NO : 01
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................................... 1
2. DASAR TEORI ......................................................................................................... 2
3. PERANCANGAN ..................................................................................................... 5
3.2 Diagram Blok ............................................................................................................ 6
3.3 Penentuan Komponen dan Perhitungan .................................................................... 6
3.4 Diagram Skematik Rangkaian .................................................................................. 7
3.5 Simulasi Rangkaian .................................................................................................. 8
3.6 Desain Tata Letak Komponen dan PCB ................................................................... 9
4. ANALISIS ................................................................................................................ 10
5. PENUTUP ................................................................................................................ 10
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 10
5.2 Saran ....................................................................................................................... 10
6. LAMPIRAN............................................................................................................. 10
ii
1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah merancang rangkaian Inverting Op-
Amp / Amplifier sesuai dengan karakteristik yang ada.
1
2. DASAR TEORI
Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu
rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal,
dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan
dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol.
Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang
besar serta impedansi keluaran yang kecil. Op-amp memiliki simbol seperti yang
terlihat pada gambar (1).
Gambar 2.1
Simbol Op-Amp
Secara garis besar, terdapat 4 pin utama dari Op-Amp, yaitu masukan inverting
(tanda minus), masukan noninverting (tanda plus), masukan tegangan positif,
masukan tegangan negatif dan pin keluaran. Di samping pin tersebut terdapat satu
pin untuk adjustment. Beberapa penerapan Op-Amp diantaranya adalah:
Penguat Inverting
Rangkaian untuk penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar (2).
Gambar 2.2
Rangkaian Penguat Inverting
Penguat ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa sebesar
180o. Pada rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat bahwa tegangan
masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. Sehingga dari
rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai berikut :
2
dimana i- = 0, maka
Penguat Non-inverting,
Rangkaian untuk penguat non-inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar
(3).
Gambar 2.3
Rangkaian Penguat Non-Inverting
3
Substitusi persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1) sehingga diperoleh
Gambar 2.4
IC 741
4
3. PERANCANGAN
Gambar 3.1.1
Konfigurasi Pin IC Op-Amp 741 Pada IC ini terdapat dua pin input, dua
pin power supply, satu pin output, satu pin NC (No Connection), dan dua pin
offset null. Pin offset null memungkinkan kita untuk melakukan sedikit
pengaturan terhadap arus internal di dalam IC untuk memaksa tegangan output
menjadi nol ketika kedua input bernilai nol. IC LM741 berisi satu buah Op-Amp,
terdapat banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau lebih Op-Amp dalam suatu
kemasan DIP.
5
output maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi batas arus
maksimum. Pada sebuah peguat operasional (Op-Amp) dikenal beberapa istilah
yang sering dijumpai, diantaranya adalah : Tegangan ofset masukan (input offset
voltage) Vio menyatakan seberapa jauh v+ dan v terpisah untuk mendapatkan
keluaran 0 volt. Arus offset masukan (input offset current) menyatakan
kemungkinan seberapa berbeda kedua arus masukan. Arus panjar masukan (input
bias current) memberi ukuran besarnya arus basis (masukan). Harga CMRR
menjamin bahwa output hanya tergantung pada (v+) – (v-), walaupun v+ dan v-
masing-masing berharga cukup tinggi. Untuk menghindari keluaran yang
berosilasi, maka frekuensi harus dibatasi, unity gain frequency memberi gambaran
dari data tanggapan frekuensi. hal ini hanya berlaku untuk isyarat yang kecil saja
karena untuk isyarat yang besar penguat mempunyai keterbatasan sehingga output
maksimum hanya dihasilkan pada frekuensi yang relative rendah.
Gambar 3.2.1
6
𝑅𝑓
Vout = 𝑥 𝑉𝑖𝑛
𝑅1
1 𝐾Ω
Vout = 𝑥 𝑉𝑖𝑛
500Ω
Vout = 2 x Vin
Gambar 3.4.1
Skematik Rangkaian Inverting Op-Amp
7
3.5 Simulasi Rangkaian
Gambar 3.5.1
Simulasi Rangkaian Inverting Op-Amp
Simulasi tersebut saya menggunakan program MultiSim versi 14.1. Pada simulasi
diatas, saya menggunakan Frekuensi sebesar 1KHz serta amplitudo sebesar 0.5
Vpp, didapatkan hasil bahwa amplitudo Vout 2 kali lebih besar daripada Vin
sehingga Vout sesuai dengan perhitungan di atas.
8
3.6 Desain Tata Letak Komponen dan PCB
Gambar 3.6.1
Desain Rangkaian Inverting Op-Amp
9
4. ANALISIS
Berdasarkan pada simulasi diatas, jika RF lebih besar daripada R1 maka
output pada Op-Amp akan lebih besar daripada inputnya tetapi jika RF lebih kecil
daripada R1 maka outputnya akan semakin kecil dariapda inputnya.
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data-data diatas, dapat disimpulkan bahwa Invertin Amplifier
atau inverting Op-Amp adalah Inverting Amplifier merupakan penerapan dari
penguat operasional sebagai penguat sinyal dengan karakteristik dasar sinyal
output memiliki phase yang berkebalikan dengan phase sinyal input. Pada
dasarnya penguat operasional (Op-Amp) memiliki faktor penguatan yang sangat
tinggi (100.000 kali) pada kondisi tanpa rangkaian umpan balik. Dalam inverting
amplifier salah satu fungsi pamasangan resistor umpan balik (feedback) dan
resistor input adalah untuk mengatur faktor penguatan inverting amplifier
(penguat membalik) tersebut. Dengan dipasangnya resistor feedback (RF) dan
resistor input (Rin) maka faktor penguatan dari penguat membalik dapat diatur.
5.2 Saran
Rangkaian Inverting Op-Amp dapat di gunakan untuk penguatan sebuah
sistem yang membutuhkan penguatan sinyal karena rangkaian ini sangat
membantu dalam menguatkan sinyal.
6. LAMPIRAN
Datasheet LM741 : https://www.ti.com/lit/ds/symlink/lm741.pdf
10