1. TRANSLATION EXPOSURE
Operating exposure yaitu mengkaji tentang rentang waktu dan lintas berbagai arus
kas masa depan yang membentuk nilai dari perusahaan multinasiona. Operating
exposuremengukur setiap perubahan dalam nilai sekarang sebuah perusahaan
sebagai akibat dari berbagai perubahan dalam arus kas oprasi masa depan yang
disebabkan oleh perubahaan yang tak diharapkan dalam nilai tukar. Analisis
Operating exposure mengakji dampak perubahan nilai tukar dalam beberapa bulan
atau tahun mendatang terhadap operasi perusahaan itu sendiri maupun posiss
kompotitif perusahaan terhadap perusahaan lain.
PCF = ao + al PER + e
Keterangan: – PCF : Persentase perubahan aliran kas yang telah disesuaikan dengan
inflasi yang diukur dalam mata uang lokal selama periode t – PER : Persentase
perubahan kurs selama periode t – al : Koefisien Regresi menunjukkan adanya
derajat sensitivitas PCF dan PER
Exposure ekonomi mewakili setiap dampak dari fluktuasi nilai tukar atas arus kas di masa
depan sebuah perusahaan. Arus kas korporasi dapat dipengaruhi oleh pergerakan nilai
tukar dengan cara – cara yang tidak langsung berkaitan dengan transaksi – transaksi valuta
asing. Jadi perusahaan tidak bisa hanya berfokus pada hedging hutang atau piutang valas
mereka, tetapi juga harus berusaha menentukan bagaimana arus kas mereka secara
keseluruhan akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar di masa depan.
Untuk menilai exposure ekonomi dapat dilakukan dengan cara memisahkan
beban operasi ke dalam beban operasi tetap dan beban operasi variable. Nilai dari beban
operasi tetap dapat ditentukan sesuai dengan sejarah laporan perusahaan, sedangkan beban
operasi variable di tentukan oleh tingkat penjualan perusahaan. Laba sebelum bunga dan
pajak dihitung dengan mengurangi laba kotor dengan beban operasi total. Bunga yang
terhutang pada bank-bank di Negara yang tidak sensitive terhadap pergerakan nilai tukar.
Namun, jumlah yang akan di butuhkan untuk membayar bunga untuk kredit yang di ambil di
Negara yang sensitive terhadap pergerakan nilai tukar tergantug pada scenario nilai tukar
yang terjadi. Laba sebelum pajak adalah laba sebelum bunga dan pajak di kurangi dengan
total beban bunga.
Kebijakan untuk menaikkan penjualan di Negara yang sensitive terhadap nilai
tukar atau mengurangi pemakaian bahan baku dari Negara yang sensitive terhadap nilai
tukar akan menghasilkan dampak yang lebih seimbang.
3. Transaction exposure
Transaction exposure merupakan risiko yang dihadapi oleh perusahaan ketika
melakukan transaksi dengan pihak lain, baik itu supplier, pelanggan, ataupun pihak lainnya
dengan menggunakan mata uang asing. Sehingga, perusahaan yang terlibat transaksi ini
terekspos terhadap risiko perubahan nilai valas di masa depan. Perusahaan yang melakukan
jual beli dengan denominasi mata uang asing menghadapi transaction exposure ini.
Misalnya, perusahaan importir A yang berbasis di Indonesia, punya utang ke suppliernya
perusahaan B yang berbasis di AS dalam mata uang dollar. Perusahaan A mengalami
ketidakpastian karena ketika mereka harus membayar utangnya di masa depan nilai tukar bisa
berubah.
Menerapkan transaction exposure yaitu melakukan kebijakan berupa perlakuan pendapatan
dan biaya (cost) dalam valas dalam tahun buku yang akan datang dan selanjutnya melakukan
analisa pengaruhnya terhadap laba bersih atas potensi kemungkinan timbulnya perubahan-
perubahan dalam kurs valuta asing.
Menurut Eitman, beberapa aktivitas yang dapat mengakibatkan suatu transaction exposure
diantaranya adalah:
a. Membeli/menjual dalam kredit dengan harga dalam valas
b. Meminjam/ memberi pinjaman, dengan sistem pelunasan menggunakan valas
c. Masuk ke dalam kontrak forward valas
d. Memperoleh asset atau liabilities dalam valas
3.1 MENGUKUR DAN MENGELOLA EXPOSURE TRANSAKSI
Eksposur transaksi mengukur perubahan pada nilai transaksi karena terdapat perbedaan
antara kurs valuta asing pada saat transaksi disepakati dan saat transaksi diselesaikan/
dipenuhi. Eksposur transaksi akan mempengaruhi aliran kas jangka pendek perusahaan.
Fluktuasi nilai transaksi kas di masa yang akan datang karena perubahan kurs valuta asing
akan memberikan eksposur transaksi bagi perusahaan. Eksposur transaksi antara lain
disebabkan oleh beberapa hal :
1. Pembelian atau penjualan barang atau jasa secara kredit, dimana harga dinyatakan
dalam mata uang asing.
2. Pinjam-meminjam dana yang pelunasannya dinyatakan dalam mata uang asing.
Eksposur transaksi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu eksposur kuotasi,
eksposur pra pemenuhan pesanan dan eksposur penagihan. Eksposur transaksi pertama
kali timbul saat penjual menyatakan harga dalam mata uang asing dan menyampaikannya
kepada calon pembeli, baik secara verbal atau tertulis. Pada saat pembeli memesan barang
atau jasa, eksposur potensial berubah menjadi eksposur transaksi aktual. Eksposur transaksi
berakhir saat pembayaran diterima penjual.
Sumber
http://ericagusti.blogspot.com/2017/11/manajemen-keuangan-internasional.html
https://bagiilmubagirizeki.wordpress.com/2014/12/28/mengukur-exposure-terhadap-fluktuasi-nilai-
tukar/
https://www.e-akuntansi.com/2015/12/translation-exposure.html
https://gideonsubagyo.wordpress.com/2013/11/05/managing-economic-exposure-and-translation-
exposure/