Anda di halaman 1dari 7

HASIL OBSERVASI PRAKTIK PERADILAN

PIDANA

Nama : Evan Samuel Grigorius


NIM : 031711133087
Praktik Peradilan Pidana dan Perdata (A-1)
HASIL OBSERVASI PRAKTIK PERADILAN
PERDATA

Nama : Evan Samuel Grigorius


NIM : 031711133087
Praktik Peradilan Pidana dan Perdata (A-1)
I. PERADILAN PIDANA

Nomor Perkara : 2392/Pid.B/2019/PN Sby

Penuntut Umum : Nurhayati, S.H.

Terdakwa : Mohammad Zainal Arifin Bin Siyatno

A. URAIAN RINGKAS PERSIDANGAN;

Senin, 2 September 2019

Sidang Pertama dimulai pada pukul 13.00 di Ruang Sidang Tirta I,


dengan agenda pembacaan dakwaan, pemeriksaan sanksi, dan
pemeriksaan terdakwa;

Senin, 9 September 2019

Sidang Kedua, dimulai pada pukul 13.15 di Ruang Sidang Tirta I,


dengan agenda pembacaan tuntutan dari JPU, namum JPU masih belum
menyiapkan tuntutan sehingga sidang ditunda;

Senin, 16 September 2019

Sidang Ketiga, dimulai pada pukul 13.15 di Ruang Sidang Tirta I,


dengan agenda pembacaan tuntutan dari JPU yang belum rampung pada
hari Senin tanggal 9 September 2019, namun JPU masih belum
menyiapkan tuntutan sehingga siding ditunda kembali;

Senin, 23 September 2019

Sidang Keempat, dimulai pada pukul 13.45 di Ruang Sidang Tirta I,


dengan agenda pembacaan tuntutan sekaligus putusan, sidang berjalan
dengan lancar, JPU dapat membacakan tuntutannya dan Majelis Hakim
dapat menetapkan putusannya terhadap Terdakwa.
B. JALANNYA PERSIDANGAN

Dalam rentetan empat persidangan tersebut, persidangan berjalan


seperti terburu – buru. Berdasarkan hasil pengecekan SIPP PN Surabaya
yang saya teliti, memang betul masih ada banyak perkara yang
menumpuk untuk diselesaikan oleh PN Surabaya baik dari perkara
pidana dan perkara perdata. Persidangan berjalan dengan lancar, tidak
ada beberapa tindakan yang menghina pengadilan (contempt of court),
terdakwa duduk berjejer dengan rapih menunggu gilirannya dipanggil
oleh Majelis Hakim.

C. EVAL PERSIDANGAN;

- Majelis Hakim, Penuntu Umum, dan Panitera Pengganti tidak taat


waktu, padahal terdakwa sudah ada di dalam ruang persidangan;

- Penuntut Umum dalam berpendapat, menjawab pertanyaan Majelis


Hakim, dan membacakan tuntutan suaranya terlalu pelan dan terlalu
cepat sehingga sulit untuk dimengerti;

- Ruang sidang tidak dikondisikan, tidak ditata tempat duduk untuk


keluarga korban dan mahasiswa atau akademisi yang ingin
mengobservasi;

- Penonton sidang tidak kondusif, beberapa penonton sidang ada yang


menggunakan alat komunikasi untuk bermain, ada juga yang justru
berbicara;

- Panitera Pengganti tidak serius dalam mengarahkan persidangan,


selagi sidang berjalan, justru Panitera Pengganti bermain handphone.
D. ANALISIS HUKUM

1. Terjadi pelanggaran terhadap asas peradilan cepat, sederhana


dan biaya ringan;

Asas ini menerangkan peradilan pidana yang seharusnya efektif


dalam mengadili terdakwa, tetapi sebagaimana ringkasan sidang
diatas, dalam dua kali sidang (Sidang Kedua dan Sidang Ketiga),
Penuntut Umum masih belum bisa menyiapkan tuntutan untuk
terdakwa;

2. Melanggar Pasal 50 ayat (3) KUHAP;

Penuntut Umum menghampat kepastian hukum bagi terdakwa untuk


dapat diadili oleh pengadilan dikarenakan hambatan untuk membuat
tuntutan dalam dua kali sidang;

3. Melanggar Pasal 51 huruf b KUHAP;

Dengan berhaknya terdakwa untuk mengetahui dengan jelas apa


yang didakwakan kepada dirinya, maka dari itu Penuntut Umum
seharusnya dapat membacakan tuntutan lebih lantang dalam bersuara
dan mengatur intonasi kecepatan membaca agar terdakwa dapat
betul – betul mengerti mengenai ap yang didakwakan kepadanya.
II. PERADILAN PERDATA

Nomor Perkara : 113/Pdt.G.S/2019/PN.Sby

Penggugat : Muslikhin Muhammad Sholeh

Tergugat : Ika Kusumawati

A. URAIAN RINGKAS PERSIDANGAN;

Selasa, 3 September 2019

Sidang pertama dimulai pada pukul 10.00 di Ruang Sidang Tirta I,


dengan agenda Perbaikan Gugatan.

Selasa, 10 September 2019

Sidang kedua dimulai pada pukul 10.00 di Ruang Sidang Tirta I, dengan
agenda Pembuktin surat Penggugat namun ditunda dikarenakan
Penggugat belum siap bukti surat.

Senin, 16 September 2019

Sidang ketiga dimulai pada pukul 10.00 di Rung Sidang Tirta I, dengan
agenda Pembuktian surat Penggugat akan tetapi Penggugat mencabut
gugatannya.

B. JALANNYA PERSIDANGAN

Persidangan berjalan dengan baik, relatif tepat waktu walaupun tidak


setepat yang ada di jadwal, persidangan berjalan dengan lancar. Sidang
pertama langsung dimulai dengan agenda untuk pembacaan gugatan
tetapi langsung ditunda karena penggugat ingin memperbaiki
gugatannya, minggu depannya kemudian langsung disidangkan mengenai
pembuktian surat penggugat namun lagi – lagi penggugat masih belum
siap dengan bukti surat. Lalu, 6 (enam) hari kemudian, dalam
persidangan penggugat menyatakan untuk mencabut gugatannya.
C. EVAL PERSIDANGAN;

- Tidak ada proses untuk Jawaban Gugatan oleh Penggugat, tidak


dijelaskan oleh Majelis Hakim mengapa tidak dilaksanakan proses
tersebut (langsung menuju proses pembuktian);

- Dalam persidangan, ada beberapa gestur pemain meja persidangan


yang tidak perlu sehingga mengurangi wibawa petugas peradilan;

- Panitera Pengganti bermain handphone selama sidang berlangsung;

D. ANALISIS HUKUM;

- Terjadi pelanggaran terhadap asas “Mendengar kedua belah


pihak”

Seyogyanya hakim daam memeriksa dan memutus perkara perdata


seharusnya mendengarkan pertimbangan kedua belah pihak, dalam
sidang ini, tidak adanya proses jawaban gugatan dari Tergugat.

Dasar Hukum : Pasal 5 (1) UU No. 4 / 2004 dan Pasal 132a, 121 (2)
HIR dan Pasal 145 (2), 157 RBg serta Pasal 47 RV.

Anda mungkin juga menyukai