DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.1 Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal
A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi
No JENIS /TIPE IDENTIFIKASI DAMPAK PENILAIAN RESIKO SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3
PEKERJAAN BAHAYA KEKERAPAN KEPARAHAN TINGKAT PRIORITAS
RISIKO
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
DIVISI1. Umum
1.2 Mobilisasi Alat berat tergelincir Menimpa pengendara 1 3 3 3 Sisi kanan, kiri, depan dan belakang flat deck
dari trailer lainnya (patah tulang, trailer dipasangi/memiliki guarding
dan luka serius (pengganjal), agar alat berat tertahan dan
tidak tergelincir
2.5.30 Box Culvert 100x100x120 Terkena swing Cedera Fatal (Patah 2 3 6 2 - Memberikan pagar pembatas/ rambu pada
excavator tulang, pendarahan) area kerja
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI ( RKK )
3.3(1) Penyiapan Badan Jalan Tertabarak alat Meninggal 1 3 3 3 - Memberikan pagar pembatas/rambu pada
pemadat/ vibro roller area kerja
- Melakukan pemeriksaan alat sebelum
bekerja (rem, kaca spion)
- Memastikan sirine mundur berfungsi
dengan baik
- Memakai APD
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
5.1(1) Lapis Pondasi Agregat Tertabrak Alat berat Meninggal 2 3 6 3 - Memberikan pagar pembatas/rambu pada
Kelas A lokasi kerja
- Safety briefing sebelum pekerjaan di mulai
(oprator dan pekerja)
- Menetapkan petugas untuk memandu oprasi
alat (jika opratot terhalang pandangannya,
bekerja di area sempit atau padat lalu lintas
nya
- Memakai APD ( Helmet, safety shoes, rompi
reflector)
-
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.1(1b) Lapis Resap Pengikat – Terkena Aspal Cair Tangan/kaki luka 2 1 2 1 - Menggunakan APD ( Helmet, masker, selop)
Aspal Cair bakar (melepuh
6.3(5a) Laston Lapis Aus (AC- Terkena Material Tangan/kaki luka 2 2 4 3 - Memberikan arahan pada pekerja mengenai
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI ( RKK )
DIVISI 7. STRUKTUR
7.9.1 Pasangan Batu Terkena Material Cederaa lecet dan 3 3 9 2 - Memberikan pagar pembatas/rambu di
patah tulang lokasi kerja
Tabel 2
STANDAR PERATURAN DAN PERUNDANGAN
PERATURAN/KETENTUAN KETERANGAN
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
03/Men/1998 Kecelakaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan
04/Men/1980 Alat Pemadam Api Ringan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Panitia Pembina Keselamatan Kerja Serta Tata
04/Men/1987 Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Transmigrasi No. Per.02/Men/1989 Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
Permen PU Nomor : 09/PRT/M/2008 Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
No.05/PRT/M/2014 Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum
ANGGOTA
ANGGOTA SEKRETARIS
SEKRETARIS SEKRETARIS
SEKRETARIS DIREKTUR
DIREKTUR
Terima
Terima Kegiatan
Kegiatan Terima
Terima Kegiatan
Kegiatan
yang
yang telah
telah yang
yang telah
telah
Disetujui
Disetujui Disetujui
Disetujui
GSI
GSI KAPRO/PMU
KAPRO/PMU
Pelatihan
Mengajukan
Mengajukan K3 harus dimulai dengan orientasi
Mengechek
Mengechek Mengechek
Mengechekkaryawan, ketika seorang
Rencana
Rencana Rencana
Rencana Kegiatan
Kegiatan
karyawan
Kegiatan
Kegiatan baru atau ditransfer ke pekerjaan
Kegiatan untuk baru. Sesi orientasi yang
Kegiatan untuk Disetujui
Disetujui
berkaitan K3 biasanya harus mencakup.
1. Prosedur pertolongan pertama
PENGAWAS
PENGAWAS MUTU
MUTU SEKRETARIS
SEKRETARIS K-3
K-3
2. Tanggung Jawab K3
3. Pelaporan cedera, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman
Melaksanakan
Melaksanakan Inspeksi
Inspeksi Mengechek
Mengechek
4. Penggunaan
Mengacu
Mengacu K-3
K-3 yang
yang peralatan pelindung diri
Pelaksanaan
Pelaksanaan (APD) Berkala
Laporan
Laporan Berkala
Direncanakan
Direncanakan K-3
K-3 K-3
K-3
5.Rencana
Hak untuk menolak pekerjaan yang berbahaya
Rencana
6.Kegiatan
Kegiatan
Bahaya, termasuk di luar area kerja mereka sendiri
7.SOE/GSI
SOE/GSI SEKRETARIS
Alasan untuk setiap
SEKRETARIS K-3
aturan K3
K-3 KAPRO
KAPRO
Meningkatkan
Meningkatkan PROSEDUR KOORDINASI
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Mengacu
Mengacu K-3
K-3 yang
yang PELAKSANAAN K 3
Direncanakan
Direncanakan
SOE/DIREKSI
SOE/DIREKSI
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI ( RKK )
C.2. Kompetensi
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No. 13 tahun 2005
tentang Ketenagakerjaan setiap perusahaan wajib melaksanakan upaya
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI ( RKK )
C.3 Kepedulian
Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis
perusahaan yang pelaksanaannya merupakan tanggung jawab semua
jajaran di perusahaan
Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak
dalam bidang JASA KONSTRUKSI yang mengutamakan keselamatan dan
kesehatan kerja dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan
melalui Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamtan Kerja (OHSAS
18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman
bagi siapapun yang berada di tempat kerja.
C.4 Komunikasi
Faktor komunikasi memiliki unsur yang penting dalam
mengkoordinasikan pelaksanaan K3 di Lapangan. Karena hal itu, maka
kami akan membuat Prosedur Operasi Standard sebagai acuan dalam
pelaksanaan di lapangan