Anda di halaman 1dari 12

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1. Teori Dasar pH

pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaaman

atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal memiliki

nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa

sedangkan nilai pH< 7 menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan derajat

keasaman yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi.

Umumnya indicator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang

berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya

rendah.

Selain menggunakan kertas lakmus, indicator asam basa dapat diukur

dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit/konduktivitas suatu

larutan. Sistem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu elektroda

pengukuran pH, elektroda referensi dan alat pengukur impedansi tinggi. Istilah pH

berasal dari "p", lambang matematika dari negative logaritma, dan "H", lambang

kimia untuk unsur Hidrogen. Defenisi yang formal tentang pH adalah negative

logaritma dari aktivitas ion Hydrogen. pH adalah singkatan dari power of

Hydrogen.

pH = -log[H+]

Universitas Sumatera Utara


II.2. Dasar pengukuran Drajat Keasaman

Asam dan basa adalah besaran yang sering digunakan untuk pengolahan

sesuatu zat, baik di industri maupun kehidupan sehari-hari. Pada industri kimia,

keasaman merupakan variabel yang menentukan, mulai dari pengolahan bahan

baku, menentukan kualitas produksi yamg diharapkan sampai pengendalian

limbah industri agar dapat mencegah pencemaran pada lingkungan. Pada bidang

pertanian, keasaman pada waktu mengelola tanah pertanian perlu diketahui.

Untuk mengetahui dasar pengukuran derajat keasaman akan diuraikan dahulu

pengertian derajat keasaman itu sendiri.

Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial

elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas

(membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar

elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari

gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen yang ukurannya relative

kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektro kimia

dari ion hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan elektroda

pembanding. Sebagai catatan alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya

mengukur tegangan.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.1. Skema Elektroda pH Meter

II.3. Pengertian Derajat keasaman

Untuk memahami pengertian dasar keasaman dibawah ini diuraikan secara

ringkas tentang ionisasi. Bila suatu atom menerima energi tambahan dari luar,

electron atom itu akan meningkat energi kinetiknya. Hal itu akan memindahkan

tingkat energi electron ke tingkat yang lebih tinggi. Elektron akan berpindah

menuju kulit yang lebih luar yang akhirnya jika energi yang diterima cukup besar

dapat memisahkan electron dari atomnya. Dari atom ini akan didapatkan dua

partikel yang masing-masing partikel bermuatan positif dan negatif. Partikel atom

yang melepas elektronnya itu disebut ion positif. Atom juga bisa menerima

elektron sehingga akan kelebihan electron. Partikel seperti ini juga disebut ion

tetapi merupakan ion negatif.

Molekul- molekul suatu zat yang dalam larutannya dapat menghantarkan

arus listrik disebut elektrolit. Ion-ion negative bergerak menuju ke anode, oleh

karena itu ion negative disebut anion. Ion positif bergerak menuju katode, oleh

Universitas Sumatera Utara


karena itu ion positif disebut kation. Suatu larutan elektrolit, molekulnya terurai

menjadi ion-ion. Air murni tergolong elektrolit lemah. Sebagian molekulnya

terurai menjadi ion H- dan OH+.

H 2 O------------- H+ + OH-

Dari persamaan diatas, 1 ion H+ dan 1 ion OH- berasal dari penguraian 1

molekul H 2 O. Dengan demikian, konsentrasi ion H+ sama dengan konsentrasi ion

OH-. Larutan air seperti itu dinamakan dengan larutan Netral. Larutan yang

mengandung ion H+ berkonsentrasi lebih besar dari konsentrasi OH- dan disebut

larutan Asam, sedangkan larutan yang mengandung konsentrasi ion H+ lebih

kecil dari konsentrasi ion OH- disebut larutan Basa. Larutan asam dapat menerima

electron bebas, sedangkan basa dapat memberikan electron bebas.

Banyaknya larutan yang terurai menjadi ion dinamakan derajat ionisasi.

Besarnya berkisar antara 0 sampai 1. Suatu elektrolit yang derajat ionisasinya

besar, mendekati 1 disebut elektrolit kuat, sedangkan yang derajat ionisasinya

kecil mendekati 0 dinamakan elektrolit lemah. Ionisasi mempunyai tetapan

kesetimbangan (K). Misal untuk air, kesetimbangannya dapat dihitung dengan

rumus:

Karena konsentrasi H 2 O relatif besar, maka persamaan ini dapat ditulis menjadi:

K(H 2 O) = (H+) . (OH)

Universitas Sumatera Utara


Dalam air murni dengan suhu 25°C, konsentrasi H+=10-7mol/liter,

sedangkan hasil kali konsentrasi H+ dengan OH-=10-14. Konsentrasi H+=

konsentrasi OH-=10-7. Untuk menentukan asam atau basa diperlukan skala pH

seperti berikut.

14
Basa kuat 4% coustic soda
13
12 Amoniak 10%
11
10
9
8 Air laut
7 Air murni
Netral
6 susu
5
4 bir
3 4% asam asetat
2 Juice jeruk
1
Asam kuat
0 5% asam sulfat

Gambar 2.2. Skala pH untuk beberapa zat sehari-hari

II.4. Asam

Asam (sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan

senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan

pH lebih kecil dari 7. Dalam defenisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat

memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat

menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan

suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah

Universitas Sumatera Utara


asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (yang digunakan dalam

baterai atau aki mobil) Asam umumnya berasa masam, walaupun demikian

mencicipi rasa asam terutama asam pekat dapat berbahaya dan tidak dianjurakan.

Secara umum Asam memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

Rasa : Masam ketika dilarutkan dalam air.

Sentuhan : Asam terasa menyengat bila disentuh, terutama asam yang kuat.

Kereaktifan : Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif

terhadap logam.

II.5. Basa

Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium

ketika dilarutkan dalam air. Basa adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk

unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Basa merupakan senyawa

yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion -OH.

Secara umum Basa memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

Rasa : Tidak masam bila dilarutkan dengan air.

Sentuhan : Tidak terasa menyengat bila disentuh.

Kereaktifan : Kebanyakan tidak bereaksi terhadap logam.

II.6. Kalorimetri

Ada dua cara yang dikenal untuk mengukur pH yaitu Kalorimetri dan

Elektrometri. Kalorimetri menggunakan suatu zat yang berubah warna, untuk

Universitas Sumatera Utara


keadaan pH tertentu. Zat tersebut merupakan paduan dari asam basa lemah dan

garamnya. Jika garam dari asam lemah berbeda warnanya dari asam yang

terionisasi, hasil akhir warna larutan bergantung pada perbandingan dari

kosentrasi kedua bentuk tadi. Cairan indikator yang biasa digunakan adalah

penoftalin.

Untuk mengamati warna ini diperlukan pengalaman pengamat yang

berpengalaman bisa mencapai ketelitian 0,1 pH. Larutan yang gelap dan berwarna

tidak dapat diamati dengan baik. Indikator yang tidak stabil dan larutan yang kuat

akan mengoksidasi atau mereduksi. Penambahan indikator dapat pula mengubah

nilai pH dari sampel. Cara lain adalah dengan menggunakan kertas lakmus yang

dikenakan pada cairan sample. Kertas itu akan berubah warna dan dapat

dicocokkan dengan warna standar.

II.7. Potensiometri

Kalorimetri yang telah diuraikan diatas tidak dapat mengukur pH secara

kontinu disamping beberapa kelemahan lainnya. Untuk mengatasinya digunakan

cara elektrometri atau potensiometri. Peralatan ukur pH elektrometri secara garis

besar terdiri atas electrode ukur yang sensitive, electrode referensi, electrode

kompensasi suhu, dan alat ukur tegangan antara electrode ukur dan referensi.

Elektrode ukur untuk pH telah dikembangkan hingga bermacam-macam.

Untuk pengukuran pH di indutri digunakan electrode ukur yang dikenal dengan

electrode gelas. Elektrode gelas sensitive hanya pada ion hydrogen saja. Pada

gambar 2.3. elektrode ukur terdiri atas tabung gelas yang didalamnya berisi

larutan netral dengan pH tetap. Larutan ini disebut larutan Buffer. Disebelah luar

Universitas Sumatera Utara


dari tabung gelas adalah larutan proses yang harus diukur. Dinding gelas dari

tabung gelas mempunyai tahanan yang tinggi sekali.

Elektrode Elektrode
ukur Referensi

Gambar 2.3. Elektrode Ukur dan Elektrode Referensi

Dalam tabung gelas electrode ukur juga terdapat perak dan perak klorida

yang berada dalam larutan buffer. Jika aktifitas ion hydrogen dari larutan proses

lebih besar dari pada larutan yang ada di dalam tabung gelas, perbedaan tegangan

menjadi positif. Jika konsentrasi ion dalam larutan proses lebih kecil akan didapat

perbedaan potensial yang negative.

Hubungan antara potensial dengan aktifitas ion hydrogen dinyatakan

dengan rumus Nerst :

E = Perbedaan potensial yang terukur

E o = Konstanta Elektrode pada suhu 25oC

R = Konstanta Gas

T = Suhu Mutlak oK

Universitas Sumatera Utara


n = Muatan ion

F = Angka Faraday sebagai Konstanta

H+ = Aktifitas Hidrogen

Konstruksi Elektrode ukur yang lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4. Elektrode pH Meter Modern

1. Bagian perasa electrode yang terbuat dari kaca yang sfesifik.

2. Larutan buffer.

3. Cairan HCL.

4. Elektroda ukur yang dilapisi perak.

5. Tabung gelas elektroda.

6. Elektroda referensi.

7. Ujung kawat yang terbuat dari keramik.

Elektrode referensi terdiri atas tabung gelas yang berisi larutan potassium

Klorida (KCL). Pada bagian bawah tabung gelas terdapat lubang halus (Orifice).

Larutan KCL dapat kontak langsung dengan larutan proses diluar tabung gelas itu.

Universitas Sumatera Utara


Kawat penghubung adalah perak yang dibagian luarnya dilapisi perak klorida.

Perak klorida berhubungan dengan potassium klorida jenuh perak klorida. KCL

jenuh disebut garam jembatan karena dapat berhubungan dengan larutan proses.

Potensial antara KCL dengan larutan proses biasanya kecil dan akan

bervariasi bergantung pada perubahan proses. Potensial keseluruhan dari electrode

referensi dengan cara tersebut diatas, dapat dibuat konstan dan tidak terpengaruh

oleh perubahan yang terjadi. Elektrode referensi membutuhkan pengulangan

(Repeatability) dan ketelitian yang lebih tinggi. Elektrode referensi perlu diberi

proteksi (Perlindungan) untuk mencegah terjadinya lapisan penghalang pada

bagian lubang halus electrode. Kebocoran larutan proses, masuknya larutan kimia

proses kedalam electrode referensi.

II.8. Proses Pengolahan Kayu Pada PT. RAPP

Gambaran umum tentang proses produksi PT. Riau Andalan Pulp and

Paper (RAPP) Riau.

PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER adalah sebuah industri yang

bergerak dibidang pengolahan pulp, yang merupakan bahan baku pembuatan

kertas. Adapun bahan baku pembuatan pulp itu sendiri berasal dari kayu. Didalam

proses pembuatan pulp pada PT. RAPP digunakan proses kimia dengan

menggunakan bahan kimia NaOH dan Na 2 S, dimana akan dihasilkan pulp yang

kuat. Secara diagram blok proses pembuatan pulp tersebut dapat digambarkan

seperti dibawah ini:

Universitas Sumatera Utara


LOGS PULP KERING
(Batang Kayu)
WOOD PULP
FIBRELINE
YARD MACHINE

Gambar 2.5. Diagram Blog Proses Produksi Pulp

1. Wood Yard

Pada unit ini dilakukan proses pemotongan kayu menjadi chip-chip yang berasal

dari potongan kayu yang panjang.

2. Proses Fibreline

Proses di Fiberline dapat digambarkan sebagai berikut:

BLEACHEAD
CHIPS
PULP
WASHING/
DIGESTER BLEACHING
SCREENING

Gambar 2.6. Diagram Blok Proses Produksi di Fibreline

Unit ini merupakan unit pengolahan dari chip. Chip yang dikirim kedalam chipple

dimasukkan kedalam digester dengan kapasitas 140 ton chip.

a. Digester

Digister adalah merupakan bejana yang digunakan untuk memasak pulp

kimia dengan proses sulfat. Dalam pemasakan serpihan kayu (Chip) dengan

proses Kraft (sulfat) digunakan larutan pemasak yang disebut Lindi Putih (White

Universitas Sumatera Utara


Liquor). Senyawa kimia yang aktif yang terkandung dalam lindi puth adalah

NaOH dan Na2S. Pemasakan dilakukan pada suhu 165 °C sampai 170 °C.

b. Washing And Screening

Didalam discharge tank dilakukan pencucian (washing) untuk

menghilangkan sisa bahan kimia dalam pulp dengan menggunakan air pencucian

seminimal mungkin.

c. Bleaching Plan

Bleaching Plant adalah area proses pemutihan yang bertujuan untuk

menghasilkan derajat putih (Brightness) pulp dengan cara menghilangkan lignin

yang tersisa pada proses pemasakan dan Delignifikasi Oxigen, dimana dalam area

ini berlangsung empat tahap proses pemutihan sesuai bahan kimia yang digunakan

3. Pulp Machine

Pulp Machine dirancang yang fungsinya untuk memisahkan air dari

buburan pulp hingga kadar air pada pulp tinggal 10%. Setelah melalui proses

pemutihan, maka pulp diproses kembali pada unit pulp machine dimana pada unit

ini dilakukan proses pengeringan dan membentuknya menjadi sheet (lembaran-

lembaran) dengan ukuran tertentu yang tujuannya untuk mempermudah

penanganan pengangkutannya.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai