Anda di halaman 1dari 9

RUGI RUGI TRAFO DAYA 3 FASA EMPAT KAWAT

KAPASITAS 630 KVA


(STUDI KASUS PT PLN RAYON MAGELANG KOTA)

Naskah Publikasi

Diajukan oleh :

DAFRIOKO
1330501018

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2017
RUGI RUGI RUGI TRAFO DAYA 3 FASA EMPAT KAWAT

KAPASITAS 630 KVA


(STUDI KASUS PT PLN RAYON MAGELANG KOTA)

DAFRIOKO

Prodi S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tidar


Jalan Kapten Suparman 39, Magelang 56116
Darioko@gmail.com

Abstrak
Transformer in electric power system is a very important component. The magnitude of the efficiency generated by the transformer is
influenced by the size of the load and the total loss in the form of the core loss and the copper loss present in the transformer. The
transformer's efficiency is the ratio of output (output power) to input (input power). These transformer losses cause the difference
between input power and output power. The greater the losses generated on the transformer, the greater the power lost in the
transformer.This study aims to determine the efficiency of three phase 4-wire power transformer capacity of 630 kVA in the working area
of PT PLN (Persero) Rayon Magelang Kota. The way the research is done by measuring the amount of magnitude on the primary and
secondary side of the substation that has been determined at peak load time.The analysis of the transformer loading is 13.17%, while the
efficiency value in the phases is R = 92.20%, phase S = 93% and phase T = 95.65%.

Keywords: Power transformer, Efficiency

Kata Kunci : susut tegangan 20KV, Sanggrahan 2

intisari
Transformator dalam sistem tenaga listrik merupakan komponen yang sangat penting. Besarkecilnyaefisiensiyang dihasilkan oleh
transformator dipengaruhioleh besar kecilnya pembebanandan oleh rugi-rugi total yang berupa rugi inti dan rugi tembaga yang
terdapat pada transformator. Efisiensi transformator merupakanperbandingan antaraoutput(dayakeluaran)
denganinput(dayamasukan).Rugi-rugitransformatorinimenyebabkanperbedaan antaradayamasukandan
dayakeluaran.Semakinbesarrugi-rugi yangdihasilkan pada transformator, makaakan semakinbesardaya yang hilang pada
transformatortersebut.Studiinibertujuanuntukmengetahuiefisiensi transformator daya3 fasa empat kawat kapasitas 630 kVA di wilayah
kerja PT PLN(Persero) Rayon Magelang Kota. Cara penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran besaran besaran pada sisi
primer dan skunder pada gardu yang sudah ditentukan pada waktu beban puncak. Analisis pembebanan transformator tersebut adalah
13.17 % sedangkan nilai efisiensi yang diperoleh adalah pada phasa R= 83.20 %, phasa S=86.37 % dan phasa T=84.07 %.

Kata Kunci : transformator daya,efisiensi

1. Pendahuluan tegangan agar dapat meminimalisasi rugi-rugi menggunakan


transformator (Theraja,1994).
Dalam peradaban modern ,sumber daya listrik merupakan bagian PT PLN (Persero) Rayon Magelang Kota dalam hal ini
yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Berkembangnya sebagai penyedia tenaga listrik di Wilayah Kota dan Kabupaten
teknologi,peralatan dengan catu daya listrik serta meningkatnya Magelang. Trafo distribusi yang menjadi asset kepemilikan
jumlah pelanggan daya listrik menuntut tersedianya daya listrik sejumlah total 1970 unit yaitu trafo 1 phasa berjumlah 1621 unit
yang berkualitas dan kontinuitas penyaluran yang handal (Sort T. dan trafo 3 phasa 349 unit. Pada trafo 3 phasa tersebut terdapat 1
A. ,2004). unit trafo 3 phasa dengan kapasitas 630 KVA. Hal ini perlu
Listrik merupakan bentuk energi yang paling cocok dan mendapat perhatian khusus karena untuk kebutuhan bisnis 3
nyaman bagi kegiatan administrasi,bisnis,industry maupun rumah langganan dengan masing masing daya kontrak pelanggan 105
tangga. Tanpa listrik banyak kegiatan yang menjadi tertunda. KVA.
Makin bertambahnya konsumsi listrik per kapita di seluruh dunia Berdasarkan kondisi kapasitas terpasang dibandingkan
menunjukan kenaikan standar kehidupan manusia. Pemanfaatan dengan daya kontrak langganan,serta beban pemakaian perlu
secara optimum bentuk energi pada konsumen dapat dibantu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan nilai efisiensi
dengan sistem distribusi yang efektif dan penggunaan trafo terpasang tersebut sudah baik atau perlu dilakukan
transformator yang efisien. penggantian yang sesuai kebutuhan, sehingga meminimalkan rugi
Kualitas daya listrik telah menjadi fokus utama dalam rugi.
dekade terakhir sebagai akibat dari peningkatan dalam biaya Kontribusi dalam penelitian ini berupa rancangan
produksi energi,biaya yang ditanggung konsumen, serta sebagai pemilihan nilai kebutuhan daya,daya terpasang serta nilai
akibat perubahan sifat beban listrik. Penggunaan konventer daya transformator yang sesuai agar memberikan nilai yang efisien bagi
elektronik dalam jaringan listrik telah meningkat dalam dekade semua pihak serta keutamaan pada penelitian ini adalah dilakukan
terakhir. Hasilnya semakin memburuknya profil gelombang arus perancangan dengan skala laboratorium.
dan tegangan sistem tenaga listrik (Baptisa, J. Dan Moura A.,2011)
Sistem tenaga listrik terdiri atas lima bagian utama , 2. Dasar Teori
yakni pusat pembangkit,saluran transmisi,saluran
distribusi,sambungan ke pelanggan dan,beban tenaga listrik 2.1. Tinjauan pustaka
(Pansini, A. J.,2005). Penurunan tegangan distribusi menjadi
tegangan pemakaian menggunakan transformator daya. Total kapasitas daya terpasang dan jumlah unit pembangkit PLN
Rugi daya yang terdapat pada sistem penyaluran energi (Holding dan Anak Perusahaan) per bulan Desember 2012
listrik adalah transformator. Hal ini karena seluruh peralatan mencapai 32.901,48 MW dan 5.048 unit, dengan 25.787,45 MW
sistem tenaga listrik bolak-balik untuk menaikkan dan menurunkan (78,38%) berada di Jawa. Meningkat 12,41% dibandingkan
dengan akhir bulan Desember 2011. Dengan beban puncak pada yang masuk kedalam rangkaian atau dapat dikatakan sebagai
tahun 2012 mencapai 28.881,87 MW, meningkat 8,32% perbandingan daya aktif (kW) dan daya semu (kVA). Daya reaktif
dibandingkan tahun sebelumnya. Beban puncak sistem yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya
interkoneksi Jawa Bali mencapai 21.237.00 MW, atau naik faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya selalu lebih
7,59%. Jumlah pelanggan rumah tangga dari 42.577.542 kecil atau sama dengan satu.
pelanggan pada akhir tahun 2011 menjadi 46.219.780, pelanggan Dalam sistem tenaga listrik dikenal 3 jenis faktor daya
pada akhir tahun 2012, maka rasio elektrifikasi menjadi sebesar yaitu faktor daya unity, faktor daya terbelakang (lagging) dan
73,37% (satistik PT. PLN (Persero), 2012). faktor daya terdahulu (leading) yang ditentukan oleh jenis beban
yang ada pada sistem.
2.2. Landasan teori

Kualitas sistem tenaga listrik ditandai dengan tegangan


sinusoida yang mempunyai amplitudo dan frekuensinya konstan, 2.2.3. Daya dalam keadaan tunak sinusoida
sehingga arus yang dialirkan berbanding lurus dengan beban yang
dipasangkan. Suatu jaringan pasif yang mengandung elemen induktif tunggal,
tegangan terpasang V= Vmcosωt menghasilkan suatu arus sinus
2.2.1. Daya
Secara umum, pengertian daya adalah energi yang yang tertinggal dengan sudut 90o , i = Im cos(ω t-90o ), sehingga
dikeluarkan untukmelakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya sesaat yang disalurkan :
daya merupakan jumlah energi listrik yang digunakan untuk
melakukan usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan P=vi=Vm Im cos(ω t-90o) = ½
Watt. Vm Im sin2ωt ....................................................................... (2.4)
P = VI 2.2.4. Transformator

Terdapat tiga macam daya yaitu : Transformator adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk
mentransformasikan daya atau energi listrik dari tegangan tinggi
1. Daya aktif (P) ke tegangan rendah atau sebaliknya, melalui suatu gandengan
Daya aktif adalah daya yang terpakai untuk melakukan usaha atau magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet.
energi sebenarnya Satuan daya aktif adalah watt. Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga
listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam
P1Φ = V I cos φ (2.1) sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai,
dan ekonomis untuk tiap tiap keperluan misalnya kebutuhan akan
2. Daya reaktif (Q) tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
Daya Reaktif (reactive power) adalah daya yang di suplai oleh
komponen reaktif. Satuan daya reaktif adalah VAR. Dalam bidang tenaga listrik pemakaian transformator
dikelompokkan menjadi:
Q1Φ = V I sin φ (2.2) transformator daya;
1. transformator distribusi;
3. Daya semu (S)
2. transformator pengukuran (transformator arus dan
Daya semu (apparent power) adalah daya yang dihasilkan oleh
transformator tegangan).
perkalian antara tegangan rms (Vrms) dan arus rms (Irms) dalam
Transformator daya berupa dua induktor yang tergandeng
suatu jaringan atau daya yang merupakan hasil penjumlahan
(coupled) yang kumparannya digulung pada satu inti besi lunak
trigonometri antara daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya nyata
yang terlaminasi dan mempunyai permeabilitas µ tertentu.
adalah VA.
Kumparan primer dengan jumlah lilitan N1 dihubungankan
dengan sumber daya listrik dari jala-jala, kumparan sekunder
dengan jumlah lilitan N2 disambung dengan penyearah dan
selanjutnya ke beban/elektroda las.

2.2.5. Jenis-jenis transformator


Transformator terbagi berdasarkan dua jenis, yaitu:

1. Transformator berdasarkan pasangan kumparan


Transformator dapat dibedakan berdasarkan pasangan kumparan
atau lilitannyamenjadi:

a. transformator satu belitan.


https://mastermepengineering.wordpress.com/2015/03/27/segitiga b. Transformator satu belitan adalah lilitan primer merupakan
-daya/ bagian dari lilitan sekunder atau sebaliknya. Trafo satu
belitan ini lebih dikenal sebagai “auto trafo atau trafo hemat”;
Gambar 2.1 Segitiga Daya c. trasnformator dua belitan.
d. Trafo dua belitan adalah trafo yang mempunyai dua belitan
Suatu jaring pasif yang umum dengan tegangan v(t) yaitu sisi tegangantinggi dan sisi tegangan rendah, dimana
kumparan sekunder dan primer berdiri sendiri;
dan arus yang dihasilkan i(t) diperlihatkan pada gambar 2.1. Daya
e. trasnformator tiga belitan.
yang berubah terhadap waktu (time variable power) atau daya Trafo tiga belitan adalah trafo yang mempunyai belitan primer,
sekunder dan tersier,masing masing berdiri sendiri pada tegangan
sesaat (instantaneous power) kedalam jaring adalah perkalian
yang berbeda (Sulasno, 2009).
tegangan dan arus :
2. Transformator berdasarkan fungsi
Menurut fungsinya transformator dibagi atas:
P (t) = v (t) I (t) dalam satuan (Watt) .................... (2.3)
a. transformator daya.
2.2.2. Faktor Daya Transformator daya adalah trafo yang digunakan untuk pemasok
Faktor daya yang dinotasikan sebagai cos φ daya. Transformator daya mempunyai dua fungsi yaitu menaikkan
didefinisikan sebagai perbandingan antara arus yang dapat tegangan listrik (step-up) dan menurunkan tegangan listrik (step-
menghasilkan kerja didalam suatu rangkaian terhadap arus total down). Trafo daya tidak dapat digunakanlangsung untuk
menyuplai beban, karena sisi tegangan rendahnya masih lebih
tinggidari tegangan beban, sedangkan sisi tegangan tingginya
merupakan tegangan trasnmisi. Trafo berfungsi sebagai step-up
pada sistem dimana tegangan keluaran lebih tinggi dari pada
tegangan masukan (misalnya pada pengiriman/penyaluran daya)
dan sebaliknya trafo berfungsi sebagai step-down jika tegangan
keluaran lebih rendah daripada tegangan masukan (misalnya
menerima/mengeluarkan daya) (Sulasno, 2009);

b. trasnformator distribusi.
Transformator distribusi pada dasarnya sama dengan
transformator daya, bedanyaadalah tegangan rendah pada tafo
daya bila dibandingkan dengan tegangan tinggi trafodistribusi
masih lebih tinggi. Kedua tegangan pada transformator distribusi
merupakan tegangan distribusi yaitu untuk distribusi tegangan
menengah (TM) dan distribusi tegangan rendah (TR). Trafo
distribusi digunakan mendistribusikan energi listrik langsung ke
pelanggan. (Sulasno, 2009).

Trafo Distribusi yang umum digunakan adalah trafo step down


20/0,4 kV, tegangan fasa-fasa sistem JTR adalah 380 volt, karena
terjadi drop tegangan maka tegangan rak TR dibuat diatas 380
volt agar tegangan pada ujung beban menjadi 380 volt (Kawihing,
dkk. 2013);

f. transformator pengukuran.
Pada umumnya trafo ini di gunakan untuk mengukur arus (I) dan
tegangan (V).Trafo ini trafo ini dibuat khusus untuk mengukur
arus dan tegangan yang tidak mungkin bisa diukur langsung oleh
amperemeter atau voltmeter(Sulasno, 2009);

g. transformator elektronik.
Tranformator ini prinsipnya sama seperti transformator daya, tapi
kapasitas daya reaktif sangat kecil, yaitu kurang 300 VA yang Tabel 2.1 Spesifikasi transformator sesuai SPLN-50 Tahun 1982
digunakan untuk keperluan pada rangkaian elektronik (Sulasno,
2009). 3. Metode Penelitian

2.2.6. Konstruksi tranformator distribusi 3.1 Lokasi Pengukuran


Tujuan penggunaan transformator distribusi adalah untuk
Secara umum penelitian rugi rugi trafo dilakukan
menyesuaikan tegangan utama dari sistem distribusi menjadi
untuk memperoleh besaran dan karakteristik beban sisi primer
tegangan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
dengan sisi skunder. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja PT
PLN (Persero) Rayon Magelang Kota pada penyulang SGN02,
nomor tiang M02-78V-1 Jl Cempaka Magelang.

3.2 Alat Ukur


Alat ukur (measuring tool) adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui besaran baik itu besaran ukuruan dimensi dan kondisi
suatu fisik suatu komponen. alat ukur dipergunakan untuk
mengukur secara presisi, yang diperlukan dalam melakukan
pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan khusunya dan peralatan
teknik listrik yang digunaka dalam pengukuran di penyulang
sanggrahan 2.Dalam suatu rangkaian listrik, terdapat berbagai
Gambar 2.2 Trafo Distribusi komponen listrik dengan nilai dan satuannya masing-masing.
Untuk mendapatkan nilai-nilai tersebut diperlukan pengukuran
besaran listrik.Pengukuran besaran listrik ini tidak memerlukan
ketrampilan khusus, tetapi diperlukan suatu prosedur kerja yang
diikuti dalam pelaksanaan pengukuran. Prosedurnya antara lain:
1. prosedur keselamatan kerja, dengan mengenakan alat
pelindung diri (APD) seperti pakaian kerja dan helm yang
melindungi selama dilakukan proses pengkuran;
2. merangkai alat pengukuran dengan benar, misalnya alat ukur
arus (amperemeter) secara seri, alat ukur tegangan
(voltmeter) secara paralel dan alat ukur daya (wattmeter)
secara seri (representasi komponen arus pada wattmeter) dan
paralel (representasi komponen tegangan pada wattmeter);
3. melakukan pembacaan dengan baik, yaitu membaca alat
dengan sudut pandang yang tepat serta membaca angka yang
tertera setelah kondisi berhenti berosilasi (steady);
4. mengalikan angka yang dibaca dengan pengali yang sesuai
(bila ada) dan memberi satuan yang sesuai dengan petunjuk
penggunaan alat ukur.

Hioki clamb adalah Alat yang dapat menampilkan tegangan,


arus,daya semu,daya nyata,daya rektif,factor daya, frekuensi,
harmonic individual arus dan sampai dengan ke dua puluh
dan total harmnonic distortion. Pada penelitian ini digunakan Didalam Perusahaan manufacturing terutama yang
untuk mengukur besaran tegangan maupun arus pada sisi tr. bergerak dalam produksi perakitan elektronika, beberapa resiko
Volt stick pekerjaan yang berpotensi membahayakan keselamatan dan
Volt stick adalah alat yang digunakan untuk mengukur kesehatan serta berpotensi menimbulkan kecelakan kerja antara
tegangan yang berada pada saluran sanggrahan 2. Gambar lain proses menyolder, proses pemotongan kaki komponen
3.4. adalah volt stick dan gambar 3.5. adalah proses elektronika, proses penggunaan bahan-bahan kimia, suara-suara
pengukuran dengan volt stick. Cara penggunaan voltstick yang timbul akibat mesin produksi, pembuangan limbah dan
adalah dengan menekan tombol on pada display dan lampu kegiatan pemindahan bahan-bahan produksi.
indikator akan menyala sehingga proses pengukuran sudah
siap dilaksankan, tempelkan bagian yang untuk fasa dan Pekerja-pekerja yang mengerjakan proses tersebut
untuk netral , maka akan nampak pada display volstick hasil memerlukan perlengkapan atau alat untuk melindungi dirinya
pengukuran. sehingga mengurangi resiko bahaya dan kecelakaan kerja. Alat
Pelindung Diri atau APD ini merupakan salah satu syarat penting
dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja atau SMK3. jenis –jenis alat pelindumg diri antara lain :
1. Safety Helmet
Helmet atau Topi Pelindung digunakan untuk melindungi
kepala dari paparan bahaya seperti kejatuhan benda
ataupun paparan bahaya aliran listrik. pemakaian topi
pelindung (Safety Helmet) harus sesuai dengan lingkar
kepala sehingga nyaman dan efektif melindungi
pemakainya. di Produksi elektronika, topi pelindung
Gambar 3.1.Volt stick digunakan oleh teknisi listrik dan Petugas yantek. terdapat
3 jenis helmet berdasarkan perlindungannya terhadap
listrik, yaitu:
a. helmet tipe general yang dapat melindungi kepala dari
terbentur dan kejatuhan benda serta mengurangi
paparan bahaya aliran listrik yang bertegangan rendah
hingga 2.200 Volt;
b. helmet tipe electrical (E) yang dapat melindungi
kepala dari terbentur dan kejatuhan benda serta
mengurangi paparan bahaya aliran listrik yang
bertegangan tinggi hingga 22.000 Volt;
Gambar 3.2. proses pengukuran dengan volt stick. c. helmet tipe conductive (C) yang hanya dapat
melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan benda
Telescopic hot stick tetapi tidak melindungi kepala dari paparan bahaya
Telescopic hot stickadalah stik yang didisain untuk memberikan aliran listrik.
jarak dan perlindungan kepada para pekerja yang berhubugan
langsung dengan jaringan listrik tegangan 24 kv diatas tiang. Stik
24 kV merk Ritz dilengkapi kepala kait yang terbuat dari
alumunium dengan standar universal sehingga memungkinkan
untuk diganti dengan kepala yang berbeda (optional) untuk
pemutusan switches, penggantian tabung fuse cut out,
penggantian penutup kutub, mengantikan bohlam, memangkas
ranting pohon dan masih banyak lagi.Dari segi konstruksi, ritz
TELESCOPIC HOT STICK terbuat dari epoxy reinforced
fiberglass tubes dan mengikuti standard ASTM F 1826-00
dilengkapi dengan polyurethane foam core yang memberikan Gambar 3.4 helm pengaman
garansi full insulation walaupun pengerjaan dilakukan ditempat
2. Sarung Tangan
yang sangat tinggi kelembabannya, dan digunakan untuk
Sarung Tangan adalah perlengkapan yang digunkan untuk
menempatkan tang ampere dan volt meter. Gambar 3.6.
melindungi tangan dari kontak bahan kimia, tergores atau
ditunjukkantelescopic hot stick.
lukanya tangan akibat sentuhan dengan benda runcing dan
tajam. Sarung Tangan biasanya dipakai pada proses persiapan
bahan kimia, pemasangan komponen yang agak tajam, proses
pemanasan dan lain sebagainya

Gambar 3.3. Telescopic hot stick


3.3 Alat Pelindung Diri Gambar 3.5 adalah sarung tangan
Alat pelindung diri (APD) atau Personal 3. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
ProtectiveEquipment adalah alat-alat atau perlengkapan yang Sepatu Pelindung atau safety shoes adalah perlengkapan
wajib digunakan untuk melindungi dan menjaga keselamatan yang digunakan untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda,
pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya benda-benda tajam seperti kaca ataupun potongan baja,
atau resiko kecelakaan kerja. Alat-alat Pelindung Diri (APD) yang larutan kimia dan aliran listrik. sepatu pelindung terdiri dari
digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko baja diujungnya dengan dibalut oleh karet yang tidak dapat
pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai menghantarkan listrik. Sepatu Pelindung wajib digunakan
penggunanya. oleh teknisi listrik dan petugas gudang.
Gambar 3.6 adalah safety shoes
3.4 Hasil pengukuran
Pengukuran dilakukan pada beban puncak, dan
dilakukan secara langsung dilapangan dengan hasil sebagai
berikut pada tabel 3.1 adalah data spesifikasi transformator yang
diambil di name plate.

Tabel 3.1 Data dan spesifikasi transformator


Merk Starlite

Daya 630 kVA

Nomor Seri 90915

Fasa 3
Gambar 3.7 Wiring diagram Transformator 3 Phasa 630 kVA dan
Tegangan Primer L-
20.000 V beban yang dilayani
L
Tegangan Sekunder
400 V
L-L

Arus Primer 18.2 A Rekap hasil pengukuran yang dilakukan saat pemakaian beban
puncak ditunjukkan pada tabel 3.2
Arus Sekunder 909.3 A Tabel 3.2 Tabel hasil pengukuran beban sesaat
V I S P
Ø Cos Q
(volt) (amper) (VA) (watt)
Vektor Group Ynyn-6
Sisi Primer
R-N 11619 1,8 0,99 20914,2 20705,058
Impedansi (%) 4.0 %
S-N 11274 2,9 0,99 32694,6 32367,654
T-N 11842 2,4 0,98 28420,8 27852,384
BIL 125 kV
N 0,4
Berat Total 1900 kg R-S 20124

R-T 19826
Berat Minyak 470 kg
S-T 20.310
Kabel Incoming AAAC 70mm2 Sisi Skunder

R-N 221 91,7 0,9 20265,7 17225,845


Kabel Outgoing NYY 185 mm2
S-N 231,3 142,2 0,9 32890,86 27957,231
T-N 221,1 124,6 0,9 27549,06 23416,701
N 24
R-S 384
R-T 400.2
S-T 385

4. Analisis Hasil Pengukuran Dan Perhitungan


Dari Hasil pengukuran sesaat transformator 3 fasa 630 kVA
dilapangan pada beban puncak ditunjukkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Tabel hasil pengukuran beban sesaat traansformator 3
fasa 630 kVA
Ø
V I
Cos Q
S P pembebanan trafo yang terlalu rendah bila dibandingkan dengan
(volt) (amper) (VA) (watt) kapasitas trafo itu sendiri. Efisiensi trafo yang baik besarnya
Sisi Primer antara 95–98,04% (Stigant,1973). Dari permasalahan rendahnya
R-N 11619 1,8 0,99 20914,2 20705,058 efisiensi trafo di atas perlu dilakukan penggantian kapasitas trafo
S-N 11274 2,9 0,99 32694,6 32367,654 yang sesuai. Trafo akan bekerja optimal pada pembebanan 50-
80%(Ermawanto,2013). Dengan mengacu tabel 2.1 SPLN -50
T-N 11842 2,4 0,98 28420,8 27852,384
Tahun 1982, nilai efisiensi transformator daya 630 kVA dengan
N 0,4 persentase pembebanan 25 % adalah 98.93 %
R-S 20124 3. Penggunaan transformator kapasitas 630 kVA dibanding
dengan daya kontrak tiga pelanggan tr masing masing tarif
R-T 19826 B-105 kVA dalam satu lokasi yang sama akan lebih efisien
bagi penyedia bila daya kontrak dengan langganan TM
S-T 20.310
sesuai trap daya yang mendekati karena alat pengukur dan
Sisi Skunder pembatas daya dipasang pada sisi primer sehingga rugi rugi
trafo dan pemakaian daya reaktif (var) yang ada tidak
R-N 221 91,7 0,9 20265,7 17225,845 sepenuhnya ditanggung penyedia daya dalam hal ini
S-N 231,3 142,2 0,9 32890,86 27957,231 Perusahaan Listrik Negara.
T-N 221,1 124,6 0,9 27549,06 23416,701
N 24 5. Kesimpulan
R-S 384 Dari data hasil pengukuran dan perhitungan pada
R-T 400.2
transformator daya dilokasi Jl Cempaka,Magelang penyulang
S-T 385
SGN02 nomor tiang M2-78V-1 dapat di simpulkan bahwa
transformator daya 3 phasa kapasitas terpasang 630 kVA menjadi
asset PT PLN (Persero) Rayon Magelang Kota diperoleh
1. Persentase pembebanan transformator
persentase beban saat ini adalah 13.17 %, efisiensi transformator
Persentase pembebanan transformator di lokasi Jl Cempaka No
mempunyai efisiensi phasa R =83.20 %, phasa S=86.37%,phasa
tiang M2-78V-1 berdasarkan tabel 4.1
𝑆 T=84.07 %. Efisiensi yang terjadi pada transformator secara
𝐼𝑓 = umum rendah disebabkan pembebanan trafo yang terlalu rendah
𝑉√3 bila dibandingkan dengan kapasitas trafo itu sendiri. Efisiensi
630000
𝐼𝑓 = = 907 𝐴 trafo yang baik besarnya antara 95–98,04%. Rugi-rugi pada
401√3 transformator merupakan akumulasi dari penjumlahan rugi-rugi
(𝐼𝑟 + 𝐼𝑠 + 𝐼𝑡) besi dan rugi-rugi tembaga. Besar rugi-rugi berbanding terbalik
𝐼 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
3 dengan efisiensi.
(91.7 + 142.2 + 124.6)
𝐼 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 119.5 𝐴
3
𝐼 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 Daftar Pustaka
% Pembebanan = 𝑥100
𝐼𝑓
119.5 Daut, I., Syafrudin H.S., Ali, R., Samila, M ., dan Haziah, H.,
% 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑎𝑛 = 𝑥100 = 13.17 % 2006, The Effects Harmonic Components On Transformer Losses
907
Berdasarkan perhitungan, persentase pembebanan transformator of Sinusoidal Source Supllying Non-Linear Loads, American
daya 630 kVA di Jl Cempaka, Magelang no tiang M2-78V-1 Journal of Applied Sciences 3(12), pp 2131-2133;
adalah sebear 13.17 %.
Ermawanto, “Analisa Berlangganan Listrik Antara Tegangan
2. Efisiensi transformator dan rugi rugi Menengah (TM) Dengan Tegangan Rendah (TR) dan Analisa
Tabel 4.2 Nilai rugi rugi dan efisiensi pada transformator Efisiensi Trafo Dalam Rangka Konservasi Energi Kampus
UNDIP Tembalang”,
Ø P in (watt) P out (watt) Rugi Daya (watt) ɳ (%) [online],http://eprints.undip.ac.id/25715/1/ML2F001595.pdf.(diak
ses 05 april 2013)
R 20705,058 17225,845 3479,21 83,20
Lakshmanan, R. Ramasamy, A. K., dan Sinnadurai R. (2013),
S 32367,654 27957,231 4410,42 86,37 Efficient illumination Design and Energy Saving Through
Occupancy Control for Building, IEEE Conference on
T 27852,384 23416,701 4435,68 84,07
Sustainable Utilization adn Development in Engineering and
Technology, New Dhelhi, pp: 80-85.
Dari tabel 4.2 maka bisa dihitung nilai efisiensi transformator
pada lokasi Jl Cempaka No tiang M2-78V-1, diperoleh: Pansini Anthony J, Electrical Distribution Engineering, Third
𝑃 𝑜𝑢𝑡 Edition, The Fairmont Press, Inc, Lilburn, 2007
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥100
𝑃 𝑖𝑛
Short, T.A., 2004, Electric Power Distribution handbook, CRC
17225.845 Press.,London.
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑃ℎ 𝑅 = 𝑥100 = 83.20 %
20705.058
Stigant, Austin, A.C Franklin, The J & Ptransformer Book, 10th
27957.231 edition, Butterworths Group, Great Britain, 1973
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑃ℎ 𝑆 = 𝑥100 = 86.37 %
32367654
Sulasno, Teknik dan sistem Distribusi Tenaga Listrik, Badan
23416.701 Penerbit UNDIP Semarang, Semarang, 2001
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑃ℎ 𝑇 = 𝑥100 = 84.07 %
27852.384
Theraja, B.L., 1994, Electrical Technology,Publication Division
Nilai rugi -rugi pada tabel 4.2 merupakan total nilai rugi-rugi of Nirja Construction & Development Co(P) Ltd, New Delhi.
yang terdapat di trafo. Nilai rugi-rugi ini merupakan
akumulasi dari penjumlahan rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Bandung : ITB, 1991
Besar rugi-rugi berbanding terbalik dengan efisiensi. Dimana
dengan semakin besarnya rugi-rugi, maka efisiensi akan semakin
rendah. Meningkatnya pertambahan beban juga akan
meningkatkan efisiensinya. Efisiensi yang terjadi pada
transformator secara umum rendah. Hal ini dapat disebabkan

Anda mungkin juga menyukai