Anda di halaman 1dari 6

Nama : Syarif kurrahmna

Nim : 19.01.511.001

Mata kuliah : Polimer dan Komposit

Dibimbing oleh : Fauzi widyawati, S.Tr.,M.T

TUGAS 1

1. sebutkan ciri-ciri dari polimer alam (hidrokarbon) yang kalian ketahui dan sebutkan
contoh material/benda/produk yang terbentuk dari hidrokarbon.
Jawaban :
 Pada umumnya polimer merupakan senyawa organik yang terdiri dari unsut
dasar karbon (C), hidrogen (H), dan unsur bukan logam (O, N, dan Si).
Polimer alam memiliki rantai karbon utama berupa rantai karbon (C) atau
biasa disebut hidrokarbon.
Polimer alami merupakan polimer yang berasal dari alam dan terjadi
secara alami. Polimer alami sering disebut sebagai polimer biologis. Contoh
dari polimer alami adalah karet alam, wol, dan selulosa.
Polimer alam adalah polimer yang telah tersedia di alam dan
terbentuk secara alami. Polimer alam merupakan polimer yang terbentuk
dikarenakan adanya sebuah reaksi kondensasi yang terjadi secara alami.
Polimer alam itu bisa berasal dari bahan alam seperti kayu, kapas, karet alam,
rambut dan kulit binatang. Kebanyakan polimer alam terbentuk melalui reaksi
kondensasi. Namun, ada juga yang terbentuk karena polimerisasi adisi, yaitu
poliisoprena/ karet alam.
 Ciri-ciri polimer alam (hidrokarbon)
1. Karena struktur molekulnya berbeda, maka rumus empiris antara
hidrokarbon pun juga berbeda: jumlah hidrokarbon yang diikat pada
alkena dan alkuna pasti lebih sedikit karena atom karbonnya berikatan
rangkap.
2. Kemampuan hidrokarbon untuk berikatan dengan dirinya sendiri
disebut dengan katenasi, dan menyebabkan hidrokarbon bisa
membentuk senyawa-senyawa yang lebih kompleks,
seperti sikloheksana atau arena seperti benzena. Kemampuan ini
didapat karena karakteristik ikatan di antara atom karbon bersifat non-
polar.
3. Sesuai dengan teori ikatan valensi, atom karbon harus memenuhi
aturan "4-hidrogen" yang menyatakan jumlah atom maksimum yang
dapat berikatan dengan karbon, karena karbon mempunyai 4 elektron
valensi. Dilihat dari elektron valensi ini, maka karbon mempunyai 4
elektron yang bisa membentuk ikatan kovalen atau ikatan dativ.
4. Hidrokarbon bersifat hidrofobik dan termasuk dalam lipid.

Sifat polimer alam

Sifat polimer alam yaitu mudah menyerap air, kurang stabil, tidak
stabil karena pemanasan serta sukar dibentuk.

 contoh material/benda/produk yang terbentuk dari hidrokarbon.


Contoh Polimer Alam
contoh dari polimer alam adalah karet alam/ poliisoprena (dari monomer-
monomer 2-metil-1,3-butadiena/ isoprena), protein (dari monomer-monomer
asam amino), selulosa (dari monomer-monomer glukosa), asam nukleat
amilium, glikogen, pati, dan kintin.
Berikut ini tabel beberapa contoh polimer alam:

Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat


pada

Karet Isoprene Adisi Getah karet


Alam alam
Protein Asam Kondensasi Telur, daging,
amino susu, sutera,
wol
Selulosa Glukosa Kondensasi Kapas, kayu,
sayur
Amilium Glukosa Kondensasi Akar umbi,
biji-bijian
Asam Nukleotida Kondensasi Molekul DNA,
Nukleat RNA

2. sebutkan material polimer/benda/produk polimer yang terbentuk dari struktur polimer


pada tabel 14.3
jawaban :
MACAM JENIS POLIMER

1. Poly Ethylene (PE)

Barang Plastik Yang Digunakan Sebagai Packing Minuman Atau Barang


Cairan.

2. Poly Propylene (PP)

Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Dipakai Pada Packing Makanan Kering
Atau Snack.

3. Poly Vinly Chlorine (PVC)

Bahan Plastik Yang dipergunakan Untuk Packing Botol Minyak,Daging,Pipa


Air Dan Jendela Plastik.

4. Oriented Polystyrene (OPP)

Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.

5. High Density Polyethylene (HDPE)

Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.

6. Karet Bahan

Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan


Elastis.

7. Low Density Polyethylene (LDPE)

Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.

8. Polyethylene Terephthalate (PET)

Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan
Kelembaban.

9. Polystyrene(PS)

Bersifat Berubah Bentuk Dan Berbunyi.


10. Lunchbox Polystyrene

Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.

11. Plastik Cor

Adalah Bahan Plastik Yang Bisa dipergunakan Untuk Pengecoran Bangunan.

3. Jelaskan pengaruh berat molekul terhadap kekuatan tarik dan viskositas polimer

jawaban :

 Berat molekul terhadap sifat polimer

 Efek berat molekul terhadap kekuatan dan viskositas polimer.

 Mekanisme saat proses polimerisasi, rantai polimer akan bertambah


panjang tetapi tidak seragam.

 Hal tersebut tergantung dari distribusi panjang rantai atau massa molekul
sehingga akan mempengaruhi sifat mekanik dan viskositas polimer.

 pengaruh berat molekul terhadap kekuatan tarik


 Kekuatan Tarik (Tensile Strength)
Kekuatan tarik adalah tegangan yang dibutuhkan untuk
mematahkan suatu sampel. Kekuatan tarik penting untuk polymer yang
akan ditarik, contohnya fiber, harus mempunyai kekuatan tarik yang
baik.

Uji kuat tarik sangat penting untuk mengetahui sifat fisik dan
ketahanan. Secara umum, kuat tarik akan meningkat seiring
bertambahnya panjang rantai dan ikatan silang pada polimer. Kuat
putus menunjukkan kekuatan akhir bahan polimer yang dihitung dari
beban pada saat putus dibagi luas penampang awal spesimen polimer,
atau dapat diungkapkan dalam bentuk persamaan berikut :

σ=F/A
Bila kecepatan tarik diperkecil, maka perpanjangan bahan akan
bertambah, yang mengakibatkan kurva tegangan–regangan menjadi
landai sehingga modulus elastiknya menjadi kecil dan batas lumernya
tidak jelas. Kecenderungan ini sangat terlihat pada bahan yang
fleksibel pada suhu kamar.

Makin tinggi kecepatan tarik maka kuat putus dan modulus


elastiknya makin besar, sedangkan perpanjangan menjadi kecil.
Dengan demikian kecepatan tarik memberikan pengaruh besar pada
sifat mekanik bahan polimer. Oleh karena itu, persyaratan yang ketat
harus diperhatikan untuk setiap pengujian suatu bahan polimer.
Pengaruh temperatur terhadap kekuatan tarik polimer
termoplastik adalah sangat besar. Jika temperatur dinaikkan maka
kekuatan tarik bahan polimer akan turun. Pada batas temperatur
tertentu (temperatur lunak, temperatur transisi gelas), deformasi karena
tarikan akan meningkat dengan cepat, sedangkan kuat putus dan
modulus elastiknya akan menurun.
Sebaliknya di bawah temperatur tersebut kuat putus dan
modulus elastik akan meningkat dan perpanjangan pada saat putus
akan menurun. Jadi, dalam penentuan sifat mekanik bahan polimer
perlu diperhatikan temperatur transisi tersebut (temperatur lunak,
temperatur transisi gelas) agar dapat diketahui sifat mekanik bahan
polimer yang sesungguhnya.
Pada umumnya pengaruh kelembaban terhadap kekuatan tarik
serupa dengan pengaruh temperatur. Meningkatnya kadar air yang
terabsorpsi cenderung menghasilkan kurva tegangan-regangan yang
serupa dengan pengaruh temperatur. Dengan meningkatnya air yang
terabsorpsi maka kuat putus dan modulus elastik bahan akan menurun,
sedangkan perpanjangan saat putus akan meningkat. Polimer temoset
dan termoplastik umumnya tidak bersifat higroskopis, sehingga
pengaruh kelembaban tidak dapat diamati. Akan tetapi, seringkali
diamati bahwa adanya air dalam jumlah sedikit dapat menyebabkan
terjadinya pengurangan modulus elastik.
 pengaruh berat molekul terhadap viskositas polimer.

Penentuan berat molekul suatu polimer dengan metode yang lebih


sederhana dan cepat dilakukan adalah melalui pengukuran viskositas intrinsik
(viscometry) . Data viskositas intrinsik yang diperoleh dimasukkan ke dalam
persamaan Mark-Houwink-Sakurada (MHS).

dimana [η] adalah viskositas intrinsik, Mv adalah berat molekul rata-


rata viskositas, K dan a adalah tetapan yang nilainya berbeda bergantung
pada temperatur dan sistem polimer-pelarut yang diukur. Secara eksperimen
nilai Mv agak sulit untuk ditentukan, namun dapat diperoleh melalui metode
statistik dan numerik dengan mensubstitusi nilai Mv tersebut dengan berat
molekul rata-rata yang lain (Mn, Mw, dan Mz) dan faktor koreksi
polidispersi (qMHS) . Untuk itu perlu diketahui nilai konstanta a dan K dalam
persamaan MHS tersebut.

Anda mungkin juga menyukai