Anda di halaman 1dari 3

Apa itu Farmakope?

Farmakope adalah buku resmi yang dikeluarkan oleh sebuah negara yang berisi standarisasi, panduan
dan pengujian sediaan obat. Setiap negara menerbitkan dan mempunyai farmakope sendiri, karena
setiap negara mempunyai karakteristik fisik manusia dan lingkungan yang berbeda-beda, sehingga jenis
dan dosis obatnya berbeda-beda untuk suatu penyakit.

Sumber: https://ceritailalang.wordpress.com/2013/09/26/farmakope-indonesia/

Bagaimana sejarah perkembangan Farmakope Di Indonesia?

Farmokope Indonesia jilid I edisi I merupakan farmokope nasional yang diterbitkan untuk pertama
kalinya pada tahun 1962 dan diberlakukan oleh Mentri Kesehatan RI pada tanggal 20 Mei 1962 tepat
pada hari kebangkitan Mentri Kesehatan RI No 652/ Kab/4 dan merupakan pelaksanaan Undang-undang
No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan yaitu undang-undang yang menjadi pedoman dan
landasan bagi semua kegiatan dalam usaha pembinaan dan pemeliharaan serta peningkatan kualitas di
bidang kesehatan.

Sejarah penyusunan Farmokope Indonesia telah dimulai sebelum berlakunya Undang-undang Pokok
Kesehatan, diawali dengan keputusan kongres Ikatan Apoteker Indonesia ( Ikatan Sarjana Farmasi
Indonesia) pada tahun 1958, yang mengusulkan kepada Pemerintah untuk membentuk suatu panitia
penyusun. Pada tahun 1959 dibentuklah Panitia Farmakope Indonesia dengan surat Keputusan Mentri
Kesehatan RI No. 115772/U.P. tanggal 4 Juni 1959, kemudian diubah dan ditambah anggotanya, terakhir
dengan Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No.3/Pd/61 tanggal 3 November 1961.

Dalam penyusunan jilid I edisi I tahun 1962 ini, Panitia Farmakope Indonesia menggunakan naskah
persiapan yang diusulkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia dengan mengacu pada Pharmacopoea
Internationalis Editio Prima Yang diterbitkan oleh WHO pada tahun 1953. Dalam melaksanakan tugas
menyusun dan memelihara Farmakope ini, Panitia Farmakope Indonesia telah mendapat bantuan yang
sangat besar dari institute Teknologi Bandung, khususnya Departemen ilmu kimia dan ilmu hayat.

Pada tahun 1965 diterbitkan Farmakope Indonesia jilid II edisi I yang merupakan pelengkap bagi jilid I
dan memuat sediaan-sediaan galenika dan sediaan farmasi lainnya yang belum dimasukkan dalam jilid I.
Farmakope Indonesia Jilid II, edisi pertama ini oleh Mentri Kesehatan yang diberlakukan pada tanggal 20
Mei 1965, tepat pada peringatan hari Kebangkitan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Mentri
kesehatan RI No. 16001/Kab/54 tanggal 10 April 1965.

Dalam Farmakope Indonesia jilid kedua ini, telah diadakan perubahan Panitia dengan surat Keputusan
Mentri Kesehatan RI No. 25943/ Kab/139 tanggal 3 mei 1962.
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan agar penerapan Farmakope
Indonesia dapat lebih diperluas, maka dilakukan revisi Farmakope Indonesia Edisi I oleh Panitia dengan
Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 72/Kab/B VII/70 tanggal 21 Februari 1970.

Ekstra farmakope Indonesia sebagai pelengkap Farmakope Indonesia Edisi II diterbitkan pada 1974 dan
diberlakukan pada tanggal 1 Agustus 1974, berdasarkan Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No.
5/I/Kab/B. VII/74 tanggal 1 juni a974 untuk memenuhi kebutuhan akan standar yang berisi persaratan
mutu obat yang mencakup Zat, Bahan obat, dan sediaan Farmasi yang tidak tercantum dalam Farmakope
Indonesia Edisi II.

Berdasarkan Surat keputusan Mentri kesehatan RI No.1858/II/SK/78 tanggal 21 september 1978


dibentuk panitia Farmakope Indonesia untuk menyusun Farmakope Indonesia Edisi III sebagai revisi
Farmakope Indonesi Edisi II dan diberlakukan oleh mentri kesehatan.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi secara pesat dalam selang waktu yang relative
panjang, yaitu tahun 1979 sampai dengan 1995, kebutuhan untuk merevisi farmakope Indonesia edisi III
tahun 1979 merupakan hal yang sangat mendesak. Untuk mengantisipasi era globalisasi yang akan
terjadi dalam dunia Farmasi, Indonesia harus dapat menangkap peluang bersaing dipasaran bebas dunia
dengan menghasilkan produk-produk farmasi yang bermutu tinggi. Untuk itu Indonesia perlu
mengadakan harmonisasi standardisasi dalam bidang farmasi sesuai dengan perkembangan dinegara
maju.

Oleh karena itu pada tahun 1990 dibentuk suatu Tim Revisi Farmakope Indonesia Edisi III untuk mengkaji
dasar-dasr Revisi Farmakope Indonesi edisi III.

Selanjutnya dibentuk kembali Farmakope Indonesia berdasarkan SK Menkes RI No.


695/Men.Kes/SK/VIII/1992 untuk melanjutkan penyusunan farmakope Indonesia edisi IV.

Sumber: http://defiandhayani.blogspot.co.id/2012/01/sejarah-farmakope-indonesia.html

Mengapa Farmakope harus ada?

Farmakope adalah buku resmi yang memiliki standarisasi, kadar kemurnian, identitas, serta memiliki
kekuatan hukum. Oleh karena itu, keberadaan farmakope sangat penting sebagai pacuan dalam
pembuatan atau peracikan obat agar mendapatkan efek terapeutik yang dihasilkan

Berapa edisi farmakope di indonesia?

ada 5 edisi buku farmakope di indonesia

Buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, yaitu:


· Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal 20 Mei 1962

· Farmakope Indonesia sdisi I jilid II tanggal 20 Mei 1965

· Formularium Indonesia (FOI) terbit 20 Mei 1966

· Farmakope Indonesia edisi II terbit 1 April 1972

· Ekstra Farmakope Indonesia terbit 1 April 1974

· Formularium Nasional terbit 12 Nopember 1978

· Farmakope Indonesia III terbit 9 Oktober 1979

· Farmakope Indonesia IV terbit 19 Desember 1995

https://ceritailalang.wordpress.com/2013/09/26/farmakope-indonesia/

kapan pertama kali farmakope indonesia diterbitkan?

Farmakope Indonesia pertama kali dikerluarkan pada tahun 1962 (Jilid I)

http://www.pustakamedis.com/farmakope-indonesia-dan-perannya.html

siapa yang memberlakukan buku farmakope jilid 1 di indonesia?

Farmokope Indonesia jilid I edisi I merupakan farmokope nasional yang diterbitkan untuk pertama
kalinya pada tahun 1962 dan diberlakukan oleh Mentri Kesehatan RI pada tanggal 20 Mei 1962 tepat
pada hari kebangkitan Mentri Kesehatan RI No 652/ Kab/4

Anda mungkin juga menyukai