PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
terwujudnya Negara Indonedia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Dalam rangka mencapai tujuan kemerdekaan itu Pemerintahan Negara Indonesia perlu
mempunyai suatu sistem birokrasi dengan SDM yang berkualitas, yaitu Pegawai Negeri
Sipil (PNS) profesional yang saat ini dikenal dengan istilah ASN (Aparatur Sipil Negara).
bahwa negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk
memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan public yang
Dalam Undang – undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta
perekat dan pemersatu bangsa.. Fungsi – fungsi ASN ini harus dilakukan dengan
profesional dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Untuk mewujudkan hal itu
maka Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menetapkan salah satu jenis Diklat yang strategis
untuk mewujudkan PNS sebagai ASN yang profesional seperti tersebut di atas, yaitu
Diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar
profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter
PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam
melayani masyarakat.
penyelenggaraan diklat yang ada saat ini. Praktik penyelenggaraan Diklat Prajabatan
dengan pola pembelajaran yang didominasi oleh metode ceramah, tidak menunjukkan
perubahan yang membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN. Oleh karena itu, diperlukan
metode yang lebih baik dalam proses internalisasi pada diri masing-masing peserta
diklat. Metode yang digunakan dalam Diklat Pola Baru mengacu pada nilai dasar
ANEKA yang diinternalisasikan melalui kuliah umum yang lebih menarik dan mudah
diterima oleh peserta. Selain itu, dilakukan proses implementasi nilai-nilai dasar
tersebut dalam bentuk magang atau bekerja di instansi masing-masing. Dengan cara
aktualisasi pada tempat tugas, maka peserta dapat merasakan manfaatnya secara
langsung sehingga nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut dapat tertanam kuat dalam diri
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang
menjelaskan bahwa ASN harus mengikuti Diklat selama 31 hari kerja dengan 18 hari
2014 bahwa Puskesmas adalah salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang memiliki peranan penting dalam system kesehatan nasional, khususnya
kesehatan masyarakat, dokter umum memiliki peranan penting dalam layanan primer di
puskesmas.
Kesehatan bayi dan balita merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang
puskesmas. karena masih tingginya angka kematian bayi dan balita di Indonesia,
khususnya di provinsi Nusa tenggara Barat. Oleh karena itu, salah satu tujuan dari
Millenium Development Goals yaitu untuk menurunkan angka kematian anak, dalam hal
dalam program pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), yaitu pelayanan
anak dibawah usia 5 tahun. Pelayanan MTBS dilakukan di dalam gedung di ruang
pelayanan KIA, dimana pelayanannya dilakukan oleh bidan secara bergantian sesuai
jadwal piket.
terpadu balita sakit (MTBS). Puskesmas Pringgasela merupakan salah satu puskesmas
di Kabupaten Lombok Timur yang sudah dilatih untuk memberikan pelayanan dasar
MTBS. Namun fakta di lapangan, masalah mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat
Dari segi mutu pelayanan, yang menjadi masalah adalah tidak adanya ruangan
dengan ruang pelayanan KIA, hal ini menyebabkan kurang optimalnya pelayanan
MTBS. Masalah dalam mutu pelayanan lainnya adalah kurangnya fasilitas pemeriksaan
seperti timbangan bayi dan balita, senter telinga, termometer digital,alat ukur tinggi
badan balita dan panjang badan bayi, fotokopi buku panduan MTBS, serta kurangnya
operasional prosedur (SOP) MTBS yang kurang jelas , karena tidak adanya bagan alur
pelayanan baku yang tertempel di puskesmas, sehingga pasien sering salah masuk
puskesmas.
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini diharapkan dapat membentuk PNS menjadi
yakni:
instansinya.
2. Manfaat Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
saing;
b. Terciptanya kualitas pelayanan masyarakat yang baik dan berakibat pada
organisasi/instansi pemerintah.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup rancangan aktualisasi ini meliputi tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)
penulis sebagai dokter fungsional puskesmas yang tercantum dalam Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) yaitu salah satunya dalam melakukan pemeliharaan kesehatan bayi
dan balita. Berdasarkan salah satu tupoksi tersebut, penulis akan membahas
aktualisasi kegiatan tugas dokter pertama dalam pemeliharaan kesehatan bayi dan
balita, dalam hal ini melalui peningkatan mutu pelayanan kesehatan pasien
tersebut, penulis mencoba merancang Standar Operasional Prosedur (SOP) dan bagan
alur pelayanan pasien MTBS, serta membuat formularium terapi untuk pasien MTBS
yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien MTBS. Kegiatan
ini terdiri dari lima belas tahapan kegiatan yang akan diaktualisasikan di Puskesmas
ASN, meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti-
korupsi.
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
A. STRUKTUR ORGANISASI
seorang Kepala Puskesmas. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, kepala
Promosi Kesehatan (Promkes), Koordinator Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Koordinator
bidang keuangan, bidang Kepegawaian dan Umum, dan Bidang SP2TP (Sistem
Kepala Puskesmas juga membawahi Unit-unit Pendukung Puskesmas yang terdiri dari
MUNGGAH,SKM,SE
Penanggung Jawab
HAMDI,S.Kep Penanggung
Dr. Jawab
B. INTAN PERMATA
Puskesmas Pringgasela dalam usahanya mewujudkan visi. Misi adalah tujuan dan alas
an mengapa Puskesmas itu ada. Misi dari Puskesmas Pringgasela sebagai berikut :
2014 pasal 33 bahwa setiap Puskesmas dipimpin oleh Kepala Puskesmas yang
puskesmas Pringgasela, kepala puskesmas memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut :
g. Mendistribusikan tugas kepada sub bagian dan unit kerja pelayanan yang ada di
UPTD
n. Melakukan penilaian terhadap hasil dan prestasi kerja dalam DP3 terhadap
tugasnya.
2. Tugas dan Fungsi Dokter Umum Puskesmas
dan fungsi dokter, sebagaimana tercantum dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
antara lain :
pada rancangan aktualisasi ini, penulis akan menitik beratkan permasalahan pelayanan
pasien dalam hal pemeliharaan kesehatan bayi dan balita, khususnya dalam
TIMUR.
Waktu pelaksanaan aktualisasi dibatasi selama 13 hari yaitu tanggal 5 November
MTBS tersebut terdapat beberapa tahapan kegiatan yang akan penulis aktualisasikan,
yaitu :
1. Melapor dan konsultasi masalah dengan mentor
2. Mendiskusikan masalah dengan koordinator bidan
3. Membuat rancangan SOP dan bagan alur pelayanan MTBS
4. Konsultasi SOP dan bagan alur pelayanan MTBS yang telah dirancang
5. Realisasi SOP dan bagan alur pelayanan
6. Mendiskusikan rencana pembuatan formularium terapi untuk pelayanan MTBS
7. Membuat rancangan formularium terapi untuk pelayanan MTBS
8. Konsultasi formularium terapi pelayanan MTBS yang telah dirancang
9. Reallisasi formularium terapi pelayanan MTBS
10. Mensosialisasikan SOP dan bagan alur pelayanan MTBS kepada semua staf
PKM
11. Mensosialisasikan formularium terapi pelayanan MTBS kepada semua staf PKM
12. Menerapkan SOP pelayanan MTBS di Puskesmas
13. Menerapkan formularium terapi MTBS di Puskesmas
14. Monitoring dan evaluasi terhadapa penerapan SOP dan bagan alur pelayanan
MTBS
15. Monitoring dan evaluasi terhadap penerapan formularium terapi pelayanan
MTBS
D. DATA KEPEGAWAIAN
terdapat sumber daya aparatur (pegawai) sebanyak 30 orang PNS, 4 orang PTT
(pegawai tidak tetap), dan 36 orang JOB. Gambaran kualifikasi pegawai negeri yang
pendidikan yang ditamatkan disajikan pada tabel 2.1 dan tabel 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.1 Komposisi Pegawai Negeri menurut jabatan dan Pangkatnya pada Puskesmas
Pringgasela Tahun 2015
Jenjang Pendidikan
No Terakhir yang Jumlah
Ditamatkan
1 SD -
2 SLTP -
3 SLTA/SPK 4
4 D3 9
5 S1/Akta IV 17
6 S2 -
Jumlah 30
Adapun gambaran kualifikasi pegawai PTT dan JOB yang ada pada Puskesmas
Tabel 2.3 Komposisi Pegawai PTT dan JOB Menurut Jabatan dan Tingkat Pendidikan
yang Ditamatkan pada Puskesmas Pringgasela Tahun 2015.
TINGKAT
NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN JUMLAH KET
TERAKHIR
2 Perawat DIII 7
SPK 1
4 Penyuluh Kesehatan S1 1
Masyarakat
6 Bidan DIII 6
7 Laboran DIII 1
8 Nutrisionis DIII 1
9 Perekam Medis S1 1
10 Sanitarian DIII 2
DI 1
Jumlah 40
BAB III
AKTUALISASI
1. Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
penyelenggara pemerintahan.
2. Nasionalisme
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
3. Etika Publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika publik juga
kesejahteraan masyarakat.
4. Komitmen Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses, yang sesuai bahkan melebihi harapan. Indikator dari komitmen mutu,
5. Anti-Korupsi
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa sehingga kita harus
menghindarkan diri dari prilaku dan tindakan korupsi. Kata korupsi berasal dari bahasa
latin yaitu corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras
dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa. Salah satu
alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan, baik
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan kehidupan yang lebih luas.
Anti-korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat, baik secara langsung maupun
B. KEGIATAN AKTUALISASI
Puskesmas Pringgasela yaitu dengan penyusunan SOP dan bagan alur pelayanan pasien
MTBS, serta penyusunan formularium terapi pasien MTBS tersebut terdapat beberapa tahapan
Pasien MTBS.
kepada pimpinan.
Komitmen Mutu
Penulis akan menggunakan kesempatan
yang terlupakan.
Anti Korupsi
Etika Publik
Penulis akan mendiskusikan rancangan
bidan koordinator.
Komitmen Mutu
Penulis akan menggunakan kesempatan
di kantor
Pringgasela.
Komitmen Mutu
Penulis akan membuat rancangan SOP
Etika Publik
Penulis akan mengkonsultasikan SOP
dan bagan alur pelayanan yang penulis
buat dengan komunikasi yang baik dan
menjaga sopan santun dan sikap hormat
kepada pimpinan, teman sejawat, dan
bidan koordinator.
Komitmen mutu
Penulis akan menggunakan kesempatan
konsultasi dengan pimpinan, teman
sejawat, dan bidan koordinator secara
efektif dan efisien. Dengan
menggunakan waktu konsultasi sebaik
mungkin, SOP dan bagan alur
pelayanan yang penulis rancang segera
bisa diterapkan.
Komitmen Mutu
Penulis akan segera mengerjakan dan
mencetak rancangan SOP dan bagan
alur pelayanan yang telah disetujui.
Etika Publik
Penulis akan mendiskusikan rencana
pembuatan formularium terapi dengan
komunikasi yang baik dan menjaga
sopan dan santun.
Komitmen Mutu
Penulis akan mendiskusikan rencana
pembuatan formularium terapi secara
efektif dan efisien.
7 Membuat rancangan Akuntabilitas
formularium terapi untuk
pelayanan MTBS Penulis akan mencari referensi terkait
masalah rancangan formularium terapi
pelayanan MTBS dari internet, serta
rancangan ini dibuat secara profesional
sesuai dengan keilmuan yang penulis
miliki.
Dari semua referensi yang telah
didapatkan, penulis akan
membandingkannya dan akan membuat
formularium terapi MTBS.
Komitmen Mutu
Penulis akan membuat rancangan
formularium terapi pelayanan MTBS
sebaik dan seinovatif mungkin sehingga
akan dihasilkan formularium terapi yang
berkualitas.
Etika Publik
Penulis akan mengkonsultasikan formula
terapi MTBS yang penulis buat dengan
komunikasi yang baik dan menjaga
sopan santun dan sikap hormat kepada
pimpinan, teman sejawat, apoteker, dan
bidan koordinator.
Komitmen mutu
Penulis akan menggunakan kesempatan
konsultasi dengan pimpinan, teman
sejawat, apoteker, dan bidan
koordinator secara efektif dan efisien.
Dengan menggunakan waktu konsultasi
sebaik mungkin, formularium terapi yang
penulis rancang segera bisa diterapkan.
Komitmen Mutu
Penulis akan segera mengerjakan dan
mencetak rancangan formularium terapi
yang telah disetujui.
10 Mensosialisasikan SOP dan Akuntabilitas
bagan alur pelayanan MTBS
kepada semua staf PKM Penulis akan memberikan sosialisasi
secara profesional sesuai dengan
keilmuan yang penulis kuasai dengan
menampilkan SOP dan bagan alur
pelayanan yang telah dibuat
Etika Publik
Penulis akan memberikan sosialisasi
dengan menggunakan bahasa yang
santun dan sopan sehingga pendengar
nyaman dan dapat menerima informasi
yang berikan.
Komitmen Mutu
Penulis akan memberikan sosialisasi
yang berkualitas secara singkat, jelas
dan padat.
11 Mensosialisasikan Akuntabilitas
formularium terapi pelayanan
MTBS kepada semua staf Penulis akan memberikan sosialisasi
PKM secara profesional sesuai dengan
keilmuan yang penulis kuasai dengan
menampilkan formularium terapi
pelayanan yang telah dibuat
Etika Publik
Penulis akan memberikan sosialisasi
dengan menggunakan bahasa yang
santun dan sopan sehingga pendengar
nyaman dan dapat menerima informasi
yang berikan.
Komitmen Mutu
Penulis akan memberikan sosialisasi
yang berkualitas secara singkat, jelas
dan padat.