PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era keterbukaan ini banyak bermunculan praktek pengobat
tradisional sebagai penyelenggara pengobatan alternatif kepada
masyarakat. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pengobat
Tradisional (BATRA) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
maka dilakukan monitoring evaluasi kegiatan batra.
Kegiatan ini sebagai implementasi dari Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia. Dengan adanya kegiatan monitoring
diharapkan pelayanan Pengobat Tradisonal (BATRA) terhadap masyarakat
lebih bermutu sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Salah satu dari 17 upaya kesehatan komprehensif adalah
Pelayanan Kesehatan Tradisional. Agar masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan, aman
dan bermanfaat hatra harus selalu dibina dan diawasi oleh Pemerintah.
Disisi lain masyarakat diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk
mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan Pelayanan Kesehatan
Tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya.
Akhir tahun 2014 merupakan momentum berharga dalam pelayanan
kesehatan tradisional dengan disahkannya Peraturan Pemerintah Nomor
103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, yang mengatur
tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional yang meliputi :
tanggung jawab dan wewenang pemerintah pusat dan pemerintah daerah,
jenis pelayanan kesehatan tradisional, tata cara pelayanan kesehatan
tradisional, sumber daya, penelitian dan pengembangan, publikasi dan
periklanan, pemberdayaan masyarakat, pendanaan, pembinaan dan
pengawasan serta sanksi administratif.
Puskesmas Ngantang yang terdiri dari 13 desa yang terletak di
daerah pegunungan memiliki jumlah penduduk yang merata di setiap
wilayahnya, Dan di masing – masing wilayah yang terdapat di Kecematan
Ngantang masih banyak penyehat tradisional di Kecamatan Ngantang yang
belum memiliki ijin, dengan adanya hal tersebut maka perlu di tingkatkan,
dan dilakukan pembinaan tentang pentingnya memiliki ijin penyehat
tradisional guna menciptakan pelayanan yang lebih optimal, serta
pengolahan yang sesuai dengan standar kesehatan.
Berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2013 proporsi rumah tangga
yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional sebesar 30,4 %
dengan jenis pelayanan yang paling banyak digunakan adalah keterampilan
tanpa alat sebesar 77,8% dan ramuan sebesar 49%. Kondisi ini
menggambarkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional mempunyai
potensi yang cukup besar dan perlu mendapat perhatian yang serius
sebagai bagian dari pembangunan kesehatan nasional.
Puskesmas Ngantang sebagai salah satu puskesmas di daerah
kabupaten Malang dengan wilayah kerja 13 desa yang memiliki jumlah
penduduk yang merata, melaksanakan program Penyehat Tradisional (
HATRA ), agar dapat terwujudnya masyarakat Ngantang yang sehat serta
mampu mandiri dalam mengolah ramuan tradisional sesuai standar
kesehatan. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang optimal, Puskesmas
Ngantang selalu memberikan pelayanan yang terbaik, sesuai dengan tata
nilai yang di terapkan di Puskesmas Ngantang,yaitu: disiplin dalam bekerja,
disiplin waktu, disiplin terhadap diri sendiri, serta dalam segala hal tanpa
diawasi. Dalam setiap melaksanakan kegiatan semua karyawan Puskesmas
1
Ngantang selalu mengutamakan keselamatan masyarakat, pasien, maupun
diri sendiri, selain itu karyawan Puskesmas Ngantang dalam setiap
pekerjaannya selalu bekerja dengan ringkas, rajin, rapi, resik, rawat dan
ikhlas dalam setiap melaksanakan tugas dan kewajiban serta siap untuk
mengemban dan menjalankan amanah yang menjadi tanggung jawab
karyawan Puskesmas Ngantang, guna tercapainya Kecamatan Ngantang
yang lebih sehat kedepannya.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Sebagai dasar penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) program
Penyehat Tradisional (HATRA) dalam melaksanakan kegiatan program
Penyehat Tradisional Puskesmas Ngantang
b. Tujuan Khusus
1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan tradisional
2. Menginventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis dan cara
pengobatannya
3. Meningkatkan pengetahuan pelaksana hatra terhadap aspek legal dan
hukum
Misi
Melakukan Percepatan Pembangunan di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan
Ekonomi Guna Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia
Tata Nilai
Disiplin : Disiplin dalam bekerja, disiplin dalam waktu, disiplin diri
sendiri maupun segala hal tanpa diawasi
Utamakan : Setiap bekerja selalu mengutamakan keselamatan
masyarakat, pasien dan diri sendiri
5R : Ringkas, rajin, rapi, resik, rawat
Ikhlas : Selalu ikhlas dalam mengemban dan melaksanakan tugas
Amanah : Siap mengemban dan menjalankan amanah
Ngantang : Dengan harapan agar Kecamatan Ngantang lebih sehat ke
depannya
Budaya Kerja
5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun
2
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. DATA
a. Data Umum
1. Peta Wilayah
Puskesmas Ngantang terletak di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.
Kecamatan Ngantang merupakan satu dari 33 Kecamatan di wilayah
Kabupaten Malang dengan ketinggian antara 500- 700 M di atas
permukaan laut dan berada di sebelah barat Kabupaten Malang.
Batas wilayah
Utara : Kabupaten Mojokerto
Timur : Kecamatan Pujon
Selatan : Kabupaten Blitar
Barat : Kecamatan Kasembon
Luas Wilayah
Luas wilayah kerja Puskesmas Ngantang adalah 14. 780 km²
Pembagian Wilayah
Jumlah Desa : 13 Desa
Jumlah Dusun : 57 Dusun
Jumlah RW : 72 RW
Jumlah RT : 332 RT
3
Peta Wilayah Kerja
4
KELILING
PUSKESMAS
4 - - 3 - - - 3
PEMBANTU
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN - - - - - - -
BALAI
2 PENGOBATAN/KLI - - - - - 2 2
NIK
PRAKTIK DOKTER
3 - - - - - - -
BERSAMA
PRAKTIK DOKTER
4 - - - - - 2 2
PERORANGAN
PRAKTIK
5 PENGOBATAN - - - - - - -
TRADISIONAL
BANK DARAH
6 - - - - - - -
RUMAH SAKIT
UNIT TRANSFUSI
7 - - - - - - -
DARAH
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
INDUSTRI
1 - - - - - - -
FARMASI
INDUSTRI OBAT
2 - - - - - - -
TRADISIONAL
USAHA KECIL
3 OBAT - - - - - - -
TRADISIONAL
PRODUKSI ALAT
4 - - - - - - -
KESEHATAN
PEDAGANG BESAR
5 - - - - - - -
FARMASI
6 APOTEK - - - - - 1 1
7 TOKO OBAT - - - - - 8 8
PENYALUR ALAT
8 - - - - - - -
KESEHATAN
5
3. Data Peran Serta Masyarakat Tahun 2017
Posy. Jumlah Taman Jumlah Posy. Jumlah
No Desa
Balita Kader Posyandu Kader Lansia Kader
1 Jombok 5 25 1 15 4 16
2 Tulungrejo 2 10 2 30 3 12
3 Waturejo 3 15 1 15 4 16
4 Kaumrejo 5 25 1 15 4 15
5 Sumberagung 5 25 1 15 6 21
6 Mulyorejo 5 25 1 15 3 12
7 Purworejo 4 20 1 15 4 15
8 Banjarejo 4 20 1 15 5 18
9 Pagersari 3 15 2 30 2 8
10 Sidodadi 6 30 1 15 6 21
11 Ngantru 4 20 1 15 5 18
12 Banturejo 3 15 1 15 4 15
13 Pandansari 6 30 1 15 5 18
6
1,003 1,043 2,046
14 65 – 69
400 460 860
15 70 – 74
391 537 928
16 75+
29,854 29,099 58,953
JUMLAH
1 Jombok 2 0 0 0
2 Tulungrejo 4 0 0 0
3 Waturejo 2 0 0 0
7
4 Kaumrejo 2 0 0 0
5 Sumberagung 4 4 1 25
6 Mulyorejo 2 1 0 0
7 Purworejo 2 1 0 0
8 Banjarejo 2 0 0 0
9 Pagersari 2 1 0 0
10 Sidodadi 5 2 0 0
11 Ngantru 3 1 0 0
12 Banturejo 1 0 0 0
13 Pandansari 3 2 0 0
34 12 1 8.33
1 Jombok 1 100 0 0
2 Tulungrejo 1 100 0 0
4 Kaumrejo 1 100 0 0
5 Sumberagung 1 100 0 0
6 Mulyorejo 1 100 0 0
7 Purworejo 1 100 0 0
8 Banjarejo 1 100 0 0
9 Pagersari 1 100 0 0
10 Sidodadi 1 100 0 0
8
11 Ngantru 1 100 0 0
13 Pandansari 1 100 0 0
b. Data Khusus
1. Status Kesehatan
i. Data Kematian
Jumlah Kematian
No Desa
Neonatal Bayi Anak Balita Balita
1 Jombok 0 0 0 0
2 Tulungrejo 1 0 0 0
3 Waturejo 1 0 0 0
4 Kaumrejo 0 0 0 0
5 Sumberagung 0 0 1 1
6 Mulyorejo 0 0 0 0
7 Purworejo 0 0 0 0
8 Banjarejo 0 0 0 0
9 Pagersari 0 0 0 0
10 Sidodadi 1 0 0 0
11 Ngantru 0 0 0 0
12 Banturejo 0 0 0 0
13 Pandansari 0 0 0 0
Total 3 0 1 1
0 0 0 0
1 Jombok
0 0 0 0
2 Tulungrejo
0 0 0 0
3 Waturejo
0 0 0 0
4 Kaumrejo
0 0 0 0
5 Sumberagung
0 0 0 0
6 Mulyorejo
0 0 0 0
7 Purworejo
0 0 0 0
8 Banjarejo
9
0 0 0 0
9 Pagersari
0 0 0 0
10 Sidodadi
0 0 0 0
11 Ngantru
0 0 0 0
12 Banturejo
0 0 0 0
13 Pandansari
0 0 0 0
TOTAL
1 Jombok 1,080 0
2 Tulungrejo 837 0
3 Waturejo 887 0
4 Kaumrejo 1,390 0
5 Sumberagung 1,196 0
10
6 Mulyorejo 986 0
7 Purworejo 922 0
8 Banjarejo 1,116 0
9 Pagersari 768 0
10 Sidodadi 1,204 0
11 Ngantru 1,217 0
12 Banturejo 785 0
13 Pandansari 1,119 0
2 TULUNGREJO 0 0 -
3 WATUREJO 0 0 -
4 KAUMREJO 1 1 100.00
5 SUMBERAGUNG 0 0 -
6 MULYOREJO 1 1 100.00
7 PURWOREJO 1 1 100.00
11
8 BANJAREJO 0 0 -
9 PAGERSARI 0 0 -
10 SIDODADI 0 0 -
11 NGANTRU 1 1 100.00
12 BANTUREJO 0 0 -
13 PANDANSARI 0 0 -
6 6 100.00
12
BAB III
ANALISA HASIL KEGIATAN
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan tahun 2017 tidak mengukur
cakupan program Pengobat Tradisional sebagai salah satu indikator keberhasilan.
13
C. Hasil SMD Tahun 2017
Pertanyaan Hasil
No Analisa
Program Ya Tidak
1 Bermanfaatkah 234 156 Dari 390 ada minimal 3 tanaman toga 135, 146
tanaman herbal/ ada kurang dari 3, 109 tidak ada
tanaman obat di
sekitar anda
2 Jika anda sakit Dari 390 yang minum jamu tradisional 234 dan
apakah anda yang minum jamu tradisional 156
mengkonsumsi
pengobatan
herbal / toga
3 Apakah anda Dari 390 cara mendapatkan membuat sendiri
sering membeli 135 dan dengan cara membeli 99
jamu di toko/ di
warung
Pandansari
Tulungrejo
Purworejo
Mulyorejo
Banturejo
Kaumrejo
Banjarejo
Pagersari
Waturejo
Sidodadi
Jombok
Ngantru
% Kec.
ng
No Indikator
Ngantang
- - - - - - - - - - - - - - - -
14
BAB IV
ANALISIS MASALAH
A. Identifikasi Masalah
1. Identifikasi Masalah Menurut Indikator PKP
Upaya Indikator Target Pencapaian Masalah
Kesehatan
Penyehat tradisional 65% 0% Tidak ada penyehat
ramuan yang tradisional ramuan
memiliki STPT yang memiliki STPT
Penyehat tradisional 65% 50% Tidak ada penyehat
ketrampilan yang ketrampilan yang
Penyehat
memiliki STPT memiliki STPT
Tradisional
Fasilitas yankestrat 55% 0% Tidak ada Fasilitas
(Hatra)
yang berijin yankestrat yang
berijin
Pembinaan 30% 0% Masih ada penyehat
kepenyehat tradisional yang
tradisional kurang kooperatif
B. Prioritas Masalah
No Masalah U S G Total Rangking
1 Penyehat tradisional ramuan yang memiliki STPT 6 8 7 19 3
2 Penyehat tradisional ketrampilan yang memiliki
7 8 7 23 1
STPT
3 Fasilitas yankestrat yang berijin 5 4 5 14 4
4 Pembinaan kepenyehat tradisional 4 3 4 11 5
5 Mempunyai Toga, minum jamu tradisional
3 2 3 8 6
membuat sendiri
6 Tanaman Herbal Tidak Bermanfaat 2 1 2 5 8
7 Jika sakit mengkonsumsi pengobatan herbal 1 5 1 7 7
8 Sering membeli jamu di toko atau di warung 8 6 8 22 2
15
D. Rumusan Masalah
1. Belum adanya ijin pada penyehat tradisional di wilah kerja puskesmas ngantang
2. Kurangnya kemauan masyarakat untuk menanam toga di sekitar rumah atau
lahankosong
3. Seringnya masyarakat mengkonsumsi jamu beli di toko atau di warung
16
17
18
F. Pemecahan Masalah
No Prioritas Masalah Faktor Penyebab Masalah Alternatif Penyebab Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
Kurangnya pengetahuan Melaksanakan sosialisasi pada masyarakat/ Menyediakan media informasi di tiap desa
masyarakat tentang penyehat kelompok masyarakat baik di dalam gedung/ dan di dalam gedung Puskesmas
TradIsional ramuan yang memiliki luar gedung
STPT Menyediakan media informasi di tiap desa/ di
dalam gedung Puskesmas
Melaksanakan sosialisasi pada tokoh agama,
tokoh masyarakat dan perangkat desa serta
pemangku kepentingan di wilayah kerja
Puskesmas
Kurangnya pengetahuan dan Melaksanakan sosialisasi kepenyehat Melaksanakan sosialisasi kepenyehat
MANUSIA
kemauan untuk mempunyai STPT tradisional tradisional
Menyediakan media informasi di puskesmas
dan desa
Kurangnya SDM dan pengetahuan Mengajukan mekanisme rekruitmen tenaga Melaksanakan penjadwalan kegiatan
penyehat ramuan Keperawatan untuk melaksanakan tugas pembinaan ke penyehat tradisional di desa
Penyehat Keperawatan di dalam gedung Puskesmas
tradisional ramuan
1 Melaksanakan penjadwalan kegiatan
yang mempunyai
STPT pembinaan ke penyehat tradisional di desa
Kurangnya sosialisasi mengurusan Melaksanakan sosialisasi pada pelaku Menyediakan media informasi di tiap desa/
STPT penyehat Tradisional, masyarakat/ kelompok di dalam gedung Puskesmas
masyarakat baik di dalam gedung/ luar
gedung
Menyediakan media informasi di tiap desa/ di
dalam gedung Puskesmas
METODE Kemampuan petugas pelaksana Mengadakan pelatihan singkat metode
program di desa dalam pengobatan herbal, akupresur dasar
melaksanakan pembinaan dan Menyediakan buku saku untuk dijadikan
sosialisasi pegangan di tiap Pos Desa, Toga Binaan
Menjadwalkan kegiatan pembi8naan ke
penyehat tradisional ramuan, ketrampilan dan
Toga binaan
19
Kurangnya media informasi tentang Menyediakan media informasi tentang Menyediakan media informasi teng
SARANA pembuatan STPT di desa/ dalam Pembuatan STPT untuk ditempatkan di desa/
gedung Puskesmas dalam gedung Puskesmas
Kurangnya dukungan dana dari Mengalokasikan dana pelaksanaan program Mengalokasikan dana pelaksanaan
desa dalam pelaksanaan program melalui dana BOK program melalui dana BOK
kesehatan
Mengusulkan alokasi dana kesehatan melalui
dana desa melalui kegiatan Musrenbang
DANA
LINGKUNGAN
Kebersihan peralatan, ruangan dan Melaksanakan kegiatan pembinaan tentang Melaksanakan kegiatan pembinaan
tempat masih rendah kebersihan linkunga, ruangan, tempat dan keluarga/ rumah tangga dan penyehat
peralatan tradisional terhadap kesehatan lingkungan
melalui kegiatan PHBS, STBM, Rumah
sehat dll
Kurangnya pengetahuan Mengusulkan tambahan tenaga keperawatan
masyarakat tentang penyehat untuk melaksanakan tugas Keperawatan
TradIsional ramuan yang memiliki setiap harinya
STPT Melakukan penjadwalan kegiatan sosialisasi
Penyehat
Kusta secara komperehensif sehingga
Tradisional
2 MANUSIA Menyediakan media informasi tentang
ketrampilan yang
penyakit Kusta sebagai sarana alternative
memiliki STPT
sosialisasi Kusta pada masyarakat
Kurangnya peran kader kesehatan, Meningkatkan peran lintas sektor dalam Meningkatkan peran lintas sektor dalam
tokoh agama, tokoh masyarakat, melaksanakan sosialisasi Kusta pada melaksanakan sosialisasi Kusta pada
perangkat desa dan pemangku masyarakat masyarakat
20
kepentingan dalam sosialisasi Kusta Mengusulkan kegiatan refreshing secara
berkala pada lintas sektor dan lintas program
dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan deteksi dini Kusta pada
masyarakat
Kemampuan sosialisasi pelaksana Mengusulkan kegiatan refreshing materi Kusta Mengusulkan refreshing materi Kusta pada
program di desa masih kurang pada lintas program lintas program
METODE dalam segi pengetahuan dan
Mengusulkan penyediaan buku saku untuk
keterampilan
dapat digunakan sebagai petunjuk singkat
sosialisasi Kusta
Kurangnya media informasi tentang Mengusulkan penyediaan media informasi Mengusulkan penyediaan media informasi
SARANA penyakit Kusta sebagai sarana tentang penyakit Kusta tentang penyakit Kusta
sosialisasi pada masyarakat
Kurangnya dukungan dana dari Mengusulkan pendanaan bidang kesehatan Meningkatkan peran keluarga/ rumah
dana desa untuk program bidang dari alokasi dana desa melalui masing- tangga dalam pelaksanaan kegiatan
kesehatan khusunya P2P masing petugas di desa dalam kegiatan program secara swadaya melalui
DANA Musrenbang dll pertemuan/ penyuluhan/ sosialisasi/ survei
Meningkatkan peran keluarga/ rumah tangga dll
dalam pelaksanaan kegiatan program secara
swadaya
Kurangnya peran lintas sektor dalam Meningkatkan pembinaan PHBS mulai dari Melaksanakan/ melanjutkan program
pelaksanaan PHBS tingkat PHBS rumah tangga kesehatan lingkungan di masing- masing
desa untuk meningkatkan kesadaran
Mengoptimalkan peran kader kesehatan, masyarakat terhadap kesehatan
tokoh agama, tokoh masyarakat dan lingkungan
LINGKUNGAN
pemangku kepentingan dalam melaksanakan
program- program kesehatan lingkungan
Meningkatkan pelaksanaan program
kesehatan lingkungan di masing- masing desa
21
22
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN
Kebu
Waktu tuha Sumb
Penan
N Target Kebutuhan Mitra Pelak n Indikator er
Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran ggung
o Sasaran Sumber Daya Kerja sanaa Angg Kinerja Pembi
Jawab
n atan ayaan
(Rp)
Machine
Material
Metode
Man
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Penyediaan Menyebarluaskan Penyehat 35% penyehat PJ PJ Liflet, Membawa RU Perawat Januar Trans Media informasi BOK
media informasi tentang tradisional di tradisional di progra program lembar liflet dan K dan i- pot 3 telah
informasi perijinan, desa wilayah wilayah kerja m hatra asisten balik lembar bidan desem orang ditempatkan di
dan Meningkatkan kerja puskesmas apoteker, balik ke desa, ibu ber 13 tempat- tempat
pembinaan pengetahuan puskesmas ngantang petugas desa kader tp 2019 desa strategis yang
ke penyehat ngantang desa pkk mudah diakses
penyehat tradisional oleh
Penye tradisional masyarakat di
hat tiap desa
tradisi
1
onal Media informasi
(Hatra di dalam
) gedung
Puskesmas
ditempatkan di
tempat yang
strategis yang
memungkinkan
pengunjung
untuk
23
mengakses dan
membaca
Sosialisasi Meningkatkan Penyehat 70% penyehat PJ PJ Power Ceramah, Ker Perangka Maret Trans Setelah BOK
pengurusan pengetahuan tradisional tradisional Progra Program, poin diskusi, ang t desa, dan port dilaksanakan
STPT penyehat m hatra nara Tanya ka kader, oktobe nara sosialisasi
tradisional untung sumber jawab Acu PKK r 2019 sumb hatra, peserta
pengurusan STPT dari dinas an er 2. memahami dan
kesehatan Trans menambah
pot wawasan
peser tentang
ta 50 penyehat
peser tradisional
ta
sneak
+
konsu
msi
55
Pembinaan Meningkatkan Masyarakat 10% kelompok PJ PJ Buku Pembinaa Ker Kolompo Juni, Trans Membudidayak
ke peran aktif dan penyehat asuhan mandiri Progra Program, saku dan n, praktek ang k tani, agustu pot an tanaman
kelompok masyarakat untuk tradisional di m hatra perawat lembar akupresur ka perhutani s, petug herbal dan
asuhan menanam toga dan desa desa balik sederhana Acu oktobe as 2 menamah
yang penyehat an r 2019 petug wawasan
terbentuk tradisional di desa as x 2 tentang
kelom kegunaan,
pok mengerti
asuh akupresur
an x mandiri
3
bulan
24
BAB VI
EVALUASI
Dari rencana usulan kegiatan program tahun 2019 yang kami buat, ditetapkan
kriteria keberhasilan program P2 Kusta Puskesmas Ngantang, yaitu :
1. Meningkatnya pengetahuan tenaga kesehatan, kader kesehatan, Guru UKS,
masyarakat secara umum melalui para tokah agama dan tokoh masyarakat
melalui kegiatan sosialisasi dan refreshing materi Kusta di wilayah kerja
Puskesmas
2. Meningkatnya kegiatan deteksi dini secara aktif yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan di masing- masing desa, masyarakat, kader kesehatan dan guru
UKS di wilayah kerja
Dua indikator tersebut kami tetapkan sebagai kriteria keberhasilan program P2
Kusta karena dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang
penyakit Kusta akan dibarengi dengan meningkatnya kemampuan deteksi dini aktif yang
dilakukan oleh masyarakat. Target jangka panjang kegiatan yang direncanakan yaitu
terlaksananya penemuan dini penderita Kusta di wilayah kerja untuk mencegah
kecacatan lanjut dan penderita mendapatkan pengobatan sedini mungkin sehingga pada
akhirnya penderita Kusta dapat menjalani kehidupan secara normal dan tidak lagi
menimbulkan dampak sosial di masyarakat.
Selain itu sesuai analisa penyebab masalah telah kami tetapkan prioritas
penanganan penyebab masalah seperti tercantum dalam tabel.
25
BAB VII
PENUTUP
a. Kesimpulan
Perencanaan kegiatan program P2 Kusta tahun 2019 difokuskan pada upaya
peningkatan pengetahuan dan pemahaman lintas program dan lintas sektor
tentang penyakit Kusta, sehingga ke depan kegiatan di bidang kesehatan tidak
lagi menjadi kewajiban Puskesmas Ngantang sebagai UPT di bawah
Pemerintah Kabupaten Malang, tetapi juga menjadikan masyarakat sebagai
mitra aktif pelaksanaan kegiatan bidang kesehatan sebagai wujud
pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
b. Saran
Perencanaan program P2 Kusta ini tentu saja masih membutuhkan perbaikan,
khususnya dalam pelaksanaan program di tahun- tahun mendatang. Oleh
karenanya sangat penting bagi penanggung jawab program mendapatkan
masukan dan saran perbaikan dalam perbaikan rencana kegiatan. Dengan
harapan, semoga di tahun mendatang perencanaan yang dibuat dapat lebih
mengakomodasi kebutuhan masyarakat Kecamatan Ngantang terutama dalam
mewujudkan masyarakat Ngantang yang lebih sehat.
26