Anda di halaman 1dari 42

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sumber Daya manusia adalah aset terpenting di RSIA Abdhi Famili yang
perlu diperhatikan dengan baik dalam seluruh proses/siklus yang ada. Untuk
memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan melalui
serangkaian proses yang perlu terus dikelola dan dikembangkan dengan
baik. Aktivitas untuk memperoleh sumber daya manusia yang bekrualitas
meliputi perencanaan, perekrutan, penempatan dan pengembangan,
pemberian gaji, konpensasi, dan manfaat, serta terminasi pegawai
Untuk mendapatkan pola yang teratur dalam serangkaian proses tersebut
diperlukan pedoman pelayanan sumber dara manusia yang diharapkan dapat
dipakai sebagai acuan yang terus diperbaiki demi trcapainya tujuan yakni
sumber daya manusia yang berkualitas sehinggae pada kesempatan ini
dibuatkan pedoman pelayanan kepegawaian RSIA Abdhi Famili.

1.2 TUJUAN PEDOMAN


a. Tujuan Umum
Terciptanya acuan pokok yang terus diperbaiki untuk mendapatkan
sumber daya manusia yang berkualitas
b. Tujuan Khusus
1) Menentukan ruang lingkup pedoman
2) Menentukan batasan operasional
3) Mengidentifikasi berbagai landasan hukum
4) Menetapkan tata laksana pedoman dalam setiap bab

1.3 RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup pedoman pelayanan kepegawaian di RSIA Abdhi Famili
meliputi:
a. Kebijakan kepegawaian RSIA Abdhi Famili
b. Pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkualitas

1
c. Rekrutmen, seleksi dan penempatan staf
d. Kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan
e. Orientasi staf baru dan reorientasi
f. Kontrak kerja
g. Rotasi/Mutasi kerja
h. Peraturan tata tertib kerja
i. Pendidikan dan pelatihan
j. Penilaian kinerja

1.4 BATASAN OPERASIONAL


Pedoman pelayanan kepegawain ini memliki fungsi sebagai pedoman/acuan
bagi operasional kepegawaian dimana mengatur hal-hal yang berhubungan
dengan kepegawain di RSIA Abdhi Famili.

1.5 LANDASAN HUKUM


a. Undang-Undangan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
b. Undang-Undangan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
c. Undang-Undangan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan
d. Peraturan Pemenrintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 Tahun
2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

2
BAB 2. STANDAR KETENAGAAN

2.1 KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di RSIA Abdhi Famili yaitu:

NAMA BERTANGGUNG JAWAB


KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
Direktur Direktur PT Abdhi Famili a. Dokter Umum/Dokter Gigi /
Dokter Spesialis/Dokter Gigi
Spesialis
b. Pengalaman kerja minimal 5
tahun dalam jabatan
manajerial
c. Memiliki kemampuan
komunikasi yangbaik.
d. Memahami regulasi dan
peraturan tentang Rumah
Sakit
e. Mempunyai jiwa
kepemimpinan
f. Memiliki STR
Wakil Direktur Direktur RSIA Abdhi Famili a. Dokter Umum/Dokter
Gigi /Dokter Spesialis /
Dokter Gigi Spesialis
b. Pengalaman kerja minimal 5
tahun dalam jabatan
manajerial
c. Memiliki kemampuan
komunikasi yangbaik.
d. Memahami regulasi dan
peraturan tentang Rumah
Sakit
e. Mempunyai jiwa
kepemimpinan
f. Memiliki STR
Ketua Komite Medis Direktur a. Dokter Spesialis
b. Memahami aturan konsep
Medical Staff By Laws.
c. Memahami manajemen
Komite Medis sesuai aturan
yang berlaku

3
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
Satuan Pengawas Direktur a. S1 Ekonomi/Medis/
Internal Keperawatan
b. Memiliki keterampilan
pengawasan yang baik
c. Memahami sistem
manajemen Rumah Sakit
secara terintegrasi
d. Mampu melaksanakan
pengawasan di bidang
keuangan, mutu pelayanan
serta utility review

Kepala Bidang Direktur a. Dokter Umum /Dokter Gigi /


Pelayanan Dokter Spesialis /Dokter Gigi
Spesialis
b. Memahami manajemen
pelayanan medis Rumah
Sakit
c. Memahami regulasi dan
peraturan tentang Rumah
Sakit.
d. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
e. Mempunyai jiwa
kepemimpinan.
f. Memiliki STR
Kepala Sub Bagian Kepala Bidang Administrasi a. S 1 Administrasi.
Keuangan Umum dan keuangan b. Mampu menyusun laporan
keuangan.
c. Mampu menyajikan laporan
keuangan untuk berbagai
pihak yang berkepentingan
d. Mampu mengelola anggaran
secara transparan dan
akuntabel.
e. Mampu membuat tarif sesuai
clincal pathways dan mampu
mengitung unit cost
f. Teliti dan jujur
Kepala Bidang Direktur a. S 1 Admisitrasi /
Administrasi Umum Manajemen /Hukum /
dan Keuangan Psikologi / Kesehatan.

4
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
b. Mampu mengelola berkas
administrasi Rumah Sakit.
c. Mampu menyusun dokumen
serta laporan Rumah Sakit.
d. Memahami peraturan dan
perundang-undangan Rumah
Sakit
e. Memiliki kemampuan
komunikasi yang efektif, baik
verbal ataupun non verbal.
f. Mampu mengarahkan,
membina dan
mengembangkan potensi
karyawan
Kepala Seksi Kepala Bidang Pelayanan a. S 1 Keperawatan dengan
Keperawatan Medis dan Keperawatan pengalaman kerja minimal 1
tahun atau DIII Keperawatan
dengan pengalaman kerja
minimal 3 tahun .
b. Memahami manajemen
keperawatan Rumah Sakit.
c. Memahami audit
keperawatan Rumah Sakit.
d. Memiliki pengalaman
pengelolaan dan
pengembangan Pelayanan
Keperawatan
e. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
f. Memiliki STR
Kepala Seksi Kepala Bidang Pelayanan a. Dokter Umum / Dokter Gigi /
Pelayanan Medis Medis dan Keperawatan Dokter Spesialis / Dokter
Gigi Spesialis
b. Memahami manajemen
pelayanan medis Rumah
Sakit
c. Memahami regulasi dan
peraturan tentang Rumah
Sakit.
d. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
e. Mampu bekerja sama
f. Memiliki STR

5
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA

Kepala Seksi Kepala Bidang Penunjang a. Minimal D III Kesehatan atau


Penunjang Klinik lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan Penunjang
Klinik
b. Memahami regulasi dan
peraturan tentang kegiatan
penunjang klinik Rumah
Sakit.
c. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
d. Mampu bekerja sama.

Kepala Seksi Kepala Bidang Penunjang a. Minimal D III Kesehatan atau


Penunjang Non lainnya yang berhubungan
Klinik dengan kegiatan penunjang
non klinik
b. Memahami regulasi dan
peraturan tentang kegiatan
penunjang non klinik Rumah
Sakit.
c. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
d. Mampu bekerja sama
Kepala Sub Bagian Kepala Bagian Administrasi a. Minimal D III Adminitrasi
Kepegawaian Umum dan Keuangan atau sederajat.
b. Mampu melakukan
pengelolaan SDM.
c. Memiliki pemahaman
terhadap karakteristik
karyawan..
d. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
e. Mampu bekerja sama.

Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian a. Minimal D III


Diklat Kepegawaian b. Mampu menjalankan
training need analysis.
c. Mampu melakukan
perencanaan pelatihan.
d. Mampu melakukan evaluasi

6
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
pelatihan.
e. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
f. Mampu bekerja sama.

Kepala Sub Bagian Kepala Bagian Administrasi a. Minimal D III


Umum dan Rumah Umum dan Keuangan b. Mampu mengendalikan
Tangga persediaan.
c. Memahami manajemen
kebutuhan operasional rumah
sakit.
d. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
e. Mampu bekerja sama.

Kepala Instalasi Kepala Seksi Pelayanan Medis a. Dokter Umum dengan


Gawat Darurat pengalaman minimal 1 tahun
b. Memiliki sertifikat ACLS,
ATLS,GELS
c. Memahami regulasi dan
peraturan tentang Rumah
Sakit.
d. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
e. Mempunyai jiwa
kepemimpinan.
f. Memiliki STR

Dokter Jaga IGD Kepala Instalasi Gawat Darurat a. Dokter Umum dengan
pengalaman minimal 1 tahun
b. Memiliki sertifikat ACLS,
ATLS,GELS
c. Memiliki STR

Kepala Ruang IGD Kepala Seksi Keperawatan a. S 1 Keperawatan dengan


pengalaman kerja minimal 1
tahun atau DIII Keperawatan
dengan pengalaman kerja
minimal 3 tahun .
b. Bersertifikat BLS,BTCLS,
PPGD.
c. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.

7
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
d. Mempunyai jiwa
kepemimpinan.
e. Memiliki STR.

Perawat Instalasi Kepala Ruang IGD a. Minimal DIII Keperawatan.


Gawat Darurat b. Bersertifikat BLS / BTCLS /
PPGD.
c. Memahami triase pasien.
d. Memiliki STR.
Bidan Instalasi Kepala Ruang IGD a. Minimal DIII Kebidanan.
Gawat Darurat b. Bersertifikat APN / CTU /
PPGD-ON.
c. Memahami kegawatdaruratan
maternal dan neonatal.
d. Memiliki STR.

Kepala Instalasi Kepala Seksi Pelayanan Medis a. Dokter Umum dengan


Rawat Jalan pengalaman minimal 1 tahun
b. Memahami manajemen
instalasi rawat jalan.
c. Memiliki pengalaman
pengelolaan dan
pengembangan layanan rawat
jalan.
d. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
e. Mempunyai jiwa
kepemimpinan.
f. Memiliki STR.

Kepala Ruang Kepala Seksi Keperawatan a. Minimal DIII Keperawatan


Rawat Jalan b. Memahami manajemen
ruangan.
c. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
d. Mempunyai jiwa
kepemimpinan.
e. Memiliki STR.
Perawat Rawat Jalan Kepala Ruang Rawat Jalan a. Minimal DIII Keperawatan
b. Memiliki sertifikat BLS /
BCLS.
c. Memiliki STR.

8
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
Bidan Rawat Jalan Kepala Ruang Rawat Jalan a. Minimal DIII Kebidanan.
b. Bersertifikat APN.
c. Memahami kegawatdaruratan
maternal dan neonatal.
d. Mampu melakukan asuhan
kebidanan.
e. Memiliki STR.

Kepala Instalasi Kepala Seksi Keperawatan a. Dokter Umum dengan


Rawat Inap pengalaman minimal 1 tahun
b. Memahami manajemen
instalasi rawat inap.
c. Memiliki pengalaman
pengelolaan dan
pengembangan layanan rawat
inap.
d. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
e. Mempunyai jiwa
kepemimpinan.
f. Memiliki STR

Kepala Ruang Kepala Instalasi Rawat Inap a. Minimal DIII Keperawatan /


Maternity Kebidanan
b. Memahami manajemen
ruangan.
c. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
d. Mempunyai jiwa
kepemimpinan.
e. Memiliki STR

Perawat Maternity Kepala Ruang Maternity a. Minimal DIII Keperawatan


b. Memiliki sertifikat BLS /
BCLS.
c. Mampu melakukan asuhan
keperawatan
d. Memiliki STR.
Bidan Maternity Kepala Ruang Maternity a. Minimal DIII Kebidanan.
b. Bersertifikat APN.
c. Memahami kegawatdaruratan
maternal dan neonatal.
d. Mampu melakukan asuhan

9
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
kebidanan.
e. Memiliki STR.

Kepala Ruang Kepala Instalasi Rawat Inap a. Minimal DIII Keperawatan /


Perinatologi & Anak Kebidanan
b. Memahami manajemen
ruangan.
c. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
d. Mempunyai jiwa
kepemimpinan.
e. Memiliki STR.

Perawat Perinatologi Kepala Ruang Perinatologi & a. Minimal DIII Keperawatan


& Anak Anak b. Memiliki sertifikat BLS /
BCLS.
c. Mampu melakukan asuhan
keperawatan neonatus
d. Memiliki STR.

Bidan Kepala Ruang Perinatologi & a. Minimal DIII Kebidanan.


Perinatologi & Anak Anak b. Bersertifikat APN.
c. Memahami kegawatdaruratan
maternal dan neonatal.
d. Mampu melakukan asuhan
kebidanan.
e. Memiliki STR.

Kepala Ruang Kepala Seksi Keperawatan a. Minimal DIII Keperawatan


Kamar Operasi b. Mempunyai sertifikat
pelatihan instrumentator
kamar operasi.
c. Memahami manajemen
ruangan.
d. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
e. Mempunyai jiwa
kepemimpinan.
f. Memiliki STR.

Perawat Bedah Kepala Ruang Kamar Operasi a. Minimal DIII Keperawatan


b. Memahami alat instrumren
bedah

10
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
c. Memahami cara pencucian
alat instrumen
d. Memahami area steril kamar
operasi.
e. Memiliki STR

Perawat Anastesi Kepala Ruang Kamar Operasi a. Minimal DIII Keperawatan


b. Memiliki sertifikat pelatihan
anastesi
c. Memahami alat-alat anastesi
d. Bisa mengoperasionalkan
alat-alat anastesi
e. Mempunyai STR.

Kepala Instalasi Kepala Seksi Penunjang Klinik a. Minimal S1 Farmasi dengan


Farmasi masa kerja 2 tahun
b. Mempunyai jiwa
kepemimpinan
c. Memiliki kompetensi
manajemen pelayanan
farmasi

Apoteker Kepala Instalasi Farmasi a. Minimal S1 Farmasi


b. Mempunyai jiwa
kepemimpinan
c. Memiliki kompetensi
manajemen pelayanan
farmasi

Pelaksana Teknis Kepala Instalasi Farmasi a. Minimal SMF


Kefarmasian b. Mampu membuat racikan
obat
c. Mengetauhi jenis obat
d. Mengetauhi teknik pelayanan
kamar obat

Kepala Instalasi Gizi Kepala Seksi Penunjang Klinik a. S1 gizi dengan pengalaman
kerja minimal 1 tahun atau
DIII/DIV dengan pengalaman
kerja minimal 3 tahun
b. Memahami manajemen
instalasi gizi
c. Mampu mengelola instalasi

11
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
gizi
d. Paham tentang keilmuan
instalasi gizi, memahami
produk dan distribusi.

Dietesien Klinis Kepala Instalasi Gizi a. DIII/DIV Gizi pengalaman


kerja minimal 2 tahun
b. Memiliki kemampuan
melakukan asuhan gizi

Pelaksana Distribusi Kepala Instalasi Gizi a. Minimal SMP


Gizi b. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik

Kepala Instalasi Kepala Seksi Penunjang Klinik a. Minimal DIII/DIV rekam


Rekam Medis medis dengan pengalaman
kerja minimal 1 tahun
b. Memahami manajemen
rekam medis rumah sakit
c. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
d. Mempunyai jiwa
kepemimpinan

Perekam Medis Kepala Instalasi Rekam Medis a. Minimal DIII/DIV rekam


medis.
b. Memiliki kompetensi
assembling, coding dan
indexing.
c. Mampu melakukan
pengumpulan dan pengolahan
data.

Pelaksana Kepala Instalasi Rekam Medis a. Minimal SMA / sederajat.


Administrasi b. Mampu mengoperasikan MS
Word dan Excel
c. Mampu melakukan
pengumpulan dan pengolahan
data.

Kepala Instalasi Kepala Seksi Penunjang Klinik a. Minimal DIII Analis Medis
Laboratorium atau Kesehatan
b. Memahami pelayanan

12
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
instalasi laboratorium
c. Memahami keilmuan quality
control
d. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
e. Mempunyai jiwa
kepemimpinan.
f. Memiliki STR

Analis laboratorium Kepala instalasi laboratorium a. Minimal DIII Analis medis


atau kesehatan
b. Memahami pelayanan
instalasi laboratorium
c. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
d. Memiliki STR

Kepala Unit Kepala Seksi Penunjang Non e. Minimal DIII Elektromedis.


Pemeliharaan Sarana Klinik f. Mampu melakukan
dan Prasarana pengelolaan dan pelaksanaan
pemeliharaan dan perbaikan
sarana dan pra sarana RS
g. Memiliki sertifikat
kompetensi sesuai dengan
keahliannya

Pelaksana Kepala Unit Pemeliharaan a. Minimal DIII Elektromedis


Pemeliharaan Sarana Sarana dan Prasarana b. Mampu melakukan
pengelolaan dan pelaksanaan
pemeliharaan dan perbaikan
sarana dan pra sarana RS

Kepala Unit Kesling Kepala Seksi Penunjang Non a. Minimal S1 Kesehatan


dan K3 Klinik Lingkungan atau Kesehatan
Masyarakat
b. Mampu mengelola limbah
baik padat, cair, dan gas

Pelaksana Sanitarian Kepala Unit Kesling dan K3 a. Minimal DI Kesehatan


dan K3 Lingkungan
b. Mampu melakukan dasar-
dasar limbah padat, cair, dan
gas

13
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA

Kepala Unit Kepala Seksi Penunjang Non a. Minimal SMA


Laundry Klinik b. Memahami manajemen linen

Pelaksana Laundry Kepala Unit Laundry a. Minimal SMA


b. Mampu melaksanakan
manajemen linen

Pelaksana kasir Kepala sub bagian keuangan a. Minimal SMK


b. Mampu mengoprasionalkan
komputer
c. Teliti, ramah, dan jujur

Pelaksana akuntansi Kepala sub bagian keuangan a. Minimal SMK Akuntansi


b. Mampu mengoprasionalkan
komputer
c. Teliti, ramah, dan jujur

Kepala unit cleaning Kepala sub bagian umum a. Minimal SMA sederajat
service b. Memiliki kemampuan house
keeping
c. Rajin dan ulet

Pelaksana cleaning Kepala unit cleaning service a. Minimal SMP


service b. Rajin dan ulet

Petugas keamanan Kepala sub bagian umum a. Minimal SMP


b. Sehat jasmani dan rohani

Pelaksana kendaraan Kepala sub bagian umum a. Minimal SMP


b. Memiliki SIM A
c. Sehat jasmani dan rohani

2.2 DISTRIBUSI KETENAGAAN


Jumlah sumber daya manusia saat ini yang berada di RSIA Abdhi Famili ialah
sebagai berikut:
No Jabatan Jumlah
1. Direktur 1 Orang
2. Wakil Direktur 1 Orang

14
3. Komite Medik 1 Orang
4. SPI 2 Orang
5. Manajemen
a. Ka. Bid pelayanan 1 Orang
b. Ka. Bag Administrasi Umum dan 1 Orang
Keuangan
c. Ka. Seksi Keperawatan 1 Orang
d. Ka. Seksi Pelayanan Medis 1 Orang
e. Ka. Seksi Penunjang Klinik 1 Orang
f. Ka. Seksi Penunjang Non Klinik 1 Orang
g. Ka. Sub Bag Kepegawaian 1 Orang
h. Ka. Sub Bag Keuangan 1 Orang
i. Ka. Sub Bag Umum dan Rumah 1 Orang
Tangga
6. Dokter Umum 6 Orang
7. Perawat 15 Orang
8. Bidan 17 Orang
9. Farmasi 5 Orang
10. Staf Gizi 4 Orang
11. Staf Laboratorium 3 Orang
12. Perekam Medis 1 Orang
13. Admisi 3 Orang
14. Kasir dan Akutansi 2 Orang
15. Cleaning Service 3 Orang
16. Petugas Keamanan 3 Orang

2.3 PENGATURAN JAGA


Pengaturan jaga di RSIA Abdhi Famili yaitu:
Rumah sakit membuat kebijakan tentang sistem kepegawaian, tentang
peraturan dan tata tertib kerja.

Jam masuk kerja


a. Bagian pelayanan (Rawat Inap, Rawat Jalan, IGD, Rekam Medis,
Admisi, Laboratorium, Farmasi)
1) Shift pagi (07.00 – 14.00 WIB)
2) Shift sore (14.00 – 20.00 WIB)
3) Shift malam (20.00 – 07.00 WIB)
b. Bagian manajemen dan keuangan dari jam 08.00 – 15.00 WIB
c. Bagian keamanan
1) Shift pagi (07.00 – 14.00 WIB)

15
2) Shift sore (14.00 – 20.00 WIB)
3) Shift malam (20.00 – 06.00 WIB)
d. Bagian gizi
1) Shift 1 (06.00 – 13.00 WIB)
2) Shift 2 (07.00 – 14.00 WIB)
3) Shift 3 (13.00 – 20.00 WIB)
e. Bagian Laundry dan Cleaning Service
1) Shift pagi (06.00 – 13.00 WIB)
2) Shift sore (13.00 – 20.00 WIB)
f. Bagian IPSRS dari jam 08.00 – 15.00 WIB
g. Setiap Shift memiliki waktu Ishoma 1 Jam setiap harinya

16
BAB 3. STANDAR FASILITAS

3.1 DENAH RUANG

3.2 STANDAR FASILITAS


Fasilitas di kepegawaian di RSIA Abdhi Famili dapat dijabarkan dalam tabel
berikut.
No Nama Fungsi Besaran Kebutuhan Fasilitas
Ruangan Ruang / Luas

1 Ruang Ruang kerja bagian ± panjang Meja, Kursi, Komputer,


Kepegawaian kepegawaian di RSIA 3m x lebar ,almari untuk menyimpan
Abdhi Famili 3m file kepegawaian, almari
berfungsi sebagai untuk menyimpan file-file
sarana untuk mencatat penting rumah sakit, dan
segala administrasi alat-alat kantor lainnya
urusan kepegawaian
2 Almari Almari ini digunakan - Almari khusus
Penyimpanan untuk menyimpan penyimpanan
File semua berkas-berkas
Kepegawaian kepegawaian

17
18
BAB 4. TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1 KEBIJAKAN KEPEGAWAIAN


Berikut ini tentang kebijakan kepegawaian RSIA Abdhi Famili:
a. Pengaturan Sumber Daya Manusi di RSIA Abhdi Famili mengacu
pada visi, misi, tujuan, serta nilai-nilai RSIA Abdhi Famili
b. Pengaturan Sumber Daya Manusia memperhatikan Rencana Strategis
RSIA Abhdi Famili
c. Pengaturan Sumber Daya Manusia RSIA Abdhi Famili
memperhatikan dengan baik setiap keputusan Direksi dan Direktur
RSIA Abdhi Famili
d. Pengaturan Sumber Daya Manusia memperhatikan setiap klausal
dalam perjanjian kerja sama yang berlaku
e. Pengaturan sumber daya manusia RSIA Abdhi Famili mengacu
kepada mutu pelayanan dan keselamatan apsien
f. Sumber daya manusia meliputi staf klinis maupun non klinis
g. Sumber daya manusia yang berkualitas didapatkan melalui
perencanaan, rekrutmen, program orientasi, pengembangan melalui
kinerja serta diklat atau pendidikan dan pelatihan staf
h. Pengembangan sumber daya manusia
Rencana susunan kepegawaian rumah sakit setiap tahun
dikembangkan bersama oleh para pimpinan, dengan menetapkan
jumlah, jenis, dan kualifikasi staf yang diinginkan
i. Rekrutmen seleksi dan penempatan staf
1) Rumah sakit terus mengembangkan proses untuk rekrutmen,
evalusiasi dan penetapan staf dan prosedur penetapan lainnya
2) Rekrutmen dan seleksi karyawan sesuai dengan permintaan
pengadaan pegawai yang di sahkan dalam rapat Staf
j. Kredensial tenaga kesehatan
1) Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk
mengumpulkan, memverifikasi, mengevaluasi kredensial/bukti-

19
bukti keahlian/kelulusan (izin/lisensi, pendidikan, pelatihan,
kompetensi dan pengalaman) dari staf medis yang diizzinkan
untuk memberikan asuhan pasien, diatur lebih lanjut dalm
kebijakan direktur tentang kredensial staf medis
2) Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk
mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial
Staf keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya (izin,
pendidikan, pelatihan dan pengalaman)
k. Orientasi pegawai
Staf baru baik klinis maupun non klinis harus melalui proses orientasi
yang diberikan baik melalui pembekalan umum maupun oleh unit
kerja masing-masing terkait uraian tugas-tugasnya
l. Sistem kepegawaian
1) Seluruh pegawai RSIA Abdhi Famili ditetapkan status
kepegawaiannya melalui sistem kepegawaian RSIA Abdhi
Famili
2) Sistem kepegawaian RSIA Abdhi Famili berdasarkan tingkat
pendidikan, masa kerja, tingkat kompetensi
3) Perubahan status karyawan dalam sistem kepegawaian
dituangkan dalam berita acara perubahan status kepegawaian
m. Kontrak kerja
1) Pada umumnya status pegawai baru RSIA Abdhi Famili adalah
kontrak kerja
2) Kontak kerja pada umumnya selama satu tahun dan dapat
diperpanjang maksimal 2 tahun
3) Bila sudah lebih dari 3 tahun maka pegawai akan di evaluasi
kembali untuk dilanjutkan sebagai karyawan tetap atau diadakan
monitoring selama paling lambat 6 bulan apakah pegawai
tersebut masih dilanjutkan kontraknya atau di hentikan
kontraknya.

20
n. Alih tugas dan tanggung jawab
1) Untuk kebutuhan pelayanan, pegawai dapat dikenakan
penugasan kembali keposisi yang lain dengan uraian tugas dan
tanggung jawab yang berbeda meliputi rotasi dan mutasi kerja
2) Selain kebutuhan pelayanan, penugasan kembali dapat terjadi
karena promosi
o. Staf medis sebagai pegawai
Staf medis meliputi dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi
merupakan pegawai yang memiliki hak-hak tertentu sesuai dengan
status kepegawaiannya
p. Peraturan dan tata tertib kerja
Rumah sakit membuat kebijakan tentang kepegawaian dimana
didalamnya berisi tata tertib kerja pegawai
q. Pendidikan dan pelatihan
1) Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan baik inhouse
training maupun ekshouse training untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuannya 20 jam pertahun
2) Semua staf baik klinis maupun non klinis wajib dapat
menunjukkan kompetensi yang layak dalam teknik resusitasi
3) Setiap staf wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah
sakit
r. Penilaian kinerja
1) Rumah sakit mengembangkan penilaian kinerja bagi staf
profesional baik staf klinis maupun non klinis
2) Penilain kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu
pegawai dalam setiap tahap status kepegawaian yang ada
s. Terminasi pegawai
1) Terminasi pegawai adalah pengakhiran hubungan kerja pegawai
atau sering disebut pemutusan hubungan kerja antara pegawai
dengan rumah sakit dapat berada dari pihak rumah sakit maupun
pihak pegawai sesuai dengan perjanjian kerja sama

21
2) Permohonan pengunduran diri dari pegawai adalah minimal 1
bulan sebelum berhentinya pegawai

4.2 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


Prinsip-prinsip Pengembangan Sumber Daya Manusia:
a. Pengembangan SDM RSIA abdhi Famili perlu dilakukan dengan
perencanaan sesuai dengan kebutuhan pasien yang berfokus pada
peningkatan mutu dan keselamaten pasien
b. Rumah sakit melakukan pengembangan sumber daya manusia
meliputi pengadaan dari segi jumlah, peningkatan tingkat kompetensi,
serta peningkatan jenjang karir
c. Rumah sakit menetapkan kualifikasi sumber daya manusia baik
tingkat pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan persyaratan lain
yang mendukung peningkatan mutu dan keselamatan pasien
d. Rencana pengembangan sumber daya manusia dikembangkan
bersama oleh para pimpinan dan dilakukan evaluasi
e. Perencanaan staf/pegawai didasarkan pada pola ketenagaan yang
menganalisa kebutuhan tenaga sesuai dengan kebutuhan pasien dan
pelayanan lainnya
f. Pengadaan kebutuhan tenaga diluar perencanaan tahunan kerena
perubahan situasi dan kondisi yang terjadi dalam pelayanan dilakukan
melalui analisa kebutuhan yang seksama dan disetujui dalam rapat staf
rumah sakit.
g. Pengembangan dalam tingkat kompetensi berhubungan dengan
pendidikan dan pelatihan serta program pengembangan lainnya yang
diatur dalam kebijakan Direktur dalam pendidikan dan pelatihan
Proses pengajuan ketenagaan sesuai rencana:
a. Unit kerja menyampaikan kebutuhan ketenagaan dalam rapat kerja,
atau rapat staf
b. Kebutuhan pengadaan pegawai harus disetujui dalam rapat
manajemen dan oleh Direktur

22
c. Setelah disetujui, kepala unit kerja harus mengisi form permintaan
pegawai dan ditandatangi oleh Direktur
d. Form diserahkan ke bagian kepegawaian
e. Begaian kepegawaian melakukan mekanisme rekrutmen dan seleksi
pegawai sesuai dengan prosedur penerimaan karyawan .

4.3 PENERIMAAN KARYAWAN


4.3.1 Rekrutmen
a. Proses penerimaan karyawan dilakukan terpusat dan dikoordinir
oleh Bagian Tata Usaha/Kepegawaian.
b. Proses penerimaan dan seleksi untuk karyawan dilakukan oleh
Bagian Kepegawain bekerja sama dengan komite medis dan tim
penerimaan karayawan.
c. Proses penerimaan dan seleksi untuk dokter dilakukan oleh
Komite medis.

4.3.2 Seleksi
a. Untuk mendapatkan kandidat terbaik, maka beberapa tahapan
seleksi diterapkan, antara lain:
1) Penyaringan surat lamaran pekerjaan
2) Tes tulis
3) Wawancara
4) Pemeriksaan kompetensi (bagi devisi yang dipersyaratkan)
b. Tes tulis dan wawancara dilakukan pada saat ujian penerimaan
karyawan baru.
c. Kandidat untuk Bidang Pelayanan Medis, Bidang Keperawatan,
Bidang Penunjang Medis, serta untuk posisi Ahli Gizi wajib
melewati tahap kredensial yang diselenggarakan oleh Tim
Kredensial yang telah terbentuk di rumah sakit, dimana hasil
dari pemeriksaan ini akan mempengaruhi penunjukan dan
penempatan kandidat.
Keputusan untuk tetap menerima kandidat yang dinyatakan
tidak lulus pada salah satu tahapan seleksi wajib memuat alasan
pengecualian secara tertulis dan disetujui oleh Direktur Rumah
Sakit

23
4.3.3 Persyaratan dan Kualifikasi Tenaga
Persyaratan umum administrasi yang harus dipenuhi oleh pelamar
pada saat pendaftaran dan diluar waktu pendaftaran adalah sebagai
berikut:
a. Persyaratan Umum
1) Warga Negara Indonesia
2) Ada surat keterangan catatan kepolisian
3) Sehat Jasmani dan Rohani
4) Mampu mengoperasionalkan komputer Minimal MS
Office
5) Pemeriksaan Kesehatan (melampirkan surat keterangan
sehat).
b. Persyaratan Administratif
1) Surat lamaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2) Biodata/Daftar riwayat hidup
3) Fotocopy Ijazah terakhir bersama Transkip
4) Fotocopy kartu tanda penduduk (KTP) / Kartu Identitas
5) Surat keterangan pengalaman kerja bagi yang sudah
berpengalaman di bidangnya
c. Persyaratan Khusus/Profesi
Persyaratan khusus/profesi sesuai dengan pengaturan
kepegawaian RSIA Abdhi Famili dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Tenaga Medis
a) Memiliki komitmen
b) Memiliki kemampuan dan keahlian profesi
dibidangnya dan disahkan oleh pejabat yang
berwenang dan/atau Organisasi profesi Medis.
c) Tidak pernah mengalami cacat hukum dalam
menjalankan profesinya

24
d) Memiliki Ijazah dokter & profesi yang telah
dilegalisir
e) Memiliki lafal sumpah pelantikan dokter
f) Memiliki surat Tanda Regestrasi (STR)
g) Memiliki Surat Ijin Praktek (SIP)
2) Keperawatan
a) Memliki komitmen kepada RSIA Abdhi Famili
b) Memiliki Ijazah serendah–rendahnya Akper (D3
Perawat)
c) Memiliki STR.
d) Memiliki Sertifikat pendukung Profesinya
e) Tidak bekerja di Instansi lain
3) Kebidanan
a) Memiliki komitmen kepada RSIA Abdhi Famili
b) Memiliki Ijazah Serendah- rendahnya D3 Kebidanan
c) Memiliki STR
d) Memiliki APN.
e) Memiliki sertifikat pendukung profesinya
f) Tidak bekerja di Instansi Lain
4) Tenaga Penunjang Medis (Farmasi, Gizi, Analis, Rekam
Medis, dan Sanitasi):
a) Memiliki komitmen kepada RSIA Abdhi Famili
b) Memiliki Ijazah dan Ketrampilan dibidang Masing–
masing
c) Memiliki STR
d) Memiliki sertifikat pendukung profesinya
e) Tidak bekerja di Instansi Lain
5) Tenaga Administrasi:
a) Memiliki komitmen kepada RSIA Abdhi Famili
b) Memiliki Ijazah dan keahlian dibidangnya
c) Memiliki sertifikat pendukung profesinya

25
d) Tidak bekerja di Instansi Lain

4.3.4 Rangkaian Seleksi Penerimaan


Calon karyawan yang sudah datang di RSIA Abdhi Famili akan
dilakukan seleksi penerimaan calon karyawan baru di RSIA Abdhi
Famili yang dilaksanakan dalam beberapa tahapan
a. Seleksi Adminitrasi
Pada tahap ini ditekankan untuk memenuhi kelengkapan
adminitrasi, Dalam hal ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
bagian kepegawaian atau tata usaha.
b. Tes Tulis
Tes ini diberikan untuk mengukur secara integral kemampuan
yang dimiliki oleh peserta tes, yang meliputi tes profesi
c. Wawancara
Dalam rangka kelancaran rekruitmen dan seleksai pegawai baru
sebagai upaya untuk mendapatkan calon pegawai-pegawai
terbaik bagi rumah sakit, turut serta terlampir formulir
Permintaan Kebutuhan Pegawai/karyawan, form untuk pelamar
dan wawancara
d. Tes Praktek
Tes praktek ini ditekankan pada kemampuan dari aplikasi dari
disiplin ilmu yang telah dimiliki dan juga kemampuan
berinteraksi sosial dengan lingkungan RSIA Abdhi Famili.
e. Tes kesehatan
Tes kesehatan ini untuk mengetahui keadaan klinis dari calon
karyawan yang di terima dan biaya akan dibebankan pada yang
bersangkutan atau dapat pula melampirkan surat keterangan
sehat.
4.3.5 Penempatan

26
Bagi karaywan yang telah lulus dalam proses seleksi dan dinyatakan
diterima akan dilakukan penempatan melalui surat tugas dari direktur,
namun sebelum itu pegawai baru akan melakukan masa orientasi
terlebih dahulu dan melakukan kontrak kerja sebelum dilakukan
penempatan.
Ketentuan tentang penetapan sebagai calon karyawan adalah sebagai
berikut:
a. Pegawai kontrak yang dinyatakan memenuhi standar penilaian
dapat memasuki tahap percobaan calon pegawai sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit
b. Calon pegawai memiliki tahap percobaan yakni 3 bulan
c. Status calon pegawai (pecobaan 3 bulan) dinyatakan dalam
berita acara kontrak kerja klausal mkaryawan orientasi
d. Selama percobaan calon pegawai terus dipantau dan dilakukan
evaluasi dengan mealkukan penilaian kinerja untuk menentukan
apakah calon pegawai tersebut akan diterima dan melanjutkan
kontrak selanjutnya ataukan tidak dilanjutnya masa kerjanya.

4.4 KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN


4.4.1 Pelaksanaan Registrasi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan, pada BAB VI mengatur tentang Registrasi dan Perizinan
tenaga kesehatan, yang disebutkan pada pasal 44 bahwa
a. Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib
memiliki STR.
b. STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh konsil
masing-masing Tenaga Kesehatan setelah memenuhi
persyaratan.
c. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
1) Memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan
2) Memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi
3) Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental

27
4) Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan
sumpah/janji profesi
5) Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi.
d. STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang
setelah memenuhi persyaratan.
e. Persyaratan untuk Registrasi ulang sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) meliputi:
1) Memiliki STR lama
2) Memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi
3) Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi
4) Telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau
vokasi di bidangnya
5) Memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan,
pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah lainnya.

4.4.2 Standar Kompetensi


Standar Kompetensi merupakan salah satu perangkat untuk menilai
kemampuan praktek yang diperlukan oleh setiap profesi kesehatan.
Dengan adanya standart kompetensi, maka profesi kesehatan dapat
mewujudkan tanggung jawab atau kebulatan tekadnya untuk
melindungi masyarakat. Standart kompetensi membantu dan menuntut
para profesi kesehatan dalam menjalankan tugasnya.
Secara umum komponen yang dapat dimasukkan dalam standart
kompetensi adalah Pernyataan tentang pengetahuan profesi kesehatan
yang harus dipahami dan dianalisa sesuai ilmu yang dimiliki

4.4.3 Proses Kredensial


Proses kredensial menjamin tenaga profesi kesehatan memiliki
kompetensi dalam memberikan pelayanan kepada pasien sesuai
dengan standart profesi. Proses kredensial mencakup tahapan review,
verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan kinerja profesi kesehatan.

28
Berdasarkan hasil proses kredensial, akan direkomendasikan
kepada direktur rumah sakit untuk menetapkan penugasan klinis yang
akan diberikan kepada profesi kesehatan berupa surat penugasan
klinis. Penugasan klinis tersebut berupa rincian kewenangan klinis
yang diberikan oleh direktur rumah sakit kepada profesi kesehatan
untuk melakukan tindakan sesuai kewenangannya dalam lingkungan
rumah sakit untuk suatu periode tertentu
Pelaksanaan kegiatan kredensial antara lain sebagai berikut :
a. Menyusun daftar standar kompetensi
b. Melakukan verifikasi persyaratan kredensial meliputi: Ijasah,
Surat Tanda registrasi (STR), SIP/SIPA/SIPP/SIPB, sertifikasi
kompetensi, dan surat pernyataan telah menyelesaikan program
orientasi rumah sakit dan orientasi di unit tertentu bagi pegawai
baru.
c. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan yaitu setiap 3 tahun tahun (masa berakhirnya Surat
Penugasan) atau jika dirasa perlu yaitu bila staf medis ingin
memulihkan kewenangan klinis yang dikurangi atau menambah
kewenangan klinis yang dimiliki.
d. Melaporkan seluruh proses kredensial kepada direktur rumah
sakit
4.5 ORIENTASI STAF
4.5.1 Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan pemberian orientasi dilakukan di RSIAAbdhi Famili
meliputi orientasi umum dan orientasi khusus.
Materi yang diberikan dalam periode orientasi umum adalah:
a. Orientasi Ruangan/Gedung
Orientasi ruangan atau gedung yaitu untuk memperkenalkan
karyawan baru pada bagian-bagian unit/instalasi yang ada pada
RSIA Abdhi Famili maupun memperkenalkan sarana atau
fasilitas yang ada di RSIA Abdhi Famili.
b. Pengenalan Organisasi, meliputi:
1) Sejarah RSIA Abdhi Famili
2) Visi, Misi, dan Nilai RSIA Abdhi Famili
3) Peran dan Fungsi RSIA Abdhi Famili dalam masyarakat

29
4) Struktur organisasi RSIA Abdhi Famili
Dalam hal ini akan dijelaskan secara umum oleh bagian
kepegawaian atau Diklat
c. Kebijakan dan Etika, meliputi:
1) Sasaran Keselamatan Pasien dan Upaya Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien di RSIA Abdhi Famili
2) Program Pecegahan dan Pengendalian Infeksi
3) Peraturan mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
RSIA Abdhi Famili
4) Efisiensi Pemakaian Sarana dan Prasarana RSIA Abdhi
Famili
5) Pelayanan Prima
d. Pelayanan yang ada di RSIA Abdhi Famili, meliputi:
1) Pelayanan IGD dan Rawat Jalan
2) Pelayanan Rawat Inap
3) Pelayanan Poli Anak
4) Pelayanan Klinik Kebidanan dan Kandungan
e. Orientasi Khusus
Untuk orientasi khusus dilaksanakan di masing-masing unit
kerja. Orientasi khusus dilaksanakan dengan pemberian materi
Standar Prosedur Operasional pekerjaan di unit kerja dimana
karyawan baru ditempatkan, Deskripsi Pekerjaan di unit kerja
tersebut, Penajaman Pengetahuan sesuai pelayanan unit kerja
tersebut, dan peraturan internal unit kerja tersebut. Dalam hal ini
akan dibimbing langsung oleh kepala instalasi atau kepela unit
terkait dimana dia akan ditempatkan.

4.6 KONTRAK KERJA


a. Pada umunya status pegawai di RSIA Abdhi Famili adalah kontrak
kerja dan ada pula yang yang statusnya karyawan tetap dengan syarat
dan ketentuan yang telah ditetapkan.
b. Pegawai kontrak wajib menandatangi perjanjian kerja
c. Masa kontrak kerja selama 1 tahun, dan dapat diperpanjang kembali
apabila menurut penilaian kinerja tersebut memiliki kerja yang baik
sesuai dengan kompetensi
d. Kontrak kerja di RSIA Abdhi Famili terbagi menjadi 3 yaitu kontrak
magang tiga bulan, kontrak kerja 1 tahun/kontrak 2 tahun , dan kontrak
kerja sebagai pegawai tetap

30
e. Rumah sakit selalu melakukan evaluasi sebelum memperpanjang
kontrak karyawan
f. Persyaratan karyawan tetap
1) Masa kerja minimal 2 tahun
2) Memiliki loyalitas, prestasi dan dedikasi yang baik
3) Mampu menunjukkan peningkatan dan inovasi dalam pekerjaan
dibidangnya
4) Penilaian karyawan (setiap 6 bulan sekali tidak pernah di bawah
grade 2)
5) Dipilih dan disetujui oleh Direktur dengan syarat yang telah
ditetapkan diatas dan te;ah di rapatkan dalam rapat manajemen.

4.7 ALIH TUGAS ATAU ROTASI/MUTASI PEGAWAI


Sasaran program mutasi dan rotasi adalah seluruh pelaksanaan, pejabat
fungsional dan struktural Bagian Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Abdhi Famili. Ruang lingkup program mutasi rotasi meliputi:
jenjang karir, waktu dan teknik mutasi dan rotasi
4.7.1 Waktu Pelaksanaan
a. Waktu pelaksanaan mutasi dan rotasi adalah setiap 2 tahun
sekali, atau sesuai kebutuhan kondisi rumah sakit.
b. Waktu pelaksanaan rotasi perawat dilakukan isedentil jika ada
tenaga yang mengundurkan diri atau cuti hamil maupun yang
sedang menempuh jenjang pendidikan.

4.7.2 Kriteria Mutasi dan Rotasi


a. Kriteria mutasi:
1) Mutasi didasarkan pada profesionalisme, prestasi kerja,
dan dedikasi.
2) Perawat yang akan dimutasi diutamakan pada kategori
perawat dengan tingkat tertentu jika di perlukan.
b. Kriteria rotasi:
1) Rotasi didasarkan pada profesionalisme, peningkatan
kompetensi dan kondisi lingkungan kerja.
2) Perawat yang akan dirotasi diutamakan pada kategori
tenaga yang dibutuhkan untuk masing-masing unit kerja,
kecuali rotasi untuk karyawan baru yang selalu di rotasi
awal untuk perkenalan lingkungan kerja

31
4.7.3 Ketentuan Pelaksanaan
a. Mutasi atau rotasi merupakan tindak lanjut terhadap penilaian
terhadap prestasi kerjanya.
b. Mutasi atau rotasi merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan komunikasi
organisasi.
c. Mutasi horizontal
1) Mutasi tempat: perpindahan dimana adanya perubahan
tempat kerja, tetapi tanpa perubahan
jabatan/posisi/golongannya.
2) Mutasi Jabatan: perubahan jabatan atau penempatan.
d. Mutasi vertikal
Mutasi vertikal dimana perubahan posisi/jabatan/pekerjaan,
promosi atau demosi, sehingga kewajiban dan kewenangannya
berubah.
e. Mutasi dilaksanakan pada unit kerja yang sama atau berbeda.
f. Rotasi pada karyawan tetap dilaksanakan di dalam satu lingkup
unit kerja.
g. Rotasi pada karyawan baru dilaksanakan di satu lingkup unit
kerja yang berbeda.

4.7.4 Tahap Persiapan


a. Dapatkan masukan dari direktur terkait tentang karyawan yang
akan dirotasi.
b. Hubungi kepala instalasi atau unit kerja untuk proses rotasi,
pastikan karyawan sudah diberitahu dan buat formulir rencana
rotasi.

4.7.5 Tahap Pelaksanaan


Karyawan dilakukan rotasi sesuai rencana atau usulan.

4.7.6 Tahap Evaluasi


a. Tahap transisi alih tugas rotasi maksimal 7 hari terhadap uraian
tugas.
b. Evaluasi transisi alih tugas dari kepala instalasi atau unit kerja
dan tindak lanjutnya, bila karyawan tidak mampu dapat
dikembalikan ke posisi semula.

32
c. Buatlah surat penugasan rotasi karyawan yang telah
ditandatangani oleh direktur bila karyawan dinyatakan mampu
melanjutkan pekerjaannya.

4.8 PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA


Peraturan dan tata tertib kerja.
Rumah sakit membuat kebijakan tentang sistem kepegawaian, peraturan
dan tata tertib kerja.
a. Jam masuk kerja
1) Bagian pelayanan (Rawat Inap, Rawat Jalan, IGD, Rekam
Medis, Admisi, Laboratorium, Farmasi)
a) Shift pagi (07.00 – 14.00 WIB)
b) Shift sore (14.00 – 20.00 WIB)
c) Shift malam (20.00 – 07.00 WIB)
2) Bagian manajemen dan keuangan dari jam 08.00 – 15.00 WIB
3) Bagian keamanan
a) Shift pagi (07.00 – 14.00 WIB)
b) Shift sore (14.00 – 20.00 WIB)
c) Shift malam (20.00 – 06.00 WIB)
4) Bagian gizi
a) Shift 1 (06.00 – 13.00 WIB)
b) Shift 2 (07.00 – 14.00 WIB)
c) Shift 3 (13.00 – 20.00 WIB)
5) Bagian Laundry dan Cleaning Service
a) Shift pagi (06.00 – 13.00 WIB)
b) Shift sore (13.00 – 20.00 WIB)
6) Bagian IPSRS dari jam 07.00 – 14.00 WIB
7) Setiap Shift memiliki waktu Ishoma 1 Jam setiap harinya
h. Pemberian seragam pegawai
Pemberian seragam baru yaitu untuk pegawai baru yang diterima
setelah melaksanakan magang selama 3 bulan dan menyeleksaikan

33
kontrak satu tahun pertama, apabila pegawai tersebut keluar/resign
sebelum kontrak berakhir yaitu wajib mengembalikan aset rumah sakit
(seragam) serta denda seharga seragam tersebut.
i. Cuti pegawai
1) Pegawai baru mendapatkan hak cuti 12 hari setiap tahun apabila
menyelesaikan kontrak pertama (kontrak 1 tahun)
2) Bagi pegawai wanita yang hamil sebelum menyelesaikan
kontrak pertama, maka tetap mendapat cuti melahirkan selama 3
bulan, namun tidak mendapat gaji pokok selama cuti, dan baru
mendapat hak cuti tahunan setelah 1 tahun berikutnya terhitung
setelah selesai cuti 3 bulan melahirkan tersebut.
3) Cuti yang diambil maksimal 3 hari dalam satu bulan dan tidak
boleh mengganggu jadwal dinas, serta pengajuannya minimal 1
minggu sebelum hari cuti.
4) Sisa cuti
Cuti tahunan yang tersisa setiap tahunnya tidak dapat di ambil
atau diakumulasikan ke tahun berikutnya.
j. Gaji, tunjangan, insentif dan lembur.
1) Pegawai berhak mendapatkan gaji, tunjangan, insentif dan
lembur sesuai dengan Perjanjian Kerjasama (PK) di RSIA
Abdhi Famili.
2) Gaji Dokter sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh PT.
Abdhi Famili.

k. Tukar dinas
Tukar dinas dilakukan atau diperbolehkan apabila salah seorang
pegawai ada sesuatu hal yang bersifat urgent dan tidak bisa melakukan
pelayanan namun tidak bisa cuti dikarenakan cuti ada peraturan
tersendiri, maka diperbolehkan tukar dinas dengan catatan ada
pegawai lain yang menggantikan dan tidak menggangu pelayanan

34
4.9 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)
a. Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan baik in-house
maupun di luar rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan
pengetahuannya.
b. Semua staf baik staf klinis dan non klinis wajib dapat menunjukkan
kompetensi yang layak dalam teknik resusitasi.
c. Setiap staf wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit
d. Setiap pegawai mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun
e. Setiap pegawai wajib menguasai teknik bantuan hidup dasar (Basic
Life Support) mendapat sertifikat pelatihan dengan masa berlaku 2
tahun baik pelatihan inhouse training maupun ekshous training
Dalam pelaksanaannya Diklat memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Perencanaan pendidikan dan pelatihan tahunan didahului dengan
pengkajian kebutuhan pelatihan
2) Rencana pealtihan memperhatikan kebutuhan peningkatan mutu
pelayanan dan keselamatan apsien
3) Tiap unit kerja memaparkan perencanaan pendidikan dan
pelatihan dalam rencana kerja unit setiap tahunnya
4) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dikoordinasi dengan
bagian kepegawaian
5) Pegawai baru mendapat pelatihan internal melalui program
orientasi pegawai yang ditetapkan sendiri dalam kebijakan
direktur tentang program orientasi pegawai
b. Pengajuan pelatihan
1) Pengajuan internal harus membuat perencanaan (TOR)
pelatihan, pelaporan pelaksanaan, dan evaluasi
2) Dilakukan tindak lanjut atas evaluasi pelatihan yang telah
dilakukan
3) Pengajuan pelatihan eksternal harus dengan persetujuan
Direktur

35
4) Setiap pelatihan eksternal wajib mengaplikasikan pengetahuan
itu dapat meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di RSIA
Abdhi Famili

4.10 PENILAIAN KINERJA


a. Sesuai dengan kebijakan bagian kepegawaian, rumah sakit
mengembangkan penilaian kinerja bagi staf profesional baik klinis
maupun non klinis
b. Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu pegawai
dalam setiap tahap status kepegawaian yang ada
c. Tahap-tahap status kekepagwaian:
1) Percobaan kontrak (magang 3 bulan)
2) Penilaian kinerja percobaan kontrak untuk mengetahui
keterampilan calon pegawai
3) Kontrak kerja (1 tahun pertama)
4) Penilaian kinerja kontrak dilakukan 6 bulan sekali yaitu bulan
Juni dan Bulan Desember
d. Penilaian kinerja bukan satu-satunya sebagai alat untuk pengambilan
keputusan, melainkan berbagai sudut pandang yang pada penampilan
kerja pegawai yang dapat diperoleh melalui pembicaraan dengan para
pimpinan terkait

BAB 5. LOGISTIK

Bagian kepegawaian RSIA Abdhi Famili setiap bulan memiliki permintaan


rutin berupa alat tulis kantor maupun perlengkapan untuk kepentingan
kepegawain.

36
BAB 6. KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan, dan analisi
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Insiden keselamatan pasien yang
selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak sengaja dan kondisi
yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera yang dapat dicegah
pada pasien, terdiri dari kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera,
kejadian tidak cedera, dan kejadian potensial cedera.
Kejadian tidak diharapkan adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada
pasien, kejadian nyaris cidera adalah insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien. Kejadian tidak cedera adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi
tidak timbul cedera. Kondisi potensial cedera adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera,tetapi belum terjadi insiden. Kejadian
sentinel adalah suatu kejadian yang mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius.

37
BAB 7. KESELAMATAN KERJA

UU No 23 tahun 1992 pasal 22 menyatakan bahwa setiap tempat atau sarana


pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan lingkungan yang sehat
sesuai dengan standar dan persyaratan. Sedangkan pada pasal 23 menyebutkan
bahwa setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.Kesehatan
kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja,
dan syarat kesehatan kerja.Rumah Sakit adalah tempat kerja yang termasuk
dalam kategori seperti disebut diatas, serta wajib menerapkan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja.
Dalam keputusan mentri kesehatan nomor 1087/MENKES/SKNIII/2010
menyebutkan bahwa kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan
pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental, dan sosial yang setinggi
tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap
gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan,
perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang
merugikan kesehatan, dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu
lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologis dan
psikologisnya. Program keselamatan dan kesehatan kerja di Unit Rekam Medis
bertujuan melindungi karyawan dan pelanggan dan kemungkinan terjadinya
kecelakaan di dalam dan di luar rumah sakit.
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah upaya untuk memberikan
jaminan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja dengan cara
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibart kerja, pengendalian bahaya di
tempat kerja, promosi kesehatan, pelngobatan d an reaahabilitasi. Pegawai
adalah bagian integral dari rumah sakit. Jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja akan meningkatkan produktivitas pegawai dan meningkatkan
produktivitas rumah sakit.
Pemerintah berkepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan semua
usaha-usaha masyarakat. Pemerintah berkepentingan melindungi masyaraktnya
termasuk para pegawai dan bahaya kerja.Oleh Sebab itu Pemerintah mengatur

38
dan mengawasi pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja. Undang-Undang
No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin:
a. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada
dalam keadaan sehat dan selamat.
b. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.
c. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan.
Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat
digolongkan pada tiga kelompok, yaitu :
a. Kondisi dan lingkungan kerja
b. Kesadaran dan kualitas pekerja, dan
c. Peranan dan kualitas manajemen
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dapat terjadi bila :
a. Peralatan tidak memenuhi standar kualitas atau bila sudah aus
b. Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses
produksi
c. Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan
terlalu panasatau terlalu dingin
d. Tidak tersedia alat-alat pengaman
e. Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dll.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di bagian penyimpanan rekam medis:
a. Peraturan keselamatan harus terpampang dengan jelas disetiap
bagian penyimpanan.
b. Untuk mencegah kemungkinan petugas terjatuh saat melakukan filling pada
rak penyimpanan, maka disediakan tangga anti tergelincir
c. Lampu penerangan yang baik, menghindarkan kelelahan penglihatan
petugas.
d. Perlu diperhatikan pengaturan suhu ruangan, kelembaban, pencegahan debu,
dan pencegahan bahaya kebakaran.

39
BAB 8. PENGENDALIAN MUTU

Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang
akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta standar yang
digunakan untuk mengukur mutu pelayanan Rumah Sakit.
Defenisi Indikator adalah:
Adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi.
Indikator merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat
perubahan.Indikator yang baik adalah yangsensitif tapi juga spesifik.
Kriteria:
Adalah spesifikasi dari indikator.
Standar:
a. Tingkat performance atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang
yang berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang
bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat performance atau
kondisi tersebut.
b. Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat
baik.
c. Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau
mutu.
Dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka harus
memperhatikan prinsip dasar sebagai berikut:
a. Aspek yang dipilih untuk ditingkatkan
1) Keprofesian
2) Efisiensi
3) Keamanan pasien
4) Kepuasan pasien
5) Sarana dan lingkungan fisik
b. Indikator yang dipilih
1) Indikator lebih diutamakan untuk menilai output daripada input dan
proses
2) Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok

40
dari pada untuk perorangan.
3) Dapat digunakan untuk membandingkan antar daerah dan antar
Rumah Sakit
4) Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih
untuk dimonitor
5) Didasarkan pada data yang ada.
c. Kriteria yang digunakan
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk
dapat menilai indikator,sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan
antara mutu baik dan mutu tidak baik.
d. Standar yang digunakan ditetapkan berdasarkan :
1) Acuan dan berbagai sumber
2) Benchmarking dengan Rumah Sakit yang setara
3) Berdasarkan trend yang menuju kebaikan

41
BAB 9. PENUTUP

Kesimpulan dari pedoman ini adalam manajemen sumber daya manusia yang
baik, terarah, dan visioner yang mendukung upaya pelayanan yang berpusat pada
peningkatan muut dan keselamatan pasien.
Pedoman ini terus diperbaiki untuk peningkatan pelayanan sumber daya
manusia. Mekanisme perbaikan melalui serangkaian input, proses, dan output dari
kebijakan tentang sumber daya manusia yang diterapkan di RSIA Abdhi Famili
sehingga akan didapat peraturan yang di update untuk mendapatkan pegawai-
pegawai yang berkualitas.

Ditetapkan di : Gambiran
Pada tanggal : .....................

Direktur,

dr. Luluk Rumiati

42

Anda mungkin juga menyukai