Anda di halaman 1dari 9

HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

EVALUASI TEKNIS GEOMETRI JALAN ANGKUT OVERBURDEN


UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI 240.000 BCM / BULAN
DI SITE PROJECT MAS LAHAT PT. ULIMA NITRA
SUMATERA SELATAN

Penyusun

Syarif Kurrahman
Nim : 416020028

DosenPembimbing

Alpiana ST, M, Eng


NIDN. 0830128401
EVALUASI TEKNIS GEOMETRI JALAN ANGKUT OVERBURDEN
UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI 240.000 BCM / BULAN
SITE PROJECT MAS LAHAT PT. ULIMA NITRA
DI SUMATERA SELATAN
A. Latar Belakang

Latar belakang dari penelitian ini yaitu berdasarkan permintaan pasar akan
batubara yang semakin meningkat mengakibatkan semakin banyak berdirinya
perusahaan–perusahaan pertambangan batubara di Indonesia termasuk di Propinsi
Sumatera Selatan, salah satunya adalah PT Ulima Nitra. Salah satu lokasi
penambangan yang dilakukan oleh PT Ulima Nitra berada di Kecamatan Merapi
Barat, Kabupaten Lahat. Metode penambangan yang diterapkan adalah metode
tambang terbuka dimana dalam pengoperasiannya digunakan backhoe sebagai alat
gali muat dan dump truck sebagai alat angkut . Salah satu kegiatan penambangan
yang dapat mempengaruhi produksi adalah pengangkutan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi operasi pengangkutan antara lain kondisi jalan, kondisi peralatan,
kondisi cuaca dan lainnya. kondisi jalan angkut yang baik akan mempertinggi
nilai efisiensi dan efektivitas kerja alat angkut serta tingkat keamanannya. Alat
angkut tidak bisa beroperasi secara optimal dikarenakan kondisi jalan angkut yang
sempit, tanjakan curam, permukaan jalan licin dan lainnya. Dengan adanya
permasalahan tersebut maka diperlukan evaluasi teknis mengenai kondisi
geometri jalan angkut overburden yang ada di site project Lahat agar proses
pengangkutan material overburden dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Dengan adanya evaluasi teknis terhadap jalan angkut diharapkan
dapat membantu mengatasi permasalahan proses pengangkutan material
overburden sehingga produktivitas alat angkut meningkat dan target produksi
pengupasan material overburden sebesar 240.000 BCM (Bank Cubik Metre /
bulan dapat tercapai.

B. Maksud DanTujuan PKL


Maksud dari kegiatan peraktik lapangan ini adalah untuk memenuhi syarat
kurikulum pada program studi teknologi pertambanga universitas muhammadiyah
mataram sebelum menyusun tugas akhir dan mendapat gelar ahli madya
pertambang.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi aktual geometri jalan
angkut yang meliputi geometri jalan angkut yang digunakan dalam pengangkutan
material overburden dari front penambangan sampai ke disposal. Menghitung
ukuran geometri jalan angkut yang dibutuhkan oleh dump truck Scania P380CB-
6X4. Menghitung kemampuan produksi aktual alat angkut sebelum dan setelah
perbaikan, kemudian membandingkannya dengan kemampuan produksi teoritis
dump truck sebelum dan setelah dilakukan perbaikan.

C. Landasan Teori
Dasar teori penelitian ini yaitu menghitung serta menganalisa geometri jalan
angkut aktual yang ada dilapangan, kemudian membandingkannya dengan
perhitungan teoritis, sehingga didapatkan point-point yang memerlukan perbaikan
dan menerapkan perbaikan tersebut. Adapun uraian dasar teori sebagai berikut :
Geometri jalan angkut merupakan bagian daripada perencanaan yang lebih
ditekankan pada rencana bentuk fisik jalan sehingga bisa memenuhi fungsi dasar
jalan, yakni memberikan pelayanan yang optimal pada aktivitas lalu lintas yang
beroperasi, karena tujuan perencanaan geometri jalan angkut adalah menghasilkan
infrastruktur yang aman, memaksimalkan pelayanan, dan memaksimalkan rasio
tingkat penggunaan dan atau biaya pelaksanaan. Bentuk, ukuran dan ruang jalan
dikatakan baik, jika memberikan rasa nyaman dan aman kepada pengguna jalan.
Geometri jalan angkut meliputi beberapa poin, diantaranya :
1. Lebar Jalan Angkut angkut
disesuaikan dengan alat angkut terbesar yang digunakan pada suatu
operasi penambangan. Untuk menghitung lebar jalan angkut dapat
menggunakan rumus berikut :
 Lebar jalan pada kondisi lurus :
Lebar jalan minimum pada jalan lurus dengan lajur ganda atau
lebih, menurut Aasho Manual Rural High Way Design, harus ditambah
dengan setengah lebar alat angkut pada bagian tepi kiri dan kanan jalan
Dari ketentuan tersebut dapat digunakan cara sederhana untuk
menentukan lebar jalan angkut minimum, yaitu menggunakan rule of
thumb , dengan pengertian bahwa lebar alat angkut sama dengan lebar
lajur.
L = (n x Wt) + (n + 1) x (½Wt)

Dimana: L min = lebar jalan angkut minimum, m


n = jumlah jalur
Wt = lebar alat angkut,m
 Lebar jalan pada tikungan :
W = 2 ( U + Fa + Fb + Z ) + C

C = Z = ½ (U + Fa + Fb)

Lebar jalan angkut pada belokan atau tikungan selalu lebih besar dari
pada lebar jalan lurus. Untuk lajur ganda, maka lebar jalan minimum pada
belokan didasarkan atas:
 Lebar jejak ban;
 Lebar juntai atau tonjolan (overhang) alat angkut bagian depan dan
belakang pada saat membelok;
 Jarak antar alat angkut atau kendaraan pada saat
bersimpangan; Jarak dari kedua tepi jalan.
 Jari-jari tikungan
Tujuan jari-jari tikungan adalah untuk mengimbangi gaya sentrifugal
yang diakibatkan karena kendaran melalui tikungan sehingga tidak
stabil. Jari-jari tikungan jalan angkut berhubungan dengan kontruksi alat
angkut yang digunakan, khususnya jarak horizontal antara poros roda
depan dan belakang.. Gambar 2 memperlihatkan jari-jari lingkaran yang
dijalani oleh roda belakang dan roda depan berpotongan di pusat C
dengan besar sudut sama dengan sudut penyimpangan roda depan.
Dengan demikian jari-jari belokan dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:

Di mana: R = jari-jari jalan angkut,m


1. = jarak poros roda depan dan belakang,m
 = sudut penyimpamgan roda depan,

 Superelevasi
Pada tikungan diperlukan suatu besaran yang dinamakan
‘superelevasi’ yang gunanya untuk melawan gaya sentrifugal yang arahnya
menuju keluar jalan. Dasar rumusan adalah :

dimana :
e = “super elevation”, mm/m
S = kecepatan kendaran, km/jam
R = radius belokan, m

3. Kemiringan Jalan Angkut


Kemiringan Jalan Produksi dan Grade Resistence. Kemiringan
jalan angkut dapat berupa jalan menanjak ataupun jalan menurun, yang
disebabkan perbedaan ketinggian pada jalur jalan. Kemiringan jalan
berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut, baik dalam
pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan. Grade resistence (tahanan
kemiringan) adalah gaya berat yang melawan dan atau membantu gerak
kendaraan karena kemiringan jalan yang dilaluinya. Kemiringan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

4. Cross Slope
Cross slope adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan
jalan terhadap bidang horizontal. Pada umumnya jalan angkut mempunyai
bentuk penampang melintang cembung. Dibuat demikian dengan tujuan
untuk mempelancar penirisan. Apabila turun hujan atau sebab lain, maka air
yang ada pada permukaan jalan akan segera mengalir ketepi jalan
angkut,tidak berhenti dan mengumpul pada permukaan jalan. Hal ini
penting karena air yang menggenang pada permukaan jalan angkut akan
membahayakan kendaraan yang lewat dan mempercepat kerusakan jalan.

D. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan metode penelitian sebagai berikut :
1. Studi literatur dilakukan pada beberapa buku yang mendukung isi materi yang
akan dikaji pada penelitian ini. Maka dalam penulisan ini akan ditunjang
dengan latar belakang serta teori yang kuat sehingga pengolahan data,
pembahasan dan kesimpulan dilakukan dengan bantuan literatur yang saling
berhubungan.
2. Observasi lapangan
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung geometri
jalan angkut,geometri alat dan lain-lain yang ada di PT. Ulima Nitra Di
Sumatera Selatan
3. Pengumpulan data-data yang diperlukan yaitu data primer dan data sekunder.
 Data Primer merupakan data yang berdasarkan pengukuran langsung di
lapangan yaitu: data cycle time alat, geometri alat, dan yang lain.
 Data Sekunder, diperoleh dari arsip perusahaan yang telah tersedia
yaitu peta lokasi penambangan, data curah hujan, peta geologi regional,
dan lain lain.
4. Pengolahan data diolah dengan menggunakan perhitungan geometri jalan
angkut, total produksi, selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau
perhitungan penyelesaian.
5. Analisa data dilakukan berdasarkan pada analisa terhadap data yang diperoleh
di lapangan dengan berpegang pada literatur-literatur yang berhubungan
dengan masalah tersebut.

Bagan Alir Penelitian

STUDY LITERATUR

OBSERVASI LAPANGAN

PENGUMPULAN DATA

DATA SEKUNDERdiperoleh dari arsip


DATA PRIMER
 Cycle time alat perusahaan yang telah tersedia yaitu peta
 Geometri alat
lokasi penambangan, data curah hujan, peta
 Dan lain-lain
geologi regional, dan lain lain.
PENGOLAHAN DATA

ANALIS DATA/PEBAHSAN

E. Rencana Kegiatan

Kegiatan Waktu (minggu)


1 2 3 4 5 6 7 8
Studi literatur

Observasi
lapangan
Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data
Analisa data/
pembahasan
Pembuatan
Laporan

F. Penutup

Daftar Pustaka
1. Mine Plan Engineer. (2013). Administrasi dan Data Tambang. Lahat : PT
Ulima Nitra.
2. Sukirman, S. (1999). Dasar-dasar Perencanaan Geometri Jalan. Bandung
: Supernova.
3. Rochmanhadi. (1984). Alat – Alat Berat dan Penggunaannya. Bandung :
Badan Penerbitan Pekerjaan Umum.

4. Darmansyah, N. (1998). Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat,


Cetakan I. Palembang : Universitas Sriwijaya

Indentitas Mahasiswa

 Biodata

Nama : Syarif Kurrahman


Tempat/tanggal lahir : Labuhan Terujung , 11 juli 19978
Jenis kelamin : Laki-laki
No Hp : (+62) 82340914102
Email : syarifsaja@gmail.com

 Riwayat Pendidikan

2004 – 2010 : MIM LABUHAN TERUJUNG

2010 – 2013 : SMP NEGERI 1 TARANO

2013 – 2016 : SMA NEGERI 1 EMPANG

Anda mungkin juga menyukai