Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik arang aktif sabut siwalan sebagai
adsorben, pengaruh pH dan waktu interaksi terhadap kemampuan adsorpsi Pb(II), model adsorpsi
isoterm yang sesuai untuk adsorpsi Pb(II), serta menentukan parameter kinetika (orde reaksi dan
nilai k) adsorpsi Pb(II) dengan arang aktif sabut siwalan. Sabut siwalan dikalsinasi 300°C selama
1 jam, kemudian diaktivasi dengan ZnCl 2. Karakterisasi arang aktif sabut siwalan menggunakan
Spektroskopi IR, SEM dan untuk mengukur kation menggunakan metode Spektrofotometer Serapan
Atom. Penentuan pengaruh penambahan arang aktif sabut siwalan terhadap adsopsi Pb(II) pada
berbagai variasi waktu yaitu 30, 60, 90, dan 120 menit. Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan
bahwa kandungan air dan abu pada arang aktif sabut siwalan secara berturut-turut adalah 0,13 %
dan 32,10 %. Penelitian tahap kedua menunjukkan variasi waktu interaksi berpengaruh terhadap
kemampuan adsorpsi Pb(II), waktu kontak optimum pada menit ke-30 dengan kapasitas adsorpsi
sebesar 0,083 mg/g. Hasil penelitian tahap ketiga menunjukkan adsorpsi arang aktif sabut siwalan
terhadap Pb(II) mengikuti model isoterm Langmuir dengan koefisien determinasi R2 = 0,945. Kinetika
reaksi Pb(II) sesuai dengan orde satu dengan nilai k 0,018 min-1 dan nilai qe (teoritis) sebesar 0,056
mg/g.
Abstract
This research has purpose to know the characteristic of siwalan fiber activated carbon as adsorbent, the
effect of pH and interaction time to adsorption ability of Pb(II), isoterm adsorption model which is appropriate
for Pb(II) adsorpstion, and determine the kinetic parameters (reaction order and k value) siwalan fiber
activated carbon to Pb(II) adsorption. Siwalan fiber calcined at 300 oC for 1 h, and then activated with ZnCl2 .
Characterizations the siwalan fiber activated carbon was done by infrared spectroscopy and Scanning Electron
Microscopy (SEM), while the amount of adsorbed kation was measured by atomic absorption spectroscopy
method. The determination of influence by adding siwalan fiber activated carbon to Pb(II) adsorption at the
various time such as 30, 60, 90, and 120 minutes. The result of this research in the first step show that moisture
and ash content on the siwalan fiber activated carbon respectively is 0.13 % and 32.10 %. The second step has
shown that time variation of interaction affect on adsorption ability of Pb(II), optimum interaction time at
30th minutes with adsorption capacity 0.083 mg/g. The result of the third step has shown that siwalan fiber
activated carbon to Pb(II) adsorption according to the Langmuir isoterm model with determination coefficient
R2 = 0,945. Reaction kinetics of Pb(II) is in accordance with the order 1, the k values is 0.018 min-1and the qe
values is 0.056 mg/g.
1
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Semarang
Hasil analisis SEM dapat dilihat pada Gambar 4. Grafik pengaruh pH medium terhadap
Gambar 2 dan 3. Perlakuan panas yang adsorpsi Pb(II)
dialami sabut siwalan pada proses karbonisasi
Pengaruh waktu kontak
menyebabkan senyawa-senyawa tersebut Waktu interaksi yang cukup diperlukan
terurai dan menghasilkan tiga komponen
arang aktif agar dapat mengadsorpsi logam
utama yaitu karbon (arang), tar, dan gas (volatile
secara optimal. Semakin lama waktu interaksi,
matter). Hasil pengamatan SEM pada sabut
maka semakin banyak logam yang teradsorpsi
siwalan sebelum aktivasi yang ditunjukkan karena semakin banyak kesempatan partikel
Gambar 2 mempunyai ukuran partikel yang arang aktif untuk bersinggungan dengan logam.
tidak seragam. Hal ini disebabkan oleh proses Hal ini menyebabkan semakin banyak logam
pengayakan dengan ukuran mesh yang tidak yang terikat
selektif dan tidak homogen. Selain itu sabut di dalam pori-pori arang aktif. Tetapi apabila
siwalan belum teraktivasi oleh ZnCl2 sehingga adsorbennya sudah jenuh, waktu interaksi tidak
bentuk permukaan masih terikat rapat satu sama lagi berpengaruh.
lain yang menyebabkan morfologi dan topografi Pengaruh waktu interaksi terhadap kapasitas
arang tidak membentuk pori. adsorpsi ion Pb(II) disajikan pada Gambar 5.
Pengamatan SEM sabut siwalan setelah Adsorpsi arang aktif sabut siwalan terhadap ion
aktivasi yang ditunjukkan pada Gambar 3 Pb(II) menunjukkan kenaikan yang relatif besar
permukaan pori semakin terbuka yang tersebar pada waktu interaksi 30 menit, setelah diatas
di permukaan dan dinding rongga arang 30 menit sedikit mengalami penurunan karena
aktif sabut siwalan. Rongga dan pori-pori ini desorpsi. Waktu interaksi optimum terjadi pada
terbentuk karena pengaruh panas saat proses menit ke-30, yang menunjukkan banyaknya ion
karbonisasi yang menyebabkan terjadinya proses Pb(II) teradsorpsi per gram adsorben arang aktif
penguraian senyawa organik pada sabut siwalan. sabut siwalan dengan nilai Q sebesar 0,083 mg/g.
Bentuk permukaan dari arang sudah terlihat Pada penelitian Rahmawati dan Yuanita (2013)
homogen, karena telah mengalami aktivasi oleh tentang adsorpsi arang aktif dari sabut siwalan
ZnCl2. pada variasi waktu kontak diperoleh waktu
Pengaruh pH medium kontak optimum pada menit ke 150 dengan nilai
Ko nd i s i pH ya n g s e m a ki n ti n ggi , Q sebesar 0,021 mg/g.
menyebabkan penurunan kapasitas adsorpsi.
Hal ini diperlihatkan pada Gambar 4. pH yang
tinggi dapat menyebabkan reaksi antara Pb2+
100
80 sampai 120 menit diperoleh q hasil percobaan
60 Isoterm Langmuir
40 Arang aktif sebesar 0,083 mg/g. Hasil penelitian disajikan
20 pada Tabel1.
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Kinetika orde satu diperoleh dari ln (qe-
c (mg/L) qt) versus t, persamaan garis linieritasnya
Gambar 6. Isoterm Langmuir adsorpsi arang aktif
y = 0,018x – 2,875, dengan R² = 0,928. Dari
sabut siwalan terhadap ion Pb(II) persamaan tersebut dapat diketahui nilai slope
dan gradiennya adalah 0,018 dengan intersep
2,875. Berdasarkan persamaan garis tersebut
2.5 -1
y = 1.245x + 0.940
R² = 0.810
dapat diketahui nilai k1 yaitu 0,018 min dan
2
nilai qe persamaan tersebut (qe teoritis) sebesar
0,056 mg/g.
log x/m
1.5
Isoterm Freundlich
Kinetika orde dua diperoleh dari t/qt
1
Arang aktif versus t, persamaan garis linieritasnya yaitu
0.5 y = -3,831x + 130,5, dengan R² = 0,860. Dari
0
persamaan tersebut dapat diketahui nilai slope
0 0.5 1 1.5 dan gradiennya adalah 3,831 dengan intersep
log c
130,5. Jika dilihat persamaan garis linier (y = mx
Gambar 7. Isoterm Freundlich adsorpsi + b) terhadap persamaan model kinetika reaksi
arang aktif sabut siwalan terhadap ion Pb (II) orde dua maka nilai m = 1/qe, dan b = 1/(k 2 qe2),
sehingga nilai k2 dapat diketahui sebesar 0,112 g/ Carbon Adsorpsion”, Lewis Publisher, United
mg.min dan qe persamaan tersebut (qe teoritis) States of America.
sebesar 0,261 mg/g. Baksi S., Soumitra B., dan Mahajan S. 2003.
“Activated Carbon from Bamboo - Technology
Tabel 1. Parameter kinetika adsorpsi orde satu dan Development towards Commercialisation”,
orde dua
Department of Chemical Engineering of IIT,
kinetika orde satu kinetika orde dua Bombay.
q1 k1 R2
q2 k2 R2 Ho, Y.S., Mc Kay, G., Wase, DAJ, and Foster,
(mg/g) (min-1) (mg/g) (g/mg.min) CF., 2000, Study of the Sorption of Divalent
0,056 0,018 0,928 0,261 0,112 0,860 Metal Ions onto Peat, J. Adsorp. Sci.Technol.,
18, 639-650.
Data pada Tabel 1 diperoleh nilai R2 yang
Lagergren, S., 1989, Zur Theorie der Sogenannten
terbesar dan mendekati 1 pada reaksi orde satu,
Adsorption Geloster Stoffe. Kungliga
selain itu nilai qe teoritis dari orde satu yang
Svenska Vetenskapsakademiens, Handlingar,
paling mendekati nilai qe hasil percobaan. Hal
24, 1-39.
ini menunjukkan bahwa adsorpsi ion Pb(II)
Lartey, R.B. dan Francis A., (1999), “Developing
oleh arang aktif sabut siwalan mengikuti model
National Capability For Manufacture Of
kinetika orde satu.
Activated Carbon From Agricultural Wastes”,
Institute Of Industrial Research, Csir, Ghana.
KESIMPULAN
Published In The Ghana Engineer.
1. Karakterisasi arang aktif menggunakan FTIR
Manohar, D. M. NoeHne, B. F. dan Anirudhan.
untuk mengetahui gugus fungsi yang ada
T. S. 2006. adsorption performance of A l-
dalam arang aktif, serta analisis SEM untuk
pillared bentonite clay for the removal of
mengetahui morfologi meliputi bentuk dan
cobalt(II) from Aqueous phase, applied clay
ukuran dari pori arang aktif.
science, 31: 194-206.
2. pH optimum adsorpsi Pb(II) dengan
adsorben arang aktif dari sabut siwalan Michael R., Glenn. 1995. “Activated Carbon
yaitu pada pH 5. Waktu kontak optimum Applications in the Food and Pharmaceutical
adsorpsi Pb(II) oleh arang aktif sabut siwalan Industries”. Lewis Publisher . United States
yaitu pada waktu 30 menit dengan kapasitas of America.
adsorpsi sebesar 0,083 mg/g. Purnama, Herry dan Setiati. 2004. Adsorpsi
3. Adsorpsi Pb(II) dengan arang aktif dari Limbah Tekstil Sintesis dengan Jerami Padi.
sabut siwalan sesuai dengan model isoterm Surakarta: Jurusan Teknik Kimia Fakultas
adsorpsi Langmuir R2 = 0,945. Dengan Teknik UNS. Jurnal Teknik Gelagar. Vol.15,
demikian kemungkinan adsorpsi bersifat No.1, April 2004: 1-9.
kimia yang terjadi pada lapisan tunggal Rahmawati E. dan Yuanita L. 2013. Adsorpsi Pb2+
(monolayer) dengan membentuk ikatan Oleh Arang Aktif Sabut Siwalan.
kovalen koordinasi antara ion Pb(II) dengan
UNESA. Journal of Chemistry. Vol. 2 , No. 3.
gugus hidroksil (-OH).
Sembiring, Meiliata Tryana dan Tuti Sarma,
4. Kinetika adsorpsi Pb(II) dengan arang aktif
dari sabut siwalan sesuai dengan kinetika S. 2003. “Arang Aktif (Pengenalan dan Proses
Pembuatannya)”. USU Digital Library.
reaksi orde satu dengan nilai k1 yaitu 0,018
Indonesia, hal 1-9.
min-1 dan nilai qe (teoritis) sebesar 0,056
mg/g mendekati qe hasil percobaan. Shahwan, T., Erten, H.N., & Unugur,
S. 2006. Priority Communication: A2+
DAFTAR ACUAN Characterization Study of some Aspect of the
Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga. Adsorption of Aqueous Co Ions on Natural
Bentonite Clay, Journal of Colloid And Interface
Chand B., Roop dan Meenakshi G. 2005.”Activated
Science, 300, pp. 447-452. Prepared from Rice Husks”, Sakarya University,
Art and Sciences Fakulty, Chemistry
Widowati W., Sastiono A. & Jusuf R. 2008.
Department, Serdivan, Sakarya, Turkey.
Efek Toksit Logam: Pencegahan dan
Reprinted With Ghie Permission By The
Penanggulangan Pencemaran. Yogyakarta:
African Technology Forum.
C.V Andi Offset.
Yalcin N., Sevinc V. 2000. “Studies of the
Surface Area and Porosity of Activated Carbons