Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“AL- QUR’AN”

Disusun oleh:

Kelompok 4

1.Aditia Safitri (2016050454)

2. Abdul Rahman Damba (2016051788)

3. Lovnosta Ledy Atika (2016058120)

4.Rifky Agustiansyah (2016053263)

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal.
Berkat rahmat dan karunia-nya pula, kami dapat menyelesaikan
makalah Pendidikan Agama Islam yang insyaallah tepat pada waktunya.
Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Dosen Mukhlisin, S.Kom.,
M.Pd.I. Mata pelajaran kuliah Pendidikan Agama Islam, yang telah memberikan
arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau mungkin, kami
tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format yang telah di
tentukan.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, kami mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah
untuk kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Tangerang Selatan, 25 Oktober 2016

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATAPENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan Pembelajaran ........................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Qur’an ....................................................................... 2
2.2 Otentisitas Al-Qur’an ....................................................................... 3
2.3 Isi Kandungan Al-Qur’an ................................................................. 6
2.4 Fungsi dan Peran Al-Qur’an............................................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 12
3.2 Saran ................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia adalah sebuah negara yang mempunyai masyarakat islam
terbanyak diantara negara-negara lain di dunia, dari sekitar 178 juta penduduk
hampir 90% adalah penduduk beragama islam yang taat karena itu perhatian
pemerintah banyak dupayakan untuk membangun masyarakat mencari
kesejahteraan rohaniah keagamaan disamping kesejahteraan lahiriah.
Diantara upaya-upaya itu adalah penyediaan kitab suci Al-Quran. Kami
sebagai seorang yang beragama islam membuat makalah ini untuk lebih
mengenalkan Al-Quran di lingkungan mahasiswa.
1.2. Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang diatas, maka kami dapat mengambil
perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Al-qur’an?
2. Bagaimana otentisitas Al-qur’an?
3. Apa isi kanndungan Al-qur’an?
4. Apa fungsi dan peran Al-qur’an?
1.3. Tujuan Penulisan
Setiap kita hendak melakukan sesuatu pekerjaan atau pun kegiatan
hendaknya kita melakukan atau lebih dahulu apa yang kita yang ingin kita
capai. Sehingga apa yang kita lakukan lebih terarah dan teratur untuk
memperolaeh hasil sesuai yang diharapkan.
Berdasarkan rumusan masalah diatas , tujuan penulisan ini adalah untuk
membahas tentang:
1. Pengertian Al-qur’an.
2. Otentisitas Al-qur’an.
3. Isi kanndungan Al-quran.
4. Fungsi dan peran Al-qur’an.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Al-qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat islam. Selain kitab suci, Al-Qur’an
juga merupakan sumber hukum utama dalam ajaran agama islam. Al-Qur’an
berisi tentang aturan-aturan kehiduan manusia di dunia yang diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW lewat perantaraan malaikat jibril.

Al-Quran memiliki kedudukan yang sangat tinggi bagi penganut agama


islam, sehingga umat islam akan sangat marah apabila ada orang atau pihak
yang mencoba melecehkan Al-Qur’an. Lalu, bagaimana pengertian Al-Qur’an
itu sendiri? Disini, akan kami bahas pengertian Al-Qur’an menurut bahasa
dan istilah. Dengan adanya kedua pengertian tersebut (bahasa dan istilah)
diharapkan memberikan informasi yang baik bagi anda sebagai pembaca.

Secara bahasa (etimologi), Al-Qur’an berasal dari bahasa arab yaitu


qur’an, dimana kata “qur’an” sendiri merupakan akar kata dari – ‫قرأ – يقرأ‬
‫ قرآنا‬. Kata ‫ قرآنا‬secara bahasa berarti bacaan karena seluruh isi dalam Al-
Qur’an adalah ayat-ayat firman Allah dalam bentuk bacaan yang berbahasa
arab. Sedangkan pengertian Al-Qur’an menurut istilah (terminologi) ialah
firman Allah yang berbentuk mukjizat, diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW, melalui malaikat jibril yang tertulis dalam di dalam mushahif, yang
diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir, merupakan ibadah bila
membacanya,dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-
Naas.
Ada juga menurut pendapat ahli yang berpendapat paling kuat yang
dikemukakan Dr. Subhi Al Salih berarti Bacaanasal kata Al-Qur’an, qur’an
itu berbentuk masdar dengan arti islam maful yaitu maqru(dibaca)
Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-
Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:
“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan
(menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami.

2
(Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti
{amalkan} bacaannya”.

Definisi atau pengertian Al-Quran menurut bahasa dan istilah di atas


merupakan kata sepakat antara ulama dan para ahli ushul. Al-Qur’an
diturunkan oleh Allah SWT sebagai tata aturan bagi kehidupan semua bangsa,
petunjuk yang benar untuk semua makhluk, tanda bukti atas kebenaran
rasulullah Muhammad saw, dalil yang qot’ie atas kenabian dan risalahnya.
Dan sebagai hujjah yang tetap tegak hingga hari kemudian.

2.2. Otentisitas Al-Qur’an


Al-Qur’an Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan
sifat. Salah satu di antaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang
keotentikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu
dipelihara. Inna nahnu nazzalna al-dzikra wa inna lahu
lahafizhun (Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qu’ran dan Kamilah
Pemelihara-pemelihara-Nya).
Demikianlah Allah menjamin keotentikan Al-Qur’an, jaminan yang
diberikan atas dasar Kemahakuasaan dan Kemahatahuan-Nya, serta berkat
upaya-upaya yang dilakukan oleh makhluk-makhluk-Nya, terutama oleh
manusia. Dengan jaminan ayat di atas, setiap Muslim percaya bahwa apa
yang dibaca dan didengarnya sebagai Al-Qur’an tidak berbeda sedikit pun
dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW., dan yang didengar
serta dibaca oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW.

Tetapi, dapatkah kepercayaan itu didukung oleh bukti-bukti lain? Dan,


dapatkah bukti-bukti itu meyakinkan manusia, termasuk mereka yang tidak
percaya akan jaminan Allah di atas? Tanpa ragu kita mengiyakan pertanyaan
di atas, karena seperti yang ditulis oleh almarhum ‘Abdul-Halim Mahmud,
mantan Syaikh Al-Azhar: “Para orientalis yang dari saat ke saat berusaha
menunjukkan kelemahan Al-Qur’an, tidak mendapatkan celah untuk

3
meragukan keotentikannya. Hal ini disebabkan oleh bukti-bukti kesejarahan
yang mengantarkan mereka kepada kesimpulan tersebut.
Ada kutipkan pendapat seorang ulama besar Syi’ah kontemporer,
Muhammad Husain Al-Thabathaba’iy, yang menyatakan bahwa sejarah Al-
Qur’an demikian jelas dan terbuka, sejak turunnya sampai masa kini. Ia
dibaca oleh kaum Muslim sejak dahulu sampai sekarang, sehingga pada
hakikatnya Al-Qur’an tidak membutuhkan sejarah untuk membuktikan
keotentikannya. Kitab Suci tersebut lanjut Thabathaba’iy memperkenalkan
dirinya sebagai Firman-firman Allah dan membuktikan hal tersebut dengan
menantang siapa pun untuk menyusun seperti keadaannya. Ini sudah cukup
menjadi bukti, walaupun tanpa bukti-bukti kesejarahan. Salah satu bukti
bahwa Al-Qur’an yang berada di tangan kita sekarang adalah Al-Qur’an yang
turun kepada Nabi Muhammad SAW. tanpa pergantian atau perubahan –tulis
Thabathaba’iy lebih jauh– adalah berkaitan dengan sifat dan ciri-ciri yang
diperkenalkannya menyangkut dirinya, yang tetap dapat ditemui sebagaimana
keadaannya dahulu.
Dr. Mustafa Mahmud, mengutip pendapat Rasyad Khalifah, juga
mengemukakan bahwa dalam Al-Qur’an sendiri terdapat bukti-bukti
sekaligus jaminan akan keotentikannya.
Huruf-huruf hija’iyah yang terdapat pada awal beberapa surah dalam Al-
Qur’an adalah jaminan keutuhan Al-Qur’an sebagaimana diterima oleh
Rasulullah saw. Tidak berlebih dan atau berkurang satu huruf pun dari kata-
kata yang digunakan oleh Al-Qur’an. Kesemuanya habis terbagi 19, sesuai
dengan jumlah huruf-huruf B(i)sm Ali(a)h Al-R(a)hm(a)n Al-R(a)him.
(Huruf a dan i dalam kurung tidak tertulis dalam aksara bahasa Arab).

Huruf (qaf) yang merupakan awal dari surah ke-50, ditemukan terulang
sebanyak 57 kali atau 3x19.

Huruf-huruf kaf, ha’, ya’, ‘ayn, shad, dalam surah Maryam, ditemukan
sebanyak 798 kali atau 42x19.

4
Huruf (nun) yang memulai surah Al-Qalam, ditemukan sebanyak 133 atau
7x19. Kedua, huruf (ya’) dan (sin) pada surah Yasin masing-masing
ditemukan sebanyak 285 atau 15x19. Kedua huruf (tha’) dan (ha’) pada surah
Thaha masing-masing berulang sebanyak 342 kali, sama dengan 19x18.

Huruf-huruf (ha’) dan (mim) yang terdapat pada keseluruhan surah yang
dimulai dengan kedua huruf ini, ha’ mim, kesemuanya merupakan perkalian
dari 114x19, yakni masing-masing berjumlah 2.166.

Bilangan-bilangan ini, yang dapat ditemukan langsung dari celah ayat Al-
Qur’an, oleh Rasyad Khalifah, dijadikan sebagai bukti keotentikan Al-
Qu’ran. Karena, seandainya ada ayat yang berkurang atau berlebih atau
ditukar kata dan kalimatnya dengan kata atau kalimat yang lain, maka tentu
perkalian-perkalian tersebut akan menjadi kacau.

Angka 19 di atas, yang merupakan perkalian dari jumlah-jumlah yang


disebut itu, diambil dari pernyataan Al-Qur’an sendiri, yakni yang termuat
dalam surah Al-Muddatstsir ayat 30 yang turun dalam konteks ancaman
terhadap seorang yang meragukan kebenaran Al-Qur’an.

Demikianlah sebagian bukti keotentikan yang terdapat di celah-celah Kitab


Suci tersebut.

5
2.3. Isi Kandungan Alquran

Aqidah, ibadah, akhlak, hukum, sejarah dan dorongan untuk berfikir dalam
garis besar / inti sari al-qu’ran.

Al-Qur’an adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat muslim di
seluruh dunia dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan spesies
manusia di dunia baik di bumi maupun di luar angkasa akibat kiamat besar.

Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terkandung kandungan yang


secara garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama
beserta pengertian atau arti definisi dari masing-masing kandungan inti
sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini :

1. Akidah

Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan


yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran
mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan
terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak
beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir
rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun
iman disebut sebagai orang-orang kafir.

2. Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari
pengertian “fuqaha” ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang
dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang
tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah
syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci
ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu
menjalankannya.

6
3. Akhlaq
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang
terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul
madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain
dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia
harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi
laranganNya.

4. Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah
kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan
penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti
bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Al-qur’an ada beberapa
jenis atau macam seperti jinayat, mu’amalat, munakahat, faraidh dan
jihad.

5. Peringatan/Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan
kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau
waa’id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang
beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau
waa’ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di
dalam alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambarang
yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.

6. Sejarah/Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu
baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta
ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar
terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari
sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa
lalu atau dengan istilah lain ikibar.

7
7. Dorongan Untuk Berpikir
Di dalam al-qur’an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan
yang memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat
dan juga membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam
semesta.

2.4. Fungsi dan Peranan Al-Qur’an

Al-Quran adalah wahyu Allah (Asy-Syuura[42]:7) yang berfungsi sebagai:

Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al-Qur’an dalam bahasa Arab,


supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura(penduduk Mekah) dan
penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya [1340] serta memberi peringatan
(pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya.
Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.

[1340] Maksudnya: penduduk dunia seluruhnya.

1. Mujizat bagi Rasulullah Muhammad saw (17:88; 10:38)

Artinya: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat


yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat
yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu

8
bagi sebagian yang lain” atau (patutkah) mereka mengatakan “Muhammad
membuat-buatnya.” (Q.S Al-Israa[88]).

Artinya: “(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan
sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu
panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar”.
(Q.S Yunus ayat[88])

2. Pedoman hidup bagi setiap Muslim (4:105; 5:49,50; 45:20)

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan


membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa
yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi
penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang
yang khianat.” (Q.S An-Nisaa[105])

Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan berhubungan dengan


pencurian yang dilakukan Thu’mah dan ia menyembunyikan barang curian
itu di rumah seorang Yahudi. Thu’mah tidak mengakui perbuatannya itu
malah menuduh bahwa yang mencuri barang itu orang Yahudi. Hal ini
diajukan oleh kerabat-kerabat Thu’mah kepada Nabi SAW dan mereka
meminta agar Nabi membela Thu’mah dan menghukum orang-orang
Yahudi, kendatipun mereka tahu bahwa yang mencuri barang itu ialah
Thu’mah, Nabi sendiri hampir-hampir membenarkan tuduhan Thu’mah
dan kerabatnya itu terhadap orang Yahudi.

9
Artinya: “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka
menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka
tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah),
maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan
mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan
sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S Al-
maidah[149)

3. Korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya


(5:48,15; 16:64) dan bernilai abadi

10
Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan
membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-
kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian [421] terhadap kitab-
kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap
umat diantara kamu [422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada
Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa
yang telah kamu perselisihkan itu.” (Al-Maidah[48])

[421]Maksudnya: Al-Qur’an adalah ukuran untuk menentukan benar


tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. [422]
Maksudnya: umat Nabi Muhammad SAW dan umat-umat yang
sebelumnya

11
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Al-Quran adalah salah satu kalam allah S.W.T yang diturunkan kepada
nabi Muhammad S.A.W. dan arti “quran” berarti “bacaan” yaitu pedoman seluruh
umat islam diseluuh penjuru dunia yang dipakai sebagai petunjuk, pegangan dan
lain sebagainya, didalam baik melakukan ibadah, budi pekerti dan lain-lain.
Al-Qur’an merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah, dan
ia adalah kitab yang selalu dipelihara. Inna nahnu nazzalna al-dzikra wa inna
lahu lahafizhun (Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qu’ran dan Kamilah
Pemelihara-pemelihara-Nya).

Kandungan dalam Al-qur’an yaitu Aqidah, Ibadah, Akhlak, Hukum,


Sejarah dan dorongan untuk berfikir.

Al-Qur’an meruakan mkujizat bagi Rasulullah Muhammad SAW,


pedoman hidup bagi setiap muslim, Korektor dan penyempurna terhadap kitab-
kitab Allah yang sebelumnya dan bernilai abadi.

3.2. SARAN

Kita sebagai umat islam harus selalu menjaga dan melestarikan kemurnian
Al-Quran. Disamping dengan berkembangnya moderenisasi dan globalisasi yang
mendunia, agar kita tidak melenceng dari ajaran yang dibesarkan oleh rasulullulah
S.A.W. dan tidak masuk kedalam lubang kemusyrikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://dedys582.wordpress.com/2010/12/03/peran-dan-fungsi-alquran/
http://www.koperasisyariah.com/fungsi-dan-peranan-al-quran/
http://jojontor.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-al-quran.html

13

Anda mungkin juga menyukai