Oleh :
IDA AYU MESTHYA PRATIWI
Tugas 1
Data Bali
Mengidentifikasi berbagai jenis pajak yang ada, definisi/konsep berbagai jenis pajak tersebut,
sumbangannya masing-masing sebagi sumber pendapatan peerintah daerah/pusat, undang-
undang dan pasal yang menngatur.
Tugas 2
Kurve : Keadaan Konsumen Harus Membayar Pajak Atas Harga Per Unit
Tugas 3
Dengan pendapatan konsumen sert barang X dan Y tertentu, penururnan daan knaikan barang X
dan barang Y terentu :
Kurve Pergeseran Garis Anggaran (Budget Line), Ketika Salah Satu Harga X Bergeser
Kurve Pergeseran Garis Anggaran (Budget Line), Ketika Salah Satu Harga Y Bergeser
Kurve Pergeseran Garis Anggaran (Budget Line), Ketika Kedua Harga X dan Harga Y Bergeser
Kurve Pergeseran Garis Anggaran (Budget Line), Ketika Salah Sau Harga Y Bergeser
PENDAHULUAN
Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat beliaulah saya dapat menyelesaikan tuugas makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Makalah ini merupakan makalah yang berisi tugas-tugas yang diberikan selama menempuh
materikulasi pengantar ekonomi mikro, dimana dengan adannya makalah ini sangat membantu
saya untuk lebih memahami teori pengantar ekononomi mikro tersebut.
Semoga tugas makalah ini tidak hanya dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan saya, namun nantinya juga dapat bermanfaat kepada pihak eksternal.
Berdasarkan UU KUP NOMOR 28 TAHUN 2007, pasal 1, ayat 1, pengertian Pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Menurut Undang - Undang Nomor 34 Tahun 2000 menyebutkan instrument penerimaan pajak
daerah adalah yang paling penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan daerah.
Semua pemerintah, termasuk pemerintah di kota-kota kecil, menggunakan pajak untuk
meningkatkan pendapatan bagi proyek-proyek masyarakat, seperti jalan, kesehatan, pendidikan
dan pertahanan keamanan.
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, berikut jenis-
jenis Pajak Daerah :
Untuk Pemerintah Provinsi
a. Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak kendaraan bermotor termasuk ke dalam jenis pajak provinsi yang merupakan bagian
dari pajak daerah. Pajak kendaraan bermotor sebagaimana yang didefinisikan dalam Pasal
1 angka 12 dan 13 UU No. 28 Tahun 2009 adalah pajak atas kepemilikan dan/atau
penguasaan kendaraan bermotor.
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan
bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang
terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan
usaha.
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor
Pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) adalah pajak atas bahan bakar yang
disediakan atau dianggap digunakan untuk kendaraan bermotor, termasuk bahan bakar
yang digunakan untuk kendaraan diatas air.
d. Pajak Air Permukaan
Pajak air permukaan adalah pajak atas pengambilan dan atau pemanfaatan air permukaan.
Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah, tidak termasuk air
laut, baik yang berada di laut maupun di darat. Pajak air permukaan semula bernama Pajak
Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan (PPPABTAP)
berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000. Hanya saja berdasarkan Undang-
Undang Nomor 2009, PPPABTAP dipecah menjadi dua jenis pajak, yaitu Pajak Air
Permukaan dan Pajak Air Bawah Tanah.
e. Pajak Rokok
Pajak rokok adalah pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh pemerintah pusat. Cukai
rokok di Indonesia dipungut berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang
Cukai sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007. Cukai adalah
pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat
atau karakteristik yang ditetapkan dalam Undang-Undang Cukai.Tarif ad valorem adalah
pajak yang dikenakan berdasarkan angka persentase tertentu dari nilai barang – barang
yang diimpor misalnya, suatu negara mengenakan tarif 25 % atas nilai atau harga dari
setiap unit mobil yang diimpor.
Sebagai contoh, pemerintah lokal menerapkan peraturan yang mewajibkan pembeli es krim
membayar sebesar $0,50 kepada pemerintah untuk setiap batang es krim yang dibeli. Kemugkinan
yang akan terjadi adalah :
Pajak terhadap pembeli
Ketika pajak sebesar $0,50 dikenakan kepada pembeli, kurva permintaan bergser ke bawah sebesar
$0,50 dari D1 ke D2. Jumlah keseimbangan turun dari 100 ke 90 es krim. Harga yang diterima
penjual turun ari $3 ke $2,8. Harga yang dibayar pembeli naik dari$3 ke $3,30. Walaupu pjak
dikenakan kepada pembeli, penjual dan pembeli berbagi beban pajak.
Dampak awal pajak adalah terhadap permintaan es krim. Kurva penawaran tidak terpengaruh
karena untuk setiap harga es krim, penjual memiliki insentif yang sama untuk menyediakan es
krimdi pasar. Sebaliknya, pembeli sekarag harus membayar pajak kepada pemerintah juga harga
kepada penjualkapanpun mereka membeli es krim. Artinya, pajak mendorong kurva permintaan
es krim.
Arah pergeseran kurva menjadi mudah untuk ditentukan, karena pajak terhadap pembeli membuat
es krim menjadi kurang menarik. Pembeli menuntut jumlah es krim lebih sedikit untuk harga
berapapun, hasilnya adalah kurva permintaan bergeser ke kiri. Pajak yang dikenakan sebesar $0,50
kepada pembeli, harga efektif untuk pembeli sekarang adalah lebih tinggi $0,50 lebih tinggi dari
harga pasar berapapun harga di pasar akan terbentuk). Untuk mendorong pembeli memint berapun
jummlah penawaran, harga pasar sekarang harus lebih rendah dari $0,50 lebih rendah guna
mmengimbangi dampak dari pajak. Oleh karena itu kurva permitaan bergeser ke baawah dari D11
ke D2 tepat sebesar nilai pajak, yaitu $0,50.
Ketika pajak sebesar $0,50 dikenakan epad pejual, kurva penawran bergeserke tas sebesar $0,50
dari S1 ke S2. Jumlah keseimbangan turun, dari 100 ke 90 es krim. Hrga yang dibayarkan pembeli
naik dari $3,00 ke $3,30. Harga yang diterima penjual (setelah membayar pajak) turun dari$3 ke
$2,80. Walaupun pajak dikenakan kepada penual, pembeli an penjual sama-sama menaggung
beban pajak.
Dalam hal ini engaruh pajak adalah lagsung terhadap penjual es krim. Karen pajak tidak dikenakan
kepada pembeli, jumlah ermintaan es krim untuk berbagi tingkat harga adalah sama, artinya kurva
permintan tidak berubah. Sebaliknya, pjak kepada penjual membuat usha es krim sedikit kurang
menguntungkan untuk berbagai tingkat hrga, sehingga hal iniakan menggeser kurva penawaran.
Karen pajak kepada pejual menambah biaya rduksi dan baya penualan es krim, hl itu akan
mengurangi umlah penawaran pada berbagai tingkat harga. Kurv penwarn akan bergeser ke kiri
atau naik ke atas. Contohnya jika harga pasar sebuah es krim $2,00, harga efektif yang diterima
oleh penual adalah $1,50. Berapapun harga es krim, pnjual akan menawarkan harga es krim seolah-
olah lebih rendah dari $0,50. Dengan kata ain, untuk medorong penjual meawarkan berpapun
umlah es krim, harga pasar sekarang harus lebih tnggi $0,50untuk engkompensasi pajak.
TUGAS 3 : Buatlah kurve pergeseran garis anggaran (budget line) salah satu harga X atau harga
Y, dan bergeser kedua – duanya dengan pendapatan konsumen serta harga barang X dan harga
barang Y tertentu, penurunan dan keaikan harga barang X dan harga barang Y juga tertentu.