MAKALAH KELOMPOK VI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Oleh:
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat serta
penyertaanya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik.Dalam penyusunan makalah ini, ada berbagai pihak yang telah membantu.
Oleh karena itu, saya mengucapkan limpah terimah kasih kapada :
Penyusun
Kelompok VI
DAFTAR ISI
Halaman judul
Kata
pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar
isi................................................................................................................... iii
BAB I PENUTUP
.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
........................................................................................ 2
c. Mediasi ....................................................................................... 5
A. KESIMPULAN ................................................................................... 9
B. SARAN ................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa teori belajar revolusi
sosiokultural dan penerapannya dalam pembelajaran adalah sebuah aliran atau
pandangan yang tidak hanya terdiri dari satu pihak(ahli) saja,melainkan dari
beberapa ahli yang kemudian berhasil berumuskan sebuah pandangan yang saat
ini kita kenal dengan pandangan revolusi sosiokultural.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
PEMBAHASAN
Atas dasar pemikiran Vygotsky, Moll dan Grennberg (dalam Moll 1994)
melakukan studi etnogarfi dan menemukan adanya jaringan-jaringan erat ,luas
dan kompleks didalam dan diantara keluarga-keluarga. Jaringan-jaringan
tersebut berkembang atas dasar confianzayang membentuk kondisi sosial
sebagai tempat penyebaran dan pertukaran pengetahuan,keterampilan, dan nilai-
nilai sosial budaya.Anak-anak memperoleh berbagai pengetahuan dan
keterampilan melalui interaksi sosial sehari-hari.
c. Mediasi
Berdasarkan pada teori Vygotsky di atas, maka akan diperoleh keuntungan jika:
Bimbingan atau bantuan dari orang dewasa atau teman lebih kompeten sangat
efektif untuk meningkatkan produktifitas belajar.Bantuan tersebut tentunya
harus sesuai dengan konteks ssosiokultural atau karakteristik anak. Bimbingan
oleh orang dewasa atau oleh teman sebaya yang lebih kompeten bermanfaat
untuk memahami alat-alat semiotik, seperti bahasa, tanda dan lambang-
lambang. Anak mengalami proses internalisasi yang selanjutnya alat-alat ini
berfungsi sebagai mediator bagi proses-proses psikologis lebih lanjut dalam diri
anak. Maka bentuk-bentuk pembelajaran koorperatif-kolaboratif, serta
pembelajaran kontekstual sangat tepat diterapkan.s
Kelompok anak yang cannot solve problem meskipun telah diberikan berbagai
bantuan,perlu diturunkan ke kelompok yang lebih rendah kesiapan belajarnya
sehingga setelah diturunkan, mereka juga berada pada zone of proximal
development nya sendiri dan oleh karena itu, siap memanfaatkan bantuan atau
scaffolding yang disediakan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendekatan kognitif dalam belajar dan pembelajaran yang ditokohi oleh Piaget
yang kemudian berkembang ke dalam aliran konstruktivistik juga masih
dirasakan kelemahannya. Teori ini bila dicermati ada beberapa aspek yang
dipandang dapat menimbulkan impilasi kotraproduksi dalam kegiatan
pembelajaran, karena lebih mencerminkan ideologi individualisme dan gaya
belajar sokratik yang lazim dikaitkan dengan dunia nyata.
B. SARAN
Menurut kami alangkah lebih baiknya jika ke tiga pandangan ini tidak sekedar
untuk diperkenalkan saja melainkan juga perlu untuk sangat diterapkan,
mengingat keadaan yang terjadi saat ini sangat jauh dari pandangan ke tiga ahli
tersebut.Sebut saja untu teori Piagetan yang mengatakan bahwa jaminan untuk
mencapai hasil belajar adalah belajar mandiri. Menurut kami pandangan ini
sedikit bertolak belakang dengan keadaan kami, karena seperti yang kita ketahui
anak-anak akan lebih mampu dalam belajar jika memiliki banyak teman, karena
dengan demikian mereka akan mudah bertukar pikiran dan menemukan
pengetahuan-pengetahuan yang baru.