinan seberapa berbeda kedua arus masukan. Arus panjar masukan (input
bias current) memberi ukuran besarnya arus basis (masukan). Harga CMRR
menjamin bahwa output hanya tergantung pada (v+) – (v-), walaupun v+ dan v-
masing-masing berharga cukup tinggi. Untuk menghindari keluaran yang
berosilasi, maka frekuensi harus dibatasi, unity gain frequency memberi gambaran
dari data tanggapan frekuensi. hal ini hanya berlaku untuk isyarat yang kecil saja
karena untuk isyarat yang besar penguat mempunyai keterbatasan sehingga output
maksimum hanya dihasilkan pada frekuensi yang relative rendah.

3.2 Diagram Blok

Gambar 3.2.1

Diagram Blok Op-Amp

3.3 Penentuan Komponen dan Perhitungan

Pada rangkaian inverting Op-Amp menggunakan komponen sebagai


berikut :

NO NAMA KOMPONEN JUMLAH


1. Resistor 1 KΩ 1
2. Resistor 500Ω 1
3 IC LM741 1

Berdasarkan komponen yang digunakan, maka akan mendapatkan hasil


output sebesar :

6
𝑅𝑓
Vout = 𝑥 𝑉𝑖𝑛
𝑅1

1 𝐾Ω
Vout = 𝑥 𝑉𝑖𝑛
500Ω

Vout = 2 x Vin

Berdasarkan hasil diatas, didapatkan bahwa Vout dari Op-Amp akan


menjadi 2 kali lipat daripada Vin nya

3.4 Diagram Skematik Rangkaian

Gambar 3.4.1
Skematik Rangkaian Inverting Op-Amp

Skematik tersebut di buat dengan menggunakan program Eagle dengan


nilai R1 = 500 Ω, Rf = 1KΩ, menggunakan IC LM741P, VEE = -15 Volt, dan
VCC = 15 Volt.

7
3.5 Simulasi Rangkaian

Gambar 3.5.1
Simulasi Rangkaian Inverting Op-Amp

Simulasi tersebut saya menggunakan program MultiSim versi 14.1. Pada simulasi
diatas, saya menggunakan Frekuensi sebesar 1KHz serta amplitudo sebesar 0.5
Vpp, didapatkan hasil bahwa amplitudo Vout 2 kali lebih besar daripada Vin
sehingga Vout sesuai dengan perhitungan di atas.

8
3.6 Desain Tata Letak Komponen dan PCB

Gambar 3.6.1
Desain Rangkaian Inverting Op-Amp

Desain PCB tersebut dengan menggunakan program Sprint-Layout versi


6.0. Rangkaian Inverting Op-Amp pada PCB dengan ukuran PCB sebesar 3 x 2
cm dengan nilai R1 = 500 Ω, Rf = 1KΩ, dan menggunakan IC LM741.

9
4. ANALISIS
Berdasarkan pada simulasi diatas, jika RF lebih besar daripada R1 maka
output pada Op-Amp akan lebih besar daripada inputnya tetapi jika RF lebih kecil
daripada R1 maka outputnya akan semakin kecil dariapda inputnya.

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data-data diatas, dapat disimpulkan bahwa Invertin Amplifier
atau inverting Op-Amp adalah Inverting Amplifier merupakan penerapan dari
penguat operasional sebagai penguat sinyal dengan karakteristik dasar sinyal
output memiliki phase yang berkebalikan dengan phase sinyal input. Pada
dasarnya penguat operasional (Op-Amp) memiliki faktor penguatan yang sangat
tinggi (100.000 kali) pada kondisi tanpa rangkaian umpan balik. Dalam inverting
amplifier salah satu fungsi pamasangan resistor umpan balik (feedback) dan
resistor input adalah untuk mengatur faktor penguatan inverting amplifier
(penguat membalik) tersebut. Dengan dipasangnya resistor feedback (RF) dan
resistor input (Rin) maka faktor penguatan dari penguat membalik dapat diatur.

5.2 Saran
Rangkaian Inverting Op-Amp dapat di gunakan untuk penguatan sebuah
sistem yang membutuhkan penguatan sinyal karena rangkaian ini sangat
membantu dalam menguatkan sinyal.

6. LAMPIRAN
Datasheet LM741 : https://www.ti.com/lit/ds/symlink/lm741.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai