Anda di halaman 1dari 107

Panduan Praktikum Semester 1

ANATOMI

Penyusun:

Departemen Anatomi Histologi

Dr. Hendra Sutysna, M.Biomed


Dr. Irfan Darfika Lubis, PAK, MM

Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2017
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kurikulum berbasis kompetensi dengan pendekatan SPICES sudah


diterapkan sejak tahun 2008 pada program pendidikan dokter sesuai dengan
keputusan menteri pendidikan No. 045/U/2002.

Tujuan kurikulum berbasis kompetensi adalah mewujudkan dokter


yang profesional yang dapat memberikan pelayanan kepada indibidu maupun
masyarakat serta mampu menggunakan teknologi. Kurikulum Fakultas
Kedokteran (FK) UMSU telah direvisi dan dikaji ulang sebanyak dua kali.
Pertama pada tahun 2011 bersama dengan tenaga ahli dari FK Universitas
Airlangga (UNAIR) dan yang kedua pada tahun 2016 dengan tenaga ahli
dari International Medical University (IMU) .

Praktikum adalah metode belajar sehingga mahasiswa mampu


mendemonstrasikan pengetahuan kedokteran. Konten praktikum dibuat
berdasarkan tingkat kompetensi penyakit yang berhubungan dengan ilmu
biomedik serta pemeriksaan penunjang diagnosis penyakit sesuai
kompetensi. Konten praktikum juga sesuai dengan tujuan pembelajaran pada
blok.

Dekan,
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

( dr. Ade Taufiq, Sp.OG )

1
Daftar Isi

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Visi, Misi, dan Tujuan FK UMSU 3

Konten Praktikum 4
Peraturan Praktikum 5
Penilaian Praktikum 6

1. Aantomi organ khusus


1. Mata 9
2. Telinga 22
3. Hidung 27
4. Lidah 34
2. Anatomi sistem dermatomuskuloskeletal
2.1 Landasan teori 38
2.2 Cara kerja 54
2.3 Alat dan bahan 72
3. Anatomi sistem dermatomuskuloskeletal
2.1 Landasan teori 74
2.2 Cara kerja 80
2.3 Alat dan bahan 107

Referensi 107

2
Visi, Misi dan Tujuan FK UMSU

Visi

Menjadi pusat unggulan pendidikan kedokteran dalam pengembangan ilmu


pengetahuan, teknologi dan sumber daya manusia yang berwawasan global,
profesional, berdedikasi dan berorientasi komunitas berdasarkan Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan

Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu kedokteranyang
berbasis kompetensi dan berdasarkan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang ilmu
kedokteran berdasarkan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dibidang ilmu
kedokteran berdasarkan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Tujuan

3
1. Menghasilkan lulusan yang profesional, kompeten, berdedikasi,
berwawasan Islami sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(SKDI) dan Standar Kompetensi dan Karakteristik Dokter Muhammadiyah
(SKKDM)
2. Meningkatkan jumlah penelitian dan publikasi ilmiah di jurnal nasional dan
internasional.
3. Mengembangkan jaringan kemitraan yang berkesinambungan di bidang
ilmu kedokteran di taraf nasional dan internasional
4. Meningkatkan jumlah pengabdian masyarakat untuk mewujudkan
masyarakat sehat dan berpengetahuan.

Konten Praktikum

No Judul Subpokok bahasan Blok Alokasi


waktu
1 Anatomi mata dan Organ khusus 2x50’
telinga; vaskularisasi
dan persarafan

2 Anatomi sistem Dermatomuskuloskeletal 2x50’


dermatomuskuloskeletal

3 Anatomi Sistem Syaraf Neurologi

4
Peraturan Praktikum Laboratorium Anatomi FK UMSU

1. Mahasiswa/I yang akan mengikuti praktikum anatomi diharapkan


hadir minimal 15 menit sebelum jadwal praktikum dimulai, apabila
terlambat maksimal setelah 15 menit praktikum dimulai maka akan
dikenakan sanksi atau tidak diperbolehkan mengikuti praktikum dan
akan dianggap absen dalam praktikum tersebut.
2. Mahasiswa/i yang akan mengikuti praktikum anatomi diharapkan
mempelajari materi praktikum terlebih dahulu karena akan diadakan
kuis di 15 menit awal praktikum.
3. Mahasiswa/i yang akan mengikuti praktikum anatomi wajib
memakai baju praktikum lengkap dengan papan nama sendiri disisi
kanan atas dan lambang FK UMSU disisi kiri atas.
4. Mahasiswa/i yang akan mengikuti praktikum anatomi wajib
memakai pakaian busana muslim yang telah diatur oleh FK UMSU.
5. Mahasiswa/i yang akan mengikuti praktikum anatomi tidak
dibenarkan membawa makanan/minuman kedalam laboratorium
anatomi dan makan/minum didalamnya.
6. Mahasiswa/i yang tidak mengikuti praktikum (absen) maka tidak
diperkenankan mengikuti ujian praktikal test pada Blok yang dijalani.

5
7. Apabila mahasiswa/i yang tidak mengikuti praktikum diperbolehkan
mengikuti praktikum susulan apabila beralasan sakit dibuktikan
dengan Surat Keterangan Sakit atau alasan lain yang dapat
diterima menurut peraturan akademik di FK UMSU, dan
diharapkan untuk segera melapor ke Kepala Departemen Anatomi
untuk tindakan selanjutnya sebelum jadwal praktikal test
dilaksanakan.

Demikianlah peraturan praktikum anatomi ini diperbuat, apabila


dijumpai ada mahasiswa yang melanggar ketentuan diatas maka akan
diberi sanksi dapat berupa pemberian tugas perorangan bahkan sampai
tidak diizinkan untuk mengikuti praktikum pada laboratorium anatomi
oleh dosen pembimbing praktikum.

Ditetapkan pada oleh,


Departemen Anatomi-Histologi FK UMSU

dr. Hendra Sutysna,M.Biomed


Kepala

Kriteria Sistem Penilaian dan Evaluasi Praktikum


Laboratorium Anatomi FK UMSU

1. Nilai akhir praktikum Anatomi setiap blok/system ditentukan


berdasarkan Bobot persentase dari kegiatan selama praktikum, antara
lain :
a. 1. Hasil ujian Praktikal Test Bobot : 50%
b. 2. Hasil ujian Pre Test Bobot : 20%
c. 3. Hasil Laporan Kerja Praktikum Bobot : 20%
d. 3. Sikap/attitude Bobot : 10%
2. Nilai Akhir praktikum adalah nilai evaluasi yang akan dilaporkan
kepada Divisi Assesmen.
3. Hasil ujian Praktikal Test adalah nilai evaluasi dari ujian utama yang
diadakan Bagian Anatomi untuk menguji kemampuan knowledge
mahasiswa/i terhadap hasil pemahaman materi praktikum dan
pendalaman materi praktikum.
4. Hasil ujian Pre Test adalah nilai evaluasi dari ujian penunjang yang
diadakan oleh Departemen Anatomi untuk menguji pengetahuan

6
dasar mahasiswa/i terhadap pemahaman materi sebelum praktikum
dilaksanakan.
5. Hasil Laporan Kerja Praktikum adalah nilai dari Laporan kerja
mahasiswa atas kegiatan praktikum melalui pencatatan hasil kerja
praktikum sesuai dengan instruksi dari dosen pembimbing praktikum
6. Sikap/attitude adalah nilai evaluasi sikap dan etika dari mahasiswa
praktikan selama mengikuti praktikum terhadap peraturan yang
berlaku, mencakup juga kedisiplinan dalam pengumpulan laporan
akhir praktikum.
7. Nilai akhir praktikum yang dinyatakan Lulus oleh Departemen
Anatomi adalah ≥65 untuk mahasiswa angkatan 2014 dan 2015, dan
≥55 untuk mahasiswa angkatan 2016 ke bawah .
8. Apabila nilai akhir praktikum mahasiswa/i lebih kecil dari ketetapan
batas nilai minimal, maka dinyatakan Tidak Lulus dan diberikan
kesempatan satu kali untuk menjalani ujian ulangan ( Remedial Test).
9. Nilai Remedial Test yang didapat akan dibandingkan dengan nilai
Praktikal Test awal dan dipilih nilai yang tertinggi diantara keduanya
dimana maksimal nilai akhir hanya sampai nilai 65 bagi mahasiswa
angkatan 2014 dan 2015 atau 55 bagi mahasiswa angkatan 2016 ke
bawah.
10. Remedial test hanya diberikan kesempatan satu kali, apabila setelah
remedial test dilakukan tapi hasil nilai akhir tetap ≤65 maka nilai
tersebut akan tetap dilaporkan kepada Divisi Assesment bagi
mahasiswa angkatan 2014 dan 2015, sedangkan bagi mahasiswa
angkatan 2016 ke bawah, bila nilainya ≤55 maka mahasiswa tersebut
dinyatakan tidak lulus di praktikum Anatomi.
11. Untuk mendapatkan kesempatan ujian ulang maka mahasiswa
tersebut dapat mengikuti Remedial praktikum sesuai ketentuan yang
berlaku
12. Nilai hasil Remedial praktikum akan menggantikan seluruh nilai
akhir praktikumnya.

Ditetapkan oleh,
Departemen Anatomi Histologi FK UMSU

dr. HENDRA SUTYSNA, M.Biomed

7
Panduan Praktikum
Blok 13
Organ khusus

8
ULTAS KEDOKTERAN

Departemen Anatomi Histologi

Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2017
ANATOMI SISTEM ORGAN KHUSUS
1. Mata

1.1 Landasan Teori :

Organ : OCULUS = OCULI = ORBITA

Organ Oculus mempunyai sepasang Bagian Organ yaitu Oculus Dextra & Oculus
Sinistra, yang masing-masing terdiri dari :

1. Bagian Organ : PALPEBRA


terdapat beberapa Struktur berupa :
● Dua sisi lipatan kulit tipis di permukaan luar anterior Bagian Organ Palpebra
yang mempunyai pinggir bebas,
- di sisi permukaan luar atas :  Palpebra Superior
- di sisi permukaan luar bawah :  Palpebra Inferior

9
Struktur Palpebra Superior-Inferior dapat membuka membentuk suatu Struktur
berupa Celah : Rima Palpebra.

Struktur Rima Palpebra di sisi lateral & medial meluas sampai membentuk
Struktur berupa Pertemuan : Commissura Palpebrarum Lateralis &
Commisura Palpebrarum Medialis ; yang masing-masing membentuk Struktur
berupa Sudut :
Angulus Oculi Lateralis & Angulus Oculi
Medialis.
Struktur Angulus Oculi Lateralis agak dangkal,
sedangkan Angulus Oculi Medialis lebih dalam.

2. Bagian Organ : CONJUNCTIVA


terdapat beberapa Struktur yang berupa :
● Selaput lendir bening lanjutan dari Bagian Organ Palpebra yang menjadi
dinding permukaan belakang dari Struktur Palpebra Superior & Palpebra Inferior :
Tunica Conjunctiva Palpebrarum Superior & Tunica Conjunctiva
Palpebrarum Inferior (Cunjunctiva Tarsalis Superior & Inferior)
kemudian membentuk suatu Struktur berupa ;
● Lipatan peralihan menuju ke sisi atas permukaan depan serta menyeliputi
Struktur Dinding Lapisan Sclera dari Bagian Organ Bulbus Oculi :
Conjunctiva Bulbi.
dan berlanjut membentuk suatu Struktur berupa ;
● Pertemuan Struktur Conjunctiva Tarsalis Superior-Inferior dengan Conjunctiva
Bulbi di antara sisi posterior dari Struktur Palpebrarum Superior-Inferior dan
anteromedial Struktur Sclera yaitu di daerah Struktur Angulus Oculi Medialis , serta
banyak mengandung Pembuluh Darah :
Conjunctiva Fornix (= Fornix Conjunctiva)

3. Bagian Organ : BULBUS OCULI (= Bola Mata)


terdapat beberapa Struktur yang berupa :

3.1. Rongga yang di separuh sisi anterior ditempati oleh Bagian Organ Bulbus
Oculi :
Cavum Orbitalis ;
Pada Struktur Cavum Orbitalis terdapat beberapa Struktur berupa
Lubang/Saluran di sisi posterior ;
- yang dilalui oleh A.Ophtalmica & N. II, penghubung dengan Intracranial

10
Foramen Opticum (=Canalis Opticum).
- yang dilalui oleh V. Ophtalmica Superior, N. III-IV-VI, N. V1
Fissura Orbitalis Superior.
- yang dilalui oleh V. Ophtalmica Inferior
Fissura Orbitalis Inferior.

3.2. Struktur berupa Dinding Lapisan yang melapisi Bagian Organ Bulbus Oculi .
(berturut-turut dari luar ke dalam / depan ke belakang) :
1. Cornea (transparant)
2. Sclera
Antara Cornea & Sclera terdapat Komponen lingkar pembatas , dinamakan
Limbus.

Secara Mikroskopik : Tunica Fibrosa

3. Iris (ditengahnya terdapat Komponen lubang, dinamakan Pupil )


4. Corpus Ciliare
5. Choroidea

Secara Miroskopik : Tunica Vasculosa ; (berpigmen mengandung


pembuluh darah)

6. Retina

3.3. Struktur berupa Media Refraksi , yang transparant,


(berturut-turut dari luar ke dalam / depan ke belakang) :
1. Cornea
2. Aqueous Humor
3. Lensa
4. Corpus Vitreus
- Cornea
- Aqueous Humor
Merupakan cairan yang mengandung sedikit Albumin serta mengisi ruangan
antara permukaan depan dari Struktur Lensa dan permukaan belakang dari Struktur
Cornea. Daerah yang telah diisi oleh Struktur Aqueous Humor, kemudian terbagi
oleh Struktur Iris menjadi 2 sisi Komponen :
* Camera Oculi Anterior (Anterior Chamber)
* Camera Oculi Posterior (Posteriior Chamber)
- Lensa

11
Terletak diantara Struktur Iris dengan Corpus Vitreum, kemudian sisi tengah
permukaan depannya berhubungan dengan komponen Pupil. Lensa ini sangat
transparant, jernih/tidak berwarna, bentuknya biconvex & kedua permukaan
bertemu pada satu lingkaran.
- Corpus Vitreum

Pada Pemeriksaan Klinis Oftalmologi, Bagian Organ serta Struktur dari Organ
Oculi yang dinilai terbagi dalam :
- Segmen Anterior
- Segmen Posterior

Yang dapat dinilai pada Pemeriksaan Klinis Oftalmologi hanya dengan


menggunakan Lampu Senter , adalah :
- Segmen Anterior :
* Struktur Palpebra Superior-Inferior, Conjunctiva Tarsalis Superior-
Inferior, Conjunctiva Bulbi.
* Struktur berupa Dinding Lapisan & Media Refraksdari Bagian Organ Bulbus
Oculi yaitu Cornea sampai Lensa & Aquous Humor.

Sedangkan Segmen Posterior :


* Struktur berupa Dinding Lapisan dari Bagian Organ Bulbus Oculi yaitu Corpus
Ciliare sampai Retina.
* Struktur berupa Media Refraksi dari Bagian Organ Bulbus Oculi yaitu Corpus
Vitreus.

3.4. Struktur berupa Otot-otot Penggerak untuk Bagian Organ Bulbus Oculi:
- M. Rectus Superior
- M. Rectus Inferior
- M. Rectus Medialis
- M. Rectus Lateralis
- M. Obliquus Superior
- M. Obliquus Inferior

4. Pembuluh Darah untuk Organ Oculus :


- Arteriae :
A. Ophtalmica, merupakan cabang dari A. Carotis Interna ;
A. Ophtalmica bercabang-cabang menjadi :
* A. Centralis Retinae memperdarahi Struktur Retina.
* A. Ciliaris Posterior memperdarahi Struktur Corpus Ciliare, Choroid, Iris.

12
* A. Ciliaris Anterior memperdarahi Struktur Conjunctiva (sisi Lateral)
* A. Palpebralis Media memperdarahi Struktur Conjunctiva.
* A. Lacrimalis → A. Palpebralis Lateral
saling ber-anastomosis.
- Venae :
V. Ophtalmica Superior & V. Ophtalmica Inferior, kedua Venae ini bermuara
ke dalam Sinus Cavernosus.

1.2 Cara Kerja :

1. Mencari & Mengidentifikasi Bagian Organ Palpebra serta berbagai


Strukturnya,
yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

13
2. Mencari & Mengidentifikasi Bagian Organ Conjunctiva serta
berbagai Strukturnya,

14
yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

3. Mencari & Mengidentifikasi Bagian Organ Bulbus Oculi serta


berbagai Strukturnya,
yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

3.1. Struktur Cavum Orbitalis :

15
16
3.2. Struktur berupa Dinding Lapisan :

17
3.3. Struktur berupa Media Refraksi :

● Mengidentifikasi Bagian Organ serta Struktur dari Organ Oculi


yang rmasuk dalam :

18
- Segmen Anterior
- Segmen Posterior

3.4. Struktur berupa Otot-otot Penggerak :

19
4. Mencari & Mengidentifikasi Pembuluh Darah untuk Organ Oculus :
- Arteriae :
A. Ophtalmica,
merupakan cabang dari A. Carotis Interna
- Venae :
V. Ophtalmica Superior & V. Ophtalmica Inferior

20
21
2. Telinga
2.1 Landasan Teori :

Organ : AURIS (= TELINGA)

Bagian Organ :
Organ Auris mempunyai sepasang Bagian Organ yaitu Auris Dextra & Auris
Sinistra, yang masing-masing terdiri dari :
1. Auris Externa (= Outer Ear/Telinga Luar)
2. Auris Media (= Middle Ear/Telinga Tengah)
3. Auris Interna (= Inner Ear/Telinga Dalam)

1. Bagian Organ : Auris Externa


terdapat beberapa Struktur yaitu :
1.1. Auricula (= PINNA/Daun telinga)
mempunyai beberapa Komponen yang terdiri dari :
- Helix
- Antehelix
- Scapha
- Tuberculum supratragicum

22
- Tragus
- Crus helicis
- Fossa triangularis
- Cymba conchae
- Cavum Conchae
- Lobulus auriculae
- Antetragus
1.2. Meatus Acusticus Externus (= Auditory Canal/Liang telinga luar)
Struktur berupa saluran buntu yang berkelok mulai dari komponen Concha
sampai Struktur Membrana Tympani. Karena letak dari Struktur Membrana
Tympani miring, maka dinding antero-inferior dari Struktur Meatus Acusticus
Externus lebih panjang dibandingkan dinding postero-superiornya.

2. Bagian Organ : Auris Media


terdapat beberapa Struktur yaitu :
2.1. Membrana Tympani (= Eardrum/Gendang Telinga)
Struktur berupa selaput yang hampir berbentuk lingkaran, terdiri dari
jaringan ikat dengan diameter ± 10 mm.
Terletak miring membentuk sudut ± 55 0 dengan dinding bawah & dinding
depan dari Struktur Meatus Acusticus Externus.

- Terdapat beberapa Komponen :


• lekukan kecil pada dasar permukaan
 Umbo.
- dasar permukaan yang lemas  Pars flaccida
- dasar permukaan yang tegang  Pars tensa

23
2.2 Cara Kerja :

1. Mencari & Mengidentifikasi Bagian Organ Auris Externa serta


berbagai Struktur & komponennya, yang terdapat sesuai dengan
Landasan Teori.

1.1. Struktur Auricula (= PINNA/Daun telinga) & beberapa


Komponennya.
1.2. Struktur Meatus Acusticus Externus (= Auditory Canal/Liang telinga
luar).

24
25
2. Mencari & Mengidentifikasi Bagian Organ Auris Media serta
berbagai Struktur & Komponennya, yang terdapat sesuai dengan
Landasan Teori.

2.1. Struktur Membrana Tympani (= Eardrum/Gendang Telinga) &


beberapa Komponennya.

26
3. Hidung
3.1 Landasan Teori :

Organ : NASALE (= HIDUNG)

Bagian Organ :
1. Nasus Externus (= Hidung luar)
2. Cavum Nasi (= Rongga hidung)
3. Sinus Paranasales

1. Bagian Organ : Nasus Externus,


terdapat beberapa Struktur yaitu :
• Struktur berupa pembentuk Kerangka :
* Os Nasale
* Cartilago nasi lateralis
* Cartilago alaris major crus laterale & crus mediale
* Cartilago septi nasi
• Struktur berupa Lubang eksternal : Nares

2. Bagian Organ : Cavum Nasi,


terdapat beberapa Struktur yaitu :
● Struktur berupa Dinding di sisi lateral, yang terdiri dari :

27
* Concha Nasalis Superior
* Concha Nasalis Media
* Concha Nasalis Inferior
● Struktur berupa Pembatas di sisi medial :
* Septum Nasi
● Struktur berupa Lekukan di sisi anterior yang dilapisi kulit mengandung
glandula sebasea & sudorifera serta ditumbuhi rambut :
* Vestibulum Nasi

3. Bagian Organ : Sinus Paranasales


Rongga-rongga kecil di dalam Os Maxilla, Os Frontale, Os Sphenoidale & Os
Ethmoidale.
terdapat beberapa Struktur yaitu :
• Sinus Maxillaris
• Sinus Frontalis (berjumlah 2)
• Sinus Sphenoidalis (berjumlah 2)
• Sinus Ethmoidalis

▪ Struktur dari Bagian Organ Sinus Paranasales


yang di sisi Anterior, adalah :
- Sinus Maxillaris
- Sinus Frontalis
▪ Struktur dari Bagian Organ Sinus Paranasales
yang di sisi Posteror, adalah :
- Sinus Sphenoidalis
- Sinus Ethmoidalis
Semua Sinus Paranasales mempunyai Ostium (muara) ke dalam Cavum Nasi.
Osteo Meatal Complex.

4. Pembuluh Darah untuk Organ Nasale :


Arteriae :
- berasal dari Cabang-cabang A. Carotis Externa, yaitu :
● Cabang-cabang A. Maxillaris
● Cabang A. Facialis
- berasal dari Cabang-cabang A. Carotis Interna, yaitu :
● Cabang A. Ophtalmica

3.2 Cara Kerja :

28
1. Mencari & Mengidentifikasi Bagian Organ Nasus Externus serta
berbagai Strukturnya, yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

• Struktur berupa pembentuk Kerangka


• Struktur berupa Lubang eksternal

2. Mencari & Mengidentifikasi Bagian Organ Cavum Nasi serta


berbagai Strukturnya, yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

● Struktur berupa Dinding di sisi lateral

29
● Struktur berupa Pembatas di sisi medial
● Struktur berupa Lekukan di sisi anterior yang dilapisi kulit mengandung
glandula sebasea & sudorifera serta ditumbuhi rambut

3. Mencari & Mengidentifikasi Bagian Organ Sinus Paranasales serta


berbagai Strukturnya, yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

30
31
4. Mencari & Mengidentifikasi Pembuluh Darah untuk Organ Nasale :
Arteriae :
berasal dari
- Cabang-cabang A. Carotis Externa
- Cabang-cabang A. Carotis Interna

32
33
4. Lidah
4.1 Landasan Teori

Organ : LINGUAE (= LIDAH)

Bagian Organ :
Organ Linguae mempunyai Bagian Organ, yaitu (depan ke belakang) :
- Apex Linguae (= Apex of Tongue)
- Corpus Linguae (= Body of Tongue)
- Radix (Dorsum) Linguae (= Base of Tongue)

- Bagian Organ Apex-Corpus-Radix Linguae, terdapat beberapa Struktur berupa


Membrana Mucosa, yaitu :
• Membrana Mucosa Linguae Superior ;
terdapat Komponen garis tengah pembatas kanan-kiri, yaitu
Septum Fibrosum Mediana (= Sulcus Medianus Lingualis).
• Membrana Mucosa Linguae Inferior ;
terdapat Komponen lipatan di garis tengah depan yang terhubung dengan sisi
dasar Organ Cavum Oris, yaitu Frenulum Linguae.

Pembuluh Darah untuk Organ Linguae :


- Arteriae :
berasal dari Cabang-cabang A. Carotis Externa,
- Venae :
bermuara ke dalam V. Jugularis Interna

4.2 Cara Kerja :

1. Mencari & Mengidentifikasi Bagian Organ serta Struktur dari


Organ Linguae, yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

34
2. Mencari & Mengidentifikasi Pembuluh Darah untuk Organ Nasale :
- Arteriae :
berasal dari Cabang-cabang A. Carotis Externa,
- Venae :
bermuara ke dalam V. Jugularis Interna

35
4.3 Alat dan bahan
Alat :
- Sarung Tangan
- Set Bedah Minor
Bahan :
Cadaver + Manekin Tubuh Manusia

Referensi :
1. Daniel S W, Anatomi Tubuh Manusia
2. Richard Snell, Anatomi Dasar dalam Anatomi Klinis untuk Mahasiswa
Kedokteran
3. Sobotta, Atlas Anatomi Kedokteran
4. Spalteholz W, Atlas Berwarna Anatomi Kedokteran
5. Keith M, Anatomi Berorientasi Klinis, Erlangga.

36
Panduan Praktikum
Blok 14
Dermatomuskuloskeletal

ULTAS KEDOKTERAN

Departemen Anatomi Histologi

Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2017

37
ANATOMI MUSKULOSKELETAL

1. Landasan Teori :
Sistem kerangka terdiri dari tulang yang merupakan jaringan ikat
kaku terbesar kerangka tubuh, tulang rawan (cartilage) sejenis jaringan ikat
yang bersifat lentur mis; cartilage costalis.

Kerangka axial terdiri dari tulang kepala, tulang belakang (vertebra),


tulang dada tulang pelvis. Kerangka apendikular terdiri dari tulang
ekstremitas (lengan tangan dan tungkai kaki)

I.Kerangka Axial :

Kerangka axial terdiri dari tulang kepala, tulang belakang (vertebra), tulang
dada tulang pelvis.

I.1 Kerangka penyusun Kepala :

Disebut Ossa Craniales ; ketebalan bervariasi, bentuk tidak teratur & rumit,
sepasang/tunggal. Ossa craniales terbagi dalam 2 bagian yaitu :
Neurocranium dan Splancnocranium.
I.1.a. Neurocranium, disusun oleh struktur:
- Os frontale
- Os ethmoidale
- Os sphenoidale
- Os occipitale
- Os temporale
- Os parietale
I.1.b. Splancnocranium, disusun oleh struktur :
- Os nasale
- Os lacrimale
- Os zygomaticum
- Os Maxilla
- Os Mandibula
- Os ethmoidales
- Os palatinum
- Concha nasalis inferior

38
I.2. Columna Vertebralis :

Terdapat 26 ruas tulang vertebra memanjang dari tulang oksipital ke bawah;


kemudian terdapat sakrum, yang dibentuk oleh 5 tulang yang menyatu dan 3-
5 tulang koksigis yang menyatu. Susunan foramen vertebrae dari atas ke
bawah membentuk satu saluran/canal yang disebut canalis vertebralis, yang
didalamnya didapati medulla spinalis. Lengkung collumna vertebralis
tampak 4 lengkung bila dilihat dari sisi lateral. Dua lengkung primer yaitu
lengkung torasikis dan lengkung pelvis. Dua lengkung sekunder yaitu
lengkung servikalis dan lengkung lumbalis.

I.2.a. Vertebra : adalah suatu jenis tulang tak beraturan yang menjadi
penyusun columna vertebralis.

 Bagian-bagian dari vertebrae diantaranya: badan (corpus) vertebrae


di anterior, lengkung (arcus) vertebra membungkus lubang (foramen)
vertebra , dinding posterior (lamina) dan lateral(pedikel).

 Struktur bagian dari vertebra diantaranya: Processus tranversum,


tonjolan pada pertemuan kedua lamina disebut processus spinosus.
Arcus vertebrae mempunyai satu akar kecil disebut radix arcus

39
vertebrae, diatas radix terdapat satu celah dangkal disebut incisura
vertebralis superior, dibawah radix juga terdapat satu celah yang
lebih dalam disebut incisura vertebralis inferior. Dibelakang incisura
vertebralis superior terdapat satu penonjolan ke atas disebut
processus articularis superior yang terdapat permukaan licin disebut
facies articularis superior. Demikian juga pada processus articularis
inferior terdapat permukaan licin disebut facies articularis inferior

 Antar incisura vertebralis inferior vertebra diatas dengan incisura


vertebralis superior vertebra dibawahnya terbentuk suatu lubang yang
disebut foramen intervertebralis.

 Foramen intervertebralis merupakan tempat keluarnya nervus spinalis


dari medulla spinalis.

 Os vertebra terdiri dari :

1. Vertebra cervicalis 7 ruas


2. Vertebra Thoracalis 12 ruas
3. Vertebra lumbalis 5 ruas
4. Vertebra sacralis 5 ruas
5. Vertebra coccigeus 4 atau 5 ruas

Perbedaan Tulang-Tulang Vertebra:

Cervical Thoracal Lumbal


Corpus Berbentuk Berbentuk Berbentuk kacang,
segiempat, jantung ginjal
permukaan
cekung atas
bawah

Foramen Lebih besar dari Bulat Segitiga sama kaki


corpus

Processus Bercabang dua Berbentuk taji Kokoh arah datar


Spinosus arah bawah

Processus Terdapat Terdapat fovea Terdapat processus


Transversus foramen costalis mamilaris,

40
transversus processus
accessorius

I.3. Rangka penyusun Thorax, diantaranya:

I.3.1. Os sternum: disebut juga tulang dada, terdiri 3 bagian organ: Manubrium
Sterni, Corpus sterni, Processus Xipoideus. Pada struktur dari bagian organ tulang
terdapat banyak incisura, suatu lekukan sekaligus tempat persendian os costae dengan
os sternum.

I.3.2 Os costa: disebut juga tulang rusuk/iga, Os Costa Terdapat 12 pasang


tulang, terdiri dari :

- 7 pasang costae verae (sejati), dikatakan sejati karena ke 7 pasang


costae ini langsung melekat atau berartikulasi dengan sternum
dengan perantaraan tulang rawan.
- 5 pasang costae spuriae (palsu), yang terbagi lagi menjadi 2
bagian yaitu, 3 pasang costae arcuata dan 2 pasang costae
fluctuantes (melayang).

Os costa mempunyai 3 bagian utama yaitu, Caput, Corpus dan Collum


costae, struktur yang dijumpai pada caput diantaranya dua facies articularis,
pada collum dijumpai struktur tuberculum costae, pada corpus dijumpai
sulcus costae dan angulus costae

II. Kerangka Appendikular:

Terbagi atas : Ossa Extremitas Superior dan Ossa Extremitas Inferior.

41
II.1. Ossa Extremitas Superior, terdiri dari

• Ossa Cinguli extremitates superior


- Os scapula
- Os Clavicula
• Ossa extremitates Superior Liberae
- Brachii: os humerus
- Antebrachii : os radius , Os ulna
 Ossa carpi :
Baris proximal : naviculare manus, lunatum, triquetrum dan
pisiforme

Baris distal : multangulum majus, multangulum minus, capitatum


dan hamatum.

 - Ossa metacarpi : 1 s/d. V


 - Ossa phalanges: jari 1 ada 2 phalanx, jari 2-5 terdiri atas 3
phalanx.

1I.1.1 Os Scapula (Tulang Belikat):

Disebut juga tulang belikat, jumlahnya sepasang yaitu Scapula dextra dan
sinistra, berbentuk segitiga, masing-masing mempunyai 3 bagian sudut, 3
sisi dan 2 permukaan.

• Sudut terdiri atas : angulus lateralis, dijumpai strukturnya berupa


cavitas glenoidalis, tuberculum supraglenoidalis, angulus medialis
dan angulus inferior.
• Sisi terdiri atas : margo superior dijumpai strukturnya berupa incisura
scapulae, processus coracoideus, margo axilaris (lateralis), dan margo
vertebralis (medialis)
• Permukaan terdiri atas : Facies costalis, terdapat struktur berupa fossa
subcostalis dan linea muskularis dan Facies dorsalis, terdapat struktur
berupa spina scapulae, acromion, fossa supraspinata dan fossa
infraspinata.

42
II.1.2. Os Clavicula (Tulang Selangka):

Disebut juga tulang selangka, jumlahnya sepasang yaitu clavicula dextra dan
sinistra, merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf ‘S’. 2/3 cembung ke
medial 1/3 cekung ke arah lateral. Clavicula terbagi atas 3 bagian, yaitu

 Extremitas Acromialis ; bagian tulang diujung lateral bersendi


dengan acromion dengan diameter yang lebih kecil dan bentuknya
yang gepeng.
 Extremitas Sternalis ; bagian tulang di ujung medial bersendi dengan
sternum yang disebut dengan diameter lebih tebal dan bentuknya
yang bulat.
 Corpus ; bagian tulang di tengah antara kedua ujung tulang yang
berbentuk huruf “S”, struktur yang dapat dijumpai diantaranya:
foramen nutricium, tuberositas conoideum di lateral dan tuberositas
costalis di medial

II.1.3. Os Humerus:

Disebut juga pangkal lengan, berjumlah sepasang yaitu Humerus dextra dan
sinistra. Humerus adalah tulang panjang yang terletak pada region
Brachium. Humerus berarticulatio dengan os scapula di extremitas proximal
dan berarticulation dengan os radius ulna pada extremitas distal. Bagian-
bagiannya terbagi atas :

• extremitas proximalis, struktur yang dijumpai terdapat caput humeri


• Corpus; facies anterior, facies lateral dan facies dorsal
• extremitas distalis ; epycondilus lateralis dan medialis, capitulum
humeri, trochlea humeri

II.1.4. Os Ulna:
Disebut juga tulang hasta, berjumlah sepasang yaitu Ulna dextra dan sinistra.
Os Humerus ermasuk tulang panjang, pada permukaan atasnya berbentuk
huruf U. bagian-bagiannya terbagi atas :

43
• Extremitas proximalis, strukturnya lebih tebal dan ujung proximalnya
terlihat kuat sebagai olecranon, processus coronoideus, incisura
trochlearis, incisura radii
• Corpus, strukturnya berbentuk segitiga, facies anterior, facies
posterior dan facies medialis.
• Extremitas distalis, strukturnya dijumpai caput ulnae dan processus
styloideus,
Ulna letaknya disebelah medial dari radius.

II.1.5. Os Radius:

Disebut juga tulang pengumpil, berjumlah sepasang yaitu Os Radius dextra


dan sinistra. Os Humerus termasuk tulang panjang. Os Radius bersama Os
Ulna terletak pada region antebrachium. pada permukaan proximalnya
dijumpai caput yang berbentuk jari-jari (lingkaran).

Terbagi atas :

• Extremitas proximalis; terdapat struktur capitulum radii,


circumferential articularis radii, collum radii, fovea articularis radii,
incisura radialis ulnae
• Corpus, berbentuk segitiga, facies anterior, facies posterior dan facies
medialis, terdapat struktur tuberositas radii, margo interosseus, margo
anterior, margo posterior dan foramen nutricium.
• Extremitas distalis; dipermukaan anterior lebih halus dan cekung.,
terdapat struktur berupa incisura ulnaris disisi medial, facies
articularis carpea, dan processus styloideus.

II.1.6. Manus

Ossa carpalia:

44
Dapat dibagi menjadi dua baris tulang-tulang carpalia. Baris proximal
disusun (dari lateral ke medial) oleh Os naviculare manus, Os lunatum, Os
triquetrum dan Os piriformis. Baris distal (dari lateral ke medial) disusun
oleh Os multangulum majus (os trapezium), Os multangulum minus ( os
trapezoideum), Os capitatum, Os Hamatum.

Ossa Metacarpalia:

Disusun oleh lima buah tulang panjang. Tiap tulang metacarpal diberi nama
sesuai dengan urutannya dari lateral ke medial dengan angka romawi, yaitu :
Metacarpal I, II, III, IV, V

Ossa Phalanx digitorum manus;

Tulang-tulang jari tangan berbentuk tulang pendek tetapi lebih panjang


disbanding phalanges disgitorum pedis. Ada tiga bagian phalanges dan
terdapat 3 ruas setiap bagian phalanges, yaitu : Phalanges proximal,
Phalanges media dan Phalanges distal sehingga seluruhnya terdapat 14 ruas
phalanges.

II.2. Ossa Extremitates inferiores

 Ossa Cinguli Extremitas Inferior


Os coxae terbagi atas os ilium, os pubis dan os ischium
 Ossa extremitas inferiores liberae
Femoris : os femur
Genu : os patella
Cruris : os tibia
os fibula
Pedis : ossa tarsalia
ossa metatarsalia
ossa phalanges digitorum pedis
II.2.1. Os Coxae

45
Dibentuk oleh 3 tulang yang bersendian synarthrosis, yaitu :

• os ilium
• os pubis
• os ischium
Pertemuan tulang tersebut didaerah acetabulum yang berbentuk huruf Y pada
masa pubertas.

II.2.2. Os Femur

Termasuk tulang panjang dan paling panjang diantara seluruh tulang


ditubuh. Terdiri atas:

1. Extremitas proximalis (caputnya berbentuk cangklong)


Strukturnya berupa :
- Caput femoris: - Fovea Capitis ossis femoris
- Collum femoris
- Trochanter mayor
- Trochanter minor
- Fossa trochanterica
- Crista intertrochanterica
2. Corpus :
Strukturnya berupa:
- Facies anterior
- Facies medialis
- Facies lateralis
- Labium mediale linea aspera
- Labium laterale linea aspera
- Foramen nutricium
3. Extremitas distalis:
Strukturnya berupa:
- Condylus medialis
- Condylus lateralis
- Epicondylus medialis
- Epicondylus lateralis
- Facies patellaris

46
- Fossa intercondylaris

II.2.3. Os Patella

Disebut juga tulang tempurung kaki yang berbentuk segitiga, bagian-


bagiannya terdiri dari :

- Basis patelle; pada sisi atas,


- Apex patelle; pada sisi bawah
- Facies anterior patellae; permukaan depan
- Facies articularis medialis dan lateralis; di permukaan belakang

II.2.4. Os Cruris

Terdiri dari Os Tibia dan Os Fibula. Os Tibia disebelah medial sedangkan Os


Fibula disebelah lateral.

II.2.4.1. Os Tibia

Disebut juga tulang kering, terbagi atas beberapa bagian:

1. Extremitas proximalis
Strukturnya berupa :
- Condylus medialis
- Condylus lateralis
- Facies articularis superior
- Eminentia intercondylaris
- Tuberositas tibiae
- Facies articularis fibularis
2. Corpus :
Strukturnya berupa:
- Facies posterior
- Facies medialis
- Facies lateralis
- Margo interossea
- Margo medialis

47
- Margo posterior
- Foramen nutricium
3. Extremitas distalis:
Strukturnya berupa:
- Incisura fibularis
- Malleolus medialis
- Facies articularis malleoli medialis
- Facies articularis inferior

II.2.4.2. Os Fibula

Terbagi atas beberapa bagian :

• Extremitas proximalis (capitulum fibula)


• Corpus
• Extremitas distalis

II.2.5. Pedis

Ossa Tarsal terdiri dari :

• os naviculare pedis
• os calcaneus
• os tallus
• os cuboideum
• os cuneiform medial (I)
• os cuneiform intermedial (II)
• os cuneiform lateral (III)

Ossa Metatarsal :

Disusun oleh lima buah tulang panjang. Tiap tulang metacarpal diberi nama
sesuai dengan urutannya dari lateral ke medial dengan angka romawi, yaitu :
Metacarpal I, II, III, IV, V

48
Ossa Phalanges :
Ada tiga bagian phalanges digitorum pedis dan terdapat 3 ruas tulang setiap
bagian phalanges, yaitu : Phalanges proximal, Phalanges media dan
Phalanges distal sehingga seluruhnya terdapat 14 ruas phalanges

III. Arthrologi:

Adalah ilmu yang mempelajari tentang sendi dan persendian, sendi / joint
/articulation : hubungan antar tulang
Berdasarkan gerakan, persendian dibedakan menjadi :

• Synarthrosis
• Amphiarthrosis
• Diarthrosis

III.1. Synarthrosis
• Sendi yang tidak dapat digerakkan,karena sendi saling berimpit
• Hanya dihubungkan oleh jaringan ikat atau cartilago hyalin
• Contoh :
– Syndesmosis : gigi – tulang alveolar
– Synkondrosis : epiphyse tulang panjang
– Sutura

III.2. Amphiarthrosis
• Sendi yang dapat sedikit bergerak
• Dihubungkan oleh fibrocartilage
• Contoh : Diskus intervertebralis

III.3. Diarthrosis

• Sendi yang dapat bergerak bebas


• Komponen sendi meliputi :
49
– Caput artikulare : 2 tulang sendi
– Cartilago artikulare : tulang rawan yang meliputi caput
– Capsul artikulare : membran fibrosa dan membran sinovial
– Cavitas artikulare : minyak sinovial
– Ligament : membatasi gerakan

Gerakan yang terjadi pada diarthrosis :


1. Meluncur: Gerakan menggeser facies artikularis satu dengan yang
lain, contoh : sendi intercarpal
2. Angular: Flexi, ekstensi, abduksi dan adduksi
3. Circumduksi: Fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi yang bergerak
simultan, contoh : artikulasi coxae, humeri
4. Rotasi: contoh artikulasi coxae, humeri

IV. Otot Rangka

Otot rangka menghasilkan gerak pada kerangka disebut juga otot volunter
diatur sesuai dengan kehendak.

IV.1. Musculi Extremitas superior

IV.I.1. Musculus Cinguli Extremitas superior


1. Otot-otot Ventral Bahu
– M. Pectoralis Major
– M. Pectoralis minor
– M. Subclavicus
– M.Subscapularis

2. Otot-otot Lateral Bahu:


– M. Deltoideus
– M.Supraspinatus

3. Otot-otot lateral dorsal bahu


• M. Infraspinatus
• M. Teres Major
• M. Teres Minor

50
• M. Latissimus

IV.1.2. Musculus Brachii

1. Otot-otot Ventral lengan atas


• M. Biceps brachii
• M. Coracobrachialis
• M. Brachialis

2. Otot-otot Dorsal Lengan atas


• M. Triceps brachii
• M. Anconeus

IV.1.3. Musculus Ante Brachii

1. Otot-otot ventral lengan bawah :


• M. Pronator teres
• M. Flexor carpi radialis
• M. Palmaris longus
• M. Flexor digitorum superficial
• M. flexor carpi ulnaris

2. Otot-otot lengan bawah bagian profunda :


• M. flexor digitorum profundus
• M. Flexor polis longus
• M. Pronator quadratus

3. Otot-otot dorsal lengan bawah :


• M. Extensor digitorum communis
• M. Extensor digiti minimi
• M. Extensor carpi ulnaris

IV.1.4. Musculus Manus

51
Otot-otot Thenar : Otot-otot Hypothenar :
- M. Abduktor pollicis Brevis - M. Palmaris brevis
- M. Opponens Pollicis - M. Abductor digiti minimi
- M. Flexor pollicis Brevis - M. Flexor digiti minimi brevis
- M. Adductor pollicis - M. opponens digiti minimi

IV.2. Musculi Extremitas Inferior

IV.2.1. Musculus Cinguli Extremitas Inferior

1. Interna :

- M. iliacus
- M. Psoas Major M. Illio Psoas
- M. Psoas Minor

2. Externa :

• M. Gluteus Maximus
• M. Gluteus Medius
• M. Gluteus minimus
• M. Piriformis
• M. Gamellus Superior
• M. Gamellus Inferior
• M. Obturator Inferior
• M. Quadratus Femoris
• M. Tensor Fascia Latae

IV.2.2. Musculus Femoralis :

1. Otot-otot ventral Femoralis :

• M. Sartorius
• M. Rectus Femoris
• M. Vastus Lateralis

52
• M.Vastus Medialis
• M. Vastus intermedius

2. Otot-otot dorsal Femoralis :

• M. Biceps Femoris
• M. Semitendinosus
• M. Semimembranosus

IV.2.3. Musculus Cruris :

1. Otot-otot ventral Cruris :

• M. Tibialis anterior
• M. Extensor Hallucis Longus
• M. Extensor digitorum Longus
• M. Peroneus Tertius

2. Otot-otot lateral Cruris:

• M. Peroneus Longus
• M. Peroneus brevis

3. Otot-otot dorsal Cruris :


• Superficial
• M. gastrocnemius
• M. Plantaris
• M. Soleus

4. Otot-otot Profundus Cruris

• M. Popliteus
• M. Flexor digitorum Longus
• M. Flexor Hallucis Longus
• M. Tibialis Posterior

53
2. Cara Kerja

1. Temukan dan identifikasilah tulang-tulang penyusun Rangka Cranium,


sesuai dengan landasan teori

54
Gambar : Rangka Cranium

2. Temukan dan identifikasilah tulang-tulang penyusun Columna vertebralis,


sesuai dengan landasan teori

55
Gambar : Columna Vertebralis

3. Temukan dan identifikasilah bagian-bagian dan struktur dari os sternum,


sesuai dengan landasan teori

56
Gambar : Os Sternum dan bagian organnya

4. Temukan dan identifikasilah bagian-bagian dan struktur dari os sternum,


sesuai dengan landasan teori

Costa I

Capitulum Costae
Tuberculum costae

Sulcus subclaviae
Tuberculum scaleni

Gambar : Os Costa dengan bagian dan strukturnya

57
5. Temukan dan identifikasilah bagian-bagian dan struktur dari os scapulae,
sesuai dengan landasan teori

Gambar : Os Scapulae dengan bagian-bagian dan


strukturnya
6. Temukan dan identifikasilah bagian-bagian dan struktur dari os clavicula,
sesuai dengan landasan teori

Os Clavicula (Tulang Selangka)

Extremitas acromialis

Extremitas sternalis

Extremitas acromialis Extremitas sternalis

Tuberositas coracoideus
Sulcus art.subclavia

58
Gambar : Os Clavicula dengan bagian dan strukturnya

7. Temukan dan identifikasilah bagian-bagian dan struktur dari os Humerus,


sesuai dengan landasan teori

Permukaan Anterior Humerus

1. Tuberculum majos
2. Collum anatomicum Ext. proximalis
3. Caput humeri
4. Tuberculus minus
5. Sulcus inter tubercularis
6. Crista tuberculi minor
7. Crista tuberculi major
8. Tuberositas deltoideus Corpus
9. Sulcus nervus radialis
10. Facies anterior medialis
11. Margo medialis
12. Fossa corocoideus
13. Epicondilus medialis
14. Trochlea humeri Ext. distalis
15. Capitulum humeri
16. Epicondilus lateralis
17. Fossa radialis

Gambar : Os Humerus dengan bagian-bagian dan strukturnya


8. Temuka
n dan
identifik
asilah
bagian-
bagian
dan
struktur
dari os
Ulna,
sesuai
dengan
landasan
teori

59
Gambar : Os Ulna dengan bagian-bagian dan strukturnya

Capitulum Radii Circumferentia Radii


Collum Radii

Tuberositas Radii

Crista interocea

Margo volaris
Facies Volaris

Proc. styloideus

Gambar : Os Ulna dengan bagian-bagian dan strukturnya

60
9. Temukan dan identifikasilah bagian-bagian dan struktur dari ossa carpalia,
sesuai dengan landasan teori

61
10. Temukan dan identifikasilah bagian-bagian dan struktur dari os Femur,
sesuai dengan landasan teori

62
Gambar : Os Femur dengan bagian-bagian dan strukturnya

11. Temukan dan identifikasilah bagian-bagian dan struktur dari os Patella,


sesuai dengan landasan teori

Permukaan Anterior
Permukaan Posterior

Basis patellaris

Facies art.lateralis

Facies art.medialis

63
Gambar : Os Patella dengan bagian-bagian dan strukturnya
12. Temukan dan identifikasilah bagian-bagian dan struktur dari os Tibia-
Fibula, sesuai dengan landasan teori

Permukaan Anterior Os Cruris

Condylus Medialis
Condylus Lateralis
Tuberositas Tibialis
Capitulum Fibulae

Crista Anterior

Gamba Malleolus Medialis


Malleolus Lateralis
r : Os
Tibia-
Fibula dengan bagian-bagian dan strukturnya

13. Temukan dan identifikasilah bagian-bagian dan struktur dari ossa tarsalia,
metatarsal dan phalanges pedis, sesuai dengan landasan teori

64
Gambar : Os Patella dengan bagian-bagian dan strukturnya
14. Temukan dan identifikasilah otot-otot pada bagian ventral bahu, sesuai
dengan landasan teori

65
15. Temukan dan identifikasilah otot-otot pada bagian lateral bahu, sesuai
dengan landasan teori

16. Temukan dan identifikasilah otot-otot pada bagian dorsal bahu, sesuai
dengan landasan teori

66
17. Temukan dan identifikasilah otot-otot pada bagian dorsal dan lateral
brachium, sesuai dengan landasan teori

18. Temukan
dan
identifikasilah
otot-otot pada
bagian ventral
antebrachium,
sesuai dengan
landasan teori

67
19. Temukan dan identifikasilah otot-otot pada bagian dorsal antebrachium,
sesuai dengan landasan teori

12 Keterangan otot-otot extensor lengan bawah


1. Brachio Radialis
2. M. Extensor Carpi Radialis Longus
1 11 3. M. Extensor Carpi Radialis Brevis
4. M. Abductor Pollicis Longus
2 5. M. Extensor Pollicis Brevis
6. M. Extensor Pollicis Longus
10 7. M. Extensor digiti minimi
3 8. M. Extensor Digiti V Proprius
9 9. M. Extensor Digitorum Communis
10.M. Extensor Carpi Ulnaris
11.M. Anconeus
4
5 12.M. Trichep Brachii
6
8

68
20. Temukan dan identifikasilah otot-otot pada bagian interna dan externa dari
musculi extremitas cinguli inferior, sesuai dengan landasan teori

M.Gluteus Medius
Filiformis
Gamelus Superior
Gamelus inferior
M. Quadratus femoris

21. Temukan dan identifikasilah otot-otot pada bagian ventral dari otot-otot
paha, sesuai dengan landasan teori

69
1. Temukan dan identifikasilah otot-otot pada bagian ventral dan dorsal dari
otot cruris, sesuai dengan landasan teori

Otot-Otot Cruris Bagian Depan

Otot-Otot Dorsal Bagian Cruris

70
3. Alat dan bahan
Alat :
- Sarung Tangan
- Set Bedah Minor
Bahan :
Cadaver + Manekin tulang dan otot Tubuh Manusia

Referensi :
1. Daniel S W, Anatomi Tubuh Manusia
2. Richard Snell, Anatomi Dasar dalam Anatomi Klinis untuk Mahasiswa
Kedokteran
3. Sobotta, Atlas Anatomi Kedokteran
4. Spalteholz W, Atlas Berwarna Anatomi Kedokteran
5. Keith M, Anatomi Berorientasi Klinis, Erlangga.

71
Panduan Praktikum
Blok 15
Neurologi

ULTAS KEDOKTERAN

Departemen Anatomi Histologi

72
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2017

ANATOMI SISTEM SYARAF

1. Landasan Teori :

SISTEM SYARAF PUSAT

● Organ : ENCEPHALON (= BRAIN = OTAK)


- Terapung di media Liquor Cerebrio Spinalis, dan mempunyai Struktur berupa
selaput pembungkus dinamakan Meninges Encephali.

1. Struktur Selaput pembungkus Organ Encephalon (= Meninges


Encephali),
dari luar ke dalam :
- Dura mater Encephali
- Arachnoidea mater Encephali
- Pia mater Encephali

2. Bagian Organ :
Organ Encephalon mempunyai Bagian Organ, yaitu :
2.1. Cerebrum
2.2. Dienchephalon
2.3. Mesencephalon (= Mid Brain)
2.4. Pons
2.5. Medulla Oblongata
2.6. Cerebellum

Bagian Organ dari Organ Encephalon, yang secara berurutan dari atas ke bawah
yaitu :
- Mesencephalon
- Pons
- Medulla Oblongata
menjadi kesatuan Struktur yang dinamakan : Brain Stem (= Truncus
Encephalicus = Batang Otak).

73
1. Bagian Organ : Cerebrum
● Terdiri dari Struktur 2 (dua) sisi belahan besar simetris, yaitu :
Hemisphere Cerebri Dextra & Hemisphere Cerebri Sinistra.
Penghubungnya Komponen massa putih, yang disebut Corpus Callosum.
Pemisahnya Komponen celah dalam, yang disebut Fissura Longitudinalis
Cerebri.

● Pada Struktur Hemisphere Cerebri Dextra & Hemisphere Cerebri Sinistra,


terdapat beberapa Struktur berupa :
- Struktur Rongga di sisi dalam tiap Struktur Hemisphere Cerebri, dinamakan
Ventriculus Lateralis.
- Struktur Lapisan tipis Substansia Grisea menutupi tiap Struktur Hemisphere
Cerebri, dinamakan Cortex Cerebri.
- Struktur Lobus dari permukaan tiap Struktur Cortex Cerebri, dinamakan
Lobus Frontalis - Lobus Parietalis – Lobus Temporalis - Lobus Occipitalis.
- Struktur berlipat-lipat dari tiap Struktur Cortex Cerebri, dinamakan Gyrus
(terdiri dari beberapa Struktur : Gyrus Precentralis, Gyrus Postcentralis &
Gyrus Temporalis Superior).

Masing-masing Struktur Gyrus beserta Lobus dibagi-bagi oleh suatu


Komponen alur, disebut Sulcus (terdiri dari : Sulcus Centralis, Sulcus Lateralis &
Sulcus Parieto-occipitalis)

Struktur Gyrus Precentralis berada pada Struktur Lobus Frontalis, dan di


depan Sulcus Centralis.
Struktur Gyrus Postcentralis berada pada Struktur Lobus Parietalis, & di
belakang Sulcus Centralis.
Struktur Gyrus Temporalis Superior berada pada Struktur Lobus Temporalis,
dan di bawah Sulcus
Lateralis.

- Struktur di bawah Cortex Cerebri yang terhubung ke Struktur Thalamus dan


Bagian Organ Mesencephalon, dinamakan Basal Ganglia (terdiri dari Komponen
: Nucleus Caudatus, Putamen, Globus Pallidus).
- Struktur berbentuk “ < “ diantara Struktur Thalamus dan Basal Ganglia,
dinamakan Capsula Interna .

Pada Struktur Cortex Cerebri Dextra-Sinistra, terdapat beberapa Area


yaitu :

74
* Area Motoris (= Cortex Motorik)
pada Struktur Gyrus Precentralis.
Tubuh dipresentasikan dengan posisi terbalik ; yang mengendalikan gerakan
tungkai berlokasi di sisi atas, sedangkan yang mengendalikan gerakan wajah &
lengan terletak di sisi bawah.
= Homonculus Motorik.
* Area Sensoris (= Cortex Sensorik)
pada Struktur Gyrus Postcentralis.
Menerima & menafsirkan sensasi rasa nyeri, suhu, raba, tekan pada sisi
tubuh kontralateral.
* Area Auditiva :
pada Struktur Gyrus Temporalis.
Merupakan daerah penerima kesan pendengaran
* Area Visualis :
pada sisi inferior Sulcus Parieto-occipitalis (pada Struktur Lobus
Occipital).
Merupakan daerah penerima kesan penglihatan.
* Area Broca (= Area bicara motoris) :
pada sisi superior Sulcus Lateralis & sisi anterior Sulcus Centralis.
(pada sisi anterior Struktur Lobus Temporalis).
- Mengatur gerakan berbicara.
- Area Broca di struktur Hemisphere Cerebri Sinistra lebih dominan pada
orang berlengan kanan, tetapi sebaliknya pada orang kidal.

2. Bagian Organ : Diencephalon


Beberapa Struktur dari Bagian Organ Diencephalon, yaitu :
- Hypothalamus ;
~ di sisi ventral dari Bagian Organ Diencephalon.
~ membentuk sisi bawah dinding lateral dan dasar Struktur rongga
Ventriculus Tertius.
- Thalamus ;
~ di sisi dorsal dari Bagian Organ Diencephalon.
~ merupakan massa Substantia grisea Struktur rongga Ventriculus Tertius.
Struktur Rongga Ventiriculus Tertius akan berhubungan dengan Struktur Rongga
VentriculusLateralis, melalui Komponen Foramina Interventricularis (Foramen
Monroe).

3. Bagian Organ : Mesencephalon (= Mid Brain)

75
Beberapa Struktur dari Bagian Organ Mesencephalon, adalah berupa ;
- Struktur 2 belahan yang dinamakan Pedunculus Cerebri.
- Struktur Rongga sempit yang dinamakan Aquaeductus Cerebri (=
Aquaeductus Sylvii); menghubungkan Struktur Rongga Ventriculus Tertius dengan
Ventriculus Quartus.

4. Bagian Organ : Pons

5. Bagian Organ : Medulla Oblongata


Beberapa Struktur dari Bagian Organ Medulla Oblongata, adalah berupa :
- Struktur penonjolan di sisi tengah permukaan anterior, dinamakan Pyramis.
→ Decussatio Pyramidium.

6. Bagian Organ : Cerebellum


Beberapa Struktur dari Bagian Organ Cerebellum, adalah berupa :
- Struktur 2 sisi belahan kecil simetris, dinamakan Hemisphere Cerebelli Dextra
& Sinistra ;
dihubungkan oleh komponen sisi tengah yang disebut Vermis.
- Struktur Lapisan permukaan Hemisphere Cerebelli, dinamakan Cortex
Cerebelli.
- Struktur Rongga di sisi anterior, dinamakan Ventriculus Quartus..

7. Pembuluh Darah untuk Organ Encephalon :

Arteri :
- Organ Encephalon dipasok oleh
* dua A. Carotis Interna
* dua A. Vertebralis → A. Basilaris
Ke empat arteri ini beranastomosis pada permukaan inferior Organ Encephalon,
kemudian membentuk Circulus Willisi (= Circulus Arteriosus Willisi).

* A. Carotis Interna
bercabang menjadi A. Cerebri Anterior & A. Cerebri Media.
• A. Cerebri Anterior,
dengan percabangannya memperdarahi Struktur :

76
- Lobus Frontalis dan Lobus Parietalis
- Cortex Cerebri Area Motoris di tungkai
- Cortex Cerebri Area Sensorik
- Basal Ganglia
- Capsula Interna
• A. Cerebri Media,
dengan percabangannya memperdarahi Struktur :
- sebagian dari Lobus Frontalis , Lobus Parietalis, Lobus Temporalis, Lobus
Occipitalis.
- Cortex Cerebri Area Motorik di lengan dan wajah

* A. Vertebralis
selanjutnya arteri ini bergabung dengan pembuluh darah pasangannya
membentuk A. Basilaris.
→ Sistem Vertebrobasiler.
- A. Basilaris
bercabang menjadi A. Cerebri Posterior.
• A. Cerebri Posterior,
dengan percabangannya memperdarahi Struktur :
- Lobus Occipitalis
- sebagian Lobus Parietalis
- Cortex Cerebri Area Visual
- Diencephalon
- Brain Stem
- Vestibular

Vena :
mengalir ke dalam Sinus Cavernosus Cranialis.

● Organ : MEDULLA SPINALIS (= SPINAL CORD)


Organ Medulla Spinalis berawal dari tempat bersambung dengan Bagian Organ
Medulla Oblongata pada Foramen Magnum di Basis Cranii kemudian menuju ke
Canalis Vertebralis dan berakhir setinggi tepi bawah Vertebrae Lumbal 1 (L1) -
Lumbal 2 (L2) pada dewasa, serta relatif lebih panjang yang berakhir setinggi tepi
atas Lumbal 3 (L3) pada anak.

1. Bagian Organ :
Organ Medulla Spinalis mempunyai Bagian Organ, yaitu :
1.1. Substansia Grisea (= Gray Matter)
1.2. Substansia Alba (= White Matter)

77
Kemudian Organ Medulla Spinalis ke sisi inferior, secara makroskopis
meruncing menjadi suatu Struktur Connus Medullaris, dan dari sisi apex Struktur
Connus Medullaris berjalan turun suatu Struktur Fillum Terminale. Di sekitar
Struktur Fillum Terminale terbentuk Struktur berupa untaian berkas-berkas syaraf
yang vertikal dinamakan Cauda Equina.

Organ Medulla Spinalis juga terapung di media Liquor Cerebro Spinalis, serta
mempunyai juga struktur berupa selaput pembungkus yang dinamakan Meninges
Spinalis.

2. Pembuluh Darah unuk Organ Medulla Spinalis :

Arteriae :
- A. Spinalis Posterior
- A. Spinalis Anterior
merupakan cabang-cabang dari A. Vertebralis.
A. Spinalis Posterior & A. Spinalis Anterior, masuk ke Canalis Vertebralis
melalui Foramen Intervertebrale. sedangkan Venae untuk Organ Medulla Spinalis
; mengalir ke dalam Plexus Venosus Vertebralis Internus.

78
2. Cara Kerja :

● Organ : Encephalon
1. Mencari & Mengidentifikasi Struktur Meninges Encephali.

79
2. Mencari & Mengidentifikasi :

2.1. Bagian Organ Cerebrum serta berbagai Strukturnya,


yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

80
81
82
83
Mencari & Mengidentifikasi beberapa Area pada Struktur Cortex
Cerebri, yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori :

84
85
2.2. Bagian Organ Diencephalon serta berbagai Strukturnya,
yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

86
2.3. Bagian Organ Mesencephalon serta berbagai Strukturnya,
yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

2.4. Bagian Organ Pons.

2.5. Bagian Organ Medulla Oblongata serta berbagai Strukturnya


yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

87
2.6. Bagian Organ Cerebellum serta berbagai Strukturnya,
yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

88
89
7. Mencari & Mengidentifikasi Pembuluh Darah untuk Organ
Encephalon,
yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

90
91
● Organ : Medulla Spinalis

1. Mencari & Mengidentifikasi Bagian Organ & Struktur dari Organ


Medulla Spinales,
yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

1.1. Bagian Organ Substansia Grisea (= Gray Matter)


1.2. Bagian Organ Substansia Alba (= White Matter)

92
2. Mencari & Mengidentifikasi Pembuluh Darah untuk Organ
Encephalon,
yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

93
94
SISTEM SYARAF TEPI

● Organ : NERVUS CRANIALES

Bagian Organ :
Organ Nervus Craniales mempunyai Bagian Organ yang terdiri dari 12 Pasang,
masing-masing diberikan nomer sesuai penomeran Angka Romawi :
Nervus Olfactorius (N. I)
Nervus Opticus (N. II)
Nervus Occulomotorius (N.III)
Nervus Trochlearis (N. IV)
Nervus Trigeminus (N. V)
Nervus Abducens (N. VI)
Nervus Facialis (N. VII)
Nervus Vestibulocochlearis (N. VIII)
Nervus Glossopharyngeus (N. IX)
Nervus Vagus (N. X)
Nervus Accessorius (N. XI)
Nervus Hypoglossus (N. XII)

95
Beberapa Struktur dari masing-masing Bagian Organ N. I - N. XII adalah
berupa :
- Inti (Nuclei)
- Tempat Lewat pada Basis Cranii

N. Olfactorius (N. I)
- Inti : Mesencephalon.
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Lamina Cribiformis Ossis Ethmoidalis
pada Fossa Basis Cranii Anterior.

N. Opticus (N. II)


- Inti : Mesencephalon.
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Canalis Opticus
pada Fossa Basis Cranii Media.

N. Oculomotorius (N. III)


- Komponen Fisiologik : Motoris.
- Inti : Mesencephalon.
- Tempat Lewat pada Basis cranii : Fissura Orbitalis Superior
pada Fossa Basis Cranii Media.

N. Trochlearis (N. IV)


- Inti : Mesencephalon.
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Fissura Orbitalis Superior
pada Fossa Basis Cranii Media.

N. Trigeminus (N. V)
- Inti : Pons
1. Divisi Ophtalmica ( N. V1)
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Fissura Orbitalis Superior
pada Fossa Basis Cranii Media
2. Divisi Maxillaris ( N. V2)
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Foramen Rotundum
pada Fossa Basis Cranii Media.
3. Divisi Mandibularis ( N. V3)
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Foramen Ovale
pada Fossa Basis Cranii Media.

96
N. Abducens (N. VI)
- Inti : diantara Pons & Medulla Oblongata.
- Tempat Lewat Basis Cranii : Fissura Orbitalis Superior
pada Fossa Basis Cranii Media.

N. Facialis (N. VII)


- Inti : diantara Pons & Medulla Oblongata.
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Meatus Acusticus Internus, Canalis
Facialis pada Fossa Basis Cranii Posterior.

N. Vestibulocochlearis (N. VIII)


- Inti : diantara Pons & Medulla Oblongata.
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Meatus Acusticus Internus
pada Fossa Basis Cranii Posterior.
N. Glossopharyngeus (N. IX)
- Inti : Medulla Oblongata.
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Foramen Jugulare
pada Fossa Basis Cranii Posterior.

N. Vagus (N. X)
- Inti : Medulla Oblongata.
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Foramen Jugulare
pada Fossa Basis Cranii Posterior

N. Accesorius (N. XI)


- Inti : Medulla Oblongata.
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Foramen Jugulare
pada Fossa Basis Cranii Posterior.

N. Hypoglossus (N. XII)


- Inti : Medulla Oblongata.
- Tempat Lewat pada Basis Cranii : Canalis Hypoglossi
pada Fossa Basis Cranii Posterior.

97
● Organ : Nervus Spinales
Organ Nervus Spinales merupakan LANJUTAN dari Organ Medulla Spinalis
yang berjalan melalui Foramina Intervertebrale.

Bagian organ :
Organ Nervus Spinales mempunyai Bagian Organ yang terdiri dari 31 Pasang,
masing-masing penamaan diberikan sesuai dengan nama-nama Os Vertebrales
yang dilalui yaitu :
- Nervi Spinales Cervicales, berjumlah 8 pasang.
- Nervi Spinales Thoracica, berjumlah 12 pasang.
- Nervi Spinales Lumbales, berjumlah 5 pasang.
- Nervi Spinales Sacrales, berjumlah 5 pasang.
- Nervi SpinalesCoccygeus, berjumlah 1 pasang.

Beberapa Bagian Organ Nervi Spinales Cervical-Sacrales, membentuk Struktur


Jalinan/Anyaman yaitu :
* Plexus Cervicalis (Bagian Organ Nervi Spinales C1-C4)
* Plexus Brachialis (Bagian Organ Nervi Spinales C5-Th1/2)
membawa lanjutan SSP, serta mempersyarafi ke Leher & Lengan.
* Plexus Lumbar (Bagian Organ Nervi Spinales Th12/L1-L4)
* Plexus Sacralis (Bagian Organ Nervi Spinales L5-S5)
membawa lanjutan SST, yang mempersyarafi ke Panggul & Tungkai.

PERSYARAFAN TEPI PADA EXTREMITAS SUPERIOR :


Dibentuk oleh Struktur Plexus Brachialis Ramus Anterior dari Bagian Organ
Nervi Spinales C5-C6-C7-
C8-Th1 ; yang menjadi sepasang syaraf-syaraf :
- N. Radialis
- N. Medianus
- N. Ulnaris
PERSYARAFAN TEPI PADA EXTREMITAS INFERIOR :
Dibentuk oleh Struktur Plexus Lumbosacralis Ramus Anterior dari Bagian Organ
Nervi Spinales Th12-
L1-L2-L3-L4-L5-S1 s.d S5 ; yang menjadi sepasang syaraf-syaraf :
- N. Subcostalis
- N. Ilio Ingunalis
- N. Ilio Hypogastricus
- N. Genito Femoralis
- N. Cutaneus Femoris Lateralis

98
- N. Femoris (L2-L3-L4)
- N. Ischiadicus / N. Sciatic (L4-L5-S1 s.d S3) } merupakan syaraf tepi yang
terbesar dan terkuat.

Cara Kerja :

SISTEM SYARAF TEPI

● Organ : Nervus Craniales

Mencari & Mengidentifikasi Bagian Organ N. I-XII dari Organ


Nervus Craniales
serta Struktur Inti + Tempat Lewat pada Basis Cranii,
yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

99
100
101
- Mencari & Mengidentifikasi Bagian Organ Nervi Spinales Cervical-
Sacralis dari Organ Nervus Spinales serta Struktur Plexus, yang
terdapat sesuai dengan Landasan Teori.

102
- Mencari & Mengidentifikasi Persyarafan Tepi pada Extremitas
Superior, yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.
(N. Radialis, N. Medianus, N. Ulnaris)

- Mencari & Mengidentifikasi Persyarafan Tepi pada Extremitas


Inferior, yang terdapat sesuai dengan Landasan Teori.
(Hanya untuk N. Ischiadicus/Sciatic & N. Femoris)

103
104
105
3. Alat dan bahan
Alat :
- Sarung Tangan
- Set Bedah Minor
Bahan :
Cadaver + Manekin Tubuh Manusia

Referensi :
1. Daniel S W, Anatomi Tubuh Manusia
2. Richard Snell, Anatomi Dasar dalam Anatomi Klinis untuk Mahasiswa
Kedokteran
3. Sobotta, Atlas Anatomi Kedokteran
4. Spalteholz W, Atlas Berwarna Anatomi Kedokteran
5. Keith M, Anatomi Berorientasi Klinis, Erlangga.

106

Anda mungkin juga menyukai