Anda di halaman 1dari 3

PEMANTAUAN PELAKSANAAN PENANGANAN

LIMBAH BERBAHAYA
No. : SOP/UKM/Kesling/093
Dokumen
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal :
terbit
Halaman :
Ka. UPT. Puskesmas Janjiangkola
Puskesmas
dr.Tiurma sinaga
janjiangkola
NIP : 197712082005022003

1.Pengertian Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan limbah


berbahaya oleh semua personil.
2. Tujuan Untuk memastikan pelaksanaan dan penanganan limbah
berbahaya tidak menimbulkan pencemaran dan
membahayakan lingkungan sehingga jika terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan akan dapat ditelusuri penyebabnya.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
5. Prosedur 1. Sanitarian dan Petugas terkait
a. Masing-masing penghasil Limbah berbahaya
mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah berbahaya
yang secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut.
b. Identifikasi tersebut ditulis dalam buku inventaris oleh
masing-masing unit penanggung jawab.
2. Petugas Laboratorium
a. Masing-masing penghasil limbah berbahaya
mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah berbahaya
yang secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut.
b. Masing-masing unit melaporkan hasil limbah
berbahaya kepada sanitarian tentang jenis dan jumlah
limbah yang akan diserahkan dengan mengisi laporan
bulanan limbah berbahaya.
c. Penghasil limbah berbahaya mengangkut limbah
berbahaya ke gudang penyimpanan sementara limbah
berbahaya.
d. Limbah dari masing-masing unit di tempat sampah dan
jerigen berwarna BIRU, apabila sudah penuh maka
sanitarian mengkoordinir penganggkutannya.
e. Petugas sanitarian memverifikasi jenis dan jumlah
limbah berbahaya yang dihasilkan.
f. Limbah berbahaya lainnya disimpan di dalam gudang
penyimpanan sementara limbah berbahaya, dipisahkan
menurut sifat/karakteristik limbah berbahaya (mudah
terbakar, mudah meledak, korosif dan reaktif, beracun.
g. Petugas sanitarian bersama petugas terkait
memberikan simbol dan label.
h. Masa Simpan dalam gudang TPS limbah berbahaya
maksimal 90 hari sesuai persyaratan yang ditetapkan
atau apabila limbah berbahaya lebih dari 50 Kg/ hari.
i. Petugas terkait mengisi inventori limbah berbahaya
yang ada di tempat penampungan/penyimpanan serta
penimbunan menggunakan ceklist inventory limbah
berbahaya.
j. Petugas terkait mengisi neraca limbah berdasarkan
inventarisasi Gudang limbah berbahaya sementara.
3. Pengelolaan limbah berbahaya oleh Pihak Ketiga.
Setelah limbah mencukupi di tempat penampungan
mencukupi, limbah berbahaya tersebut selanjutnya
diserahkan kepada pihak ketiga :
a. Pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola limbah
berbahaya harus mempunyai ijin dari Kementrian
Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
b. Pihak transportir harus mempunyai ijin dari Dirjen
Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI dan
mendapat rekomendasi dari Kementerian LHRI. Ijin
sesuai dengan jalur transportasi yang akan dilalui
limbah berbahaya.
c. Sanitarian mengusulkan surat penunjukan pengelola
limbah berbahaya kepada Kepala Puskesmas.
d. Pihak ketiga yang ditunjuk(pengumpul/ pengelola/
transportir) mengisi Berita acara pemeriksaan Limbah
berbahaya bersama petugas terkait. Berita acara serah
terima limbah berbahaya diisi oleh pihak ke 3 yang
ditunjuk dan kepala puskesmas.
6. Hal-hal yang perlu Gunakan bahsyang sederhana dan dapat dimengerti
diperhatikan
7. Unit terkait Puskesmas
8. Dokumen terkait -
9. Rekaman historis No Yang dirubah Isi Tgl.mulai
perubahan perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai