MEDAN
2019
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur kepada Tuhan YME kami dapat menyelesaikan Tugas
Farnakoekonomi Yang Berjudul “Analisis Biaya Tetap”. Dalam makalah ini diuraikan tentang
Kami sadar bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna karena keterbatasan kami, untuk itu
demi kesempurnaan makalah ini kami terbuka untuk memerima kritik yang membangun dari
semua pihak.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................................. i
Bab IV Penutup................................................................................................................. 14
iv
4.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 15
v
BAB I
PENDAHULUAN
Biaya pelayanan kesehatan akan semakin meningkat terus. Rumah sakit sebagai
penyelenggara layanan kesehatan mempunyai beban tersendiri untuk bisa memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan adil bagi masyarakat. Hal ini mendorong seluruh elemen, baik pihak
rumah sakit maupun stakeholder untuk menghitung secara riil berapa biaya pelayanan yang
dibutuhkan sehingga bisa menjadi alat advocacy dalam pembiayaan pelayanan kesehatan.
Kematangan pasar, masyarakat yang kian kritis, hukum dan tatanan peraturan yang kian sistematis
menuntut akuntabilitas dalam pelayanan kesehatan. Isu mengenai akuntabilitas juga menuntut
rumah sakit harus banyak berbenah terutama dari sisi keuangan dan akuntabilitasnya. Jasa
pelayanan yang diberikan harus bermutu lebih baik, penanganan pasien lebih cepat, harga relatif
murah dan bermanfaat. Good governance telah menjadi isu sentral saat ini, akuntanbilitas
manajemen menjadi suatu unsur yang sangat penting. Untuk mengakomodir akuntabilitas terutama
dalam tarif layanan rumah sakit, Perhitungan unit cost menjadi sesuatu yang urgent untuk dibuat
sehingga pengambilan keputusan yang diambil mempunyai dasar yang kuat. Prinsip keadilan,
efisiensi, dan kualitas pelayanan kesehatan mempunyai implikasi rumah sakit harus mampu dalam
pengelolaan biaya secara komprehensif. Analisis biaya melalui perhitungan biaya per unit ini (unit
cost) dapat dipergunakan rumah sakit sebagai dasar pengukuran kinerja, sebagai dasar
penyusunan anggaran dan subsidi, alat negosiasi pembiayaan kepada stakeholder terkait dan dapat
pula dijadikan acuan dalam mengusulkan tarif pelayanan rumah sakit yang baru dan terjangkau
masyarakat.
1
1.2. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan Umum
Melakukan analisis biaya pada ruang rawat inap persalinan di Puskesmas.
Tujuan Khusus
1. Melakukan klasifikasi biaya menurut hubungannya dengan skala produksi, Fungsi dan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
produksi untuk menghasilkan produk hingga produk tersebut sampai di tangan konsumen.
Jadi biaya produksi merupakan pengertian biaya yang dilihat dari sudut pandang produsen,
sehingga biaya produksi dapat diartikan sebagai besarnya biaya atau pengorbanan yang
harus dikeluarkan oleh produsen untuk mendapatkan faktor produksi yang nantinya bisa
digunakan untuk menghasilkan output yang berupa jasa pelayanan ataupun berupa barang.
2.2. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya adalah penggolongan atau proses mengelompokkan secara sistematis atas
keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas
untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting.
Klasifikasi Biaya Menurut Hubungannya dengan Skala Produksi
a. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dalam periode waktu tertentu jumlahnya tetap, tidak
bergantung pada jumlah pelayanan yang dihasilkan. Contohnya: nilai dari gedung rumah
sakit yang digunakan (biaya gedung yang digunakan tidak berubah baik ketika
pelayanannya meningkat maupun menurun), nilai dari peralatan kedokteran, nilai tanah
b. Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan jumlah
pelayanan yang diberikan. Dalam hal ini jika semakin banyak jumlah pelayanan yang
3
diberikan, semakin besar pula jumlah biaya variabelnya. Contohnya: biaya obat, biaya
makan pasien (biaya obat dan biaya makan pasien termasuk ke dalam biaya variabel
karena biaya tersebut secara langsung dipengaruhi oleh banyaknya pelayanan yang
diberikan)
Klasifikasi Biaya Menurut Hubungannya dengan Fungsi dan Aktivitas Sumber Biaya
a. Biaya Langsung / Direct Cost
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena
adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya langsung di rumah sakit merupakan biaya yang
dikeluarkan pada unit—unit yang langsung melayani pasien. Yang termasuk biaya
langsung misalnya biaya yang dikeluarkan untuk unit rawat inap dan rawat jalan baik
dibiayai. Di rumah sakit, biaya tak langsung termasuk biaya yang dikeluarkan di sistem
penunjang misalnya biaya yang dikeluarkan untuk honor satpam rumah sakit.
Klasifikasi Biaya Menurut Lama Penggunaan Obyek
4
a. Biaya Investasi (Investment Cost)
Biaya investasi adalah biaya yang kegunaannya dapat berlangsung dalam waktu yang
relatif lama dan mempunyai nilai yang cukup besar. Biasanya batasan waktu untuk biaya
investasi ditetapkan lebih dari 1 (satu) tahun. Batas satu tahun ditetapkan atas dasar
kebiasaan bahwa anggaran direncanakan dan direalisir untuk satu tahun. Biaya
rumah sakit, perijinan, biaya pembelian ambulan, biaya pembelian peralatan besar dan
sebagainya.
Dalam perhitungan biaya investasi satu tahun, yang digunakan adalah biaya depresiasi.
Biaya depresiasi merupakan biaya yang muncul ketika membeli barang modal untuk
tetap menjadi biaya selama masa pemanfaatan dengan cara rasional dan sistematis.
Karena biaya tetap yang digunakan akan cenderung semakin menurun baik fisik maupun
fungsinya. Adapun metode dari perhitungan biaya penyusutan ada 5 macam, yaitu :
metode garis lurus, metode saldo menurun, metode angka-angka tahun, metode
masukan input dan metode masukan output. Pada makalah ini yang digunakan sebagai
untuk setiap periode akuntansi selama usia kegunaan biaya tersebut. Ditentukan dengan
cara mengurangkan nilai sisa dari biaya awal dan membaginya dengan jumlah tahun dari
perkiraan usia. Oleh karena kemudahannya, maka metode ini merupakan metode yang
paling banyak digunakan. Dengan metode ini penyusutan tahunan dapat ditentukan
5
Misalkan nilai sebuah alat radiologi tahun 2005 senilai Rp 35.000.000,00 dan masa
suatu proses produksi dan memiliki sifat habis pakai dalam kurun waktu yang relative
suatu barang investasi agar terus berfungsi. Misalnya biaya pemeliharaan gedung
rumah sakit, pemeliharaan kendaraan rumah sakit dan sebagainya. Antara biaya
yang habis pakai dikeluarkan secara berulang—ulang. Karena itu biaya operasional
dan pemeliharaan sering juga disebut sebagai biaya berulang (recurrent cost).
6
2.3. Perhitungan Unit Cost
Average cost atau Unit Cost (UC=AC) adalah biaya yg dihitung untuk setiap satu satuan
produk pelayanan. Biaya tersebut diperoleh dari biaya total dibagi dengan jumlah produk.
Tinggi rendahnya biaya satuan suatu produk dipengaruhi oleh besarnya biaya total dan
Rumus :
Keterangan :
UCac : Unit cost actual
UCn : Unit cost normatif
TC : Total cost
TFC : Total Fix Cost
TVC: Total Variabel Cost
Q cap : Kapasitas Kuantitas Output
Q ac : kuantitas aktual
7
2.4 Perhitungan BEP (Break Event Point)
Keterangan :
Keterangan :
QBEP(sales) : Tingkat penjualan dimana keadaan titik impas terjadi
TFC : Biaya tetap total
P : Tarif per unit
Cost Recovery Rate adalah nilai dalam persen yang menunjukkan seberapa besar kemampuan
Keterangan :
8
TR : Total Revenue
TC : Total Cost
Cost recovery rate (CRR) dibawah 100 % artinya belum mampu membiayai seluruh biaya
9
BAB III
PEMBAHASAN
Biaya di Ruang Rawat Inap Persalinan Puskesmas Jagir dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
Keterangan :
No. Unsur Biaya Biaya (Rp) FC/VC DC/IDC IC/OC
1. Nilai Investasi Tanah 666.666.667 FC IDC IC
2. Depresiasi Nilai Gedung 2.166.666.667 FC DC IC
3. Depresiasi Alat Medis 1.500.000 FC DC IC
4. Depresiasi Alat Non Medis 4.510.000 FC DC IC
5. Biaya Perawatan Gedung 4.333.333 FC DC OC
6. Gaji Bidan 91.050.000 FC DC OC
7. Gaji Tenaga Kebersihan 21.600.000 FC IDC OC
8. Biaya Listrik 9.600.000,00 VC DC OC
9. Biaya Air 1.200.000,00 VC IDC OC
10. Biaya Telepon 1.800.000,00 VC IDC OC
11. Biaya Bahan Habis Pakai 7.200.000 VC DC OC
12. Biaya Pencetakan Kartu Pasien 3.360.000 VC DC OC
Total Cost (Biaya Produksi Total) 429.486.667
FC = Fixed Cost
VC = Variable Cost
DC = Direct Cost
IDC = Indirect Cost
IC = Investment Cost
OC = Operational Cost
10
UCn = TFC/Qcap + TVC/Qac
= 406.326.667/480 + 23.160.000/432
= 846.513,89 + 53.611,11
= Rp 900.125,-
Keterangan :
UCn = Unit Cost Normatif
TFC = Total Fixed Cost
Qcap = Jumlah target pasien per tahun, ditentukan 480 pasien
TVC = Total Varible Cost
Qac = Jumlah pasien actual, diasumsikan 90 % dari target
Keterangan :
UCac = Unit Cost Aktual
TC = Total Cost
Qac = Jumlah pasien aktual per tahun, diasumsikan 90% dari target
260.000,- per pasien dimana dari tarif tersebut digabung dengan jasa pelayanan dari unit lain
= 1968,74 pasien
= 1969 pasien
Keterangan :
QBEP(u) : Tingkat output dimana keadaan titik impas terjadi
TFC : Biaya tetap total
P : Tarif per unit
11
QBEP(sales) = TFC / [1-(AVC/P)]
= Rp. 406.326.667 / [1 - ( Rp. 53.611 / Rp. 260.000)]
= Rp 511.873.163,-
Keterangan :
QBEP(sales) : Tingkat penjualan dimana keadaan titik impas terjadi
TFC : Biaya tetap total
P : Tarif per unit
TR : Total Revenue
TC : Total Cost
12
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Untuk total pendapatan puskesmas berasal dari BOK (Biaya Operasional Kegiatan) dan biaya
operasional. Untuk BOK diberikan untuk Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) tidak untuk usaha
kesehatan perorangan (UKP), sedangkan pertolongan persalinan termasuk UKP. Sedangkan biaya
operasional diberikan dalam bentuk barang dan ATK.
Pada hal ini ada tarif untuk persalinan normal sesuai Perda adalah Rp 260.000,- per pasien.
Namun tidak ada share biaya untuk puskesmas dari jasa pelayanan karena seluruh jasa pelayanan
digabung dan diberikan kepada tenaga medis yang melakukan pelayanan (dokter, apoteker,
perawat, bidan, dll). Sehingga dalam hal ini total revenue puskesmas sebesar Rp 0.-
Dari hasil perhitungan CRR di atas disimpulkan bahwa ruang rawat inap persalinan puskesmas
jagir secara finansial masih membutuhkan dukungan finansial.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2008. Ekonomi Manajerial – Ekonomi Mikro Terapan Untuk Manajemen
Bisnis Edisi 4. Yogyakarta : BPFE
http://ekonomiplanner.blogspot.com/2014/06/dasar-dasar-akuntansi-manajemen.html
http://kuliahgratis.net/makalah-pengertian-konsep-dan-jenis-biaya/
http://liam-tjandra.blogspot.com/2011/05/biaya-menurut-para-ahli.html
https://sites.google.com/site/pekembia/konsep-dan-pengertian-biaya
Simamora, Hendri, 2002. Akuntansi Manajemen, Edisi kedua. Yogyakarta: UPP AM YKPN.
Supriyono, R.A. 2002. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya, Serta
Pembuatan Keputusan. Yogyakarta : Liberty.
14