Anda di halaman 1dari 7

1.

Tipe Gaya Kepemimpinan

a) Tipe Demokratis

Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Disini


pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang tercipta
juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti saudara sendiri.
Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan
kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin juga mau menerima
masukan dan saran dari bawahannya.
b) Tipe Otoriter (Otokratis, Dominator)

Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan
pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah
untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh ada saran dan bantahan dari
bawahan. Mereka diharuskan patuh dan setia secara mutlak kepada pemimpinnya.
Kendali penuh ada pada pemimpin (bersifat satu arah)

Contoh pemimpin diktaktor Adolf Hitler, Muammar Khadafi, Saddam Husein, Husni
Mubarak dan lain-lain
c) Tipe Partisipatif
Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memimpin memberi kesempatan kepada bawahan
untuk aktif baik mental maupun spritual, fisik maupun materil dalam kiprahnya di
organisasi.

d) Tipe Naisesvaire

Dalam gaya ini mendorong kemampuan anggota untuk mengambil inisiatif. Kurang
interaksi dan kontrol yang dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya ini hanya bias
berjalan apabila bawahan memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan akan
mengejar tujuan dan sasaran cukup tinggi.
Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaannya atau
sama sekali membiarkan anak buahnya untuk berbuat sesuka hatinya.

2. Kekuatan dan Kelemahan Gaya Kepemimpinan


a. Tipe Otoriter
Kekuatan:
 Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin, tak
ada bantahan dari bawahan
 Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila terjadi
kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk menegur
 Mudah dilakukan pengawasan

Kelemahan :

 Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpin
 Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena
bawahan tidak merasa nyaman
 Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat,
pemimpin akan menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikan
 Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan
mengajukan pendapat.
 Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang berlebihan
 Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman bahkan
pemecatan dari atasan
 Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah yang
diberikan sudah dijalankan dengan baik oleh anggotanya

b. Tipe Demokratis

Kelebihan :
 Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku
 Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan
merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya
 Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan pendapat
dan saran
 Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa mengeluarkan
kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya
 Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan
 Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan

Kelemahan :

 Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara


musyawarah
 Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap orang jelas
berbeda
 Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila
ego masing-masing anggota tinggi
c. Tipe Partisipatif

Kekuatan

 Pada gaya ini seorang pemimpin dapat menciptakan suatu iklim (suasana) bagi
anggota yang dengan mudah mengeluarkan semua kemampuannya (their power)
yang telah dimotivasi, serta berjuang untuk, tujuan yang telah di ciptakan sendiri
(melalui keputusan bersama).
 Cocok diterapkan jika kemampuan bawahan lebih baik ketimbang atasan
 Memberikan kesempatan pada anggota organisasi atau bawahan ikut serta dalam
menetapkan tujuan, membuat keputusan dan mendiskripsikan perintah
Kelemahan
 Gaya kepemimpinan ini menggunakan waktu yang kurang efisien, sehingga dapat
mengakibatkan kehilangan kendali managerial. Misalnya, orang akan cenderung
merespons negatif atas ajakan memberikan saran-saran bilamana saran-saran yang
telah diberikan selalu diabaikan atau ditolak oleh pimpinan.

 Pengambilan keputusan dipengaruhi bawahan

 Karyawan sulit berkembang

d. Laissez Faire

Kelebihan :
 Bawahan diberikan kelonggaran atau fleksibel dalam melaksanakan tugas-tugas,
tetapi dengan hati-hati diberi batasan serta berbagai produser;
 Hubungan antara atasan dan bawahan dalam suasana yang baik secara umum
manajer bertindak cukup baik;
 Manajer menyampaikan berbagai peraturan yang berkaitan dengan tugas-tugas
atau perintah, dan sebaliknya para bawahan diberikan kebebasan untuk
memberikan pendapatannya.
 Pemimpin akan menyerahkan keputusan kepada keinginan kelompok sehingga
keputusan yang dihasilkan menjadi keputusan bersama.
 Ada kemungkinan bawahan dapat mengembangkan kemampuannya, daya
kreativitasnya untuk memikirkan dan memecahkahkan serta mengembangkan rasa
tanggung jawab.
 Bawahan lebih bebas untuk menunjukkan persoalan yang dianggap penting
sehingga proses penyelesaianya lebih cepat.

Kelemahan :
 Tidak mampu melakukan koordinasi dan pengawasan yang baik.
 Tidak mempunyai wibawa sehingga ia tidak ditakuti apalagi disegani oleh
bawahan.
 Bila bawahan terlalu bebas tanpa pengawasan, terjadi penyimpangan dari
peraturan yang berlaku dari bawahan serta mengakibatkan salah tindak dan
memaka bayak waktu bila bawahan kurang pengalaman.
3. Kriteria Kepepmimpinan ideal menurut saya
a. Kecerdasan
Kecerdasan adalah titik tentu yang idealnya harus dimiliki oleh seorang
pemimpin. Kecerdasan merupakan point utama yang menentukan seberapa baik
langkah yang diambil oleh seorang pemimpin jika dihadapkan oleh suatu masalah
kelompok. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang cerdas dalam membawa diri
yang didukung dengan keunggulan berfikir dan peka terhadap hal-hal sekitar.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang pemimpin yang ideal akan mampu berfikir
luwes dan memiliki ide-ide segar untuk keberlangsungan kepentingan
kelompoknya.
b. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab berarti berani untuk menanggung efek dari segala keputusan
yang timbul akibat tindakan yang telah dilaksanakan. Selain cerdas dan
berinisatif, seorang pemimpin yang ideal tentunya perlu memiliki sifat
bertanggung jawab. Pengambilan keputusan terhadap cara kerja dan pelaksanaan
misi suatu kelompok tentunya diputuskan dengan tidak tergesa-gesa. Pemimpin
yang bertanggung jawab adalah pemimpin yang tetap teguh dan mampu berfikir
taktis untuk menerima segala resiko yang timbul dari keputusan yang diambil.
c. Dapat Dipercaya
Karakter yang satu ini tentunya timbul dari seberapa berhasilnya seorang
pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dan bijak dalam mengambil
keputusan. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang tanpa perlu berfikir ulang,
anggotanya akan dengan kesungguhan hati mampu mempercayai pemimpin
tersebut untuk mengambil keputusan. Pemimpin yang dapat dipercaya adalah
pemimpin yang mampu mendamaikan hati semua anggota. Dengan pemimpin
yang dapat dipercaya, setiap anggota akan merasa lebih terpacu untuk
menyatukan hati dan menciptakan keseragaman kelompok demi terciptanya
keutuhan.
d. Jujur
Kejujuran dalam diri seseorang tentunya menjadi point khas yang harus dimiliki
oleh seorang manusia, terutama oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang jujur
menjanjikan keterbukaan dan keluwesan dalam memberikan segala informasi
yang mencakup kepentingan kelompok. Kejujuran yang ada dalam diri seorang
pemimpin akan menjadi ciri khas tersendiri yang mampu diandalkan oleh
anggota. Pemimpin ideal dengan tingkat kejujuran tinggi akan mendapatkan
kepercayaan yang luas dari kelompoknya.
e. Pemimpin yang Dicintai dan Mencintai Kelompoknya
Cinta hadir dalam diri seorang pemimpin yang ideal dan juga kelompok yang
dipimpinnya. Segala bentuk tingkah laku yang hadir dari seorang pemimpin yang
ideal akan selalu diiringi dengan unsur cinta yang akan meminimalisir bentuk
kecurangan juga hal-hal buruk lainnya. Kelompok yang dipimpinnya pun akan
mampu mencintai pemimpin tersebut tanpa adanya unsur paksaan yang berlebih.
Pemimpin yang ideal jelas akan mampu menciptakan tindakan dengan cinta yang
terkoordinir rapih untuk kemajuan.

f. Inisiatif

Tidak hanya cerdas, pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang berani
berinisiatif jika dihadapkan dengan suatu masalah. Inisiatifme diri jelas
dibutuhkan oleh seorang pemimpin demi terciptanya solusi yang bersifat nyata
dan menjanjikan. Pemimpin yang berinisiatif adalah pemimpin yang mampu
menggerakkan dirinya sendiri terlebih dahulu untuk memulai segala sesuatunya
tanpa adanya paksaan. Dengan sifat inisiatif yang ada dalam diri pemimpin,
kekuatan diri dari tiap anggota untuk menjalankan misi kelompok pun akan
terjamin dengan baik.

4. Pendapat 4 orang teman tentang totalitas saya sebagai pemimpin berdasarkan kriteria
pemimpin ideal

 Dio Pratiwi
Menurut saya, anda sebagai pemimpin sudah memiliki kriteria sebagai pemimpin
idel. Kriteria ideal yang sudah anda miliki menurut saya adalah bersikap adil dan
sabar. Sikap adil yang sudah anda tunjukkan terlihat saat anda menjadi PJMK
mata pelajaran. Deadline tugas yang dikumpulkan hari Senin, semua kelompok
harus mengumpulkan saat itu juga, jadi tidak memberikan perbedaan hak untuk
semuanya. Untuk point sabar, terlihat saat anda mengkonfirmasi dosen untuk
masuk saat jam pelajaran, meskipun dosen yang ditunggu sedang ada dinas luar.
Jadi anda tetap sabar untuk menunggu dan mengkonfirmasi.
 Iza
Menurut saya, anda sebagai pemimpin sudah memiliki kriteria ideal sebagai
pemimpin yaitu bertanggung jawab dan dapat dipercaya
 Risma Ayu
Menurut saya, anda sebagai pemimpin sudah memiliki kriteria ideal sebagai
pemimpin yaitu dapat memimpin dan memiliki inisiatif

 Putri Rizky
Menurut saya, anda sebagai pemimpin sudah memiliki kriteria ideal sebagai
pemimpin yaitu bertanggung jawab dan mencintai anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai