Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala
puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena berkat rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karenanya penulis mengharapkan saran dan keritik para pembaca yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang. Pada saat itu,
sel – sel yang menyusun tubuh menjadi terspesialisasi untuk menjalankan berbagai fungsi
hidup. Beberapa sel di antaranya bergabung menjadi satu kesatuan membentuk jaringan.
Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki bentu, susunan, dan fungsi yang
sama. Pada umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu jaringan sederhana (tersusun dari satu
tipe sel) dan jaringan kompleks (tersusun dari banyak tipe sel). Berbagai macam jaringan dapat
ditemukan pada organ tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Makalah ini akan
membahas tentang macam jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan hewan.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas sebagai berikut:
1. Bagaimana jaringan yang terdapat pada tumbuhan?
2. Bagaimana organ yang terdapat pada tumbuhan?
3. Bagaimana kultur jaringan dan sifat totipotensi yang diterapkan pada
tumbuhan?
4. Bagaimana jaringan yang terdapat pada hewan?
5. Bagaimana organ yang terdapat pada hewan?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian jaringan tumbuhan adalah sel-sel yang memiliki tujuan yang sama untuk membentuk suatu
energi pada tumbuhan. Jaringan tumbuhan berbeda dengan jaringan hewan, jaringan initerdiri dari sel-
sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca (stem cells) hewan.
Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang sama, dalam hal ini sel tersebut akan saling bekerja sama
untuk tujuan tertentu. Dalam suatu jaringan terdapat tugas pada tiap-tiap jaringan bersamaan dengan
sel-sel tersebut. Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan fungi (jamur), tidak memiliki
perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti
tubuh buah dan sporofor.
Untuk tumbuhan lumut akan berbeda, lumut dapat dikatakan telah memiliki jaringan tetapi lumut
belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas.
Berikut ini adalah gambar jaringan tumbuhan, simak penjelasan dibawahnya yaitu struktur jaringan
tumbuhan.
Jaringan yang menyusun tumbuhan terdiri dari dua yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
Berikut ini adalah struktur dan ciri jaringan meristem dan jaringan dewasa:
1. Jaringan Miristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif membelah. Jaringan ini terdapat di ujung akar yang
biasanya di sebut meristem apikal. Sel-sel penyusunnya berdinding tipis, penuh dengan protoplasma,
dan vakuola relatif kecil. Menurut asalnya, meristem dibedakan menjadi meristem primer, meristem
sekunder dan promeristem. Sel meristem memiliki sitoplasma berukuran besar dan dinding sel yang
tipis. Pertumbuhan pada jaringan ini akan menghasilkan ranting-ranting baru, perpanjangan akar,
pembentukan bunga.
a. Meristem primer
Jaringan meristem primer adalah kumpulan sel yang berkembang langsung dari sel embrionik. Sel
ini berada di ujung tumbuhan, misalnya ujung akar, ujung batang atau ujung daun. Jaringan ini
berpengaruh dalam sistem pertumbuhan tumbuhan itu sendiri.
b. Meristem sekunder
Jaringan sistem skunder adalah jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi. Dalam hal
ini jaringan sekunder sering disebut meristem lateral karena terletak pada samping organ tumbuhan.
Jika meristem primer mengalami pertumbuhan ke atas atau kebawah, sedangkan jaringan skunder ini
mengalami pertumbuhan kesamping dan membesar.
c. Promeristem
Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat
embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan.
Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebihdari satu inti sel.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang tidak lagi aktif. Dalam hal ini jaringan ini mengalami
diferensi. Jaringan dewasa terbentuk dari proses diferensiasi sel-sel meristem, baik meristem
primer maupun meristem sekunder. Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam,
yaitu jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan penyokong (terdiri atas jaringan kolenkim
dan jaringan sklerenkim), dan jaringan pengangkut (terdiri atas xilem dan floem).
a. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim atau jaringan dasar adalah jaringan dasar yang di miliki semua tumbuhan.
Parenkim terdapat di akar, batang, daun dan xylem floem. Ketika ada bagian dari organ mengalami
kerusakan, maka jaringan yang rusak tadi akan diganti dengan jaringan yang baru. Secara umum, sel
parenkim berfungsi dalam fotosintesis, sekresi, respirasi serta dalam penyimpanan cadangan makanan
dan air
b. Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim atau jaringan penguat adalah jaringan dari bagian sudut dinding sel dan
selusonya akan menebal. Kolenkim tidak memiliki protoplas dan dinding sekunder tetapi dinding
primernya mengalami penebalan. Jaringan ini memiliki dinding sel primer yang tidak berlignin. Sehingga
jaringan ini menjadi penopang bagi organ-organ muda.
c. Jaringan Sklerenkim
d. Jaringan Xilem
Jaringan xilem merupakan jaringan yang mengangkut air dan mineral dari dalam tanah menuju
daun untuk diolah menjadi makanan melalui proses fotosintesis. Terdapat dua jenis jaringan xylem yaitu
xilem primer dan xilem sekunder. Xilem primer dibentuk oleh jaringan meristem primer pada saat
pertumbuhan awal sedangan xilem sekunder dibentuk oleh jaringan meristem sekunder.
e. Jaringan Floem
Jaringan floem merupakan jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis yang berupa karbohidrat
untuk diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan. Jaringan ini terdiri dua jenis yaitu floem primer dan
sekunder. Hal ini sama seperti pada jaringan xilem.
Ada 4 jenis jaringan dasar yang ditemukan dalam tubuh hewan, yaitu
1. Jaringan Epitelium
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat. Seringkali epitel berfungsi
sebagai barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan
mikroba. Jaringan epitel terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan epithelium
glandular.
Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian internal dan eksternal
permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga.
Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi sel-sel yang tumbuh
sampai kedalam jaringan penunjang.
Struktur jaringan epitel:
Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan menghadap kecairan atau
udara.
Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi pembuluh-pembuluh darah
dibawah jaringan ikat.
Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak atau hilang
Jenis jaringan
No Letak Fungsi Gambar
Hewan
Proteksi atau
Jaringan silindris Saluran ekskresi besar,
perlindungan, sekresi,
7 berlapis banyak saluran reproduksi jantan,
gerakan zat yang
semu saluran pernapasan
melewati permukaan
2. Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.
4. Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan perspirasi yang
dihasilkan oleh epithelium glandular.
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan. Susunan
utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat
tertentu. Serat jaringan ikat terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu serat kolagen serat
elastic, dan serat retikuler. Macam jaringan ikat yang biasa antara lain jaringan ikat renggang (areolar,
jaringan fibrosa rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan macam jaringan ikat yang mengalami
spesialisasi meliputi jaringan ikat penunjang, kartilago, tulang, dan jaringan ikat vaskuler
Mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan menyediakan materi pembungkus antar
bagian-bagian tubuh
Jaringan ikat longgar memiliki cirri-ciri yaitu seratnya tertenun longgar sebagian tersusun atas
matriks yang mengandung serabut kolagen elastic. Jaringan pengikat longgar terbentuk dari masenkim
yang tetap ada seterusnya setelah semua tipe jaringan pengikat itu terbentuk. Jaringan ini merupakan
suatu masa yang ulet keputih-putihan, terdapat dalam ruangan-ruangan diantara organ-organ dan
bersama-sama saluran-saluran darah memasuki bagian dalam dariorgan-organ tersebut. Contoh dari
jaringan ini adalah fibroblast, sel plasma, makrofag dan berbagai sel darah putih.
Jaringan ini memiliki cirri-ciri yaitu banuyak mengandung serat berkolagen. Serat-serat tersebut
tersusun dalam berkas parallel, suatu pengaturan yang memaksimalkan kekuatan. Jaringan ini terdapat
pada lapisan dermis kulit, intesinum, dan traktus urinarvis. Pada jaringan ini berkas-berkas epitel serabut
kolagen lebiih tebal dan tersusun kompak, selain itu ada juga serabut-serabut . Fungsi jaringan ini adalah
menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang dan tulang dengan tulang (ligament).
Jaringa ini terdapat pada serabut urat selaput pembungkus otot (vasia), ligament, dan tendon.
Jaringan Adipose
Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang menyimpan lemak dalam sel-sel
adipose yang tersebar diseluruh matriksnya. Jaringan adipose melapisi dan menginsulasi tubuh serta
menyimpan molekul-molekul bahan bakar. Jaringan ini berfungsi menimbun lemak netral yang berupa
titik-titik lemak cavi, sehingga jaringan ini membentuk bantalan yang lunak.
Jaringan Rawan
Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic yang disebut kondrin, yang
dihasilkan oleh kelompok-kelompok kecil sel-sel kartilago yang berbentuk bulat, yang terdapat
didalamnya. Jaringan ini terdapat pada batang tenggorok, lempengan dalam punggung, hidung, telinga.
Jaringan Tulang Sejati (osteon)
Tulang sejati adalah suatu jaringan ikat bermineral. Sel-sel pembentuk tulang disebut osteola,
mendefosil suatu matriks kolagen tetapi sel-sel tersebut juga menghasilkan ion kalsium, magnesium,
dan fosfat. Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matriks. Matriks
tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan dalam mineral terutama garam dapur atau kalsium.
Sel-sel darah dibuat disumsunm tulang merah yang terletak didekat ujung tulang-tulang sejati
yang panjang. Darah merupakan salah satu criteria jaringa ikat karena memiliki matriks ekstraseluler
yang luas. Matriks ini berupa cairan yang disebut plasma. Plasma tersuspensi menjadi dua macam sel
darah (eritrosit dan leuksot) dan keping darah. Sel darah merah membawa O2, sel darah putih berfungsi
dalam pertahanan melawan virus, bakteri, dan penyerang lainnya, sedangkan keeping darah membantu
dalam penggumpalan darah.
Darah termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal jaringan mesenkim. Darah terdiri dari
sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma darah.
Secara umum sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah putih (limfosit dan
monosit) dibentuk dalam kelenjar limfa.
Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah.
o Matriks (bahan dasar) adalah komponen interseluler pada jaringan ikat dan serabut atau
serat-serat. Matriks merupakan materi dasar tempat sesuatu melekat. Bahan dasar
penyusun matriks adalah mukopoli-sakarida sulfat dan asam hialuronat. Dilihat dari
serat yang dimiliki, jaringan ikat dibedakan menjadi bermacam-macam.
Jenis
No. Ciri-ciri
serat
Berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih. Serat kolagen mempunyai daya regang
1. Kolagen yang tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon, yaitu jaringan
yang menghubungkan otot dengan tulang.
Berwarna kuning dan lebh tipis daripada serat kolagen. Serat elastin mempunyai elastisitas
2. Elastin
yang tinggi. Serat elastim terdapat antara lain dalam pembuluh darah dan ligamen.
Hampir sama dengan serat kolagen, akan tetapi berukuran lebih kecil. Serta retikuler
3. Retikuler berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, khususnya
membran antara jaringan epitelium dan jaringan ikat.
Ada dua jenis sel lemak yakni sel unilokular yaitu mengandung satu unit sel
lemak dan ukurannya besar dan membentuk jaringan lemak putih. Sedangkan
sel lemak yang dibentuk oleh banyak unit lemak namun ukurannya kecil
2. Sel lemak disebut multilokular dan membentuk jaringan lemak coklat. Penyebaran
lemak putih lebih banyak dibanding dengan lemak coklat. Sel lemak putih
berbentuk bulat atau polihedral dengan diameter 120 ųm. Sel lemak coklat
berbentuk poligonal. Berfungsi untuk menyimpan lemak.
Sel tiang Berfungsi untuk meningkatkan permiabilitas pembuluh darah dan berfungsi
5.
(Mast cell) untuk heparin dan histamine
Nama
No. Struktur (ciri matriks dan sel) Fungsi
jaringan
3. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu berkontraksi
ketika dirangsang oleh impuls saraf. Jaringan otot tersususn dalam susunan parallel didalam sitoplasma,
serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin.
Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada bagian besar hewan dan kontraksi otot
merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy dalam suatu hewan yang aktif.
Fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot dapat melaksanakan fungsi tersebut
karena memiliki kemampuan untuk Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika
berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi
jika otot sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran
semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran
semula.
Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan otot diklasifikasikan menjadi 3 golongan yaitu:
Garis
Tidak ada Ada Ada
melintang
Kecepatan
Paling lambat Paling cepat Sedang
kontraksi
Kemampuan
lama Sebentar sedang
berkontraksi
Tidak menurut
Tipe kontrol Menurut kehendak Tidak menurut kehendak
kehendak
Gambar
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami spesialisasi untuk
menerima stimulus dan menghantarkan impuls keseluruh bagian tubuh. jaringan saraf tersusun atas sel-
sel saraf atau neuron. sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang. Cabang inilah yang
menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf yang lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu
neuron dan neurogia. Neuron adalah unit structural dan fungsional pada jaringan saraf. Secara
anatomis, jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat (otak dan medulla spenalis) dan system saraf
perifer (serabut saaf dan kelompok sel saraf yang disebut ganglia).
Fungsi jaringan saraf adalah mengatur organ–organ atau alat-alat tubuh agar terjadi keserasian
kerja dan menerima serta menghantarkan rangsangan sehingga dapat mengetahui dengan cepat
keadaan dan perubahan yang terjadi di sekitar dan tersusun atas sel-sel yang disebut neuron (sel saraf)
dan neuroglia (sel pendukung).
Dendrit yaitu penjuluran pendek sitoplasma yang keluar dari badan sel. Dendrit
umumnya bercabang-cabang. Dendrit berfungsi membawa rangsangan menuju
badan sel.
Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel. Badan sel yaitu
bagian neuron yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Inti sel
bewarna pucat, dengan anak inti (nekleolus) yang terdapat di dalamnya. Setiap
rangsangan akan dibawa ke badan sel oleh dendrit.
Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal serabut sitoplasma yang keluar
dari badan sel. Akson berfungsi menghantarkan rangsangan dari badan sel ke
neuron lain.
Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung lemak di seluruh
serabut saraf myelin atau sel penyokong akson. Sel schwann membantu
regenerasi akson yang rusak.
Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada banyak
neuron. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.
Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin. Nodus
Ranvier berfungsi untuk mempercepat penghantaran impuls.
Neuron sensorik adalah neuron yang menghantar impuls atau rangsangan dari organ
penerma rangsang (reseptor) ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum
belakang (medula spinalis).
Neuron motorik adalah neuron yang mengirim impuls atau rangsangan dari sistem saraf
pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap
rangsangan.
Kesimpulan
Jaringan pada hewan terdiri dari :
Sel
Serabut
Zat dasar
Otot polos
Otot lurik
Otot jantung
Terdiri dari :
Neuron sensori
Neuron motor
Neuron asosiasi