Anda di halaman 1dari 5

Bioprospek 11 (1) 2016 49-53

Bioprospek
https://fmipa.unmul.ac.id/jurnal/index/Bioprospek

PENGARUH AIR REBUSAN BIJI ALPUKAT (Persea americana L.) TERHADAP


KADAR GULA DARAH MENCIT (Mus musculus Mill.) DIABETESI YANG DIBERI
DIET BERAS WARNA

Dwi Wahyuni1, Sudiastuti2, Sudrajat 3


1,2,3
Program Studi Biologi FMIPA Universitas Mulawarman

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Terkirim 9 Februari 2016 This study was undertaken to investigate the effect of the seed
Diterima 17 Maret 2016 avocado cooking water on lowering blood sugar levels in aloxan-
Online 20 April 2016 diabetic mouse which has diet of black or red rice. The seed
avocado cooking water was administered orally and the blood
glucose level was measured weekly for 3 week. The research
used a design random complete with 24 male then divided into
Kata kunci. 6 groups to be treated.The hypoglycaemic activity was evaluated
The Seed Avocado Cooking by comparing with the initial blood glucoce level. In aloxan-
Water, Mouse Diabetes, diabetic mouse, the seed avocado cooking water and diet black
Black Rice and Red Rice, or red rice showed their influence to decrease blood sugar levels
Blood Glucose between 42.72% s.d. 51.06%.The variation of combine the
composition diet showed no difference in the effect of a
decrease in blood sugar levels.

1. Pendahuluan penyembuhan menggunakan ramuan


Berdasarkan survey Badan Kesehatan berbagai tanaman berkhasiat sebagai obat.
Dunia (WHO), Indonesia menempati Salah satu terapi herbal yang digunakan
kedudukan peringkat ke-4 terbesar dalam adalah dengan menggunakan biji alpukat.
jumlah penyandang diabetes mellitus di Menurut Marlinda, dkk (2012) biji alpukat
dunia. Dalam diabetes atlas 2000 mengandung senyawa golongan polifenol,
(International Diabetes Federation), flavonoid, triterpenoid dan tanin yang dapat
diperkirakan pada tahun 2020 nanti dengan meningkatkan sensitivitas insulin, dengan
178 juta penduduk berusia 20 tahun, maka demikian kelompok senyawa ini membantu
akan didapatkan 8,2 juta pasien diabetes hormon insulin bekerja secara normal
mellitus (Kirwanto, 2013). sehingga mencegah penyakit diabetes
Salah satu cara tradisional untuk mellitus. Hasil penelitian Malangngi, dkk
mengatasi diabetes mellitus, pada (2012), melaporkan bahwa kandungan
umumnya dilakukan suatu terapi herbal. tanin pada biji alpukat memiliki aktivitas
Terapi herbal yang dimaksud adalah proses antioksidan tinggi, sehingga dapat
digunakan sebagai sumber antioksidan
Korespondensi: dwiiwahyunii1351@gmail.com alami. Antioksidan alami ini dapat
bioprospek@fmipa.unmul.ac.id
mengontrol kadar glukosa darah melalui
Wahyuni, D. Sudiastuti. Sudrajat / Bioprospek 11 (1) 2016 49-53
50

mekanisme perbaikan fungsi pankreas Peubah perlakuan (peubah bebas) terdiri


dalam memproduksi insulin (Widowati, atas kombinasi pemberian air rebusan biji
2008). alpukat, beras hitam dan beras merah serta
Cara lain, salah satu terapi diabetes peubah terikat adalah kadar gula darah.
mellitus adalah diet makanan. Di antara Setiap unit percobaan ditempatkan secara
berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, acak agar mendapat perlakuan yang sama.
salah satunya adalah beras hitam yang Semua perlakuan diberikan pelet dan air
diyakini memiliki khasiat dalam dengan konsentrasi biji alpukat yang
mengontrol kadar gula darah. Pemberian diberikan pada mencit sebanyak 10 gram
pangan IG rendah jangka menengah pada serta konsentrasi beras hitam dan beras
penderita diabetes mellitus dapat merah sebanyak 0,52 gr/hari. Secara rinci,
meningkatkan pengendalian kadar glukosa variasi perlakuan yang digunakan dalam
darah. penelitian ini adalah sebagai berikut: K:
Tujuan penelitian ini adalah untuk Tanpa pemberian air rebusan biji alpukat.
mengetahui efek air rebusan biji alpukat P1: Pemberian air rebusan biji. Alpukat. P2:
terhadap penurunan kadar gula darah Pemberian beras hitam dan air rebusan biji
mencit diabetes yang diberi diet pakan beras alpukat. P3: Pemberian beras merah dan air
hitam dan merah. rebusan biji alpukat. P4: Pemberian beras
hitam. P5: Pemberian beras merah.
2. Metode Penelitian
Aklimatisasi Perlakuan
Mencit diaklimatisasikan selama 7 hari Biji buah alpukat yang sudah matang
kemudian ditimbang untuk mengetahui dicuci untuk membersihkan kulit biji yang
rata-rata berat badan. Sebelum perlakuan melekat, kemudian dipotong-potong dan
setiap hari mencit diberi pakan berupa pelet dikeringkan. Selanjutnya 10 gram biji
dan minum yang cukup secara adlibitum. alpukat dicampur dengan aquadest 100 ml
Sebelum diberi perlakuan 24 ekor mencit dalam gelas ukur dan dipanaskan selama
dibagi menjadi 6 kelompok dengan masing- ±10 menit sampai air mulai mendidih
masing terdiri atas 4 ekor. sambil diaduk. Pemberian air rebusan biji
alpukat dilakukan 1 kali sehari mengikuti
Pembuatan Mencit Diabetes metode Fatah (2013). Beras sebelumnya
Injeksi aloksan dilakukan secara dibersihkan dari kotoran kemudian
intraperitoneal pada hewan uji selama 9 hari diberikan ke mencit secara adlibitum.
dengan interval waktu 3 hari sekali. Dosis Jumlah pemberian didasarkan pada jumlah
aloksan yang digunakan adalah 150 anjuran konsumsi beras pada manusia
mg/kgbb dengan konsentrasi yang diberikan dengan berat badan 70 kg yaitu sebesar 200
pada mencit sebanyak 0,34 gram dalam gr/hari. Dosis tersebut dikonversi dengan
0,9% NaCl 50 mL dengan volume dosis pada mencit, sehingga perlakuan beras
pemberian 0,5 ml. Setelah 9 hari pemaparan terhadap mencit sebesar 0,52 gr/hari.
dan diberi perlakuan, maka dilakukan Pengukuran kadar glukosa darah puasa awal
pengukuran kadar glukosa darah pada dilakukan pada saat mencit diaklimatisasi,
hewan uji. Hewan uji dengan kadar glukosa setelah diinjeksi aloksan dan setelah
darah puasa lebih besar dari 180 mg/dL pemberian perlakuan. Sebelum dilakukan
(mencit mengalami diabetes) digunakan pengukuran, hewan uji terlebih dahulu
untuk perlakuan selanjutnya. dipuasakan selama 16 jam. Pengambilan
darah dilakukan pada bagian vena ekor
Rancangan Percobaan mencit yang telah dilukai kemudian darah
Rancangan penelitian yang digunakan yang keluar langsung diteteskan pada blood
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) glucotest strip yang terpasang pada glucose
dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. meter digital, 10 detik kemudian angka pada
Wahyuni, D. Sudiastuti. Sudrajat / Bioprospek 11 (1) 2016 49-53
51

glucose meter digital menunjukkan kadar menurunkan kadar gula darah mencit dari
glukosa darah (mg/dL). 134,4 mg/dL menjadi 101,6 mg/dL.
Data yang diperoleh dianalisis Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rerata
normalitas dan homogenitasnya. Jika data kadar gula darah mencit pada perlakuan
yang diperoleh tidak normal maka kontrol maupun P1, P2, P3, P4, P5 setelah
dilakukan analisis non parametrik Kruskal pemberian aloksan mengalami kenaikan
Wallis, apabila data menunjukkan adanya kadar gula darah. Setelah diberi perlakuan
perbedaan nyata (P<0,05) maka analisis selama 7 hari mencit di kelompok perlakuan
dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. 1 (air rebusan biji alpukat 0,27 mL)
mengalami mengalami penurunan kadar
3. Hasil dan Pembahasan gula darah dengan rerata (136,50 ± 6,06)
Setelah diberikan perlakuan selama 7 mg/dL dan presentase 42,72%. Kelompok
hari kadar gula darah mencit mengalami mencit pada Perlakuan 2 diberi (beras hitam
nilai penurunan yang berbeda-beda.H asil 0,52 gr/hari dan oral air rebusan biji alpukat
uji ANOVA menunjukkan bahwa tidak 0,24 mL) memiliki presentase sebanyak
terdapat perbedaan yang nyata pada 51,06% dengan rerata kadar gula darah
penurunan kadar gula darah mencit setelah (107,75 ± 2,66) mg/dL. Kelompok mencit
dilakukan perlakuan. Nilai persentase perlakuan 3 (beras merah 0,52 gr/hari dan
penurunan kadar gula darah mencit air rebusan biji alpukat 0,23 mL) memiliki
disajikan pada Tabel 4.1. presentase penurunan 47,75% dengan rerata
kadar gula darah (115,00 ± 2,86) mg/dL.
Persentase Kelompok mencit pada Perlakuan 4 setelah
Setelah Penurunan dilakukan perlakuan dengan beras hitam
Perlakuan 0,52 gr/hari mengalami penurunan kadar
Perlakuan Kadar Gula
Darah gula darah dengan rerata (127,00 ± 10,23)
Kontrol 162 ± 6,49a 28,38±4,38a mg/dL dan persentase 45,33%. Pada
P1 136,5 ± 6,06a 42,72±6,33a kelompok mencit Perlakuan 5 setelah diberi
P2 107,75± 2,66a 51,05±1,65a perlakuan dengan beras merah 0,52 gr/hari
P3 115 ± 2,86a 47,75±0,97a mengalami penurunan kadar gula darah
P4 127 ± 10,23a 45,33±6,48a dengan rerata (136,00 ± 8,43) mg/dL dan
P5 136 ± 8,43a 46,75±5,34a persentase 45,33%.
Tabel 4.1 Rerata Nilai Persentase Penurunan Kadar Biji alpukat kering memiliki aktivitas
Gula Darah Mencit Selama 7 Hari. Keterangan: antioksidan yang lebih tinggi daripada yang
Nilai rerata yang diikuti huruf superskrip sama pada segar, dimana biji alpukat yang digunakan
kolom sama menunjukkan tidak adanya beda nyata
dalam penelitian ini adalah yang kering. Hal
taraf signifikansi 5%.
ini berhubungan dengan kandungan tanin
Hasil pengukuran kadar gula darah yang terdapat dalam biji buah alpukat
mencit yang dilakukan setelah mencit karena tanin memiliki aktivitas antioksidan,
diabetes dan diberi perlakuan, tidak Kandungan tanin yang terdapat dalam biji
menunjukkan hasil beda nyata. Keadaan ini buah alpukat sebagai antioksidan mampu
sesuai dengan penelitian yang dilakukan menurunkan kadar dari glukosa darah
oleh Monika (2006), dosis bertingkat dari melalui perbaikan fungsi pankreas dengan
air rebusan serbuk biji apukat 0,63 gr/kgbb, cara regenerasi sel untuk meningkatkan
0,315 gr/kgbb dan 1,26 gr/kgbb juga produksi insulin lebih banyak, maka akan
menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang mempercepat masuknya glukosa dari darah
nyata terhadap penurunan kadar glukosa ke dalam hati dan otot dan sebagian glukosa
darah mencit. Menurut Fatah, (2013) diubah menjadi glikogen (Widowati, 2008;
konsentrasi air rebusan biji alpukat 100% Lehninger 1982).
dengan dosis 10 gram biji alpukat dapat Serat pangan mampu menyerap air dan
mengikat glukosa sehingga mengurangi
Wahyuni, D. Sudiastuti. Sudrajat / Bioprospek 11 (1) 2016 49-53
52

ketersediaan glukosa. Diet cukup serat juga 4. Kesimpulan


menyebabkan terjadinya kompleks 1. Variasi perlakuan air rebusan biji
karbohidrat dan serat sehingga daya serap alpukat dan diet jenis beras hitam atau
karbohidrat berkurang. Keadaan tersebut merah tidak menunjukkan adanya
mampu meredam kenaikan glukosa darah perbedaan nyata pada uji statistik,
dan menjadikannya tetap terkontrol. namun semua perlakuan memberikan
Menurut Brachmasari, (2011) sejumlah efek menurunkan kadar gula darah
studi telah dilakukan untuk menunjukkan mencit setelah diberikan perlakuan
efek hipoglikemik dari flavanoid dengan selama 7 hari nilai persentase
menggunakan model eksperimen yang penurunan kadar gula darah berkisar
berbeda, hasilnya adalah tanaman yang 42,72% s.d. 51,06 mg/dL.
mengandung flavonoid telah terbukti 2. Perlakuan yang lebih efektif dalam
memberi efek menguntungkan dalam menurunkan kadar gula darah mencit
melawan penyakit diabetes mellitus, baik terjadi pada kelompok mencit P2
melalui kemampuan mengurangi dengan perlakuan oral air rebusan biji
penyerapan glukosa maupun dengan cara alpukat dan beras hitam, persentase
meningkatkan toleransi glukosa. penurunan kadar gula darah perlakuan
Di dalam penelitian yang telah dilakukan tersebut sebesar 51,06% dengan rerata
oleh Monika, dkk (2013) kadar gula darah sebesar 107,75 ±
menginformasikan bahwa kandungan 2,66 mg/dL.
flavonoid tertinggi terdapat pada beras
merah dibanding beras hitam. Antosianin Daftar Pustaka
merupakan bagian dari flavanoid yang Brahmachari, G., 2011. Bio- Flavanoids
berperan sebagai pigmen dan bersifat with Promising Antidiabetic Potentials:
sebagai antioksidatif. Umumnya antosianin A Critical Survey. Research signpost:
dalam beras warna dalam struktur 187-212.
prosianidin terasitilasi yang mempunyai Fatah, A. S., Tjandrakirana., N. Qomariyah.
aktivitas menangkap radikal bebas 2013. Pengaruh pemberian Kombinasi
(Sutharut dan Sudarat, 2012) pada Rebusan Biji Alpukat (Persea
penelitian yang dilakukan oleh Monika, dkk Americana) dan Biji Pepaya (Carica
(2013) kadar antosianin tertinggi terdapat papaya) terhadap Kadar Gula Darah
pada beras hitam. Total antosianin pada Mencit. ISSN: 2252-3979. Fakultas
beras hitam paling tinggi dibandingkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
beras organik lain, meskipun total Alam. Universitas Negeri Surabaya:
flavanoidnya lebih rendah dibanding beras Surabaya.
merah. Hal ini disebabkan antosianin Kirwanto, A. Upaya Pengendalian Kadar
merupakan flavanoid terbesar penyusun Gula Darah Dengan Menggunakan
beras organik hitam (Sutharut dan Sudarat, Modifikasi Diet Pare pada Penderita
2012). Keadaan Hal ini berbanding lurus Diabetes Mellitus Di Klinik Sehat
dengan dengan penelitian yang dilakukan, Migunani Klaten.Jurnal Terpadu Ilmu
dimana kelompok mencit perlakuan II yang Kesehatan:2(2) 41-155
diberi (beras hitam 0,52 gr/hari dan oral air Lehninger, A. L. 1982. Dasar-Dasar
rebusan biji alpukat 0,24 mL) memiliki rata- Biokimia. Jakarta: Erlangga.
rata kadar gula darah 107 mg/dL sedangkan Marlinda, M.., Meiske. S. S., Audy. D. W.
pada perlakuan III (beras merah 0,52 2012. Analisis Senyawa Metabolit
gr/hari dan oral air rebusan biji alpukat 0,23 Sekunder Dan Uji Toksisitas Ekstrak
mL) memiliki rata-rata kadar gula darah 115 Etanol Biji Buah Alpukat (Persea
mg/dL. americana Mill.). Jurnal Mipa Unsra
Online: 1(1) 24-28
Wahyuni, D. Sudiastuti. Sudrajat / Bioprospek 11 (1) 2016 49-53
53

Malangngi, P. L., Meiske. S. S., Jessy. J. E. Sutharut, J dan J. Sudarat. 2012. Total
P. 2012. Penentuan Kandungan Tanin Anthocyanin Content And Antioxidan
dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Activity Of Germinated Colored Rice.
Biji Buah Alpukat (Persea americana International food research Journal
Mill.). Jurnal Mipa Unsrat Online: 1(1) 19(1):215-221.
5-10. Widowati, W. 2008.Potensi Antioksidan
Monika, P., S. William., C., Liguori. 2013. Sebagai Antidiabetes.Jurnal Kesehatan
Aktivitas Antioksidan Beras Organik Masyarakat. 7(2): 1-10.
Varietas Lokal (Putih Varietas Cianjur, Widowati, S., Susila. S. B. A., Astawan, M
Merah Varietas Saodah, Hitam Varietas dan Akhyar. 2009. Penurunan Indeks
Jawa). Seminar Nasional: Menggagas Glikemik Berbagai Varietas Beras
Kebangkitan Komoditas Unggulan melalui Proses Pratanak.Jurnal
Lokal Pertanian dan Kelautan.Fakultas Pascapanen: 6(1): 1-9.
Pertanian Universitas Trunojoyo:
Madura.
Monika, F. 2006. Pengaruh Pemberian Air
Sduhan Serbuk Biji Alpukat (Persea
americana Mill.) Terhadap Kadar Gula
Darah Tikus Wistar Yang Diberi Beban
Glukosa. Artikel Karya Tulis Ilmiah.
Fakultas Kedokteran. Universitas
diponegoro: yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai