Disusun oleh :
Kelompok 2
Nama Anggota:
Defriansyah
Fauzi Ramadhan
Putri Kurnia
Guru Pembimbing :
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar................................................................................................................ i
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................................1
BAB II Pembahasan
BAB III
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini buat dilatar belakangi oleh tugas dari guru mata pelajaran,
dan dikarenakan tidak adanya modul belajar siswa yang tidak lagi memproduksi
buku. Makalah ini diharapkan bisa membantu proses belajar siswa-siswi. Penulis
berharap semoga gagasan pada makalah ini dapat bermanfaat bagi dunia
pendidikan, khususnya pada pembaca umumnya.
B. Rumusan Masalah
dalam laporan ?
C. Tujuan
dalam laporan ?
BAB II
PEMBAHASAN
Sebuah laporan mengandung fakta dan opini. Apakah yang disebut fakta dan
opini itu ? Bagaimana Anda menentukan fakta dan opini dalam laporan. Untuk
menguji kemampuan Anda, tentukan fakta dan opini dalam paragraf berikut.
Kerajinan tangan berbasis limbah rumah tangga alias sampah diminati warga
Medan dan sekitarnya. Hal tersebut dikarenakan kerajinan tangan limbah rumah
tangga dapat menambah pendapatan keluarga. Aradi ( 36 tahun ), salah seorang
perajin di Medan, mengatakan bahwa usaha yang ia tekuni 80 persen bahannya
merupakan limbah. Aradi, yang juga pemilik Kun Art di Medan, mengatakan
bahwa omzet usahanya mencapai Rp 10 juta per bulan.
b. Aradi, yang juga pemilik Kun Art di Medan, mengatakan bahwa omzet
usahanya mencapai Rp 10 juta per bulan.
a. Kerajinan tangan berbasis limbah rumah tangga alias sampah diminati warga
Medan dan sekitarnya.
Dalam diskusi muncul dan tanggapan dari peserta diskusi. Tanggapan tersebut
bisa berupa sanggahan ataupun persetujuan. Sanggahan tersebut harus
dikemukakan dengan sopan disertai dengan alasan yang logis. Setiap peserta
dalam diskusi mempunyai kedudukan yang sama. Artinya, setiap peserta
mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya. Pendapat
seseorang dapat disetujui atau ditolak orang lain. Perbedaan pendapat itu suatu
hal wajar. Agar diskusi dapat berjalan dengan baik, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan.
Moderator : "Selamat pagi teman-teman. Masalah yang akan kita bahas dalam
diskusi ini adalah pentingnya daur ulang sampah. Daur ulang merupakan cara
yang sangat baik untukmenghemat energi sekaligus melestarikan lingkungan
kita. Bagaimana menurut pendapat teman-teman ? Mengapa kegiatan daur ulang
sampah perlu dilakukan ?"
Peserta 1 : "Menurut saya, kegiatan daur ulang sampah perlu kita selenggarakan
di sekolah kita.Sebagai contoh, kita dapat melakukan sosialisasi kepada warga
sekolah tentang pentingnya pemilahan sampah kertas di sekolah. Kita dapat
menyosialisasikan pentingnya daur ulang sampah kertas bekas kepada siswa.
Kegiatan pemilahan kertas dapat dilakukan setelah jam pelajaran selesai".
Peserta 2 : "Maaf, saya kurang sependapat dengan dengan Anda. Kertas bekas
yang dipilih . Kertas bekas yang dipilih di kelas dapat mengundang tikus".
Peserta 3 : "Saya setuju dengan pendapat Anda bahwa kertas bekas yang dipilih
di kelas dapat mengundang tikus. Oleh karena itu, kita harus menentukan tempat
penyimpanan
3
kertas bekas tersebut. Jangan karena tikus, semangat siswa-siswa untuk
daur ulang mengendur".
Peserta 4 : "Saya setuju bahwa kita harus menyediakan tempat khusus untuk
menyimpan kertas bekas. Selain daur ulang kertas bekas, kita juga bisa membuat
sampah daun menjadi kompos. Kita harus segera mengusulkan agar pihak
sekolah membuat kotak kompos di beberapa tempat di sekolah".
Pelaku dalam contoh diskusi tersebut, terdiri atas moderator dan peserta diskusi.
Akan tetapi, dalam diskusi formal biasanya terdapat beberapa orang yang
terlibat seperti pemimpin diskusi, narasumber, moderator, dan peserta. Setelah
Anda mencermati contoh diskusi tersebut, Anda akan menemukan kalimat untuk
menyatakan persetujuan dan kalimat yang penolakan pendapat.
Maaf, saya kurang sependapat dengan Anda. Kertas bekas yang dipilih di kelas
dapat mengundang tikus karena kertas dapat menjadi sarang tikus.
4
Didalam menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel ada beberapa
letak yaitu terdapat di awal kalimat (deduktif), di akhir kalimat(induksi), di
tengah kalimat dan di awal dan di akhir kalimat (campuran). Cara menemukan
ide pokok dan permasalahan dalam artikel yaitu bacalah artikel kemudian
temukan ide pokoknya, biasanya ide pokoknya dijumpai di awal kalimat, di akhir
kalimat dan di tengah kalimat serta di awal dan akhir kalimat, bila perlu kalimat-
kalimat penjelas atau gagasan pendukungnya diabaikan. Setelah menemukan ide
pokoknya dari masing-masing paragraf, rangkaikanlah dengan kalimat yang
sederhana dan efektif untuk menjadikannya ke dalam satu kesatuan pikiran.
Dengan demikian, pokok pesoalan atau permasalahan yang dibahas dalam
artikel menjadi jelas. Menemukan ide pokok terdapat beberapa pola yaitu terbagi
atas dua pola yakni:
Pola pengembangan paragraf secara induksi yaitu pola pengembangan ide pokok
atau gagasan-gagasan yang terdapat di akhir kalimat. Pola pengembangan
paragraf secara induksi terdiri dari generalisasi, analogi dan sebab-akibat.
5
Resensi adalah penilaian baik dan buruk suatu karya yang disertai ulasan dan
alasa. Resensi berasal dari bahasa Belanda resensie dan bahasa Latin resensi
yang berarti ulasan atau uraian tentang buku, film, drama, teater, ataupun kaset.
Ulasan resensi bersifat informatif mengenai pertimbangan mutu, baik, atau
buruk suatu karya. Resensi buku bertujuan memberikan rangsangan kepada
pembaca agar membaca dan memiliki (membeli) buku tertentu. Resensi buku
memiliki fungsi daya jual dan dapat membantu penerbit atau pengarang untuk
memperkenalkan buku yang baru diterbitkan. Resensi juga digunakan untuk
memberikan informasi kepada pembaca mengenai isi, kebaikan, dan kekurangan
buku yang diulas.
Agar mampu mampu meresensi dengan baik, Anda harus mengetahui unsur-
unsur resensi. Unsur-unsur resensi buku sebagai berikut.
6
1. Identitas buku
Identitas buku meliputi judul, nama pengarang, nama penerbit, tempat dan
tahun terbit, dan tebal buku.
2. Pembuka resensi
Meresensi buku dapat dilakukan dengan mengutip paragraf dalam buku, kutipan
ini sebagai landasan berpikir. Peresensi juga dapat mengemukakan tema buku
secara singkat yang dilengkapi deskripsi isi buku dan memperkenalkan
kepengarangan (nama, ketenaran hasil karya, ataupun proses kreatifnya).
Peresensi menunjukkan jenis buku yang diulas kepada pembaca. Peresensi harus
mengklarifikasi buku dalam kelas atau kelompok buku tertentu, misalnya fiksi
dan non-fiksi.
4. Keunggulan Buku
a. Organisasi Buku
Organisasi buku meliputi kerangka buku, hubungan antara satu bagian dengan
bagian yang lain. Jadi, ada kepaduan, kejelasan, dan memperhatikan
perkembangan yang logis.
b. Isi Buku
Isi buku menyangkut paparan dan perincian buku serta ada kesimpulan umum.
Buku dikatakan berkualitas jika organisasi dan tema terangkai padu, baik, dan
benar.
7
c. Bahasa
Penggunaan bahasa yang baik dapat dinilai dari segi struktur kalimat, hubungan
antarkalimat, dan diksi atau pilihan kata. Selain itu, perlu pembedaan antara
penggunaan bahasa untuk buku ilmiah dan buku fiksi sastra. Bahasa dalam buku
ilmiah bersifat denotatif, satu pernafsiran, sedangkan bahasa fiksi sastra bersifat
konotatif untuk mengembangkan daya imajinasi.
5. Kelemahan Buku
Resensi buku juga menguraikan kelemahan buku. Kelemahan ini meliputi cacat
fisik (kelengkapan halaman, konsistensi, penulisan, kualitas penjilidan) dan
pembahasan yang tidak sistematis. Sisi kelemahan bisa disesuaikan dengan tema
yang mengikat buku tersebut.
6. Nilai Buku
Jika peresensi telah memberi gambaran mengenai latar belakang buku dan
mengemukakan unsur-unsur yang menjadi sasaran ulasan, peresensi telah
menilai buku. Nilai sebuah buku akan lebih jelas dibandingkan dengan karya
lain.
a) Identitas Cerpen
b) Pendahuluan
c) Isi
Cerita ini berisi tentang seorang kakek yang berumur 80 tahun, baginya tidak ada
yang lebih menarik dari orang yang sudah lanjut usia selain merenung dan
mengenang. Sudah tak ada gairah untuk masa depan, tak ada ambisi, semua
yang didapat sampai saat ini terasa sudah cukup. Sisa bekal kesiapan untuk
dunia selanjutnya, menunggu seperti antre dalam loket pembayaran.Inilah fase
paling menarik dalam hidup: mengenang masa lalu. Setelah semua hal buruk
dan baik datang silih berganti sebagai bumbu perjalanan usia.
Di usia yang semakin beranjak tua, kakek lebih memilih menjadi pengamat,
mengunjungi tempat-tempat yang cocok untuk merenung dan mengenang untuk
menciptakan kenangan dengan baik bersama cucunya Alenia,agar nantinya
kenangan dalam kepalanya tak hanya dipenuhi oleh gemerlap kesibukan kota
dan cahaya yang keluar dari telepon genggam. seperti cita-cita kakek di masa
muda dulu, menjadi seorang penulis yang tumbuh sekaligus membentuk
kenangan. Kakek ingin Alenia tumbuh dan membentuk kenangan dengan baik,
tidak seperti sekarang ini, zaman di mana kenangan tak akan terbentuk dengan
baik nantinya.Ketika semua hal hanya diketahui dari segenggam kotak kecil
bersama semua kenangan yang terbentuk. Tidak nyata seluruhnya.
9
d) Pengantar
Unsur Intrinsik
- Kakek : Penyayang
- Alenia : Periang
3. Latar
- Suasana : Sunyi "... lamunanku buyar ketika mendengar suara manis dari
cucuku, Alenia.", Tenang, Ramai "deru klakson keluar dari begitu banyak
kendaraan" , Gaduh "Umpatan, sumpah serapah keluar dari bibir-bibir yang
putus asa."
4. Alur
e) Isi Resensi
f) Kesimpulan
Cerpen ini merupakan bacaan yang menarik bagi semua usia baik tua maupun
muda. Melalui cerpen ini pengarang menitikberatkan inti cerita pada arti sebuah
kehidupan di usia senja, tokoh utama "Kakek" lebih sering dimunculkan untuk
menceritakan lika-liku kehidupannya dimasa lampau yang terkesan
menyenangkan. Tokoh dalam cerpen tersebut hanya ada 3 yaitu Kakek, Alenia,
dan Nenek yang sudah almarhumah.
g) Rekomendasi/Saran
E. Menggunakan Peribahasa
Salah satu jenis kalimat dalam bahasa Indonesia adalah peribahasa. Berbeda
dengan jenis kalimat lain, peribahasa ini bukan kelompok kalimat yang dilihat
dari unsur sintaksisnya. Akan tetapi, peribahasa merupakan kelompok kalimat
berdasarkan makna atau maksudnya.
11
Peribahasa berasal dari kata peri yang berarti hal dan bahasa yang berarti alat
untuk menyampaikan maksud. Peribahasa pun dapat diartikan berbahasa
dengan menggunakan bahasa kias. Peribahasa biasa digunakan untuk menyindir
atau memperindah bahasa. Kata-kata dalam peribahasa merupakan susunan
yang pasti dan tidak dapat diubah.
1. Pepatah adalah jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua.
Dalam bahasa Indonesia terdapat sejumlah pepatah, diantaranya sebagai
berikut.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
b. Patah tumbuh hilang berganti berarti bila pimpinan meninggal , orang lain
akan menggantikannya.
4. Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna
kias. Ungkapan disebut juga frasa idiomatik. Berikut beberapa kelompok
ungkapan berdasarkan kata pembentuknya.
Contoh : tinggi hati berarti sombong , dan buah bibir berarti bahan pembicaraan.
Contoh : muka manis berarti menarik hati ,dan panjang akal berarti tidak mudah
putus asa.
Contoh : berdarah biru berarti keturunan bangsawan, dan masih hijau berarti
belum berpengalaman .
Contoh : kaki gunung berarti daerah disekitar pegunungan, dan bintang kelas
berarti juara kelas.
13
Contoh : naik daun berarti terkenal, dan buah hati berarti kesayangan.
Contoh : berbadan dua berarti hamil, dan bersatu kata berarti sepakat.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Fakta adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan
atau sesuatu yang benar-benar terjadi Sedangkan Pengertian Opini adalah
Pendapat, pikiran, ataupun pendirian yang belum diakui kebenarannya.
Diskusi muncul dan tanggapan dari peserta diskusi. Tanggapan tersebut bisa
berupasanggahan ataupun persetujuan. Sanggahan tersebut harus dikemukakan
dengan sopan disertai dengan alasan yang logis. Setiap peserta dalam diskusi
mempunyai kedudukan yang sama. Artinya, setiap peserta mempunyai hak yang
sama untuk mengemukakan pendapatnya. Pendapat seseorang dapat disetujui
atau ditolak orang lain.
Kita menggunakan cara membaca intensif dalam menemukan ide pokok maupun
permasalahan yang dikaji dalam artikel maupun dari bacaan lainnya. Cara
Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam Artikel. Didalam menemukan
ide pokok dan permasalahan dalam artikel ada beberapa letak yaitu terdapat di
awal kalimat (deduktif), di akhir kalimat(induksi), di tengah kalimat dan di awal
dan di akhir kalimat (campuran). Cara menemukan ide pokok dan permasalahan
dalam artikel yaitu bacalah artikel kemudian temukan ide pokoknya, biasanya
ide pokoknya dijumpai di awal kalimat, di akhir kalimat dan di tengah kalimat
serta di awal dan akhir kalimat, bila perlu kalimat-kalimat penjelas atau gagasan
pendukungnya diabaikan.
15
12
5. Menggunakan Peribahasa
Peribahasa berasal dari kata peri yang berarti hal dan bahasa yang berarti alat
untuk menyampaikan maksud. Peribahasa pun dapat diartikan berbahasa
dengan menggunakan bahasa kias. Peribahasa biasa digunakan untuk menyindir
atau memperindah bahasa. Kata-kata dalam peribahasa merupakan susunan
yang pasti dan tidak dapat diubah.
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
dalam kesimpulan di atas.
16