Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fungsi Aparatur Sipil Negara menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10 yaitu Aparatur Sipil Negara sebagai:
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam menjalankan ketiga fungsi tersebut Aparatur Sipil Negara yang telah
mengucapkan sumpah jabatan harus secara konsisten menjalankan ketiga fungsi
tersebut tanpa melanggar nilai-nilai dan kode etik. Fungsi-fungsi tersebut juga
tidak dapat dijalankan dengan baik apabila tidak ada kesadaran dari dalam diri
Aparatur Sipil Negara untuk menerapkan nilai-nilai Dasar yang dirumuskan
kedalam 5 (lima) pokok nilai-nilai dasar Aparatur sipil negara yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Penerapan 5 (lima) Nilai Dasar ASN harus dijalankan dengan tindakan
konkrit saat Aparatur Sipil Negara tersebut menjalankan tugasnya sebagai abdi
negara. Tidak hanya dalam menjalankan tugasnya sebagai petugas administrasi
yang berurusan dengan sistematika kerja suatu instansi pemerintahan, namun
dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan publik yang senantiasa melayani
kebutuhan masyarakat ASN. Maka dalam perkembangannya nilai dasar ASN yang
terangkum kedalam ANEKA dielaborasikan dengan peran ASN dalam NKRI yang
terbagi menjadi Whole Of Goverment, Pelayanan Publik, dan Manajemen ASN
Sejalan dengan semangat untuk menerapkan kelima nilai dasar ASN tersebut
diatas maka ditetapkannya Undang-undang aparatur Sipil Negara dan merujuk
pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses diklat terintegritasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi, nasionalisme dan kebangsan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme

10
serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang
inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja
sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan
merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang
profesional. Melalui pembaharuan Pelatihan tersebut, diharapkan dapat
menghasilkan PNS profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas.
Dalam masa-masa menjalani habituasi selain menginternalisasi,
menerapkan, dan mengaktualisasikannya para calon PNS juga harus menganalisis
metode penerapan program-program yang berjalan dalam suatu pengadilan.
Analisis harus didasarkan pada nilai-nilai dasar ASN komitmen yang terdiri dari
efektifitas, efisiensi, dan inovasi.
Lewat ketiga indikator tersebut yaitu efektif, efisien, dan inovatif tersebut
metode penerapan program-program dapat dikelompokan kedalam beberapa
golongan, yaitu metode-metode yang sudah berjalan namun kurang berjalan
maksimal dan metode yang harus diganti dengan yang memiliki nilai guna yang
lebih baik.
Namun dalam perkembangannya indikator yang digunakan dalam mengukur
metode penerapan program dalam sebuah instansi berkembang menjadi beberapa
indikator. Terdapat indikator AKPK yang mengacu kepada 4 hal yaitu Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan. Indikator lain adalah indikator USG
((Urgency, Seriousness, Growth). Analisis kualiatas isu dengan menggunakan alat
analisis USG yang mengacu pada 3 hal yaitu Urgency, Seriousness, dan Growth.
Dari beberapa indikator tersebut diatas diperoleh beberapa permasalahan
yang nantinya akan diuji seberapa penting dan seriusnya suatu permasalahan untuk
dilakukan pengkajian lebih dalam melalui penulisan aktualisasi agar problematika
tersebut dapat diatasi dan program tersebut dapat berjalan dengan baik.

10
Rancangan aktualisasi,dapat diperoleh peserta dengan proses pembimbingan
dari coach (pembimbing yang ditunjuk dari lembaga pelatihan) dan mentor (atasan
peserta yang ditujuk oleh pejabat pembina kepegawaian instansi peserta),sehingga
peserta mampu menyusun kertas kerja rancangan aktualisasi, melaksanakan
seminar rancangan aktualisasi, menerapkan rancangan aktualisasi dan menyusun
laporan aktualisasi serta analisis dampak apabila nilai-nilai dasar PNS tidak
diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas dan jabatan, mempersiapkan rencana
presentasi laporan aktualisasi, melaksanakan seminar aktualisasi, dan di
penghujung pembelajaran peserta mampu melaksanakan pekerjaan secara
profesional.

B. Tujuan dan Sasaran


Dengan mengikuti kegiatan aktualisasi ini diharapkan Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) dapat membentuk nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil,
yaitu :
1. Berakuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya;
2. Mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
4. Berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya;
5. Tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan
instansinya;
6. Menjaga sikap dan perilaku disiplin PNS dalam melaksanakan tugas
jabatannya;
7. Memahami kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia; serta
8. Mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada instansi, sehingga
PNS merasakan manfaatnya secara langsung.

10
C. Manfaat
1. Manfaat bagi diri pribadi, yaitu penulis dapat memahami dan menginternalisasi
nilai-nilai dasar profesi PNS;
2. Manfaat bagi unit kerja, yaitu meningkatkan kinerja unit kerja yang
menyangkut pada kegiatan reses dan menjadikan kegiatan-kegiatan menjadi
sebuah kebiasaan (habituasi);
3. Manfaat bagi organisasi, yaitu menguatkan visi, misi dan nilai-nilai organisasi
sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik;
4. Manfaat bagi masyarakat pada umumnya, dimana mereka mendapatkan
informasi tentang Daerah aliran sungai tempat mereka tinggal sehingga
diperoleh pelayanan publik yang prima dari ASN.

D. Penetapan Isu
Indikator yang digunakan dalam mengukur metode penerapan program dalam
sebuah instansi adalah indikator USG ((Urgency, Seriousness, Growth). Analisis
kualiatas isu dengan menggunakan alat analisis USG yang mengacu pada 3 hal
yaitu Urgency, Seriousness, dan Growth. Dari beberapa indikator tersebut diatas
diperoleh beberapa permasalahan (prioritas isu) yang nantinya akan diuji seberapa
penting dan seriusnya suatu permasalahan untuk dilakukan pengkajian lebih dalam
melalui penulisan aktualisasi agar problematika tersebut dapat diatasi dan program
tersebut dapat berjalan dengan baik. Metode yang dilakukan dengan menentukan
tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan angka skala
1-5. Isu dengan skor tertinggi akan menjadi isu utama yang akan diangkat dalam
rancangan aktualisasi.

10
Tabel 1.1
Perumusan dan Penetapan Isu
Kriteria Prioritas
NO Isu Aktual/Masalah Pokok SKOR
U S G

Kurangnya data inventarisasi


1. tentang daerah aliran sungai di 5 5 4 14 I
Kabupaten pangkajene dan
kepulauan
Belum Optimalnya Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Sungai Dan 3 3 3 9 III
2.
Pantai

Keterbatasan Sarana Dan Prasarana


3. Dalam Penerimaan Data Sungai 4 4 5 13 II
Dan Pantai

Keterangan :

 Angka 5 : sangat gawat/mendesak/cepat

 Angka 4 : gawat/mendesak/cepat

 Angka 3 : cukup gawat/mendesak/cepat

 Angka 2 : kurang gawat/mendesak/cepat

 Angka 1 : tidak gawat/mendesak/cepat

10
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

PETA JABATAN DINAS PEKERJAAN UMUM


KEPALA DINAS
Kelas Jabatan 14

Sekretaris
Kelas Jabatan 12

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepala Sub Bagian Perencanaan dan
Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepegawaian Pelaporan
Kelas Jabatan 9 Kelas Jabatan 9 Kelas Jabatan 9

Kepala Bidang Jalan Kabid Jembatan Kabid Irigasi dan Air Baku Kabid Sungai dan Pantai
Kelas Jabatan 11 Kelas Jabatan 11 Kelas Jabatan 11 Kelas Jabatan 11
Kasi Perencanaan Irigasi dan Air
Kasi Perencanaan Jalan Kasi Perencanaan Jembatan Kasi Perencanaan Sungai dan Pantai
Baku
Kelas Jabatan 9 Kelas Jabatan 9 Kelas Jabatan 9 Kelas Jabatan 9

Kasi Pembangunan dan Pemeliharaan Kasi Pembangunan dan Pemeliharaan Kasi Pembangunan dan Kasi Pembangunan dan Pemeliharaan
Jalan Jembatan Pemeliharaan Irigasi dan Air Baku Sungai dan Pantai
Kelas Jabatan 9 Kelas Jabatan 9 Kelas Jabatan 9 Kelas Jabatan 9

Kepala UPT Peralatan Alat Berat


Kelas Jabatan 8

Kasi Pengendalian Mutu dan Kasi Pengendalian Mutu dan


Kasi Pengendalian Mutu dan Pelaporan Kasi Pengendalian Mutu dan Pelaporan
Pelaporan Pelaporan
Kelas Jabatan 9 Kelas Jabatan 9 Kelas Jabatan 9 Kelas Jabatan 9
Jabatan

10 Petugas Operasi dan


Pemeliharaan Sumber Daya Kelas jabatan 6
Air
10
B. VISI DAN MISI
Adapun Visi Dinas PU Kabupaten Pangkep adalah “ terciptanya sarana dan
prasarana di bidang pekerjaan umum untuk mendukung Kabupaten Pangkajene
Dan Kepulauan, Mewujudkan Desa Modern yang produktif dan berkarakter
menuju daerah yang lebih maju dan mandiri pada tahun 2021”
Dalam mewujudkan Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pangkep, perlu
dirumuskan implementasi yang dituangkan dalam misi Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Pangkep. Adapun misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pangkep
adalah:
1. Melaksanakan pemeliharaan jalan dan jembatan secara periodic dan rutin yang
berhasil guna dan berdaya guna
2. Melaksanakan peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan yang
berhasil guna dan berdaya guna
3. Meningkatkan pelayanan dan pengelolaan saluran irigasi dan banguan
pelengkap yang berhasil guna dan berdaya guna
4. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur dan pelayanan public di bidang
bangunan gedung
5. Meningkatkan fungsi pembinaan di bidang jasa konstruksi yang berhasil guna
dan berdaya guna
6. Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan peralatan peralatan dan
perbengkelan pelengkap yang berhasil guna dan berdaya guna
7. Meningkatkan penerangan wilayah kabupaten / desa menunjang aktivitas
penduduk dan mengurangi kriminalitas.
8. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran
Tujuan dan sasaran dinas pekerjaan Umum Kab. Pangkep merupakan rumusan
kondisi yang hendak dituju diakhir periode perencanaan yang merupakan
penjabaran dari visi serta dilengkapi dengan rencana sasaran strategis yang hendak
dicapai yaitu menyelenggarakan infrastruktur Pekerjaan Umum dengan tingkat
dan kondisi ketersediaan, keterpaduan, serta kualitas dan cakupan pelayanan yang

10
produktif dan cerdas, berkeselamatan, mendukung kesehatan masyarakat,
menyeimbangkan pembangunan, memenuhi kebutuhan dasar, serta berkelanjutan
yang berasaskan gotong-royong guna mencapai masyarakat yang lebih sejahtera.
C. NILAI-NILAI ORGANISASI
1. Bekerja keras
2. Bergerak Cepat
3. Bertindak Tepat
D. NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
1. Identifikasi
Berdasarkan kurikulum baru yang telah diberlakukan dalam Diklat
Prajabatan Golongan II terdapat 5 (lima) nilai dasar profesi PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
yang sering disingkat menjadi Nilai ANEKA. Berikut ini akan dijelaskan masing-
masing nilai-nilai dasar profesi PNS.
I. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban mempertanggungjawabkan amanah yang
telah diberikan. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok,
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya
(Lembaga Administrasi Negara, 2014: 8). Adapun indicator dari nilai dasar
akuntabilitas yaitu:
a. Kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah di mana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi. Dengan adanya transparansi maka dapat memberikan
perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
mengambil keputusan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dalam
keputusan-keputusan.
c. Integritas. Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang,

10
kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas
institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau
stakeholders.
d. Tanggung Jawab (Responsibilitas). Responsibilitas terbagi menjadi
responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan. Responsibilitas
institusi dan perseorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan
yang telah dibuat.
e. Keadilan. Keadilan merupakan landasan utama dari akuntabilitas sehingga
harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan kepada unit organisasinya.
f. Kepercayaan. Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan kemudian akan melahirkan akuntabilitas sehingga lingkungan
akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan. Keseimbangan diperlukan untuk mencapai akuntabilitas
dalam lingkungan kerja. Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus
dapat menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja.
h. Kejelasan. Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan
dan mempertahankan akuntabilitas. Focus utama kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan system pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
i. Konsistensi. Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten
dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi
terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel akibat melemahnya
komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
j. Menghindari Perilaku yang Curang dan Koruptif. Tiga cabang utama dari
fraud tree adalah kecurangan tindak pidana korupsi, kecurangan penggelapan

10
asset, dan kecurangan dalam hal laporan keuangan. Sebagai seorang PNS yang
akuntabel harus terhindar dari praktek kecurangan dan perilaku korup.
k. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara. Setiap PNS harus memastikan
bahwa penggunaan sumber daya milik negara sesuai dengan prosedur yang
berlaku, dilakukan secara bertanggung jawab dan efisien, serta
pemeliharaannya secara benar dan bertanggung jawab.
l. Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah.
Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta dilaporkan oleh
pemerintah harus relevan, dapat dipercaya, dapat dimengerti, serta dapat
diperbandingkan, sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh
pengambil keputusan dan dapat menunjukkan akuntabilitas publik.
m. Mengatasi Konflik Kepentingan. Konflik kepentingan adalah situasi yang
timbul di mana tugas publik dan kepentingan pribadi bertentangan. Tidak
masalah jika seseorang memunyai konflik kepentingan, tetapi bagaimana
seseorang tersebut menyikapinya.

II.Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Adapun indikator-indikator dari nilai dasar nasionalisme di mana ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik, ASN sebagai pelayan publik, dan ASN sebagai
perekat dan pemersatu bangsa adalah:
a. Kerja Keras. Artinya pantang menyerah, gigih dan selalu mengerahkan
segala macam bentuk daya dan upaya dalam melakukan sesuatu.
b. Disiplin. Disiplin berarti taat atau patuh terhadap tata tertib atau peraturan
yang berlaku.

10
c. Tidak Diskriminatif. Setiap perilaku untuk tidak membatasi, tidak
melecehkan, atau tidak mengucilkan orang lain berdasarkan pada
pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok,
golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa dan
keyakinan politik.
d. Taqwa. Bertakwa merupakan indikator yang mencerminkan perwujudan
sila pertama Pancasila yang menitikberatkan pada ketaatan umat beragama
dalam menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan dalam
agamanya.
e. Gotong royong. Contoh konkret gotong royong adalah sebagai berikut:
1) Kerja sama;
2) Dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga;
3) Saling membantu demi kepentingan umum;
4) Bersama membantu orang lain;
5) Bersama membela kebenaran;
6) Bekerja giat dalam kelompok kerja.
f. Demokratis. Suatu kondisi dimana individu memiliki kebebasan untuk
mengutarakan kehendak dan pendapat, serta menghormati adanya
perbedaan pendapat.
g. Cinta tanah air. Perasaan yang kuat akan rasa memiliki tanah dan seluruh
tumpah darah Indonesia.
h. Rela berkorban. Sikap yang mencerminkan adanya kesediaan
memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain atau suatu kelompok
kerja, walaupun akan menimbulkan kehilangan atau penderitaan terhadap
diri sendiri.

III.Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan

10
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Adapun indikator-indikator dari nilai dasar etika publik adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila;
b. Setia dan mempertahankan undang-undang negara kesatuan republik Indonesia
1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun;
j. Mengutamakan kepentingan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

IV.Komitmen Mutu
Komitmen mutu menekankan pada penerapan 4 indikator yakni: efektivitas,
efisiensi, inovasi dan menjaga mutu.
1. Efektivitas. Efektivitas adalah melakukan sesuatu yang benar atau merupakan
pencapaian tujuan.
2. Efisien. Efisiensi adalah mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3. Inovasi. Inovasi adalah membuat terobosan baru untuk menyelesaikan suatu
masalah dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya.

10
4. Menjaga mutu. Menjaga mutu adalah mempertahankan atau memastikan
bahwa kualitas dari output sudah baik.

V.Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang menentang adanya perilaku
korup. Perilaku korup ini diantaranya: suap-menyuap, merugikan uang negara,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan
dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Jujur. Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma).
b. Peduli. Ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain.
c. Mandiri. Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat. Kaitannya dengan nilai
dasar profesi PNS, misalnya adalah dengan mengerjakan pekerjaan individu
secara mandiri dan tidak melimpahkannya kepada orang lain.
d. Disiplin. Menggunakan kegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-
undang yang mengatur.
e. Tanggung Jawab. Berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun.
f. Kerja Keras. Bekerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang
untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil.
g. Sederhana. Menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang telah ada dan
diberikan oleh tuhan kepada kita.
h. Berani. Berani untuk mengatakan untuk melaporkan pada atasan atau pihak
yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan.

10
i. Adil. Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun

perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

10
10
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Rancangan
Unit Kerja Aktualisasi : Dinas Pekerjaan Umum

Identifikasi Isu :  Kurangnya data inventarisasi tentang daerah aliran sungai di Kabupaten pangkajene dan
kepulauan
 Belum Optimalnya Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Sungai Dan Pantai
Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Dalam Penerimaan Data Sungai Dan Pantai
Isu yang Diangkat :  Kurangnya data inventarisasi tentang daerah aliran sungai di Kabupaten pangkajene dan
kepulauan

Gagasan Pemecahan Isu : Mengoptimalisasikan Data Inventarisasi Tentang Daerah Aliran Sungai Di Kabupaten Pangkajene Dan
Kepulauan

10
Kontribusi Penguatan
Tahap Output/ Keterkaitan
Terhadap Visi Misi Nilai-nilai
No. Kegiatan Kegiatan Hasil Kegiatan Substansi Mata
Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Melakukan a. Menemui atasan Akuntabilitas Organisasi dapat Menguatkan
konsultasi dengan dengan menjujung (tanggung jawab) mengidentifikasi dan nilai bertindak
atasan tinggi etika, Melakukan konsultasi mengetahui cara tepat ketika
berperilaku sopan
dengan atasan dengan bekerja dengan cepat melakukan
dan berucap santun
rasa penuh dan bertindak tepat konsultasi
b. Mengutarakan tanggungjawab dengan atasan
maksud dan tujuan
Nasionalisme
c. Mendengarkan dan (demokratis)
mendokumentasikan Kebebasan untuk
arahan atasan secara mengutarakan
jelas perihal maksud
pendapat kepada
dan tujuan
atasan

Etika Publik
(sopan santun)
Pada saat menemui
atasan berperilaku
sopan dan santun serta
mendengarkan secara
seksama tentang data

10
Kontribusi Penguatan
Tahap Output/ Keterkaitan
Terhadap Visi Misi Nilai-nilai
No. Kegiatan Kegiatan Hasil Kegiatan Substansi Mata
Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
inventarisasi Daerah
aliran Sungai

Komitmen Mutu
(efektif)
Efektif dalam
melakukan konsultasi
dengan atasan tentang
mekanisme
pengumpulan data
inventarisasi daerah
aliran sungai

Anti Korupsi
(tanggung jawab)
Bertanggungjawab
atas apa yang telah
diutarakan tentang
atasan tentang
mekanisme
pengumpulan data

10
Kontribusi Penguatan
Tahap Output/ Keterkaitan
Terhadap Visi Misi Nilai-nilai
No. Kegiatan Kegiatan Hasil Kegiatan Substansi Mata
Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
inventarisasi daerah
aliran sungai
2 Melakukan a. Berkonsultasi dengan Akuntabilitas Melaui kerjasama Menguatkan
Inventarisasi Dan pegawai terkait (tanggung jawab) dengan pegawai lain nilai nilai kerja
Identifikasi Data b. Mendengarkan bertanggung jawab dapat memicu keras dan
arahan, saran dan
Aliran Sungai terhadap tugas yang semangat untuk bertindak tepat
masukan dari
Pegawai diberikan yaitu bekerja keras dan dalam
c. Meminta izin untuk Melakukan bergerak cepat untuk mengidentifika
mengumpulkan Inventarisasi Dan melakukan si masalah.
bahan atau data Identifikasi Data Inventarisasi Dan
terkait Aliran Sungai Identifikasi Data
d. Melakukan Aliran Sungai
identifikasi
Nasionalisme
(displin)
Melakukan
inventarisasi
Identifikasi Data
Aliran Sungai
sesuai dengan
peraturan yang berlaku

Etika Publik

10
Kontribusi Penguatan
Tahap Output/ Keterkaitan
Terhadap Visi Misi Nilai-nilai
No. Kegiatan Kegiatan Hasil Kegiatan Substansi Mata
Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
(sopan santun)
Mendengarkan secara
seksama arahan yang
diberikan dari pegawai
tentang petunjuk
teknis tentang
Inventarisasi Dan
Identifikasi Data
Aliran Sungai
Komitmen Mutu
(efektif)
Efektif dalam
pelaksanaan
inventarisasi Dan
Identifikasi Data
Aliran Sungai

Anti Korupsi
(kerja keras)
melaksanakan tugas
dengan kerja keras dan

10
Kontribusi Penguatan
Tahap Output/ Keterkaitan
Terhadap Visi Misi Nilai-nilai
No. Kegiatan Kegiatan Hasil Kegiatan Substansi Mata
Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
penuh tanggung jawab
dalam melakukan
inventarisasi daerah
aliran sungai
3 Melakukan survey a. Meminta izin kepada Akuntabilitas Diharapkan dengan Menguatkan
lapangan data atasan untuk (tanggung jawab) adanya Survei nilai kerja
Daerah Aliran melakukan survei Bertanggungjawab lapangan ditanamkan keras, bergerak
b. Mengumpulkan alat
Sungai dala pelaksanaan sikap bekerja keras, cepat dan
dan bahan survei ke
Lapangan petunjuk teknis survei bergerak cepat dan bertindak tepat
c. Mempelajari aliran sungai bertindak tepat dapat dalam
pedoman dan terpenuhi melakukan
petunjuk teknis Whole Of Goverment survei
terkait survei (Kordinasi) Lapangan Data
d. Melakukan Melakukan kordinasi Aliran Sungai
wawancara ke warga
kepada atasan sebelum
sekitar tentang data
aliran sungai melakukan survei dan
e. Melakukan sesudah melakukan
pengukuran data survei
aliran sungai
f. Mengambil dan Nasionalisme
mencatat data aliran (kerja keras)
sungai

10
Kontribusi Penguatan
Tahap Output/ Keterkaitan
Terhadap Visi Misi Nilai-nilai
No. Kegiatan Kegiatan Hasil Kegiatan Substansi Mata
Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
g. Mencocokka data bekerja keras dalam
aliran sungai dengan mengambil data aliran
survei lapangan sungai
terbaru dengan rasa
tanggung jawab Etika Publik
h. Melakukan (profesional)
dokumentasi data
Menjalankan tugas
aliran sungai
i. Melaporkan hasil secara profesional
kegiatan survei ke dalam hal ini mencatat
pimpinan data aliran sungai
j. Meminta paraf dan
verifikasi kepada Komitmen Mutu
pimpinan tentang
(efektif)
petunjuk teknis
survei inventarisasi Melaksanaan tugas
data sungai secara Efektif dalam
pengambilan data
aliran sungai

Anti Korupsi
(mandiri)
Mengikuti petunjuk
teknis survei agar

10
Kontribusi Penguatan
Tahap Output/ Keterkaitan
Terhadap Visi Misi Nilai-nilai
No. Kegiatan Kegiatan Hasil Kegiatan Substansi Mata
Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
sesuai ketentuan yang
berlaku
4. Membuat data a. Mengumpulkan data Akuntabilitas Dengan membuat Menguatkan
inventarisasi dan aliran sungai yang (tanggung jawab) data inventarisasi dan nilai kerja
identifikasi telah disurvei Bertanggungjawab identfikasi keras, bergerak
b. Memastikan bahwa
dalam melakukan diharapkan semangat cepat dan
data yang telah
dikumpulkan telah pembuatan data aliran kerja keras dan bertindak tepat
sesuai dari hasil sungai. bergerak cepat tetap ketika
pedoman ada sehinggah membuat data
pelakasanaan survei Whole of Goverment bertambahnya data inventarisasi
c. Membuat data aliran (Kordinasi) aliran sungai yang serta
sungai berdasarkan Melakukan kordinasi terbaru sesuai dengan konsultasi.
hasil survei terbaru
kepada pimpinan pedoman petunjuk
d. Memastikan kembali
bahwa data yang setelah melakukan teknis yang ada.
telah disurvei telah pembuatan data
sesuai dengan
pedoman dan Nasionalisme
petunjuk teknis (kerja keras)
pengumpulan data. Bekerja keras dengan
e. Menyiapkan data
sepenuh hati dalam
dalam bentuk
dokumen membuat data aliran
sungai.

10
Kontribusi Penguatan
Tahap Output/ Keterkaitan
Terhadap Visi Misi Nilai-nilai
No. Kegiatan Kegiatan Hasil Kegiatan Substansi Mata
Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
f. Meminta saran dan
masukan dari Etika publik
Pimpinan (sopan santun)
Sopan santun dalam
meminta saran dan
masukan dari
Pimpinan

Komitmen mutu
(efektif)
Efektif dalam
menyiapkan data
dalam bentuk
dokumen

Anti korupsi
(jujur)
Melaporkan hasil
pembuatan data
kepada pimpinan

10
Kontribusi Penguatan
Tahap Output/ Keterkaitan
Terhadap Visi Misi Nilai-nilai
No. Kegiatan Kegiatan Hasil Kegiatan Substansi Mata
Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5. Evaluasi Kegiatan a. Mengumpulkan dan Akuntabilitas Dengan adanya Menguatkan
mengelola data (tanggung jawab) semangat kerja keras, nilai kerja
bahan evaluasi Bertanggung jawab bergerak cepat dan keras, bergerak
b. Mencatat target dan
atas pekerjaan yang bertindak tepat, dapat cepat dan
realisasi yang
diharapkan kedalam dilakukan dalam hal ini meningkatkan bertindak tepat
rancangan mengevaluasi kegiatan kualitas SDM di sub terkait
Menyusun hasil bagian fasilitasi pelaksanaan
laporan kegiatan Nasionalisme penganggaran, evaluasi
c. Menyusun hasil (bekerja keras) maupun anggota kegiatan
laporan kegiatan Bekerja keras dalam dprd yang
mengevaluasi kegiatan melaksanakan
sehingga output yang
dihasilkan dapat
memberikan
kemudahan dalam
inventarisasi data

Etika publik
(pencapaian hasil)
Dalam melaksanakan
evaluasi kegiatan
diutamakan

10
Kontribusi Penguatan
Tahap Output/ Keterkaitan
Terhadap Visi Misi Nilai-nilai
No. Kegiatan Kegiatan Hasil Kegiatan Substansi Mata
Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
pencapaian hasilnya
sehingga dapat
mendorong kinerja
pegawai itu sendiri

Komitmen mutu
(efektif)
Efektif dalam
melaksanakan evaluasi
kegiatan

Anti Korupsi
(displin)
Mengevaluasi kegiatan
dalam hal ini
Menyusun laporan
kegiatan secara tepat
waktu serta tidak
menunda-nunda

10
B. JADWAL KEGIATAN
Time
No Kegiatan
Schedule

1 Melakukan konsultasi dengan atasan (20-24) Mei 2019

2 Melakukan Inventarisasi Dan Identifikasi Data Aliran Sungai 25 Mei – 4 Juni 2019

3 Melakukan survey lapangan data Daerah Aliran Sungai 09 Juni- 17 Juni 2019

4 Membuat data inventarisasi dan identifikasi 18 Juni- 21 Juni 2019

5 Evaluasi Kegiatan 22 Juni- 26 Juni 2019

6 Penyusunan Laporan

10
C. KENDALA DAN ANTISIPASI
Kendala yang mungkin muncul adalah bahwa peserta dalam menyusun konten memerlukan data
pendukung berupa referensi yang mungkin perlu mencari sumber dari luar kantor dinas Pekerjaan Umum
sehingga peserta memerlukan informasi yang lebih luas mengingat peserta adalah warga pendatang, cuaca
tidak mendukung pada saat dilakukan survey lapangan data daerah aliran sungai. Antisipasi yang harus
dilakukan adalah penyediaan jas hujan, sepatu safety,motor trail, dan diusahakan survey lapangannya lebih
cepat dari jadwal yang sudah di rencanakan. Menghubungi pihak-pihak yang terkait masalah pengumpulan
data daerah aliran sungai dengan cara menyurat.

BAB IV
PENUTUP

Demikian rancangan aktualisasi ini peserta buat, tentunya rancangan ini masih sangat memerlukan masukan,
kritik dan saran dari penguji, mentor dan coach serta berbagai pihak terkait untuk terlaksananya aktualisasi ini
dengan sebaik-baiknya. Atas perhatian dan sarannya saya ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai