Fadilah Gustin Khainingsih STRATEGI PEMB
Fadilah Gustin Khainingsih STRATEGI PEMB
A. Artikel 1
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis
Penulis : Deutelina S. Lagur, Alberta P. Makur, dan Apolonia H. Ramda
Penerbit : Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 7, Nomor 3, September 2018
p-ISSN: 2086-4280
e-ISSN: 2527-8827
2. Penyebab Masalah
Karena belum optimalnya usaha meningkatkan kemampuan komunikasi
matematis siswa. Penerapan model pembelajaran yang kurang memberi ruang bagi
siswa mengembangkan kemampuan komunikasi matematisnya. Model
pembelajaran yang diterapkan di sekolah saat ini adalah model pembelajaran
langsung, di mana guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam proses
pembelajaran. Shoimin (2014: 67) mengemukakan bahwa dalam model
pembelajaran langsung, guru memainkan peranan pusat. Akibatnya, siswa kurang
diberi ruang untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga turut
mempengaruhi kemampuan komunikasi matematisnya.
4. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan bentuk desain
posttest only control group design.
5. Hasil Penelitian
Berdasarkan uji validitas, diperoleh rhitung dari setiap butir soal lebih tinggi dari
rtabel sehingga ketujuh butir soal tersebut valid. Selanjutnya berdasarkan uji
reliabilitas diperoleh 𝑟11 = 0.63 yang berada pada kategori tinggi. Dari ketujuh soal
uji coba, diambil 5 butir soal untuk dijadikan soal posttest.
Berdasarkan Nilai posttest kelas eksperimen dan kontrol diperoleh skor
kemampuan komunikasi matematis siswa padakelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen 73.10
sedangkan pada kelas kontrol 60.71 dengan selisih 12.63. Nilai maksimum pada
kedua kelas berada pada kategori tinggi, yakni 92.86 pada kelas eksperimen dan
85.71 pada kelas kontrol. Skor kemampuan komunikasi matematis terendah
terdapat di kelas kontrol, yakni 42.86. Sementara itu, bila dilihat dari standar deviasi
nilai pada kelas kontrol lebih menyebar dibandingkan dengan kelas eksperimen.
Data hasil posttest pada kedua kelas kemudian diuji normalitas dan
homogenitasnya sebagai uji prasyarat analisis. Uji normalitas data menggunakan
rumus chi kuadrat, pada kelas eksperimen diperoleh 𝑥 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2.4428
sedangakan 𝑥 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan ∝= 5% dan 𝑑𝑘 = 3 adalah 7.815. Sedangkan kelas
kontrol diperoleh 𝑥 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 4.877 sedangakan 𝑥 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan ∝= 5% dan 𝑑𝑘 =
3 adalah 7.815. Dengan demikian 𝑥 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑥 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga data pada masing-
masing kelas berdistribusi normal. Sementara itu uji homogenitas data
menggunakan uji Fisher diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1.2509 sedangkan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1.8677,
dengan demikian 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga kedua varians homogen.
Karena asumsi normalitas dan homogenitas data terpenuhi, maka uji hipotesis
data posttest menggunakan uji t. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yakni 4.266 > 1.672. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis siswa
yang menggunakan model pembelajaran langsung pada siswa kelas X SMK Santo
Aloisius Ruteng tahun ajaran 2017/2018.
B. Artikel 2
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII Berdasarkan
Level Kemampuan Matematis
Penulis : Hayatun Nufus, Rezi Ariawan, Erdawati Nurdin, Hasanuddin
Penerbit : Al-Khwarizmi :Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
ALam.
Maret 2016, Vol.4, No.1, hal.29-42
ISSN(P): 2527-3744; ISSN(E):-
4. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan metode quasi experiment dengan bentuk desain
nonequivalent control group design.
5. Hasil Penelitian
Dari hasil uji perbedaan rerata postest di atas didapat nilai p-value atau Sig. (2-
tailed) yaitu 0,044 < α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, artinya
terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT terhadap
hasil belajar matematika siswa ditinjau secara keseluruhan. Secara keseluruhan
terlihat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat memberikan
kontribusi yang positif bagi sebagian besar siswa dalam hal peningkatan hasil
belajar matematika siswa.
Untuk menunjukkan bahwa apakah terdapat pengaruh penerapan model
pembelajaran NHT terhadap hasil belajar matematika siswa ditinjau berdasarkan
level kemampuan matematis siswa (tinggi, sedang, rendah), maka dilakukan uji
perbedaan rerata pada data postest dengan menggunakan uji Independent-Sample T
Test. Dari hasil uji perbedaan rerata postest untuk siswa pada level kemampuan
tinggi di atas didapat nilai p-value atau Sig. (2-tailed) yaitu 0,309 > α = 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar matematika siswa
pada level kemampuan matematis siswa tinggi.
Selanjutnya untuk siswa pada level kemampuan sedang, diperoleh nilai p-value atau
Sig. (2-tailed) yaitu 0,048 < α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak,
artinya terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
terhadap hasil belajar matematika siswa pada level kemampuan matematis siswa
sedang. Pada siswa dengan level kemampuan rendah, diperoleh nilai p-value atau
Sig. (2-tailed) yaitu 0,0643 > α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima,
artinya tidak terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
terhadap hasil belajar matematika siswa pada level kemampuan matematis siswa
rendah.