Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Disusun oleh :

Kelompok 2

Nama Anggota:

Astri Mahda Utami

Defriansyah

Fauzi Ramadhan

Putri Kurnia

Ridho Agung Pratama

Guru Pembimbing :

Elyusri Anggraini, S.Pd.

SMA NEGERI 8 PRABUMULIH

TAHUN AJARAN 2019/2020


Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi.

Penulis

Prabumulih, 3 September 2019


i

Daftar Isi

Kata pengantar................................................................................................................ i

Daftar isi ........................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang.............................................................................................................1

B. Rumusan masalah.......................................................................................................1

C. Tujuan ............................................................................................................................1

BAB II Pembahasan

A. Mendengarkan Laporan dan Membedakan Fakta dan Opini dalam


Laporan ..........................................................................................................................................
.... 2

B. Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi ................................ 3

C. Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam diskusi ............................. 5

D. Meresensi Buku Kumpulan Cerpen ..................................................................... 6

E. Menggunakan Peribahasa ..................................................................................... 11

BAB III

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 15

B. Saran dan kritik .......................................................................................................... 16


ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini buat dilatar belakangi oleh tugas dari guru mata pelajaran,
dan dikarenakan tidak adanya modul belajar siswa yang tidak lagi memproduksi
buku. Makalah ini diharapkan bisa membantu proses belajar siswa-siswi. Penulis
berharap semoga gagasan pada makalah ini dapat bermanfaat bagi dunia
pendidikan, khususnya pada pembaca umumnya.

B. Rumusan Masalah

A. Bagaimana cara mendengarkan laporan dan membedakan Fakta dan Opini

dalam laporan ?

B. Bagaimana cara menyampaikan gagasan dan tanggapan dalam diskusi ?

C. Bagaimana cara menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel ?

D. Bagaimana cara meresensi buku kumpulan cerpen ?

E. Bagaimana cara menggunakan peribahasa yang tepat ?

C. Tujuan

A. Mengetahui cara mendengarkan laporan dan membedakan Fakta dan Opini

dalam laporan ?

B. Mengetahui cara menyampaikan gagasan dan tanggapan dalam diskusi ?

C. Mengetahui cara menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel ?

D. Mengetahui cara meresensi buku kumpulan cerpen ?

E. Mengetahui cara menggunakan peribahasa yang tepat ?


1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Membedakan Fakta dan Opini dalam Laporan

Sebuah laporan mengandung fakta dan opini. Apakah yang disebut fakta dan
opini itu ? Bagaimana Anda menentukan fakta dan opini dalam laporan. Untuk
menguji kemampuan Anda, tentukan fakta dan opini dalam paragraf berikut.

Kerajinan tangan berbasis limbah rumah tangga alias sampah diminati warga
Medan dan sekitarnya. Hal tersebut dikarenakan kerajinan tangan limbah rumah
tangga dapat menambah pendapatan keluarga. Aradi ( 36 tahun ), salah seorang
perajin di Medan, mengatakan bahwa usaha yang ia tekuni 80 persen bahannya
merupakan limbah. Aradi, yang juga pemilik Kun Art di Medan, mengatakan
bahwa omzet usahanya mencapai Rp 10 juta per bulan.

Fakta dan opini berdasarkan paragraf di atas sebagai berikut.

1. Kalimat yang berupa paragraf di atas sebagai berikut.

a. Aradi ( 36 tahun ), salah seorang perajin di Medan, mengatakan bahwa usaha


yang ia tekuni 80 persen bahannya merupakan limbah.

b. Aradi, yang juga pemilik Kun Art di Medan, mengatakan bahwa omzet
usahanya mencapai Rp 10 juta per bulan.

2. Kalimat yang berupa opini atau pendapat sebagai berikut.

a. Kerajinan tangan berbasis limbah rumah tangga alias sampah diminati warga
Medan dan sekitarnya.

b. Hal tersebut dikarenakan kerajinan tangan berbasis limbah rumah tangga


dapat menambah pendapatan keluarga.
2

B. Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi

Dalam diskusi muncul dan tanggapan dari peserta diskusi. Tanggapan tersebut
bisa berupa sanggahan ataupun persetujuan. Sanggahan tersebut harus
dikemukakan dengan sopan disertai dengan alasan yang logis. Setiap peserta
dalam diskusi mempunyai kedudukan yang sama. Artinya, setiap peserta
mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya. Pendapat
seseorang dapat disetujui atau ditolak orang lain. Perbedaan pendapat itu suatu
hal wajar. Agar diskusi dapat berjalan dengan baik, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan.

Perhatikan contoh diskusi berikut !

Moderator : "Selamat pagi teman-teman. Masalah yang akan kita bahas dalam
diskusi ini adalah pentingnya daur ulang sampah. Daur ulang merupakan cara
yang sangat baik untukmenghemat energi sekaligus melestarikan lingkungan
kita. Bagaimana menurut pendapat teman-teman ? Mengapa kegiatan daur ulang
sampah perlu dilakukan ?"

Peserta 1 : "Menurut saya, kegiatan daur ulang sampah perlu kita selenggarakan
di sekolah kita.Sebagai contoh, kita dapat melakukan sosialisasi kepada warga
sekolah tentang pentingnya pemilahan sampah kertas di sekolah. Kita dapat
menyosialisasikan pentingnya daur ulang sampah kertas bekas kepada siswa.
Kegiatan pemilahan kertas dapat dilakukan setelah jam pelajaran selesai".

Peserta 2 : "Maaf, saya kurang sependapat dengan dengan Anda. Kertas bekas
yang dipilih . Kertas bekas yang dipilih di kelas dapat mengundang tikus".

Peserta 3 : "Saya setuju dengan pendapat Anda bahwa kertas bekas yang dipilih
di kelas dapat mengundang tikus. Oleh karena itu, kita harus menentukan tempat
penyimpanan

3
kertas bekas tersebut. Jangan karena tikus, semangat siswa-siswa untuk
daur ulang mengendur".

Peserta 4 : "Saya setuju bahwa kita harus menyediakan tempat khusus untuk
menyimpan kertas bekas. Selain daur ulang kertas bekas, kita juga bisa membuat
sampah daun menjadi kompos. Kita harus segera mengusulkan agar pihak
sekolah membuat kotak kompos di beberapa tempat di sekolah".

Moderator:"Rencana program yang telah disampaikan teman-teman sampaikan


sangat bagus. Semua program tersebut akan saya sampaikan kepada pembina
OSIS. Saya berharap pembina OSIS dapat menyampaikan ide kita kepada kepala
sekolah. Semoga program ini tidak hanya semangat sesaat. Akan tetapi, program
tersebut harus berkepanjangan dan juga bisa disosialisasikan kepada siswa yang
lain".

Pelaku dalam contoh diskusi tersebut, terdiri atas moderator dan peserta diskusi.
Akan tetapi, dalam diskusi formal biasanya terdapat beberapa orang yang
terlibat seperti pemimpin diskusi, narasumber, moderator, dan peserta. Setelah
Anda mencermati contoh diskusi tersebut, Anda akan menemukan kalimat untuk
menyatakan persetujuan dan kalimat yang penolakan pendapat.

Contoh kalimat persetujuan :

Rencana program yang telah disampaikan teman-teman sampaikan sangat


bagus. Semua program tersebut akan saya sampaikan kepada pembina OSIS.
Saya berharap pembina OSIS dapat menyampaikan ide kita kepada kepala
sekolah. Semoga program ini tidak hanya semangat sesaat. Akan tetapi, program
tersebut harus berkepanjangan dan juga bisa disosialisasikan kepada siswa yang
lain.

Contoh kalimat penolakan pendapat :

Maaf, saya kurang sependapat dengan Anda. Kertas bekas yang dipilih di kelas
dapat mengundang tikus karena kertas dapat menjadi sarang tikus.
4

C. Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam Artikel.

Membaca intensif merupakan suatu kegiatan membaca secara teliti dengan


tujuan memahami keseluruhan isi bacaan, baik yang bersifat tersurat maupun
tersirat. Tujuan membaca intensif yaitu dapat dengan mudah menemukan ide
pokok dan permasalahan yang dikaji dalam artikel atau suatu bacaan. Biasanya
kita sulit menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel karena
kurangnya pemahaman dan memaknai isi artikel atau suatu bacaan serta
kurangnya pengetahuan tentang cara menemukan ide pokok dalam artikel.
Untuk itu kita menggunakan cara membaca intensif dalam menemukan ide
pokok maupun permasalahan yang dikaji dalam artikel maupun dari bacaan
lainnya.

1. Cara Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam Artikel

Didalam menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel ada beberapa
letak yaitu terdapat di awal kalimat (deduktif), di akhir kalimat(induksi), di
tengah kalimat dan di awal dan di akhir kalimat (campuran). Cara menemukan
ide pokok dan permasalahan dalam artikel yaitu bacalah artikel kemudian
temukan ide pokoknya, biasanya ide pokoknya dijumpai di awal kalimat, di akhir
kalimat dan di tengah kalimat serta di awal dan akhir kalimat, bila perlu kalimat-
kalimat penjelas atau gagasan pendukungnya diabaikan. Setelah menemukan ide
pokoknya dari masing-masing paragraf, rangkaikanlah dengan kalimat yang
sederhana dan efektif untuk menjadikannya ke dalam satu kesatuan pikiran.
Dengan demikian, pokok pesoalan atau permasalahan yang dibahas dalam
artikel menjadi jelas. Menemukan ide pokok terdapat beberapa pola yaitu terbagi
atas dua pola yakni:

2 . Pola Pengembangan Paragraf Secara Induksi

Pola pengembangan paragraf secara induksi yaitu pola pengembangan ide pokok
atau gagasan-gagasan yang terdapat di akhir kalimat. Pola pengembangan
paragraf secara induksi terdiri dari generalisasi, analogi dan sebab-akibat.
5

Generalisasi adalah proses penalaran menggunakan beberapa pernyataan


khusus dengan ciri-ciri tertentu untuk ditarik simpulan yang bersifat umum.
Analogi adalah cara bernalar dengan membandingkan dua hal (atau lebih) yang
memiliki sifat atau keadaan yang sama agar dapat ditarik simpulan yang sejalan.
Sedangkan sebab-akibat adalah penyebab dari suatu masalah menuju akibat dari
masalah tersebut.

3. Pola Pengembangan Paragraf Secara Deduktif

Pola pengembangan paragraf secara deduktif yaitu pola pengembangan ide


pokok atau gagasan-gagasan yang terdapat diawal kalimat. Pengembangan
secara deduktif terdiri dari silogisme dan entimem. Silogisme adalah sebuah cara
menarik simpulan (konklusi) berdasarkan premis yang ada. Premis adalah
pernyataan yang dianggap atau diamsusikan benar. Sedangkan entimem adalah
silogisme yang diperpendek atau dipersingkat.

D. Meresensi Buku Kumpulan Cerpen

Resensi adalah penilaian baik dan buruk suatu karya yang disertai ulasan dan
alasa. Resensi berasal dari bahasa Belanda resensie dan bahasa Latin resensi
yang berarti ulasan atau uraian tentang buku, film, drama, teater, ataupun kaset.
Ulasan resensi bersifat informatif mengenai pertimbangan mutu, baik, atau
buruk suatu karya. Resensi buku bertujuan memberikan rangsangan kepada
pembaca agar membaca dan memiliki (membeli) buku tertentu. Resensi buku
memiliki fungsi daya jual dan dapat membantu penerbit atau pengarang untuk
memperkenalkan buku yang baru diterbitkan. Resensi juga digunakan untuk
memberikan informasi kepada pembaca mengenai isi, kebaikan, dan kekurangan
buku yang diulas.

Agar mampu mampu meresensi dengan baik, Anda harus mengetahui unsur-
unsur resensi. Unsur-unsur resensi buku sebagai berikut.
6

1. Identitas buku

Identitas buku meliputi judul, nama pengarang, nama penerbit, tempat dan
tahun terbit, dan tebal buku.

2. Pembuka resensi

Meresensi buku dapat dilakukan dengan mengutip paragraf dalam buku, kutipan
ini sebagai landasan berpikir. Peresensi juga dapat mengemukakan tema buku
secara singkat yang dilengkapi deskripsi isi buku dan memperkenalkan
kepengarangan (nama, ketenaran hasil karya, ataupun proses kreatifnya).

3. Macam atau Jenis Buku

Peresensi menunjukkan jenis buku yang diulas kepada pembaca. Peresensi harus
mengklarifikasi buku dalam kelas atau kelompok buku tertentu, misalnya fiksi
dan non-fiksi.

4. Keunggulan Buku

Peresensi mengemukakan segi-segi menarik dari buku tersebut. Peresensi dapat


menguraikan hal-hal berikut.

a. Organisasi Buku

Organisasi buku meliputi kerangka buku, hubungan antara satu bagian dengan
bagian yang lain. Jadi, ada kepaduan, kejelasan, dan memperhatikan
perkembangan yang logis.

b. Isi Buku

Isi buku menyangkut paparan dan perincian buku serta ada kesimpulan umum.
Buku dikatakan berkualitas jika organisasi dan tema terangkai padu, baik, dan
benar.
7

c. Bahasa

Penggunaan bahasa yang baik dapat dinilai dari segi struktur kalimat, hubungan
antarkalimat, dan diksi atau pilihan kata. Selain itu, perlu pembedaan antara
penggunaan bahasa untuk buku ilmiah dan buku fiksi sastra. Bahasa dalam buku
ilmiah bersifat denotatif, satu pernafsiran, sedangkan bahasa fiksi sastra bersifat
konotatif untuk mengembangkan daya imajinasi.

5. Kelemahan Buku

Resensi buku juga menguraikan kelemahan buku. Kelemahan ini meliputi cacat
fisik (kelengkapan halaman, konsistensi, penulisan, kualitas penjilidan) dan
pembahasan yang tidak sistematis. Sisi kelemahan bisa disesuaikan dengan tema
yang mengikat buku tersebut.

6. Nilai Buku

Jika peresensi telah memberi gambaran mengenai latar belakang buku dan
mengemukakan unsur-unsur yang menjadi sasaran ulasan, peresensi telah
menilai buku. Nilai sebuah buku akan lebih jelas dibandingkan dengan karya
lain.

Contoh Resensi Cerpen :

a) Identitas Cerpen

Judul Cerpen : Penulis Tua

Nama Pengarang : Haryo Pamungkas

Penerbit : Banjarmasin Post, Cerpen Koran Minggu

Jumlah Halaman : 5 Halaman


8

Tanggal Terbit : 18 November 2018

b) Pendahuluan

"Penulis Tua" merupakan sebuah cerpen karya Haryo Pamungkas,


Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNEJ. Cerpennya telah dimuat di
berbagai media cetak dan online. Domisili di Jember. "Penulis Tua" bercerita
tentang lelaki lanjut usia yang merenung dan mengenang kehidupannya dimasa
lalu.

c) Isi

Cerita ini berisi tentang seorang kakek yang berumur 80 tahun, baginya tidak ada
yang lebih menarik dari orang yang sudah lanjut usia selain merenung dan
mengenang. Sudah tak ada gairah untuk masa depan, tak ada ambisi, semua
yang didapat sampai saat ini terasa sudah cukup. Sisa bekal kesiapan untuk
dunia selanjutnya, menunggu seperti antre dalam loket pembayaran.Inilah fase
paling menarik dalam hidup: mengenang masa lalu. Setelah semua hal buruk
dan baik datang silih berganti sebagai bumbu perjalanan usia.

Di usia yang semakin beranjak tua, kakek lebih memilih menjadi pengamat,
mengunjungi tempat-tempat yang cocok untuk merenung dan mengenang untuk
menciptakan kenangan dengan baik bersama cucunya Alenia,agar nantinya
kenangan dalam kepalanya tak hanya dipenuhi oleh gemerlap kesibukan kota
dan cahaya yang keluar dari telepon genggam. seperti cita-cita kakek di masa
muda dulu, menjadi seorang penulis yang tumbuh sekaligus membentuk
kenangan. Kakek ingin Alenia tumbuh dan membentuk kenangan dengan baik,
tidak seperti sekarang ini, zaman di mana kenangan tak akan terbentuk dengan
baik nantinya.Ketika semua hal hanya diketahui dari segenggam kotak kecil
bersama semua kenangan yang terbentuk. Tidak nyata seluruhnya.
9

d) Pengantar

Unsur Intrinsik

1. Tema : Kehidupan dan Kenangan

2. Tokoh dan Penokohan

- Kakek : Penyayang

- Alenia : Periang

3. Latar

- Tempat : Rumah, Taman dekat Alun-alun, Jembatan Kembar

- Waktu : Pagi hari, sore hari

- Suasana : Sunyi "... lamunanku buyar ketika mendengar suara manis dari
cucuku, Alenia.", Tenang, Ramai "deru klakson keluar dari begitu banyak
kendaraan" , Gaduh "Umpatan, sumpah serapah keluar dari bibir-bibir yang
putus asa."

4. Alur

Campuran (Maju-Mundur) pada cerpen tersebut kakek sempat menceritakan


kejadian dimasa lalu saat bersama almarhumah istrinya

5. Sudut Pandang : Orang pertama karena menggunakan kata ganti aku


sebagai tokoh utama cerita.

6. Gaya Bahasa : Menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari,


serta terdapat beberapa bahasa kiasan.

7. Amanat : Jika hidup hanya dihabiskan di depan layar kotak


yang bisa memuat segalanya tanpa kita mengetahui dunia luar kita tidak akan
pernah tahu bagaimana indahnya mengenang masa lalu yang begitu
menyenangkan pada usia senja.
10

e) Isi Resensi

Kekurangan : Dalam cerpen ini tidak diceritakan secara detail tentang


kehidupan keluarga tersebut. Bagaimana cucunya, Alenia bisa tinggal dengan
kakeknya, pada akhir ceritanya juga kurang bisa dipahami.

Kelebihan : Cerita ini mengangkat tema kehidupan sehingga cocok untuk


dibaca oleh berbagai kalangan apalagi generasi muda seperti sekarang ini,
bahasa yang digunakan penulis sederhana sehingga mudah dipahami oleh
pembaca.

f) Kesimpulan

Cerpen ini merupakan bacaan yang menarik bagi semua usia baik tua maupun
muda. Melalui cerpen ini pengarang menitikberatkan inti cerita pada arti sebuah
kehidupan di usia senja, tokoh utama "Kakek" lebih sering dimunculkan untuk
menceritakan lika-liku kehidupannya dimasa lampau yang terkesan
menyenangkan. Tokoh dalam cerpen tersebut hanya ada 3 yaitu Kakek, Alenia,
dan Nenek yang sudah almarhumah.

g) Rekomendasi/Saran

Cerita Pendek ini sangat direkomendasikan untuk berbagai kalangan khususnya


para orang tua dan orang-orang yang selalu mengandalkan ponselnya untuk
membuat sebuah kenangan,karena banyak mengandung pesan moral.

E. Menggunakan Peribahasa

Salah satu jenis kalimat dalam bahasa Indonesia adalah peribahasa. Berbeda
dengan jenis kalimat lain, peribahasa ini bukan kelompok kalimat yang dilihat
dari unsur sintaksisnya. Akan tetapi, peribahasa merupakan kelompok kalimat
berdasarkan makna atau maksudnya.
11

Peribahasa berasal dari kata peri yang berarti hal dan bahasa yang berarti alat
untuk menyampaikan maksud. Peribahasa pun dapat diartikan berbahasa
dengan menggunakan bahasa kias. Peribahasa biasa digunakan untuk menyindir
atau memperindah bahasa. Kata-kata dalam peribahasa merupakan susunan
yang pasti dan tidak dapat diubah.

Menurut Soedjito dalam Kosakata Bahasa Indonesia, peribahasa dibagi menjadi


empat bagian sebagai berikut.

1. Pepatah adalah jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua.
Dalam bahasa Indonesia terdapat sejumlah pepatah, diantaranya sebagai
berikut.

Contoh :

a. Cantik-cantik bulu ayam, lama-lama bercantum juga.

Arti : Perselisihan antarsaudara akan berakhir dengan perdamaian.

b. Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan.

Arti : Mengerjakan pekerjaan yang melibatkan banyak orang harus berunding


lebih dahulu.

2. Perumpamaan adalah jenis peribahasa yang berisi perbandingan secara


eksplisit (luas). Kata-kata pembanding yang digunakan adalah seperti, sebagai,
bak, bagai, atau laksana.

Contoh :

a. Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk.

Arti : Orang yang berilmu tinggi tidak akan menyombongkan kepandaiannya.

b. Bagai menghasta kain karung.

Arti : Melakukan pekerjaan yang sia-sia.


12

3. Pemeo adalah jenis peribahasa yang dijadikan semboyan. Semboyan ini


berupa kata-kata singkat.

Contoh :

a. Esa hilang dua berbilang berarti berusaha terus-menerus untuk mencapai


tujuan.

b. Patah tumbuh hilang berganti berarti bila pimpinan meninggal , orang lain
akan menggantikannya.

4. Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna
kias. Ungkapan disebut juga frasa idiomatik. Berikut beberapa kelompok
ungkapan berdasarkan kata pembentuknya.

a. Ungkapan dengan nama bagian tubuh

Contoh : tinggi hati berarti sombong , dan buah bibir berarti bahan pembicaraan.

b. Ungkapan dengan kata indra

Contoh : muka manis berarti menarik hati ,dan panjang akal berarti tidak mudah
putus asa.

c. Ungkapan dengan nama warna

Contoh : berdarah biru berarti keturunan bangsawan, dan masih hijau berarti
belum berpengalaman .

d. Ungkapan dengan nama benda-benda alam

Contoh : kaki gunung berarti daerah disekitar pegunungan, dan bintang kelas
berarti juara kelas.

e. Ungkapan dengan nama binatang


Contoh : kulit badak berarti tidak tahu malu, dan tenaga kuda berarti kuat sekali

13

f. Ungkapan dengan nama bagian tumbuhan-tumbuhan

Contoh : naik daun berarti terkenal, dan buah hati berarti kesayangan.

g. Ungkapan dengan kata bilangan

Contoh : berbadan dua berarti hamil, dan bersatu kata berarti sepakat.
14

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Mendengarkan Laporan dan Membedakan Fakta dan Opini dalam Laporan

Pengertian Fakta adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan
atau sesuatu yang benar-benar terjadi Sedangkan Pengertian Opini adalah
Pendapat, pikiran, ataupun pendirian yang belum diakui kebenarannya.

2. Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi

Diskusi muncul dan tanggapan dari peserta diskusi. Tanggapan tersebut bisa
berupasanggahan ataupun persetujuan. Sanggahan tersebut harus dikemukakan
dengan sopan disertai dengan alasan yang logis. Setiap peserta dalam diskusi
mempunyai kedudukan yang sama. Artinya, setiap peserta mempunyai hak yang
sama untuk mengemukakan pendapatnya. Pendapat seseorang dapat disetujui
atau ditolak orang lain.

3. Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam Artikel

Kita menggunakan cara membaca intensif dalam menemukan ide pokok maupun
permasalahan yang dikaji dalam artikel maupun dari bacaan lainnya. Cara
Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam Artikel. Didalam menemukan
ide pokok dan permasalahan dalam artikel ada beberapa letak yaitu terdapat di
awal kalimat (deduktif), di akhir kalimat(induksi), di tengah kalimat dan di awal
dan di akhir kalimat (campuran). Cara menemukan ide pokok dan permasalahan
dalam artikel yaitu bacalah artikel kemudian temukan ide pokoknya, biasanya
ide pokoknya dijumpai di awal kalimat, di akhir kalimat dan di tengah kalimat
serta di awal dan akhir kalimat, bila perlu kalimat-kalimat penjelas atau gagasan
pendukungnya diabaikan.

15

Setelah menemukan ide pokoknya dari masing-masing paragraf, rangkaikanlah


dengan kalimat yang sederhana dan efektif untuk menjadikannya ke dalam satu
kesatuan pikiran.

4. Meresensi Buku Kumpulan Cerpen

Resensi buku bertujuan memberikan rangsangan kepada pembaca agar


membaca dan memiliki (membeli) buku tertentu. Resensi buku memiliki fungsi
daya jual dan dapat membantu penerbit atau pengarang untuk memperkenalkan
buku yang baru diterbitkan. Resensi juga digunakan untuk memberikan
informasi kepada pembaca mengenai isi, kebaikan, dan kekurangan buku yang
diulas.

12

5. Menggunakan Peribahasa

Peribahasa berasal dari kata peri yang berarti hal dan bahasa yang berarti alat
untuk menyampaikan maksud. Peribahasa pun dapat diartikan berbahasa
dengan menggunakan bahasa kias. Peribahasa biasa digunakan untuk menyindir
atau memperindah bahasa. Kata-kata dalam peribahasa merupakan susunan
yang pasti dan tidak dapat diubah.

B. Saran dan Kritik

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
dalam kesimpulan di atas.
16

Anda mungkin juga menyukai