DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh ;
Kelompok I
Sepriani (A1C112034)
UNIVERSITAS JAMBI
2013-2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman kami
serta orang tua kami yang senantisa mendukung kami untuk menyelesaikan
makalah ini sesegera mungkin. Makalah ini berjudul tentang “Teori Belajar
dibahas. M a k a l a h i n i d i s a j i k a n s ec a r a s i s t e m a t i s s e h i n g g a m e m u d a h k a n
pembaca untuk memahaminya. Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna,
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
membelajarkan seseorang, diperlukan pijakan teori agar apa yang dilakukan guru,
membelajarkan orang dapat berhasil dengan baik. Ada dua pijakan teori yang dapat
dijadikan pegangan agar pembelajaran berhasil dengan baik. Kedua teori tersebut
adalah teori belajar yang bersifat deskriptif. Teori ini memberikan bagaimana
seseorang melakukan kegiatan belajar. Teori belajar yang banyak diterapkan oleh
para ahli pembelajaran itu meliputi teori behavioristik, teori kognitivistik, teori
humanistik, dan teori belajar sibernatik. Semua teori belajar tersebut memiliki
dengan teori belajar sibernatik sebagaimana akan dipaparkan oleh penyusun dalam
makalah ini.
pembelajaran ?
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan kepada semua tenaga pendidik diharapkan memiliki
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Belajar Menurut Teori Sibernetik
Istilah sibernetika berasal dari bahasa Yunani (Cybernetics berarti pilot). Istilah
pertama kali digunakan tahun 1945 oleh Nobert Wiener dalam bukunya yang berjudul
Istilah sibernetika digunakan juga oleh Alan Scrivener (2002) dalam bukunya 'A
Curriculum for Cybernetics and Systems Theory.' Sebagai berikut "Study of systems
which can be mapped using loops (or more complicated looping structures) in the
necessity use at least one loop of information flow providing feedback." Artinya
studi mengenai sistem yang bisa dipetakan menggunakan loops (berbagai putaran) atau
susunan sistem putaran yang rumit dalam jaringan yang menjelaskan arus informasi.
Sistem pengontrol secara otomatis akan bermanfaat, satu putaran informasi minimal
(transfer of information) between systems and environment and within the system,
(penyampaian informasi) antara sistem dan lingkungan dan antar sistem, pengontrol
dari Amerika sejak tahun 1966, penggunaan komputer sebagai media untuk
pendidikan terutama guru untuk berkomunikasi sesama relasi, mencari handout (buku
materi ajar), menerangkan materi pelajaran atau pelatihan, bahkan untuk mengevaluasi
hasil belajar siswa. Prinsip dasar teori sibernetik yaitu menghargai adanya 'perbedaan',
bahwa suatu hal akan memiliki perbedaan dengan yang lainnya, atau bahwa sesuatu akan
mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar dari pada
hasil belajar. Proses belajar memang penting dalam teori sibernetik, namun yang lebih
Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajarpun
yang ideal untuk situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar sangat
ditentukan oleh sistem informasi, sebuah informasi mungkin akan dipelajari oleh seorang
siswa dengan satu macam proses belajar, dan informasi yang sama mungkin akan
oleh Landa (dalam pendekatan yang disebut algoritmik dan heuristik), Pask dan
Scott (dengan pembagian siswa tipe menyeluruh atau wholist dan tipe serial
informasi.
Proses belajar akan berjalan dengan baik jika apa yang hendak dipelajari atau
masalah yang hendak dipecahkan diketahui ciri-cirinya. Suatu materi lebih tepat
disajikan dalam urutan teratur, linier, sekuensial. Materi lainnya lebih tepat disajikan
dalam bentuk terbuka dan memberi keleluasan kepada siswa untuk berimajinasi dan
berfikir.
serialis dan cara berpikir wholist atau menyeleruh. Pendekatan serialis yang
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suciati dan Prasetya Irwan (2001) baik
informasinya.
Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola yang sesuai
pemrosesan informasi yang dikembangkan oleh Gagne dan Berline, Biehler, Snowman,
pengulangan.
Long Term Memory (LTM)
Berpijak pada kajian diatas, Reigeluth dan Stein (1983) mengatakan bahwa
pengetahuan ditata di dalam struktur kognitif secara hirarkhis. Ini berarti pengetahuan
yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh individu dapat
informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (stroge), dan diakhiri dengan
(retrival).
1. Menarik perhatian
antara lain :.
4. Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai
7. Balikan informatif memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja
8
2.4 Kelebihan dan Kelemahan Teori Sibernetik dalam Kegiatan
Pembelajaran
a) Keunggulan
Setiap orang bisa memilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan
untuk dirinya, dengan mengakses melalui internet pembelajaran serta
mudah, dan pembelajaran bisa dilakukan dimana saja tanpa dibatasi ruang
akan merasa takut salah dan menanggung akibat dari kesalahannya secara
langsung.
b) Kelemahan
Teori aliran ini dikritik karena tidak secara langsung membahas tentang
proses belajar sehingga menyulitkan dalam penerapan. Ulasan teori ini cenderung
ke dunia psikologi dan informasi dengan mencoba melihat mekanisme kerja otak.
Pada akhirnya, masing-masing aliran teori belajar ini mengandung keunggulan-
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru dibandingkan
teori-teori belajar lainnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi
dan informasi. Teori ini mementingkan sistem informasi dari pesan atau materi yang
dipelajari. Oleh sebab itu, teori sibernetik berasumsi bahwa tidak ada satu jenispun
cara belajar yang ideal untuk segala situasi. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh
sistem informasi.
Teori ini kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh aliran teori sibernetik antara
lain Landa, Pask dan Scott berdasarkan konsepsi-konsepsinya. Konsepsi Landa dengan
model pendekatan tipe serialist dan whoslist. Selanjutnya, teori sibernetik dipertegas
melalui aplikasi teori pengelohan informasi dalam pembelajaran antara lain dirumuskan
dalam teori Gagne dan Briggs yang mendeskripsikan adanya kapabilitas belajar,
10
DAFTAR PUSTAKA
http://wishing99blogspot.com/2008/05/laporanbacaan buku-judul-teori-
belajar.html
Suciati dan Irwan, P.2001.Teori Belajar dan Motivasi.Jakarta : Depdiknas,
Dirjen PT, PAU.