TIU : setelah diberikan penyuluhan tentang imunisasi polio, ibu akan memahami
pentingnya pemberian imunisasi polio sebagai pencegahan dini penyakit polio.
II. TIK :
a. Pengunjung dapat menjelaskan definisi polio dan penyebabnya.
b. Pengunjung dapat menjelaskan pentingnya imunisasi polio dan kapan harus diberikan
c. Pengunjung dapat menjelaskan apa saja kejadian ikutan pasca imunisasi polio
2. Tempat
Keterangan:
Fasilitator Peserta
VIII. PENGORGANISASIAN
1. Pembimbing akademik : Ilya Krisnana, S. Kep, Ns.
2. Moderator : Mareta Dea Rosaline
3. Pembicara : Dian Perdana F.M.
4. Observer : Liandra Denok, Deni, Agustian, Priyo Febri
5. Fasilitator : Fitria dwi rahmasari, sofa, Opi DN
4. Job Description
a. Moderator
Uraian tugas :
2. Penyaji
Uraian tugas :
3. Fasilitator
Uraian tugas :
4. Observer
Uraian tugas :
I. DEFINISI
Poliomyelitis (polio) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan
sebagian besar menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Polio tidak ada
obatnya, pertahanan satu-satunya adalah imunisasi.Virus polio masuk ke tubuh
melalui mulut, dari air atau makanan yang tercemar kotoran penderita polio. Juga
disebabkan kurang terjaganya kebersihan diri dan lingkungan. Virus ini menyerang
system syaraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan seumur hidup dalam waktu
beberapa lama.
Imunisasi Polio adalah pemberian vaksin yang berupa virus polio yang telah
dilemahkan.
II. PENYEBAB
Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV)
III. GEJALA
Demam
Rasa lelah
Sakit kepala
Muntah-muntah
Rasa kaku pada leher
Rasa sakit pada kaki atau tangan
IV. PENCEGAHAN
Satu-satunya cara mencegah dan membasmi polio adalah melalui imunisasi polio,
yaitu suatu bentuk pemberian vaksin yang berupa virus polio yang telah
dilemahkan. Tujuan pemberian vaksin ini adalah mencegah terjadinya infeksi
virus polio.
Imunisasi polio ada dua macam yaitu:
1. Oral polio vaccine atau vaksin tetes mulut
2. Inactivated polio vaccine, cara pemberiannya dengan disuntikkan.
Oral polio vaccine atau vaksin tetes mulut polio relatif mudah diberikan, murah,
dan mendekati rute penyakit aslinya. Sementara proses vaksinasi melalui
penyuntikan memiliki efek proteksi lebih baik namun mahal dan tidak punya efek
epidemiologis.