Laporan Pecel
Laporan Pecel
Total dissolved solid (TDS) perairan sangat dipengaruhi oleh pelapukan batuan, limpasan dari
tanah dan pengaruh antro pogenik (berupa limbah domestik dan industri). TDS adalah bahan-
bahan terlarut dalam air yang tidak tersaring dengan kertas saring millipore ukuran poripori
(porosity) 0,45 µm (Kusumaningtyas & Sukamto, 2015). TDS merupakan parameter fisik air
baku dan ukuran zat terlarut, baik zat organik maupun anorganik yang terdapat pada larutan.
TDS mencakup jumlah material dalam air, material ini dapat berupa karbonat, bikarbonat,
klorida, sulfat, fosfat, nitrat, kalsium, magnesium, natrium, ion-ion organik, dan ion-ion lainnya
Grafik TDS
30
25
20
15
10
0
1 2 3 4 5 6
U1 U2 U3
Grafik Data TDS menunjukan stasiun 5 memiliki nilai TDS tertinggi dan Stasiun 1 memiliki nilai TDS
terendah.Menurut Afrianita, et al. (2017), Jumlah TDS tersebut menandakan bahwa belum terjadinya
Intrusi Air Laut pada Daerah pesisir diakibatkan air masih pada tingkat salinitas air Air Tawar.Menurut
Sudirman & Husrin (2014), kandungan TDS pada stasiun 5 menunjukan habitat perairan tersebut sudah
tidak mampu menjadi habitat Lamun dan Koral,sedangkan Stasiun 1 sampai 4 dan 6 masih mampu.
menurut Effendi (2003) , terdapat hubungan antara TDS dengan salinitas, dimana perairan tawar
mempunyai nilai TDS 0-1mg/L; payau 1,001-10.000 mg/L; asin 10.001-100.000mg/L; sangat asin (brine)
>100.000mg/L.Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa meski terdapat stasiun yang masuk dalam kategori
tidak bisa dihuni ekosistem lamun dan Koral,keseluruhan stasiun masih dalam kedaan baik dan tidak
Jika dibandingkan dengan beberapa literatur lain,Angka TDS pada teluk penyu masih lebih kecil
dibandingkan dengan :
1. (Pawar, 2013)
Marine Debris
0% 0%
11%
HDPE
22%
PETE
PVC
0%
LDPE
PP
22% 45% PS
PC, other
Pada Grafik di Atas,Jenis Marine Debris LDPE mendominasi Marine Debris lainya.Ini Menunjukan
bahwa di Semua Stasiun,LDPE banyak ditemukan dan melimpah. Plastik jenis LDPE merupakan plastik
yang melimpah pada perairan. Di Eropa saja, 57 juta ton plastik diproduksi pada tahun 2012.Pada tahun
tersebut Polyethylene (PE) adalah yang paling umum jenis plastik diproduksi diikuti oleh Polypropylene
(PP) dan Polyvinyl Chloride (PVC).
Gambar 2. Tabel persebaran jenis plastik di Eropa pada 2013 (Nerland, et al., 2014)
Pada banyak penelitian Mikroplastik,Plastik tipe Polyethylene (PE) tidak dipisahkan menjadi HDPE dan
LDPE,karena metode identifikasi plastik yang tidak memungkinkan terjadi pemisahan.Contohnya,
Penelitian Kunz, et al. (2016), tidak memisahkan nomor untuk PE menjadi PE-HD dan PE-LD karena
spektrum FTIR untuk kedua jenis, diperoleh dengan kondisi pengukuran pada tempat Sampling, hampir
tidak dapat dibedakan.Plastik PVC,menempati urutan kedua,dikarenakan karena kebanyakan plastik PVC
tenggelam dalam permukaan air.Nerland et al. (2014) menjelaskan bahwa PVC lebih padat daripada air
laut dan karena itu akan tenggelam. Ada kemungkinan untuk mengasumsikan bahwa kebanyakan PVC
partikel, jika tidak ditelan, akan ditemukan di pantai atau di sedimen dan karena kita tahu bahwa PVC
mengandung aditif yang paling, ini bisa menjadi sumber besar plasticizer ke dasar laut.Hal ini juga
dikonfirmasi oleh Wang et al., (2016), menyatakan bahwa Plastik yang lebih padat dari air laut,tetap bisa
terbawa ke laut lewat arus pada perairan dasar.
Hasil Praktikum kami mirip dengan hasil penelitian Klein et al. (2015) lewat analisis FTIR pada fraksi
ukuran 630−5000 μm menunjukkan bahwa > 50% dari total berat plastik dikontribusikan oleh
polyethylene (PE) dan polypropylene (PP).Namun, Kelimpahan terbesar dalam hal jumlah partikel
diwakili oleh partikel polystyrene (PS),diikuti oleh polyethylene (PE) dan polypropylene (PP). Hampir
semua tempat menemukan polystyrene (PS). Polimer PE, PP dan PS terdiri > 75% dari semua
microplastics yang diidentifikasi dalam sedimen.