Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PERUBAHAN

“Strategi Manajemen Inovasi bagi Perusahan”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata


kuliah
MANAJEMEN PERUBAHAN
Dosen Ibu Allya Roosallyn A., S.E., M.Si

Disusun Oleh :

Mochammad Andrik Nur Hudayah 10090317084


Zenda Eka Brillian 10090317078
Risa Fitriani 10090317070

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Manajemen Perubahan yang berjudul Strategi Manajemen
Inovasi bagi Perusahaan
Makalah Manajemen Perubahan ini telah saya susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, terimakasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua ini kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penyususunan kalimat maupun tatab bahasanya. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Manajemen Perubahan ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.

Bandung, 13 Mei 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motivasi 2
2.2 Teori-Teori Motivasi Kontemporer 3
BAB III PENUTUP 8

DAFTAR PUSTAKA 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring berjalannya waktu banyak organisasi yang diterjang perubahan
sosial, teknologi, dan ekonomi secara besar dan menyeluruh. Maka dari itu
konsep-konsep inovatif senantiasa muncul untuk menghadapi tantangan
manajemen di masa sulit ini. Perusahaan bereksperimen dengan cara-cara
baru dalam mengelola, yang dapat menjawab tuntutan lingkungan dan
pelanggan masa kini. Manajemen inovasi di masa sulit ini akan memberikan
kontribusi dalam sebuah Perusahaan untuk menjadikan seorang manajer
baru yang melimpahkan pekerjaannya kepada orang lain. Maka dari itu, perlu
memperkenalkan keahlian dan kemampuan untuk mengelola sebuah
organisasi dengan efektif, menghadapi globalisasi, mengatur persoalan-
persoalan, dan mengelola krisis. Serta inovasi merupakan sebuah respon
terhadap lingkungan yang cepat berubah-ubah.
Perusahaan yang berhasil adalah Perusahaan yang dapat berubah untuk
menghadapi persaingan, mereka akan tangkas, mampu secara cepat
mengembangkan inovasi-inovasi baru dan siap menghadapi persaingan
baru. Akan tetapi perubahan dilakukan melalui berbagai pemikiran terlebih
dahulu. Keberlangsungan hidup dari perusahaan bergantung pada seberapa
cepat dan tanggap perusahaan tersebut menghadapi kedinamisan yang ada.
Seperti contohnya, perusahaan manufaktur yang dituntut untuk selalu
menghasilkan produk-produk yang lebih baik dan dengan biaya yang lebih
rendah dari pesaing mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi-strategi
bersaing yang efektif dengan melakukan perbaikan, baik dari sisi
pengembangan produk maupun dari sisi proses secara berlanjut.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Manajamen Inovasi ?
2. Apa Tujuan Manajemen Inovasi bagi Perusahaan ?
3. Apa dan Bagaimana Strategi Manajemen Inovasi yang baik bagi
Perusahaan ?
4. Bagaimana Pengembangan Inovasi dalam Perusahaan ?
5. Bagaimana Karakteristik Inovasi dalam perusahaan ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa itu Manajemen Inovasi


Keberlangsungan hidup dari perusahaan bergantung pada seberapa
cepat dan tanggap perusahaan tersebut menghadapi kedinamisan yang ada.
Seperti contohnya, perusahaan manufaktur yang dituntut untuk selalu
menghasilkan produk-produk yang lebih baik dan dengan biaya yang lebih
rendah dari pesaing mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi-strategi
bersaing yang efektif dengan melakukan perbaikan, baik dari sisi pengembangan
produk maupun dari sisi proses secara berlanjut. Mengapa inovasi itu penting?
Tanpa inovasi , tiada satu perusahaan pun yang dapat bertahan. Makin kuatnya
pengaruh dan keahlian berbagai perusahaan di negara negara berkembang,
terutama cina dan india, telah membuat cemas banyak perusahaan barat.Di
lingkungan global yang bersifat hiperkompetitif, perusahaan harus lebih banyak,
dan lebih cepat, berinovasi di bandingkan sebelumnya.
Inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan
melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan ini Ibrahim
(1989) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu
ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari
invention atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk
memecahkan masalah (Subandiyah 1992:80). Dalam kaitan ini inovasi dapat
diartikan lagi sebagai penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang,
kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang
atau sekelompok orang (masyarakat).

3
2.2 Apa Tujuan Dari Manajemen Inovasi bagi Perusahaan
Menurut santoso (1974) tujuan utama inovasi, yakni meningkatkan
sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur dan prosedur
organisasi. Tujuan inovasi Perusahaan adalah meningkatkan efisiensi,
relevansi, kualitas dan efektivitas : Sarana, Produk, Teknologi, Karyawan
Perusahaan serta Sistem Manajamen yang ada dalam sebuah Perusahaan
untuk bisa tetap terus berkembang dan tidak ketinggalan zaman, di era
banyaknya Persaingan Global seperti sekarang Ide-ide Inovasi yang Kreatif
perlu di realisasikan dan di pikirkan agar kelangsungan Hidup Perusahaan
pun dapat diatasi dengan baik. dengan menggunakan sumber, tenaga, uang,
alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Kalau dikaji, arah tujuan inovasi Perusahaan Indonesia tahap demi tahap,
yaitu : Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-
kemajuan ilmu dan tekhnologi sehingga makin lama Perusahaan di Indonesia
makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut. Dalam
perusahaan, Manajemen Inovasi diperlukan karena ide-ide segar akan terus
lahir di sebuah perusahaan dan menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-ide
tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar tidak terjadi
kesemrawutan. Inovasi yang harus dijalankan secara sistematis, efisien, dan
berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem untuk mengatur ide-ide ini agar
lebih terstruktur.
Lihat saja perusahaan perusahaan yang menerapkan inovasi dengan
baik. Seperti halnya perusahaan samsung yang terus mengembangkan
inovasinya terus sehingga menghasilkan produk produk gagdet Seri S10+,
A70, serta seri Note yang diterima di pasar . Google dengan berbagai layanan
yang unik di Internet seperti Inovasi adanya option Jetrikan Jari Thanos yang
dapat membuat semua Pencarian di mesin Google Hilang. Perusahaan
perusahaan kecil yang sudah berinovasi dengan memperkecil waktu proses
pembuatan produknya.

4
2.3 Strategi Manajemen Inovasi bagi Perusahaan
Setiap perusahaan seperti dipacu untuk terus meluncurkan aneka produk
baru. Dengan kata lain, tanpa inovasi, sebuah perusahaan hampir pasti akan
terpelanting mati dalam sirkuit persaingan bisnis yang kian brutal.
Persoalannya kemudian adalah : bagaimana caranya suatu perusahaan bisa
menjadi lebih inovatif; bukan hanya dalam aneka produk yang dibuat, namun
juga dalam rangkaian proses pengelolaan manajemennya.
Strategi-strategi Inovasi dalam Perusahaan dapat dievaluasi berdasarkan
tiga macam golongan:
1. Apakah Perusahaan yang bersangkutan dapat
menyediakan sumber-sumber daya yang diperlukan guna
mengimplementasikan ide yang bersangkutan. Contoh: apabila ide
yang ada adalah pengadaan satelit untuk efektivitas informasi dan
pemetaan geografis. Walaupun ide ini sepele, namun memiliki nilai
manfaat yang besar bagi kegunaan pengawasan keutuhan wilayah.
Maka ide ini akan diimplementasikan Perusahaan dengan
didukung oleh sumber pendanaan yang jelas, karena ide ini
memerlukan biaya miliaran rupiah.
2. Apakah kiranya lingkungan di dalam Perusahaani yang
bersangkutan beroperasi, memungkinkan ide tersebut dapat
dilaksanakan. Contoh: apakah seorang Manajer dapat
memberhentikan atau memecat seorang Karyawan dengan
semaunya, mengingat sejumlah kendala yang muncul?
3. Apakah kiranya ide tersebut, apabila ia dimanfaatkan
akan memadai dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk
implementasi ide itu.

5
Ernest Dale dalam bukunya Management Theory and Practice, dalam
Koonttz, O’Donnell, & Weihrich, (1980), bahwa ide-ide (pemikiran) lama yang
tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan kita akan ‘’bercabang ke setiap
sudut pemikiran kita’’ (Koonttz, O’Donnell, & Weihrich, 1980) mengatakan Salah
satu teknik untuk menggali Strategi Inovasi dan ide-ide yang tersembunyi adalah
:
 Teknik pertama, teknik sumbang saran (brainstorming). Sumbang saran
adalah proses interaksi antara sekelompok kecil orang dengan struktur
sangat kecil yang bertujuan untuk menghasilkan gagasan gagasan baru
dan inovatif dalam jumlah besar (Zimmerer dan Scarborough, 2006).
Dalam suatu Perusahaan dibentuk beberapa kelompok kecil, yang
anggota-anggotanya didorong untuk mengusulkan ide-ide baru mengenai
segala sesuatu yang berhubungan dengan Perusahaan tersebut, dengan
tidak peduli bagaimana ide-ide tersebut pada saat pertamanya kelihatan
seperti dibuat-buat atau tidak praktis. Dan evaluasi dari usulan-usulan
tersebut hanya dimulai apabila telah didapatkan sejumlah besar ide-ide
dari anggota kelompok tersebut. Menurut Zimmerer dan Scarborough
006), brainstorming bertujuan untuk menciptakan atmosfer yang terbuka
dan tidak terhambat agar anggota kelompok leluasa mengeluarkan
gagasannya.
 Teknik kedua adalah forced association, yang menekankan pada uasha
untuk melakukan penggabungan dari kerangka kerangka acuan yang
berbeda, yang menurut Koestler diidentifikasikan sebagai sumber
kreativitas murni. Langkah pertama dalam teknik ini adalah menuliskan
katakata yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi.
Kemudian menyusun suatu daftar yang sama tentang kata-kata yang
berhubungan dengan bidang yang berbeda sekali dengan bidang masalah
yang dihadapi tersebut. Dan anggota-anggota dari suatu kelompok
kemudian berusaha keras untuk melihat apakah hubungan katakata dari
daftar pertama dengan daftar kedua akan menghasilkan suatu ide baru
yang berguna atau tidak.

6
 Teknik ketiga adalah morphological analysis, yang mengidentifikasi,
menyusun daftar, menghitung, dan membuat parameter kumpulan seluruh
perlengkapan yang mungkin untuk mencapai suatu kemampuan
fungsional Jika hal ini menyangkut masalah teknis, maka teknik ini akan
merupakan suatu tugas yang rumit, tetapi apabila berhubungan dengan
masalah manajemen, maka teknik akan menjadi lebih sederhana.
Misalnya suatu perusahaan mempunyai sumber (resource) berupa jenis
plastik baru yang tahan api. Dan masalahnya adalah dari pengembangan
bahan bakar tersebut, yaitu akan diproduksi dalam bentuk apa. Langkah
pertama yang diambil adalah menggambarkan suatu kubus pada sehelai
kertas, yang pada salah satu sudutnya disajikan sumber tersebut, yaitu
plastik itu sendiri dalam berbagai macam bentuk yang mungkin dapat
diproduksi. Sudut kedua akan ditandai dengan kegunaan-kegunaan yang
mungkin dari produk tersebut. Dan sudut ketiga ditandai dengan
keuntungan keuntungan yang berhubungan dengan kegunaannya;
misalnya aman, tahan lama, menarik, dan sebagainya. Dari semua hal ini
mungkin timbul suatu keputusan, misalnya untuk mengembangkan
kegunaan dari plastik tersebut sebagai penutup dinding dan ruangan. Di
sini meskipun biaya pertamanya (initial cost) mungkin lebih tinggi daripada
kalau menggunakan kertas dinding (wall paper) atau cat, tetapi faktor
keamanannya mungkin akan menyebabkan orang menggunakannya. Dan
dapat pula dipromosikan bahwa biaya pemeliharaannya akan lebih rendah
karena tidak perlu lagi menggantinya seperti kalau menggunakan kertas
dinding atau cat Kecuali apabila yang bersangkutan memang
menginginkan perubahan warna. Dan tentunya masih terdapat sejumlah
penggunaan lain yang dapat dikembangkan, yang mungkin lebih
mempunyai potensi dari pada yang sudah diusulkan tersebut.

7
 Teknik keempat yakni rapid prototyping. Teknik ini lebih mengedepankan
proses menciptakan model dari ide yang memungkinkan wirausahawan
menemukan kecacatan ide tersebut sehingga perbaikan rancangannya
dapat dilakukan (Zimmerer dan Scarborough, 2006). Rapid prototyping
mengubah ide menjadi model nyata yang memperlihatkan kecacatan ide
aslinya. Teknik ini mengajukan tiga cara di dalam meningkatkan proses
kreatif yang lebih dikenal dengan 3R, yaitu Rough (kasar), Rapid (cepat),
dan Right (benar). Setiap gagasan dibuatkan suatu model yang masih
dalam bentuk kasar dari suatu ide. Model ini secara terus menerus
mengalami penyempurnaan secara cepat, dan akhirnya model yang utuh
dan benar. Kuncinya di dalam menjalankan 3R adalah sabar dan teliti.
Seperti halnya Thomas Edison yang berhasil menciptakan lampu pijar
dengan melalui proses percobaan dan penyempurnaan yang ratusan kali.
 Teknik kelima adalah teknik bionics. Teknik bionics sering dipergunakan
untuk menggali kreativitas yang tersembunyi terutama digunakan dalam
inovasi teknis. Teknik meneliti tentang bagaimana cara kerja organ-organ
makhluk hidup dalam menghasilkan sesuatu, kemudian menerapkan cara
kerja tersebut dengan menggunakan peralatan untuk mendapatkan hasil
yang sama. Contohnya, tipe komputer yang baru dengan kemampuan
yang lebih besar mungkin dapat dikembangkan dengan mempelajari
bagaimana cara bekerjanya otak manusia. Di sini diusahakan untuk
mengetahui cara berfikir atau car cara bekerjanya otak manusia yang
bekerja secara alami,kemudian hal ini digunakan sebagai dasar untuk
mengembangkan suatu tipe komputer baru.
 Teknik keenam yaitu mind mapping yaitu teknik grafis yang mendorong
pemikiran kedua sisi otak manusia yang secara visual memperagakan
berbagai macam hubungan di antara gagasan, dan meningkatkan
kemampuan untuk memandang masalah dari berbagai sisi (Zimmerer dan
Scarborough, 2006).

8
2.4 Pengembangan Inovasi dalam Perusahaan
Dalam menghadapi lingkungan pekerjaan yang semakin dinamis dan
terus berubah, maka Perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri.
Jika tidak maka bersiaplah Perusahaan tersebut untuk mati. Hal ini adalah
konsekuensi hidup pada saat ini yang termasuk pada zaman ketik-
sinambungan, persaingan antar Perusahaan selalu berubah. Ekonomi global
membawa pesaing yang datang dari berbagai tempat.
Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang dapat berinovasi
untuk menghadapi persaingan, mereka akan tangkas, mampu secara cepat
mengembangkan inovasi-inovasi baru dan siap menghadapi persaingan
baru. Akan tetapi perubahan dilakukan melalui berbagai pemikiran terlebih
dahulu.
Inovasi memiliki arti Membuat sesuatu menjadi lain. Melakukan Inovasi
haruslah dengan rencana yang matang, Inovasi terencana disini maksudnya
adalah kegiatan perubahan yang sengaja dan berorientasi pada tujuan.
Adapun beberapa tujuan perubahan adalah :
1. Perubahan mengupayakan perbaikan kemampuan organisasi
untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
2. Perubahan mengupayakan perilaku karyawan.
Pertanyaan berikutnya adalah siapakah yang melakukan Inovasi ? Yang
melakukan Inovasi adalah orang-orang yang berada dalam Ruang Lingkup
Perusahaan Tersebut atau dengan kata lain yaitu Agen Perubahan. Agen
Perubahan adalah orang yang bertindak sebagai katalis dan memikul
tanggung jawab mengelola kegiatan perubahan yang dapat berupa : Manajer,
Karyawan atau konsultan luar. Dikaitkan dengan konsep ‘globalisasi’, maka
Michael Hammer dan James Champy menuliskan bahwa ekonomi global
berdampak terhadap 3C, yaitu Customer, Competition, dan Change.
Pelanggan menjadi penentu, pesaing makin banyak, dan perubahan menjadi
konstan. Tidak banyak orang yang suka akan perubahan, namun walau
begitu perubahan tidak bisa dihindarkan. Harus dihadapi. Karena hakikatnya
memang seperti itu maka diperlukan satu manajemen perubahan agar proses
dan dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif.

9
2.5 Karakteristik Inovasi dalam Perusahaan
faktor-faktor yang dijadikan pertimbangan pihak adopter (pengguna
inovasi) dalam membuat keputusan untuk menerima atau menolak produk
suatu inovasi jika dikaitkan dengan pemikiran Everett M. Rogers (1983) dalam
diffusion of innovasion dipengaruhi oleh 5 (lima) karakteristik inovasi yaitu :
1. Relative advantage (Keunggulan relatif)
Para adopter akan menilai apakah suatu Inovasi itu relatif
menguntungkan atau lebih unggul dibanding yang lainnya atau tidak.
Untuk adopter yang menerima secara cepat suatu inovasi, akan melihat
inovasi itu sebagai sebuah keunggulan.
Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih
baik/unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diukur dari
beberapa segi, seperti segi eknomi, prestise social, kenyamanan,
kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh
pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
2. Compatibility (Kompatibilitas/Konsisten)
Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap
konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan
kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru
tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi
itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan
inovasi yang sesuai (compatible).Adopter juga akan mempertimbangkan
pemanfaatan inovasi berdasarkan konsistensinya pada nilai-nilai,
pengalaman dan kebutuhannya.
3. Complexity (Kompleksitas/kerumitan)
Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang
sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang
dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada
pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh
pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
Adopter atau pengguna inovasi juga akan menilai tingkat kesulitan
atau kompleksitas yang akan dihadapinya jika mereka memanfaatkan

10
inovasi. Artinya bagi individu yang lambat mamahami dan menguasainya
tentu akan mengalami tingkat kesulitan lebih tinggi dibanding individu
yang cepat memahaminya. Tingkat kesulitan tersebut berhubungan
dengan pengetahuan dan kemampuan seseorang untuk mempelajari
istilah-istilah dalam inovasi itu.
4. Trialability (Kemampuan untuk dapat diuji)
Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat dimana suatu inovasi
dapat diuji-coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan
dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi,
agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu
menunjukan (mendemonstrasikan) keunggulannya.
Kemampuan untuk dapat diuji bertujuan untuk mengurangi
ketidakpastian. Mempunyai kemungkinan untuk diuji coba terlebih dahulu
oleh para adopter untuk mengurangi ketidakpastian mereka terhadap
inovasi itu.
5. Observability (Kemampuan untuk dapat diamati)
Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi
dapat terlihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil
dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok
orang tersebut mengadopsi. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar
keunggulan relatif; kesesuaian (compatibility); kemampuan untuk diuji
cobakan dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil
kerumitannya, maka semakin cepat kemungkinan inovasi tersebut dapat
diadopsi.
Dengan kemampuan untuk diamati akan mendorong adopter untuk
memberikan penilaian apakah inovasi itu mampu meningkatkan status
sosial mereka di depan orang lain sehingga dirinya akan dianggap
sebagai orang yang inovatif.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan
melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan ini Ibrahim
(1989) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu
ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat).
arah tujuan inovasi Perusahaan Indonesia tahap demi tahap, yaitu :
Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu
dan tekhnologi sehingga makin lama Perusahaan di Indonesia makin berjalan
sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
Inovasi dibutuh kan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan
karena apabila tidak ada Inovasi dalam perusahaan maka pastinya suatu saat
perusahaan tersebut akan tenggelam dan punah.untuk menjaga hal tersebut
agar tidak terjadi maka perlu di perhatikan faktor-faktor berikut:motivasi,kondisi
kerja,kemandirian dan iklim dalam sebuah organisasi. Proses kreativitas
organisasi,dimulai dari sebuah ide, dan kemudian ide ini secara otomatis
ditransformasi menjadi sebuah kegiatan inovatif.agar ide dan gagasan yang
datang dari berbagai macam ini dapat diimplementasikan dalam bentuk manfaat
praktis. adapun teknik-teknik untuk strategi menggali kreativitas inovasi yang
tersembunyi adalah :
 Teknik Brainstorming
 Teknik Forced Assocation
 Teknik Morphological analysis
 Teknik Rapid Prototyping
 Teknik Bionics
 Teknik Mind Mapping

12
3.2 Saran
Inovasi tidak harus datang dari atas alias pemimpin punak perusahaan.
Dari hasil yang sudah ada, perusahaan dengan inovasi yang tinggi justru
melibatkan para karyawannya dalam pelibatan ide dan kreatifitas untuk
menemukan sebuah inovasi baru. Hal ini memunculkan budaya perusahaan
yang memberikan peluang seluas-luasnya bagi seluruh karyawan dari berbagai
lapisan untuk melakukan inovasi atau sekedar mengutarakan gagasan atau ide-
ide cemerlangnya.
Agar inovasi dalam perusahaan terus berkelanjutan, maka penting untuk
sebuah perusahaan menjadikan inovasi sebagai budaya di dalam perusahaan
atau sistem kerja yang terstruktur. Dengan manajemen yang terbuka untuk
menampung ide-ide baru dari setiap lapisan karyawan.
Adanya reward atau penghargaan terhadap sebuah ide yang dicetuskan
dari karyawan. Akan memicu seluruh lapisan perusahaan untuk terus
mengembangkan dan berusaha menemukan inovasi-inovasi yang
menguntungkan untuk seluruh karyawan, perusahaan dan para konsumennya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Frinces, Z.H. (2004) Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Yogyakarta:
Darussalam
Frinces, Z.H. (2011) Be an Entrepreneurship, Yogyakarta: Graha Ilmu
Creativity And Innovation Management. USA, MA: Blackwell Publishers Ltd
(Vol. 11 No.1) pp. 17-30.
Ahmed, Pervaiz. K, & Shepherd, Charles. D. (2010). Innovation Management:
Context, Strategies, Systems and Processes. (1st Ed). Harlow: Pearson
Education Limited.

14

Anda mungkin juga menyukai