Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Perkembangan perekonomian suatu negara, terlebih lagi bagi negara berkembang sangat
ditentukan dari pertumbuhan penanaman modal asing. Investasi merupakan salah satu syarat
untuk meningkatkan perekonomian di dalam negeri. Semakin banyak investor yang masuk ke
suatu negeri, itu berarti negara tersebut memang dinilai aman dan stabil secara sosial
politiknya.

Saat ini Indonesia membuka diri terhadap negara lain yang ingin menanamkan
investasinya disini. Disamping itu, kondisi politik yang kondusif juga menjadi pertimbangan
dan memunculkan rasa kepercayaan tinggi investor terhadap Indonesia. Namun demikian
disinggung mengenai tingginya biaya produksi di Indonesia, seperti upah buruh, kenaikan
BBM, dan kebijakan lain menurutnya investor yang masuk ke Indonesia pasti sudah
memperhitungkan plus minusnya. Meski demikian, yang jelas pastinya kami dari pemerintah
(Kemenperin) memberikan jaminan kepada investor, tentu kita berbicara dalam bentuk upah
tenaga kerja, bagaimana permasalahan ini tidak terlalu berdampak kepada investasi di
Indonesia.

Indonesia masih menjadi radar investasi asing saat ini, sebab berdasarkan survei yang
dirilis Japan Bank for International Cooperation (JBIC), tahun ini Indonesia masuk pada
peringkat pertarna negara yang diminati untuk berinvestasi. Peringkat tersebut lebih tinggi
dari Thailand dan beberapa negara Asean lainnya.

Namun, dilihat dari potensi dan faktor fundamental dalam jangka panjang Indonesia
memiliki prospek yang baik Prospek tersebut bisa dilihat dari pasar domestik yang cukup
besar atau 40% dari total populasi ASEAN.
1.2.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Investasi ?


2. Bagaimana cara kerja Investasi?
3. Apa keuntungan dan kerugian dari berinvestasi?
4. Bagaimana perkembangan Investasi di Indonesia?
5. Bagaimana ketentuan hukum investasi di Indonesia?

1.3.Tujuan

2. Untuk mempelajari dan memahami apa yang dimaksud dengan investasi


3. Untuk mengetahui investasi apa saja yang dapat dilakukan di Indonesia dan bagaimana
perkembangan investasi di Indonesia
4. Untuk mengetahui keuntungan dan resiko dalam melakukan investasi
BAB II

ISI
2.1 Pengertian Investasi

Investasi yang lazim disebut dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal
merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Tabungan dari
sector rumah tangga melalui institusi keuangan akan mengalir ke sektor perusahaan. Apabila
para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal,
pengeluaran tersebut dinamakan investasi

Investasi adalah pengeluaran penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-
barang modal dan perlengkapan produksi yang akan menambah kemampuan memproduksi
barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.

MENURUT PARA AHLI

Menurut sunariyah (2003:4 ) “ Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang “

Menurut mulyadi ( 2001 : 284 ), Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka
panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang

Menurut james C Van Horn (1981), Investasi adalah kegiatan yang dilangsungkan dengan
memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan tujuan untuk menghasilkan barang di
masa yang akan datang

Menurut sadono sukirno, Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan
penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan
perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-
barang dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memroduksi barang-barang
dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. ( Sadono Sukimo, 1997 :107 )
2.2 Cara Kerja Investasi

Ada banyak istilah dalam aktivitas berinvestasi yang menuntut rangkaian penjelasan
panjang.

Memiliki tujuan jelas. Kenapa tujuan (objective) dalam berinvestasi sangat penting? Hal ini
karena jika Anda tidak memiliki tujuan yang jelas, maka akan sulit menentukan langkah apa
yang harus diambil selanjutnya. Tujuan akan memengaruhi investasi seperti apa yang
sebaiknya Anda ambil, mulai dari segi jangka waktu, jenisnya, hingga di mana Anda ingin
menempatkan investasi tersebut.

Menilai seberapa banyak modal yang bisa Anda siapkan. Modal (capital) ini membahas
seputar dana atau aset yang Anda miliki sekarang. Saat ini, berinvestasi dengan modal
Rp100.000 atau kurang dari itu sudah mungkin untuk Anda lakukan. Modal juga
mempengaruhi jenis investasi, misalnya emas, saham, atau properti.

Memahami risiko pada diri sebagai investor dan jenis investasi yang diambil. Segala
hal yang berhubungan dengan perputaran uang memang tidak akan terlepas dari faktor
untung-rugi. Yang dimaksud dengan risiko pada diri sendiri adalah kemampuan secara
finansial. Ketika Anda memutuskan untuk berinventasi, hal pertama yang Anda lakukan
tentu saja menyiapkan sejumlah dana, baik saat akan memulai maupun selama prosesnya.
Dalam hal ini, lebih dulu terlepas dari utang dan memilki kondisi pendapatan yang stabil dan
dana ekstra adalah beberapa hal yang patut diperhatikan.
2.3 Keuntungan dan Kerugian Investasi

Keuntungan
1. deviden

Harap diketahui bahwa dibiden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan


oleh perusahaan yang berasal dari usaha sebuah perusahaan. Dividen akan diberikan
setelah mendapat persetujuan dari semua para pemegang saham.

Jenis dividen yang biasanya dibagikan bagi para pemegang saham ada dua jenis.

-Dividen Tunai, keuntungan saham atau dividen ini diberikan oleh perusahaan kepada
para pemegang saham dalam bentuk uang tunai.
-Dividen Saham, keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham biasanya
dalam bentuk saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. Hal ini
biasanya dikenal dengan istilah saham bonus.
2. Capital Gain

Capital gain adalah sebuah selisih dari harga saham yang mengalami kenaikan saat
melakukan pembelian maupun penjualan saham. Hal ini terjadi saat seorang investor
membeli sebuah saham dari peruahaan X dimana harga per lembar senilai Rp 10.000
kemudian menjualnya dengan harga Rp 10.700 per lembar. Dengan begitu, seorang
investor akan mendapat capital gain sebesar Rp 700 untuk setiap lembar saham yang
berhasil terjual.

Kerugian

1. Tidak Mendapatkan Dividen


Tidak selamanya Anda berada di posisi atas layaknya sebuah roda yang sedang berputar.
Begitu pula saat memutuskan investasi di bidang saham dimana Anda pun juga bisa tidak
mendapat dividen. Hal ini terjadi jika dalam Rapat Umum Pemegang Saham [RUPS]
diputuskan bahwa perusahaan tidak akan membagikan dividen kepada pemegang saham,
maka seorang investor tidak akan mendapat dividen dari perusahaan. Namun, dengan
tidak adanya pembagian dividen biasanya keuntungan perusahaan akan digunakan untuk
menambah modal dan asset perusahaan.
2. Capital Loss
Capital loss merupakan kebalikan dari kondisi capital gain. Artinya, terjadi selisih dari
penurunan saham saat melakukan pembelian maupun penjualan. Misalnya, saham Y
dibeli dengan harga Rp 11.000 per lembar, kemudian harga saham Y ternyata mengalami
penurunan harga hingga mencapai Rp 10.500 per lembar. Akhirnya, investor menjual
sahamnya tersebut dengan harga Rp 10.500 dimana dirinya tentu akan mengalami
kerugian sebesar Rp 500 per lembar.

2.4 Perkembangan Investasi di Indonesia

Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) mencatat realisasi investasi dalam kurun
waktu Kuartal I 2018 (Januari-Maret) sebesar Rp 185,3 triliun.

"Realisasi ini meningkat 11,8 persen dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 165,8
triliun," kata Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong melalui konferensi pers di kantornya,
Senin (30/4/2018).

Menurut Thomas, realisasi investasi kuartal I ini sejalan dengan target investasi sepanjang
tahun 2018 sebesar Rp 765 triliun dengan kisaran pertumbuhan ekonomi pada level 5,4
persen.

Bila dibedah berdasarkan jenis investasi, realisasi PMDN sebesar Rp 76,4 triliun atau tumbuh
11 persen dibanding tahun lalu yang hanya Rp 68,8 triliun.

Sedangkan untuk PMA, realisasi pada kuartal I 2018 tercatat sebesar Rp 108,9 triliun atau
naik 12,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 97 triliun.

BKPM juga mencatat realisasi investasi keseluruhan (PMDN dan PMA) berdasarkan 5 besar
lokasi proyek adalah Rp 37 triliun di Jawa Barat (19,9 persen), DKI Jakarta Rp 28,9 triliun
(15,6 persen), Jawa Tengah Rp 16,1 triliun (8,7 persen), Banten Rp 15,5 triliun (8,4 persen),
dan Riau Rp 9,1 triliun (4,9 persen).

Berdasarkan sektor usaha, 5 besar realisasi investasi kuartal I 2018 adalah sektor perumahan,
kawasan industri, dan perkantoran Rp 27,6 triliun atau 14,9 persen; industri logam, mesin,
dan elektronik Rp 22,7 triliun atau 12,3 persen; listrik, gas, dan air Rp 19,3 triliun atau 10,4
persen; tanaman pangan dan perkebunan Rp 17,9 triliun atau 9,6 persen; serta sektor
transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 14,7 triliun atau 7,9 persen.
2.5 Hukum Investasi di Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 25 TAHUN 2008
Pasal 1

1. Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam
modal dalam negeri maupun menanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah
Negara Republik Indonesia

2. Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam
negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.

3. Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik
yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam
modal dalam negeri.

4. Penanaman modal adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman
modal yang dapat berupa penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing

5. Penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga Negara Indonesia, badan
usaha Indonesia, Negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman
modal di wilayah Negara Republik Indonesia.

6. Penanam modal asing adalah perseorangan warga Negara asing, badan usaha asing,
dan pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah Negara Republik
Indonesia.
7. Modal adalah asset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang
dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis

8.Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh Negara asing, perseorangan warga
Negara asing. Badan usaha asing, badan hukum asing, dan badan hukum Indonesia yang
sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing
. BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi pada makalah ini,dapat disimpulkan bahwa Investasi
atau yang disebut sebagai penanaman modal adalah suatu istilah dengan
beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi,
istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan
suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Investasi
merupakan salah satu kompunen pembentuk pertumbuhan ekonomi.
Secara sederhana, investasi diartikan sebagai pengeluaran barang modal
dengan jumlah tertentu yang diarahkan untuk menunjang kegiatan produksi
atau perluasan produksi dengan pembagian keuntungan sesuai dengan
kesepakatan suatu organisasi. Ini menjadikan investasi mempunyai
multiplier effect yang luas karena tidak hanya mendorong sisi produksi,
namun juga menstimulasi sisi komsumsi.
.
investasi jangka pendek merupakan penanaman modal oleh seseorang
yang jangka waktunya relative pendek. Beberapa bentuk penanaman dalam
investasi pendek seperti tabungan di bank, deposito, instrument pasar
uang. Sedangkan Investasi jangka panjang merupakan penanaman atau
penyertaan sebagian kekayaan suatu organisasi atau perorangan dalam
jangka waktu yang panjang dengan maksud untuk memperoleh pendapatan
tetap dan untuk menguasai atau mengendalikan organisasi tersebut. Contoh
bentuk investasi ini seperti saham, reksadana, obligasi, investasi emas
batangan, property, valuta asing,asuransi.
Secara umum tujuan orang atau organisasi melakukan investasi adalah
sebagai berikut;
1. Memperoleh pengasilan atau return di masa yang akan datang baik dari
sector riil maupun sector financial. Untuk jangka pendek biasanya didapat
ari sector financial, Sedangkan untuk jangka panjang dari sector riil

2. Mengurangi atau menekan inflasi. Selain untuk memperoleh


penghasilan, kegiatan investasi ini dapat menekan inflasi, karena dengan
adanya kegiatan investasi uang yang beredar akan dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan yang produktif sehingga menekan kegiatan konsumtif.
3. Melindungi nilai terhadap kekayaan, sebab kekayaan yang tidak
diproduktifkan suatu saat akan berkurang nilainya meski tidak digunakan.
4. Mendorong adanya penghematan pajak. Ini karena pajak
pertanmbahan nilai yang bisa kita bayar jika mengkonsumsi sesuatu akan
berkurang. Tentu ini akan membuat kita hemat membayar pajak.
.
Hal yang paling penting dalam berinvestasi adalah perlunya mengenali
berbagai elemen resiko terhadap modal dalam jenis investasi yang akan kita
pilih nantinya. Sangat penting untuk disadari bahwa semakin besar resiko
terhadap modal yang kita keluarkan maka akan semakin tinggi pula potensi
untuk pengembalian modal. Sebelum memutuskan untuk menginvestasikan
dana kita maka harus mempertimbangkan beberapa hal penting seperti
kemampuan membayar utang dimasa depan, kepemilikan dana atau
tabungan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, dan kondisi ekonomi
pasar.

3.2 Saran
Dalam berinvestasi,ada beberapa yang harus diingat bahwa selalu ada
risiko akan kehilangan modal.oleh karena itu, sangat perlu mengetahui
dengan benar asset-aset yang cocok untuk kita pilih utuk berinvestasi sesuai
keinginan dan kebutuhan kita.
Pilihan baik sangat mempengaruhi dalam keberhasilan hidup, salah
satunya adalah menentukan investasi. Kesuksesan bisnis juga bergantung
pada bagaimana cara kita mengelola pilihan-pilihan yang ada. Karena pada
hakikatnya ilmu ekonomi seperti bisnis dan investasi adalah mengenai
pilihan.
Investasi sangat berkaitan dengan perencanaan keuangan untuk
mencapai keuangan yang stabil dan terarah. Untuk menghindari kesalahan
dalam berinvestasi, kita harus mampu menyesuaikan jenis investasi dengan
stabilitas keuangan dan tujuan investasi itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai