PENDAHULUAN
1
c. Rekrutmen, seleksi dan penempatan staf
d. Kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan
e. Orientasi staf baru dan reorientasi
f. Kontrak kerja
g. Rotasi/Mutasi kerja
h. Peraturan tata tertib kerja
i. Pendidikan dan pelatihan
j. Penilaian kinerja
2
BAB 2. STANDAR KETENAGAAN
3
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
Satuan Pengawas Direktur a. S1 Ekonomi/Medis/
Internal Keperawatan
b. Memiliki keterampilan
pengawasan yang baik
c. Memahami sistem
manajemen Rumah Sakit
secara terintegrasi
d. Mampu melaksanakan
pengawasan di bidang
keuangan, mutu pelayanan
serta utility review
4
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
b. Mampu mengelola berkas
administrasi Rumah Sakit.
c. Mampu menyusun dokumen
serta laporan Rumah Sakit.
d. Memahami peraturan dan
perundang-undangan Rumah
Sakit
e. Memiliki kemampuan
komunikasi yang efektif, baik
verbal ataupun non verbal.
f. Mampu mengarahkan,
membina dan
mengembangkan potensi
karyawan
Kepala Seksi Kepala Bidang Pelayanan a. S 1 Keperawatan dengan
Keperawatan Medis dan Keperawatan pengalaman kerja minimal 1
tahun atau DIII Keperawatan
dengan pengalaman kerja
minimal 3 tahun .
b. Memahami manajemen
keperawatan Rumah Sakit.
c. Memahami audit
keperawatan Rumah Sakit.
d. Memiliki pengalaman
pengelolaan dan
pengembangan Pelayanan
Keperawatan
e. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
f. Memiliki STR
Kepala Seksi Kepala Bidang Pelayanan a. Dokter Umum / Dokter Gigi /
Pelayanan Medis Medis dan Keperawatan Dokter Spesialis / Dokter
Gigi Spesialis
b. Memahami manajemen
pelayanan medis Rumah
Sakit
c. Memahami regulasi dan
peraturan tentang Rumah
Sakit.
d. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
e. Mampu bekerja sama
f. Memiliki STR
5
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
6
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
pelatihan.
e. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
f. Mampu bekerja sama.
Dokter Jaga IGD Kepala Instalasi Gawat Darurat a. Dokter Umum dengan
pengalaman minimal 1 tahun
b. Memiliki sertifikat ACLS,
ATLS,GELS
c. Memiliki STR
7
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
d. Mempunyai jiwa
kepemimpinan.
e. Memiliki STR.
8
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
Bidan Rawat Jalan Kepala Ruang Rawat Jalan a. Minimal DIII Kebidanan.
b. Bersertifikat APN.
c. Memahami kegawatdaruratan
maternal dan neonatal.
d. Mampu melakukan asuhan
kebidanan.
e. Memiliki STR.
9
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
kebidanan.
e. Memiliki STR.
10
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
c. Memahami cara pencucian
alat instrumen
d. Memahami area steril kamar
operasi.
e. Memiliki STR
Kepala Instalasi Gizi Kepala Seksi Penunjang Klinik a. S1 gizi dengan pengalaman
kerja minimal 1 tahun atau
DIII/DIV dengan pengalaman
kerja minimal 3 tahun
b. Memahami manajemen
instalasi gizi
c. Mampu mengelola instalasi
11
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
gizi
d. Paham tentang keilmuan
instalasi gizi, memahami
produk dan distribusi.
Kepala Instalasi Kepala Seksi Penunjang Klinik a. Minimal DIII Analis Medis
Laboratorium atau Kesehatan
b. Memahami pelayanan
12
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
instalasi laboratorium
c. Memahami keilmuan quality
control
d. Memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
e. Mempunyai jiwa
kepemimpinan.
f. Memiliki STR
13
NAMA BERTANGGUNG JAWAB
KOMPETENSI
JABATAN KEPADA
Kepala unit cleaning Kepala sub bagian umum a. Minimal SMA sederajat
service b. Memiliki kemampuan house
keeping
c. Rajin dan ulet
14
3. Komite Medik 1 Orang
4. SPI 2 Orang
5. Manajemen
a. Ka. Bid pelayanan 1 Orang
b. Ka. Bag Administrasi Umum dan 1 Orang
Keuangan
c. Ka. Seksi Keperawatan 1 Orang
d. Ka. Seksi Pelayanan Medis 1 Orang
e. Ka. Seksi Penunjang Klinik 1 Orang
f. Ka. Seksi Penunjang Non Klinik 1 Orang
g. Ka. Sub Bag Kepegawaian 1 Orang
h. Ka. Sub Bag Keuangan 1 Orang
i. Ka. Sub Bag Umum dan Rumah 1 Orang
Tangga
6. Dokter Umum 6 Orang
7. Perawat 15 Orang
8. Bidan 17 Orang
9. Farmasi 5 Orang
10. Staf Gizi 4 Orang
11. Staf Laboratorium 3 Orang
12. Perekam Medis 1 Orang
13. Admisi 3 Orang
14. Kasir dan Akutansi 2 Orang
15. Cleaning Service 3 Orang
16. Petugas Keamanan 3 Orang
15
2) Shift sore (14.00 – 20.00 WIB)
3) Shift malam (20.00 – 06.00 WIB)
d. Bagian gizi
1) Shift 1 (06.00 – 13.00 WIB)
2) Shift 2 (07.00 – 14.00 WIB)
3) Shift 3 (13.00 – 20.00 WIB)
e. Bagian Laundry dan Cleaning Service
1) Shift pagi (06.00 – 13.00 WIB)
2) Shift sore (13.00 – 20.00 WIB)
f. Bagian IPSRS dari jam 08.00 – 15.00 WIB
g. Setiap Shift memiliki waktu Ishoma 1 Jam setiap harinya
16
BAB 3. STANDAR FASILITAS
17
18
BAB 4. TATA LAKSANA PELAYANAN
19
bukti keahlian/kelulusan (izin/lisensi, pendidikan, pelatihan,
kompetensi dan pengalaman) dari staf medis yang diizzinkan
untuk memberikan asuhan pasien, diatur lebih lanjut dalm
kebijakan direktur tentang kredensial staf medis
2) Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk
mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial
Staf keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya (izin,
pendidikan, pelatihan dan pengalaman)
k. Orientasi pegawai
Staf baru baik klinis maupun non klinis harus melalui proses orientasi
yang diberikan baik melalui pembekalan umum maupun oleh unit
kerja masing-masing terkait uraian tugas-tugasnya
l. Sistem kepegawaian
1) Seluruh pegawai RSIA Abdhi Famili ditetapkan status
kepegawaiannya melalui sistem kepegawaian RSIA Abdhi
Famili
2) Sistem kepegawaian RSIA Abdhi Famili berdasarkan tingkat
pendidikan, masa kerja, tingkat kompetensi
3) Perubahan status karyawan dalam sistem kepegawaian
dituangkan dalam berita acara perubahan status kepegawaian
m. Kontrak kerja
1) Pada umumnya status pegawai baru RSIA Abdhi Famili adalah
kontrak kerja
2) Kontak kerja pada umumnya selama satu tahun dan dapat
diperpanjang maksimal 2 tahun
3) Bila sudah lebih dari 3 tahun maka pegawai akan di evaluasi
kembali untuk dilanjutkan sebagai karyawan tetap atau diadakan
monitoring selama paling lambat 6 bulan apakah pegawai
tersebut masih dilanjutkan kontraknya atau di hentikan
kontraknya.
20
n. Alih tugas dan tanggung jawab
1) Untuk kebutuhan pelayanan, pegawai dapat dikenakan
penugasan kembali keposisi yang lain dengan uraian tugas dan
tanggung jawab yang berbeda meliputi rotasi dan mutasi kerja
2) Selain kebutuhan pelayanan, penugasan kembali dapat terjadi
karena promosi
o. Staf medis sebagai pegawai
Staf medis meliputi dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi
merupakan pegawai yang memiliki hak-hak tertentu sesuai dengan
status kepegawaiannya
p. Peraturan dan tata tertib kerja
Rumah sakit membuat kebijakan tentang kepegawaian dimana
didalamnya berisi tata tertib kerja pegawai
q. Pendidikan dan pelatihan
1) Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan baik inhouse
training maupun ekshouse training untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuannya 20 jam pertahun
2) Semua staf baik klinis maupun non klinis wajib dapat
menunjukkan kompetensi yang layak dalam teknik resusitasi
3) Setiap staf wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah
sakit
r. Penilaian kinerja
1) Rumah sakit mengembangkan penilaian kinerja bagi staf
profesional baik staf klinis maupun non klinis
2) Penilain kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu
pegawai dalam setiap tahap status kepegawaian yang ada
s. Terminasi pegawai
1) Terminasi pegawai adalah pengakhiran hubungan kerja pegawai
atau sering disebut pemutusan hubungan kerja antara pegawai
dengan rumah sakit dapat berada dari pihak rumah sakit maupun
pihak pegawai sesuai dengan perjanjian kerja sama
21
2) Permohonan pengunduran diri dari pegawai adalah minimal 1
bulan sebelum berhentinya pegawai
22
c. Setelah disetujui, kepala unit kerja harus mengisi form permintaan
pegawai dan ditandatangi oleh Direktur
d. Form diserahkan ke bagian kepegawaian
e. Begaian kepegawaian melakukan mekanisme rekrutmen dan seleksi
pegawai sesuai dengan prosedur penerimaan karyawan .
4.3.2 Seleksi
a. Untuk mendapatkan kandidat terbaik, maka beberapa tahapan
seleksi diterapkan, antara lain:
1) Penyaringan surat lamaran pekerjaan
2) Tes tulis
3) Wawancara
4) Pemeriksaan kompetensi (bagi devisi yang dipersyaratkan)
b. Tes tulis dan wawancara dilakukan pada saat ujian penerimaan
karyawan baru.
c. Kandidat untuk Bidang Pelayanan Medis, Bidang Keperawatan,
Bidang Penunjang Medis, serta untuk posisi Ahli Gizi wajib
melewati tahap kredensial yang diselenggarakan oleh Tim
Kredensial yang telah terbentuk di rumah sakit, dimana hasil
dari pemeriksaan ini akan mempengaruhi penunjukan dan
penempatan kandidat.
Keputusan untuk tetap menerima kandidat yang dinyatakan
tidak lulus pada salah satu tahapan seleksi wajib memuat alasan
pengecualian secara tertulis dan disetujui oleh Direktur Rumah
Sakit
23
4.3.3 Persyaratan dan Kualifikasi Tenaga
Persyaratan umum administrasi yang harus dipenuhi oleh pelamar
pada saat pendaftaran dan diluar waktu pendaftaran adalah sebagai
berikut:
a. Persyaratan Umum
1) Warga Negara Indonesia
2) Ada surat keterangan catatan kepolisian
3) Sehat Jasmani dan Rohani
4) Mampu mengoperasionalkan komputer Minimal MS
Office
5) Pemeriksaan Kesehatan (melampirkan surat keterangan
sehat).
b. Persyaratan Administratif
1) Surat lamaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2) Biodata/Daftar riwayat hidup
3) Fotocopy Ijazah terakhir bersama Transkip
4) Fotocopy kartu tanda penduduk (KTP) / Kartu Identitas
5) Surat keterangan pengalaman kerja bagi yang sudah
berpengalaman di bidangnya
c. Persyaratan Khusus/Profesi
Persyaratan khusus/profesi sesuai dengan pengaturan
kepegawaian RSIA Abdhi Famili dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Tenaga Medis
a) Memiliki komitmen
b) Memiliki kemampuan dan keahlian profesi
dibidangnya dan disahkan oleh pejabat yang
berwenang dan/atau Organisasi profesi Medis.
c) Tidak pernah mengalami cacat hukum dalam
menjalankan profesinya
24
d) Memiliki Ijazah dokter & profesi yang telah
dilegalisir
e) Memiliki lafal sumpah pelantikan dokter
f) Memiliki surat Tanda Regestrasi (STR)
g) Memiliki Surat Ijin Praktek (SIP)
2) Keperawatan
a) Memliki komitmen kepada RSIA Abdhi Famili
b) Memiliki Ijazah serendah–rendahnya Akper (D3
Perawat)
c) Memiliki STR.
d) Memiliki Sertifikat pendukung Profesinya
e) Tidak bekerja di Instansi lain
3) Kebidanan
a) Memiliki komitmen kepada RSIA Abdhi Famili
b) Memiliki Ijazah Serendah- rendahnya D3 Kebidanan
c) Memiliki STR
d) Memiliki APN.
e) Memiliki sertifikat pendukung profesinya
f) Tidak bekerja di Instansi Lain
4) Tenaga Penunjang Medis (Farmasi, Gizi, Analis, Rekam
Medis, dan Sanitasi):
a) Memiliki komitmen kepada RSIA Abdhi Famili
b) Memiliki Ijazah dan Ketrampilan dibidang Masing–
masing
c) Memiliki STR
d) Memiliki sertifikat pendukung profesinya
e) Tidak bekerja di Instansi Lain
5) Tenaga Administrasi:
a) Memiliki komitmen kepada RSIA Abdhi Famili
b) Memiliki Ijazah dan keahlian dibidangnya
c) Memiliki sertifikat pendukung profesinya
25
d) Tidak bekerja di Instansi Lain
26
Bagi karaywan yang telah lulus dalam proses seleksi dan dinyatakan
diterima akan dilakukan penempatan melalui surat tugas dari direktur,
namun sebelum itu pegawai baru akan melakukan masa orientasi
terlebih dahulu dan melakukan kontrak kerja sebelum dilakukan
penempatan.
Ketentuan tentang penetapan sebagai calon karyawan adalah sebagai
berikut:
a. Pegawai kontrak yang dinyatakan memenuhi standar penilaian
dapat memasuki tahap percobaan calon pegawai sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit
b. Calon pegawai memiliki tahap percobaan yakni 3 bulan
c. Status calon pegawai (pecobaan 3 bulan) dinyatakan dalam
berita acara kontrak kerja klausal mkaryawan orientasi
d. Selama percobaan calon pegawai terus dipantau dan dilakukan
evaluasi dengan mealkukan penilaian kinerja untuk menentukan
apakah calon pegawai tersebut akan diterima dan melanjutkan
kontrak selanjutnya ataukan tidak dilanjutnya masa kerjanya.
27
4) Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan
sumpah/janji profesi
5) Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi.
d. STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang
setelah memenuhi persyaratan.
e. Persyaratan untuk Registrasi ulang sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) meliputi:
1) Memiliki STR lama
2) Memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi
3) Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi
4) Telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau
vokasi di bidangnya
5) Memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan,
pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah lainnya.
28
Berdasarkan hasil proses kredensial, akan direkomendasikan
kepada direktur rumah sakit untuk menetapkan penugasan klinis yang
akan diberikan kepada profesi kesehatan berupa surat penugasan
klinis. Penugasan klinis tersebut berupa rincian kewenangan klinis
yang diberikan oleh direktur rumah sakit kepada profesi kesehatan
untuk melakukan tindakan sesuai kewenangannya dalam lingkungan
rumah sakit untuk suatu periode tertentu
Pelaksanaan kegiatan kredensial antara lain sebagai berikut :
a. Menyusun daftar standar kompetensi
b. Melakukan verifikasi persyaratan kredensial meliputi: Ijasah,
Surat Tanda registrasi (STR), SIP/SIPA/SIPP/SIPB, sertifikasi
kompetensi, dan surat pernyataan telah menyelesaikan program
orientasi rumah sakit dan orientasi di unit tertentu bagi pegawai
baru.
c. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan yaitu setiap 3 tahun tahun (masa berakhirnya Surat
Penugasan) atau jika dirasa perlu yaitu bila staf medis ingin
memulihkan kewenangan klinis yang dikurangi atau menambah
kewenangan klinis yang dimiliki.
d. Melaporkan seluruh proses kredensial kepada direktur rumah
sakit
4.5 ORIENTASI STAF
4.5.1 Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan pemberian orientasi dilakukan di RSIAAbdhi Famili
meliputi orientasi umum dan orientasi khusus.
Materi yang diberikan dalam periode orientasi umum adalah:
a. Orientasi Ruangan/Gedung
Orientasi ruangan atau gedung yaitu untuk memperkenalkan
karyawan baru pada bagian-bagian unit/instalasi yang ada pada
RSIA Abdhi Famili maupun memperkenalkan sarana atau
fasilitas yang ada di RSIA Abdhi Famili.
b. Pengenalan Organisasi, meliputi:
1) Sejarah RSIA Abdhi Famili
2) Visi, Misi, dan Nilai RSIA Abdhi Famili
3) Peran dan Fungsi RSIA Abdhi Famili dalam masyarakat
29
4) Struktur organisasi RSIA Abdhi Famili
Dalam hal ini akan dijelaskan secara umum oleh bagian
kepegawaian atau Diklat
c. Kebijakan dan Etika, meliputi:
1) Sasaran Keselamatan Pasien dan Upaya Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien di RSIA Abdhi Famili
2) Program Pecegahan dan Pengendalian Infeksi
3) Peraturan mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
RSIA Abdhi Famili
4) Efisiensi Pemakaian Sarana dan Prasarana RSIA Abdhi
Famili
5) Pelayanan Prima
d. Pelayanan yang ada di RSIA Abdhi Famili, meliputi:
1) Pelayanan IGD dan Rawat Jalan
2) Pelayanan Rawat Inap
3) Pelayanan Poli Anak
4) Pelayanan Klinik Kebidanan dan Kandungan
e. Orientasi Khusus
Untuk orientasi khusus dilaksanakan di masing-masing unit
kerja. Orientasi khusus dilaksanakan dengan pemberian materi
Standar Prosedur Operasional pekerjaan di unit kerja dimana
karyawan baru ditempatkan, Deskripsi Pekerjaan di unit kerja
tersebut, Penajaman Pengetahuan sesuai pelayanan unit kerja
tersebut, dan peraturan internal unit kerja tersebut. Dalam hal ini
akan dibimbing langsung oleh kepala instalasi atau kepela unit
terkait dimana dia akan ditempatkan.
30
e. Rumah sakit selalu melakukan evaluasi sebelum memperpanjang
kontrak karyawan
f. Persyaratan karyawan tetap
1) Masa kerja minimal 2 tahun
2) Memiliki loyalitas, prestasi dan dedikasi yang baik
3) Mampu menunjukkan peningkatan dan inovasi dalam pekerjaan
dibidangnya
4) Penilaian karyawan (setiap 6 bulan sekali tidak pernah di bawah
grade 2)
5) Dipilih dan disetujui oleh Direktur dengan syarat yang telah
ditetapkan diatas dan te;ah di rapatkan dalam rapat manajemen.
31
4.7.3 Ketentuan Pelaksanaan
a. Mutasi atau rotasi merupakan tindak lanjut terhadap penilaian
terhadap prestasi kerjanya.
b. Mutasi atau rotasi merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan komunikasi
organisasi.
c. Mutasi horizontal
1) Mutasi tempat: perpindahan dimana adanya perubahan
tempat kerja, tetapi tanpa perubahan
jabatan/posisi/golongannya.
2) Mutasi Jabatan: perubahan jabatan atau penempatan.
d. Mutasi vertikal
Mutasi vertikal dimana perubahan posisi/jabatan/pekerjaan,
promosi atau demosi, sehingga kewajiban dan kewenangannya
berubah.
e. Mutasi dilaksanakan pada unit kerja yang sama atau berbeda.
f. Rotasi pada karyawan tetap dilaksanakan di dalam satu lingkup
unit kerja.
g. Rotasi pada karyawan baru dilaksanakan di satu lingkup unit
kerja yang berbeda.
32
c. Buatlah surat penugasan rotasi karyawan yang telah
ditandatangani oleh direktur bila karyawan dinyatakan mampu
melanjutkan pekerjaannya.
33
kontrak satu tahun pertama, apabila pegawai tersebut keluar/resign
sebelum kontrak berakhir yaitu wajib mengembalikan aset rumah sakit
(seragam) serta denda seharga seragam tersebut.
i. Cuti pegawai
1) Pegawai baru mendapatkan hak cuti 12 hari setiap tahun apabila
menyelesaikan kontrak pertama (kontrak 1 tahun)
2) Bagi pegawai wanita yang hamil sebelum menyelesaikan
kontrak pertama, maka tetap mendapat cuti melahirkan selama 3
bulan, namun tidak mendapat gaji pokok selama cuti, dan baru
mendapat hak cuti tahunan setelah 1 tahun berikutnya terhitung
setelah selesai cuti 3 bulan melahirkan tersebut.
3) Cuti yang diambil maksimal 3 hari dalam satu bulan dan tidak
boleh mengganggu jadwal dinas, serta pengajuannya minimal 1
minggu sebelum hari cuti.
4) Sisa cuti
Cuti tahunan yang tersisa setiap tahunnya tidak dapat di ambil
atau diakumulasikan ke tahun berikutnya.
j. Gaji, tunjangan, insentif dan lembur.
1) Pegawai berhak mendapatkan gaji, tunjangan, insentif dan
lembur sesuai dengan Perjanjian Kerjasama (PK) di RSIA
Abdhi Famili.
2) Gaji Dokter sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh PT.
Abdhi Famili.
k. Tukar dinas
Tukar dinas dilakukan atau diperbolehkan apabila salah seorang
pegawai ada sesuatu hal yang bersifat urgent dan tidak bisa melakukan
pelayanan namun tidak bisa cuti dikarenakan cuti ada peraturan
tersendiri, maka diperbolehkan tukar dinas dengan catatan ada
pegawai lain yang menggantikan dan tidak menggangu pelayanan
34
4.9 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)
a. Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan baik in-house
maupun di luar rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan
pengetahuannya.
b. Semua staf baik staf klinis dan non klinis wajib dapat menunjukkan
kompetensi yang layak dalam teknik resusitasi.
c. Setiap staf wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit
d. Setiap pegawai mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun
e. Setiap pegawai wajib menguasai teknik bantuan hidup dasar (Basic
Life Support) mendapat sertifikat pelatihan dengan masa berlaku 2
tahun baik pelatihan inhouse training maupun ekshous training
Dalam pelaksanaannya Diklat memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Perencanaan pendidikan dan pelatihan tahunan didahului dengan
pengkajian kebutuhan pelatihan
2) Rencana pealtihan memperhatikan kebutuhan peningkatan mutu
pelayanan dan keselamatan apsien
3) Tiap unit kerja memaparkan perencanaan pendidikan dan
pelatihan dalam rencana kerja unit setiap tahunnya
4) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dikoordinasi dengan
bagian kepegawaian
5) Pegawai baru mendapat pelatihan internal melalui program
orientasi pegawai yang ditetapkan sendiri dalam kebijakan
direktur tentang program orientasi pegawai
b. Pengajuan pelatihan
1) Pengajuan internal harus membuat perencanaan (TOR)
pelatihan, pelaporan pelaksanaan, dan evaluasi
2) Dilakukan tindak lanjut atas evaluasi pelatihan yang telah
dilakukan
3) Pengajuan pelatihan eksternal harus dengan persetujuan
Direktur
35
4) Setiap pelatihan eksternal wajib mengaplikasikan pengetahuan
itu dapat meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di RSIA
Abdhi Famili
BAB 5. LOGISTIK
36
BAB 6. KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan, dan analisi
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Insiden keselamatan pasien yang
selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak sengaja dan kondisi
yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera yang dapat dicegah
pada pasien, terdiri dari kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera,
kejadian tidak cedera, dan kejadian potensial cedera.
Kejadian tidak diharapkan adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada
pasien, kejadian nyaris cidera adalah insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien. Kejadian tidak cedera adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi
tidak timbul cedera. Kondisi potensial cedera adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera,tetapi belum terjadi insiden. Kejadian
sentinel adalah suatu kejadian yang mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius.
37
BAB 7. KESELAMATAN KERJA
38
dan mengawasi pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja. Undang-Undang
No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin:
a. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada
dalam keadaan sehat dan selamat.
b. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.
c. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan.
Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat
digolongkan pada tiga kelompok, yaitu :
a. Kondisi dan lingkungan kerja
b. Kesadaran dan kualitas pekerja, dan
c. Peranan dan kualitas manajemen
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dapat terjadi bila :
a. Peralatan tidak memenuhi standar kualitas atau bila sudah aus
b. Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses
produksi
c. Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan
terlalu panasatau terlalu dingin
d. Tidak tersedia alat-alat pengaman
e. Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dll.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di bagian penyimpanan rekam medis:
a. Peraturan keselamatan harus terpampang dengan jelas disetiap
bagian penyimpanan.
b. Untuk mencegah kemungkinan petugas terjatuh saat melakukan filling pada
rak penyimpanan, maka disediakan tangga anti tergelincir
c. Lampu penerangan yang baik, menghindarkan kelelahan penglihatan
petugas.
d. Perlu diperhatikan pengaturan suhu ruangan, kelembaban, pencegahan debu,
dan pencegahan bahaya kebakaran.
39
BAB 8. PENGENDALIAN MUTU
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang
akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta standar yang
digunakan untuk mengukur mutu pelayanan Rumah Sakit.
Defenisi Indikator adalah:
Adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi.
Indikator merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat
perubahan.Indikator yang baik adalah yangsensitif tapi juga spesifik.
Kriteria:
Adalah spesifikasi dari indikator.
Standar:
a. Tingkat performance atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang
yang berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang
bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat performance atau
kondisi tersebut.
b. Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat
baik.
c. Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau
mutu.
Dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka harus
memperhatikan prinsip dasar sebagai berikut:
a. Aspek yang dipilih untuk ditingkatkan
1) Keprofesian
2) Efisiensi
3) Keamanan pasien
4) Kepuasan pasien
5) Sarana dan lingkungan fisik
b. Indikator yang dipilih
1) Indikator lebih diutamakan untuk menilai output daripada input dan
proses
2) Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok
40
dari pada untuk perorangan.
3) Dapat digunakan untuk membandingkan antar daerah dan antar
Rumah Sakit
4) Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih
untuk dimonitor
5) Didasarkan pada data yang ada.
c. Kriteria yang digunakan
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk
dapat menilai indikator,sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan
antara mutu baik dan mutu tidak baik.
d. Standar yang digunakan ditetapkan berdasarkan :
1) Acuan dan berbagai sumber
2) Benchmarking dengan Rumah Sakit yang setara
3) Berdasarkan trend yang menuju kebaikan
41
BAB 9. PENUTUP
Kesimpulan dari pedoman ini adalam manajemen sumber daya manusia yang
baik, terarah, dan visioner yang mendukung upaya pelayanan yang berpusat pada
peningkatan muut dan keselamatan pasien.
Pedoman ini terus diperbaiki untuk peningkatan pelayanan sumber daya
manusia. Mekanisme perbaikan melalui serangkaian input, proses, dan output dari
kebijakan tentang sumber daya manusia yang diterapkan di RSIA Abdhi Famili
sehingga akan didapat peraturan yang di update untuk mendapatkan pegawai-
pegawai yang berkualitas.
Ditetapkan di : Gambiran
Pada tanggal : .....................
Direktur,
42