Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATA KULIAH FARMAKOEKONOMI

ANALISIS BIAYA TETAP

ALPITRI MARDIANTI 1701011184

MELVA LUSIANA ARUAN 1701011256

MERLYNDA CHAIRISMA SINAGA 1701011098

ROLAS K. MANURUNG 1701011176

TEMAZISÖKHI ZEBUA 1701011142

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN

MEDAN
2019

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur kepada Tuhan YME kami dapat menyelesaikan Tugas

Farnakoekonomi Yang Berjudul “Analisis Biaya Tetap”. Dalam makalah ini diuraikan tentang

latar belakang masalah, tujuan penulisan, tinjauan pustaka, dan pembahasannya.

Kami sadar bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna karena keterbatasan kami, untuk itu

demi kesempurnaan makalah ini kami terbuka untuk memerima kritik yang membangun dari

semua pihak.

Medan, Oktober 2019

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................................. ii

Daftar Isi ............................................................................................................................ iii

Bab I Pendahuluan ........................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 2


1.2. Tujuan Penulisan Makalah ........................................................................................... 3

Bab II Tinjauan Pustaka .................................................................................................. 4

2.1. Pengertian Biaya Produksi ........................................................................................... 5

2.2. Klasifikasi Biaya ........................................................................................................... 6

2.3. Perhitungan Unit Cost .................................................................................................. 7

2.4. Perhitungan BEP........................................................................................................... 8

2.5. Perhitungan CRR ......................................................................................................... 9

Bab III Pembahasan ......................................................................................................... 10

3.1. Biaya Tetap dan Biaya Variabel .................................................................................... 11

3.2. Cara Menghitung Biaya Tetap ..................................................................................... 12

3.3. Cara Menghitung Biaya Variabel .................................................................................. 13

Bab IV Penutup................................................................................................................. 14

iv
4.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 15

4.2. Saran ............................................................................................................................ 16

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Biaya pelayanan kesehatan akan semakin meningkat terus. Rumah sakit sebagai

penyelenggara layanan kesehatan mempunyai beban tersendiri untuk bisa memberikan pelayanan

kesehatan yang bermutu dan adil bagi masyarakat. Hal ini mendorong seluruh elemen, baik pihak

rumah sakit maupun stakeholder untuk menghitung secara riil berapa biaya pelayanan yang

dibutuhkan sehingga bisa menjadi alat advocacy dalam pembiayaan pelayanan kesehatan.

Kematangan pasar, masyarakat yang kian kritis, hukum dan tatanan peraturan yang kian sistematis

menuntut akuntabilitas dalam pelayanan kesehatan. Isu mengenai akuntabilitas juga menuntut

rumah sakit harus banyak berbenah terutama dari sisi keuangan dan akuntabilitasnya. Jasa

pelayanan yang diberikan harus bermutu lebih baik, penanganan pasien lebih cepat, harga relatif

murah dan bermanfaat. Good governance telah menjadi isu sentral saat ini, akuntanbilitas

manajemen menjadi suatu unsur yang sangat penting. Untuk mengakomodir akuntabilitas terutama

dalam tarif layanan rumah sakit, Perhitungan unit cost menjadi sesuatu yang urgent untuk dibuat

sehingga pengambilan keputusan yang diambil mempunyai dasar yang kuat. Prinsip keadilan,

efisiensi, dan kualitas pelayanan kesehatan mempunyai implikasi rumah sakit harus mampu dalam

pengelolaan biaya secara komprehensif. Analisis biaya melalui perhitungan biaya per unit ini (unit

cost) dapat dipergunakan rumah sakit sebagai dasar pengukuran kinerja, sebagai dasar

penyusunan anggaran dan subsidi, alat negosiasi pembiayaan kepada stakeholder terkait dan dapat

pula dijadikan acuan dalam mengusulkan tarif pelayanan rumah sakit yang baru dan terjangkau

masyarakat.

1
1.2. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan Umum
Melakukan analisis biaya pada ruang rawat inap persalinan di Puskesmas.

Tujuan Khusus
1. Melakukan klasifikasi biaya menurut hubungannya dengan skala produksi, Fungsi dan

Aktivitas Sumber Biaya, dan lama penggunaan obyek


2. Menghitung unit cost normatif dan aktual ruang rawat inap Puskesmas
3. Menghitung BEP
4. Menghitung CRR
5. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah FarnakoEkonomi Kesehatan

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Biaya Produksi


Biaya produksi merupakan sebagian keseluruhan faktor yang dikorbankan dalam proses

produksi untuk menghasilkan produk hingga produk tersebut sampai di tangan konsumen.
Jadi biaya produksi merupakan pengertian biaya yang dilihat dari sudut pandang produsen,

sehingga biaya produksi dapat diartikan sebagai besarnya biaya atau pengorbanan yang

harus dikeluarkan oleh produsen untuk mendapatkan faktor produksi yang nantinya bisa

digunakan untuk menghasilkan output yang berupa jasa pelayanan ataupun berupa barang.
2.2. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya adalah penggolongan atau proses mengelompokkan secara sistematis atas

keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas

untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting.
Klasifikasi Biaya Menurut Hubungannya dengan Skala Produksi
a. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dalam periode waktu tertentu jumlahnya tetap, tidak

bergantung pada jumlah pelayanan yang dihasilkan. Contohnya: nilai dari gedung rumah

sakit yang digunakan (biaya gedung yang digunakan tidak berubah baik ketika

pelayanannya meningkat maupun menurun), nilai dari peralatan kedokteran, nilai tanah

tempat berdirinya rumah sakit.

Gambar 2.1 Kurva Biaya Tetap

b. Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan jumlah

pelayanan yang diberikan. Dalam hal ini jika semakin banyak jumlah pelayanan yang

3
diberikan, semakin besar pula jumlah biaya variabelnya. Contohnya: biaya obat, biaya

makan pasien (biaya obat dan biaya makan pasien termasuk ke dalam biaya variabel

karena biaya tersebut secara langsung dipengaruhi oleh banyaknya pelayanan yang

diberikan)

Gambar 2.2 Kurva Biaya Variabel


Apabila kurva biaya tetap dan biaya variabel dihubungkan, maka akan didapat biaya

total, sehingga grafiknya sebagai berikut :

Gambar 2.3 Kurva Biaya Total

Klasifikasi Biaya Menurut Hubungannya dengan Fungsi dan Aktivitas Sumber Biaya
a. Biaya Langsung / Direct Cost
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena

adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya langsung di rumah sakit merupakan biaya yang

dikeluarkan pada unit—unit yang langsung melayani pasien. Yang termasuk biaya

langsung misalnya biaya yang dikeluarkan untuk unit rawat inap dan rawat jalan baik

berupa gaji tenaga medis, obat— obatan, dan sebagainya.


b. Biaya Tak Langsung / Indirect Cost / Overhead Factory Cost
Biaya tak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang

dibiayai. Di rumah sakit, biaya tak langsung termasuk biaya yang dikeluarkan di sistem

penunjang misalnya biaya yang dikeluarkan untuk honor satpam rumah sakit.
Klasifikasi Biaya Menurut Lama Penggunaan Obyek

4
a. Biaya Investasi (Investment Cost)
Biaya investasi adalah biaya yang kegunaannya dapat berlangsung dalam waktu yang

relatif lama dan mempunyai nilai yang cukup besar. Biasanya batasan waktu untuk biaya

investasi ditetapkan lebih dari 1 (satu) tahun. Batas satu tahun ditetapkan atas dasar

kebiasaan bahwa anggaran direncanakan dan direalisir untuk satu tahun. Biaya

investasi ini biasanya berhubungan dengan pembangunan atau pengembangan

infrastruktur fisik dan kapasitas produksi.


Contoh yang termasuk dalam biaya investasi antara lain biaya pembangunan gedung

rumah sakit, perijinan, biaya pembelian ambulan, biaya pembelian peralatan besar dan

sebagainya.
Dalam perhitungan biaya investasi satu tahun, yang digunakan adalah biaya depresiasi.

Biaya depresiasi merupakan biaya yang muncul ketika membeli barang modal untuk

operasional perusahaan. Penyusutan atau depresiasi adalah proses pengalokasian biaya

tetap menjadi biaya selama masa pemanfaatan dengan cara rasional dan sistematis.

Karena biaya tetap yang digunakan akan cenderung semakin menurun baik fisik maupun

fungsinya. Adapun metode dari perhitungan biaya penyusutan ada 5 macam, yaitu :

metode garis lurus, metode saldo menurun, metode angka-angka tahun, metode

masukan input dan metode masukan output. Pada makalah ini yang digunakan sebagai

salah satu contoh adalah dengan metode garis lurus.


Metode garis lurus membebankan jumlah beban penyusutan yang sama dari depresiasi

untuk setiap periode akuntansi selama usia kegunaan biaya tersebut. Ditentukan dengan

cara mengurangkan nilai sisa dari biaya awal dan membaginya dengan jumlah tahun dari

perkiraan usia. Oleh karena kemudahannya, maka metode ini merupakan metode yang

paling banyak digunakan. Dengan metode ini penyusutan tahunan dapat ditentukan

dengan dua cara, yaitu:


1) (Cost — Nilai Residu) : Umur

5
Misalkan nilai sebuah alat radiologi tahun 2005 senilai Rp 35.000.000,00 dan masa

manfaat ditentukan 10 tahun dengan nilai sisa Rp 2.000.000,00, besarnya

penyusutan tahun 2006 dapat dihitung sebagai berikut: (35.000.000-2.000.000)/10

= Rp 3.300.000,00. Per tahun.

2) Ditentukan Persentase (%) Penyusutan

Kemudian penyusutan tahunan diperoleh dengan cara mengalikan % tersebut

dengan cost yang disusutkan sebagai berikut :

1) Prosentase penyusutan tahunan = 100% :umur, jadi = 100% : 10 = 10%.

2) Dihitung penyusutan = 10% x (35.000.000 — 2.000.000) = Rp 3.300.000,00.

b. Biaya Operasional (Operasional Cost)


Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan dalam

suatu proses produksi dan memiliki sifat habis pakai dalam kurun waktu yang relative

singkat (kurang dari satu tahun).


Contoh yang termasuk dalam biaya operasional antara lain biaya makan pasien, gaji

tenaga medis di rumah sakit, dan sebagainya.


c. Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost)

Biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan nilai

suatu barang investasi agar terus berfungsi. Misalnya biaya pemeliharaan gedung

rumah sakit, pemeliharaan kendaraan rumah sakit dan sebagainya. Antara biaya

operasional dan pemeliharaan dalam praktek sering disatukan menjadi biaya

operasional dan pemeliharaan. Biaya operasional dan pemeliharaan dengan sifatnya

yang habis pakai dikeluarkan secara berulang—ulang. Karena itu biaya operasional

dan pemeliharaan sering juga disebut sebagai biaya berulang (recurrent cost).

6
2.3. Perhitungan Unit Cost
Average cost atau Unit Cost (UC=AC) adalah biaya yg dihitung untuk setiap satu satuan

produk pelayanan. Biaya tersebut diperoleh dari biaya total dibagi dengan jumlah produk.

Tinggi rendahnya biaya satuan suatu produk dipengaruhi oleh besarnya biaya total dan

besarnya produk / layanan. Adapun jenis biaya satuan ada 2 yaitu:


1. Biaya satuan Aktual :

Biaya yg dikeluarkan unit produksi pelayanan kesehatan untuk menghasilkan satu

output berdasarkan besaran produk pelayanan kesehatan.

Rumus: UCac = TC/Qac

2. Biaya satuan normatif :

Biaya yg diperlukan untuk menghasilkan 1 jenis pelayanan kesehatan menurut standar

baku dengan melihat kapasitas dan utilisasinya.

Rumus :

UCn = TFC/Qcap + TVC/Qac

Keterangan :
UCac : Unit cost actual
UCn : Unit cost normatif
TC : Total cost
TFC : Total Fix Cost
TVC: Total Variabel Cost
Q cap : Kapasitas Kuantitas Output
Q ac : kuantitas aktual

Gambar 2.4 Kurva AVC,ATC, AFC

7
2.4 Perhitungan BEP (Break Event Point)

Perhitungan BEP dapat dilakuan dengan rumus :


QBEP(u) = TFC / (P-AVC)

Keterangan :

QBEP(u) : Tingkat output dimana keadaan titik impas terjadi


TFC : Biaya tetap total
P : Tarif per unit

AVC : Biaya variabel per unit

QBEP(sales) = TFC / [1-(AVC/P)]

Keterangan :
QBEP(sales) : Tingkat penjualan dimana keadaan titik impas terjadi
TFC : Biaya tetap total
P : Tarif per unit

AVC : Biaya variabel per unit

2.5 Perhitungan CRR (Cost Recovery Rate)

Cost Recovery Rate adalah nilai dalam persen yang menunjukkan seberapa besar kemampuan

puskesmas menutup biayanya dengan penghasilan yang mreka dapatkan (revenue).


Cost Recovery Rate pada dapat dihitung dengan cara:
CRR Total = TR / TC x 100%

Keterangan :

CRR Total : Cost Recovery Rate

8
TR : Total Revenue

TC : Total Cost

Cost recovery rate (CRR) dibawah 100 % artinya belum mampu membiayai seluruh biaya

yang menjadi bebannya atau masih mendapat subsidi.

9
BAB III

PEMBAHASAN

1.1. Klasifikasi Biaya

Biaya di Ruang Rawat Inap Persalinan Puskesmas Jagir dapat dikelompokkan sebagai

berikut :

Keterangan :
No. Unsur Biaya Biaya (Rp) FC/VC DC/IDC IC/OC
1. Nilai Investasi Tanah 666.666.667 FC IDC IC
2. Depresiasi Nilai Gedung 2.166.666.667 FC DC IC
3. Depresiasi Alat Medis 1.500.000 FC DC IC
4. Depresiasi Alat Non Medis 4.510.000 FC DC IC
5. Biaya Perawatan Gedung 4.333.333 FC DC OC
6. Gaji Bidan 91.050.000 FC DC OC
7. Gaji Tenaga Kebersihan 21.600.000 FC IDC OC
8. Biaya Listrik 9.600.000,00 VC DC OC
9. Biaya Air 1.200.000,00 VC IDC OC
10. Biaya Telepon 1.800.000,00 VC IDC OC
11. Biaya Bahan Habis Pakai 7.200.000 VC DC OC
12. Biaya Pencetakan Kartu Pasien 3.360.000 VC DC OC
Total Cost (Biaya Produksi Total) 429.486.667

FC = Fixed Cost
VC = Variable Cost
DC = Direct Cost
IDC = Indirect Cost
IC = Investment Cost
OC = Operational Cost

1.2. Perhitungan Unit Cost


Perhitungan Unit Cost berdasarkan normatif:

10
UCn = TFC/Qcap + TVC/Qac

= 406.326.667/480 + 23.160.000/432

= 846.513,89 + 53.611,11
= Rp 900.125,-

Keterangan :
UCn = Unit Cost Normatif
TFC = Total Fixed Cost
Qcap = Jumlah target pasien per tahun, ditentukan 480 pasien
TVC = Total Varible Cost
Qac = Jumlah pasien actual, diasumsikan 90 % dari target

Perhitungan Unit Cost Aktual:


UCac = TC/Qac
= 429.486.667/432
= Rp. 994.182,099,-

Keterangan :
UCac = Unit Cost Aktual
TC = Total Cost
Qac = Jumlah pasien aktual per tahun, diasumsikan 90% dari target

1.3. Perhitungan BEP


Sesuai Perda rawat inap puskesmas Jagir untuk persalinan normal ditetapkan sebesar Rp.

260.000,- per pasien dimana dari tarif tersebut digabung dengan jasa pelayanan dari unit lain

dan diberikan seluruhnya untuk tenaga kesehatan di puskesmas Jagir.


QBEP(u) = TFC / (P-AVC)

= Rp. 406.326.667 / (Rp. 260.000,- – Rp. 53.611,-)

= 1968,74 pasien

= 1969 pasien

Keterangan :
QBEP(u) : Tingkat output dimana keadaan titik impas terjadi
TFC : Biaya tetap total
P : Tarif per unit

AVC : Biaya variabel per unit

11
QBEP(sales) = TFC / [1-(AVC/P)]
= Rp. 406.326.667 / [1 - ( Rp. 53.611 / Rp. 260.000)]

= Rp 511.873.163,-
Keterangan :
QBEP(sales) : Tingkat penjualan dimana keadaan titik impas terjadi
TFC : Biaya tetap total
P : Tarif per unit

AVC : Biaya variabel per unit

1.4. Perhitungan CRR


CRR pada ruang rawat inap persalinan dapat dihitung dengan cara:
CRR Total = TR / TC x 100%
= 0 / Rp. 429.486.667,- x 100%
=0%
Keterangan :

CRR Total : Cost Recovery Rate

TR : Total Revenue

TC : Total Cost

12
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Untuk total pendapatan puskesmas berasal dari BOK (Biaya Operasional Kegiatan) dan biaya
operasional. Untuk BOK diberikan untuk Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) tidak untuk usaha
kesehatan perorangan (UKP), sedangkan pertolongan persalinan termasuk UKP. Sedangkan biaya
operasional diberikan dalam bentuk barang dan ATK.
Pada hal ini ada tarif untuk persalinan normal sesuai Perda adalah Rp 260.000,- per pasien.
Namun tidak ada share biaya untuk puskesmas dari jasa pelayanan karena seluruh jasa pelayanan
digabung dan diberikan kepada tenaga medis yang melakukan pelayanan (dokter, apoteker,
perawat, bidan, dll). Sehingga dalam hal ini total revenue puskesmas sebesar Rp 0.-
Dari hasil perhitungan CRR di atas disimpulkan bahwa ruang rawat inap persalinan puskesmas
jagir secara finansial masih membutuhkan dukungan finansial.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. 2008. Ekonomi Manajerial – Ekonomi Mikro Terapan Untuk Manajemen
Bisnis Edisi 4. Yogyakarta : BPFE

http://ekonomiplanner.blogspot.com/2014/06/dasar-dasar-akuntansi-manajemen.html

http://kuliahgratis.net/makalah-pengertian-konsep-dan-jenis-biaya/

http://liam-tjandra.blogspot.com/2011/05/biaya-menurut-para-ahli.html

https://sites.google.com/site/pekembia/konsep-dan-pengertian-biaya

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya,edisi ke-6. Yogyakarta: STIE YKPN

Noor, Henri Faizal, 2008. Ekonomi Manjerial. RajaGrafindo Perasada. Jakarta.

Simamora, Hendri, 2002. Akuntansi Manajemen, Edisi kedua. Yogyakarta: UPP AM YKPN.

Supriyono, R.A. 2002. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya, Serta
Pembuatan Keputusan. Yogyakarta : Liberty.

14

Anda mungkin juga menyukai