Anda di halaman 1dari 16

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KEMANGI

(Ocimum sanctum L.): PENGARUH KADAR NATRIUM KARBOKSIMETIL


SELULOSA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT
TERHADAP SIFAT FISIK TABLET

Setyo Nurwaini dan Erindyah Retno Wikantyasning


Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Surakarta 57102

ABSTRAK

S elama ini tanaman kemangi (Ocimum sanctum L.) digunakan oleh


masyarakat sebagai lalapan dengan tujuan untuk mengatasi masalah
bau mulut. Ekstrak etanol di kemangi dapat menghambat
pertumbuhan bakteri-bakteri patogen pada mulut. Penelitian ini
bertujuan untuk membuat tablet hisap ekstrak kemangi dengan
perbedaan konsentrasi CMC-Na sebagai bahan pengikat dan
mengetahui pengaruh konsentrasi CMC-Na terhadap sifat fisik tablet
hisap. Ekstrak kemangi dibuat secara maserasi dengan pelarut etanol
70%. Tablet hisap dibuat dengan metode granulasi basah dengan
variasi bahan pengikat CMC-Na 0% untuk formula I; 1,5% untuk
formula II; 3% untuk formula III; 4,5% untuk formula IV; 6% untuk
formula v. Granul dikempa dengan menggunakan mesin tablet single
punch dengan bobot 650 mg. Granul dan tablet diuji sifat fisiknya.
Data dianalisis dengan pendekatan teoritis dan statistik dengan
menggunakan analisis varian (ANAVA) satu jalan dengan taraf
kepercayaan 95% dilanjutkan dengan uji t (LSD). Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa penggunaan CMC-Na sebagai bahan pengikat
pada pembuatan tablet hisap ekstrak kemangi pada semua formula
menghasilkan tablet hisap yang memenuhi persyaratan, kecuali
formula I yang tidak memakai bahan pengikat. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada semua
formula untuk uji sifat fisik granul maupun uji sifat fisik tablet hisap,
kecuali keseragaman bobot. Hasil penelitian uji tanggapan rasa
menunjukkan bahwa formula II mempunyai tanggapan rasa paling
enak. Kenaikan konsentrasi bahan pengikat secara garis besar akan
menghasilkan kekerasan tablet hisap yang semakin meningkat dan
kerapuhan semakin menurun
serta waktu melarut semakin lama.

Kata Kunci: Ocimum sanctum L., tablet hisap, CMC-Na.

ABSTRACT

K emangi plant (Ocimum sanctum L.) was used by the society as


salad as a mean to over come the problem of mouth aroma.
Ethanol extract of kemangi can pursue the growth of bacterium
pathogen of mouth. This research aimed to formulate the lozenges
of kemangi extract with the various of CMC-Na concentration as
binder that influent physical characteristic of the lozenges. Kemangi
extract was made by maceration using ethanol 70% as solvent. The
loz-enges were made with wet granulation method with the
variation of CMC-NA 0% for the formula I; 1,5% for the formula II;
3% for the formula III; 4,5% for the formula IV; and 6% for the
formula V. the granule were produced by using machine of single
punch tablet (650 mg for each tablet). The granule and the tablet
were tested its physical characteristic. The data was

Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Kemangi ... (Setyo Nurwaini dan Erindyah Retno W.) 45
analyzed theoretically and statistically approach by using variant
analysis (ANAVA) one way with the trust level 95% continued
with the t test (LSD). The obtained result indicates that the usage
of CMC-NA in formulation of kemangi lozenges results good
lozenges. Results of re-search also indicate that there are
differences having a meaning (of) at all of formula on test of
physical characteristic of granule and lozenges, except uniformly
of the weight. Formula II has the coziest taste. Increase of binder
concentration marginally will increase the hardness of loz-enges,
reduce friability of lozenges, and also increase dissolve time of
lozenges.

Keywords: Ocimum sanctum L., lozenges, CMC-Na

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi dan perdagangan


bebas, harga obat menjadi sangat mahal
karena hampir semua bahan baku obat
diimpor dari luar negeri. Sebenarnya potensi
alam Indonesia sangat melimpah dan baru
sekitar 2% tanaman yang telah diteliti dan
dimanfaatkan (Hariana, 2007). Sebagian
besar sumber daya alam yang melimpah
tersebut dapat diperoleh sepan-jang tahun.
Kekayaan alam seperti ini justru tidak
dimiliki oleh negara-negara maju. Apabila
dikelola dengan baik, maka Indo-nesia akan
mampu menguasai pasar obat berbasis bahan
alam (herbal medicines). Di tingkat
nasional, minat masyarakat Indo-nesia untuk
menggunakan obat tradisional sebagai
alternatif utama dalam pengobatan,
pemeliharaan kesehatan, maupun pen-cegah
penyakit semakin meluas. Hal ini
disebabkan obat tradisional lebih murah dan
memiliki efek samping yang relatif lebih
ringan dibanding obat sintetik.
Salah satu tanaman yang dimanfaat-
kan oleh masyarakat Indonesia yaitu tana-
man kemangi (Ocimum sanctum L).
Secara empiris masyarakat Indonesia
memanfaat-kan kemangi untuk
menghilangkan rasa tidak sedap di dalam
mulut, melancarkan air susu ibu, penurun
panas, memperbaiki pencernaan
(Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991),
melebarkan pembuluh darah dan
aktivitas neuroprotektif (Yanpa-llewar et
al., 2004), hipoglikemik (Eshrat et al.,
2001), antioksidan (Getha et al., 2004),
sariawan (Hariana, 2007). Sementara di antibakteri dan antiinflamasi (Dharmani
India dan China, kemangi digunakan dan Palit, 2006). Ekstrak etanol daun
untuk menjaga kesehatan dan kemangi juga terbukti mampu men-cegah
meningkat-kan ketahanan tubuh terhadap katalepsi yang merupakan efek samping
stess (Maimes, 2004). pemakaian obat neuroleptik secara in
Kandungan yang terdapat pada daun vivo (Pemmineti et al., 2007) dan
kemangi adalah saponin, flavonoid dan memperbaiki kondisi retina pada
tannin (Syamsuhidayat dan Hutapea, diabetic retinopathy secara in vivo
1991). Flavonoid yang terisolasi dalam (Eshrat dan Mukhopadhyay, 2006).
daun kemangi tersebut antara lain vicenin, Aktivitas antioksi-dan yang tinggi dari
galutenolin, cirsilineol (Hiltunen dan daun kemangi telah dibuktikan baik
Holm, 1999). Berbagai penelitian telah melalui mekanisme pe-nangkapan radikal
membuktikan tanaman kemangi (antiradikal) (Cholisoh dan Hanwar, 2006),
(Ocimum sanctum L) potensial untuk atau menghambat peroksidasi lipid (Getha
dikembangkan sebagai herbal et al., 2004; Reddy et al., 2007).
medicines. Daun kemangi memiliki

46 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 12, No. 1, April 2011: 45 - 57
Secara tradisional daun kemangi gunaan bahan pengikat Na CMC diharap-
biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar kan menghasilkan tablet hisap dengan ting-
sebagai lalapan atau direbus dengan air kat kekerasan yang baik karena Na CMC
(Hariana, 2007). Sayangnya daun kemangi memiliki kecenderungan untuk mengeras
segar akan cepat layu dan membusuk jika pada penyimpanan (Lachman dkk, 1994).
tidak cepat dimakan, sehingga akan mem-
pengaruhi khasiat dari kemangi itu sendiri METODE PENELITIAN
(Kicel, 2005). Selain itu cara perebusan
dipandang kurang efisien dari segi waktu Alat dan Bahan
dan tidak praktis dibawa. Oleh karena itu Alat. Alat-alat yang digunakan
diperlukan upaya mengoptimalkan khasiat, dalam penelitian ini adalah panci tertutup
menutupi rasa yang kurang enak, sekaligus untuk maserasi, timbangan listrik tipe
memformulasi daun kemangi dalam bentuk L.S.EDT (Ohauss), naraca analitik (XT
sediaan yang lebih efisien dan praktis. 120A), mortir dan stamper, alat uji
Ekstraksi senyawa aktif dari daun kekerasan atau hardness tester
kemangi merupakan cara agar khasiat daun (Vanguard Pharmaceutical Machinery
kemangi dapat terjaga dalam waktu yang lama Inc., YD 1), alat uji kerapuhan atau
(stabil). Selain itu bentuk ekstrak lebih praktis, friability tester (Hanyoung, GX4),
karena jumlah yang dikonsumsi lebih sedikit
mesin tablet single punch (Korsch),
(Anonim, 1986), dan lebih menjamin
alat uji granul (fluidity tester), jangka
sorong, volumenometer, ayakan no. 12,
ketepatan dosis (Voigt, 1984). Tablet hisap
14, 30, 32 stopwatch (Dia-mond),
merupakan bentuk sediaan yang cocok untuk
almari pengering, dehumidifier, hy-
ekstrak daun kemangi karena mempunyai rasa
grometer, moisture content
aromatik yang enak sehingga menutupi rasa
balance, chamber KLT, rion
ekstrak daun kemangi yang kurang enak. Di
viscotester VT-04, kompor listrik,
samping itu tablet hisap lebih disukai pasien lampu UV 366 nm, alat-alat gelas
yang kesulitan dalam menelan tablet biasa atau (pyrex) dan alat pendukung lainnya.
kapsul, karena cukup dengan mengulum dan Bahan. Bahan-bahan yang
mengisapnya pelan-pelan (Banker dan diguna-kan dalam penelitian ini adalah
Anderson, 1994). Bentuk sediaan ini juga kemangi yang berasal dari B2P2TO2T
sangat cocok untuk pengo-batan antibakteri Tawang-mangu, etanol 70% (Bratachem),
lokal karena melarut perlahan-lahan pada manitol, CMC-Na magnesium stearat, talk
mulut sehingga senyawa aktif bekerja lebih aerosil, akuades, n-butanol (p.a) amonia
efektif. pekat (p.a) dan asam asetat glasial (p.a).
Bahan pengikat yang digunakan Kecuali dinyatakan lain, bahan yang
dalam pembuatan tablet hisap diantaranya digunakan berderajat farmasetis.
adalah gula dan jenis pati, turunan selulosa,
gom arab, tragakan dan gelatin (Voigt, Cara Penelitian
1984). Natrium karboksimetilselulosa (Na Ekstraksi kemangi. Kemangi
CMC) merupakan bahan pengikat polimer dikum-pulkan dari Balai Besar Penelitian dan
turunan selulosa (Rowe et al., 2006), Pe-ngembangan Tanaman Obat dan Obat Tra-
berfungsi memberi daya adhesi pada massa disional Depkes Tawangmangu, kemudian
serbuk, serta untuk menambah daya kohesi dicuci di bawah air mengalir sampai tidak
yang telah ada pada bahan pengisi. Peng- terli-hat kotoran dan air buangan sudah jernih,
kemudian dijemur di bawah sinar matahari,

Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Kemangi ... (Setyo Nurwaini dan Erindyah Retno W.) 47
ditutup dengan kain hitam sampai kering. cahaya matahari sambil sering diaduk,
Simplisia yang telah kering dicampur jadi satu, setelah 5 hari diserkai dan ampas diperas.
kemudian diserbuk dengan cara diblender dan Maserat yang diperoleh dikumpulkan
diayak dengan pengayak mesh 30/32. dalam bejana tertutup dan didiamkan di
Serbuk simplisia kemangi tempat sejuk dan terlindung dari cahaya
(Ocimum sanctum L.) sebanyak 10 kg matahari sehari, kemudian disaring. Filtrat
dimasukkan ke dalam sebuah bejana yang diperoleh dipekatkan dengan evapo-
kemudian dituangi etanol sebanyak 70% rator (Kika Werke) pada suhu 50ºC hingga
(Bratachem) sebanyak kurang lebih 40 L. diperoleh ekstrak kental (Anonim, 1986).
Panci ditutup dan dibiarkan selama 5 hari
terlindung dari

Formula Tablet Hisap Ekstrak Kemangi

Tabel 1. Formula Tablet Hisap Ekstrak Kemangi

Bahan Formula I Formula II Formula III Formula IV Formula V


(mg) (mg) (mg) (mg) (mg)
Ekstrak kering 55 55 55 55 55

kemangi
CMC-Na - 2,7 5,4 8,1 10,8

Talk:Mg 13 13 13 13 13

Mannitol 582 579,3 576,6 573,9 571,2

Keterangan
Formula I : Tablet hisap ekstrak kemangi dengan tanpa bahan pengikat
Formula II : Tablet hisap ekstrak kemangi dengan bahan pengikat larutan CMC- Na 1,5%
Formula III : Tablet hisap ekstrak kemangi dengan bahan pengikat larutan CMC-Na 3%
Formula IV : Tablet hisap ekstrak kemangi dengan bahan pengikat larutan CMC-Na 4,5%
Formula V : Tablet hisap ekstrak kemangi dengan bahan pengikat larutan CMC-Na 6%

Pemeriksaan Sifat Fisik Sudut Diam. Granul seberat 100


Granul gram, dimasukkan secara perlahan melalui
Waktu Alir. Ditimbang 100 gram lubang bagian atas silinder sementara bagian
granul, kemudian dimasukkan kedalam bawah ditutup. Setelah semua serbuk dima-
corong yang ujung tangkainya ditutup. sukkan, penutup dibuka dan serbuk dibiar-
Penutup corong dibuka dan granul kan keluar. Tinggi kerucut yang terbentuk
dibiarkan mengalir sampai habis. Dihitung dan diameternya diukur. Sudut diam antara
waktu alir granul. Granul mempunyai sifat 30º – 40º menunjukkan sifat alir yang bagus
alir bagus bila mempunyai waktu alir tidak (Banker and Anderson, 1994).
lebih dari 10 detik ( Fudholi, 1983).

48 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 12, No. 1, April 2011: 45 - 57
Pengetapan. Granul dibebasdebukan lagi dan ditimbang yang
dimasukkan ke dalam gelas ukur dengan kemudian dinyatakan M2. Kerapuhan
volume 100 ml secara perlahan-lahan yang dinyatakan selisih berat tablet sebelum yang
kemudian dicatat sebagai Vo. Gelas ukur diuji tidak boleh berkurang lebih 1% dari
dipasang pada alat uji, kemudian motor berat awal tablet awal uji (Mohrle, 1989).
dihidupkan. Dihitung perubahan volume Waktu Melarut. Responden
setelah pengetapan (Vt). Pengetapan meng-hisap tablet hisap tanpa
diteruskan sampai permukaan granul mengunyahnya dan membiarkan tablet
konstan. Pengurangan volume campuran melarut dengan sendirinya hingga habis
akibat pengetapan dinyata-kan dengan di dalam mulut. Waktu yang diperlukan
harga tap (T%). Granul mem-punyai sifat untuk melarut dicatat.
alir bagus bila indeks tapnya tidak lebih
dari 20 % (Fassihi dan Kanfer, 1986). Uji Tanggapan Rasa
Uji tanggapan rasa dilakukan dengan
Pemeriksaan Sifat Fisik teknik sampling acak (random
Tablet Keseragaman sampling) dengan populasi heterogen
Bobot. Sejumlah 20 sejumlah 20 responden dengan mengisi
tablet ditimbang, dihitung bobot rata-rata angket yang disediakan. Setiap responden
tiap tablet. Jika dihitung satu persatu, tidak mendapatkan kesempatan yang sama
boleh lebih dari 2 tablet yang masing- untuk merasakan sampel. Tanggapan rasa
masing bobotnya menyimpang dari bobot dikelompokan dari tingkat sangat enak,
rata-ratanya lebih besar dari harga yang enak, cukup enak, kurang enak dan tidak
ditetapkan pada kolom A. Dan tidak satu enak. Kemudian data disajikan dalam
tablet pun yang bobotnya menyimpang bentuk tabel menurut nilai responden
dari bobot rata-ratanya lebih dari harga dengan tanggapan yang diberikan.
yang ditetapkan kolom B (Anonim, 1979).
Kekerasan Tablet. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemeriksaan kekerasan tablet menggunakan
alat digital hardness tester. Alat digital 1. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik
Hardness Tester (Vanguard Granul
Pharmaceutical Machinery) dikalibrasi Hasil penelitian pada uji sifat fisik
hingga posisi 0,00. Tablet diletakkan pada granul meliputi waktu alir, sudut diam,
alat dengan posisi horizon-tal. Kemudian dan pengetapan (Tabel 2.).
diputar alatnya. Pemutaran dihentikan
sampai tablet pecah. Dibaca skala yang a. Waktu Alir
tertera pada alat, dan harga yang diperoleh Semakin bertambahnya konsentrasi
merupakan bilangan yang me-nyatakan bahan pengikat akan semakin memper-baiki
kekerasan tablet. Kekerasan tersebut sifat alir granul, karena bertambahnya kadar
dinyatakan dalam kilogram. bahan pengikat dapat memperbesar
Kerapuhan. Dua puluh tablet di- kerapatannya sehingga sifat alir granul juga
bebas debukan, kemudian ditimbang dalam semakin baik. Hal ini disebabkan oleh
neraca analitik yang dinyatakan sebagai M 1. karena proses pengikatan granul yang
Kemudian tablet dimasukkan ke dalam semakin meningkat seiring dengan pening-
friabilator. Alat dijalankan selama 4 menit katan konsentrasi dari bahan pengikat,
kecepatan 25 putaran per menit. Setelah 4
sehingga dimungkinkan bentuk granul
menit, tablet dikeluarkan dari alat,

Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Kemangi ... (Setyo Nurwaini dan Erindyah Retno W.) 49
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Granul Kemangi

yang semakin sferis dan jumlah fines yang lemah maka kecepatan alir granul akan
yang semakin kecil. Hal ini menurun. Untuk percobaan formula V
mengakibatkan gaya gesek antar partikel- sebenarnya mempunyai konsentrasi bahan
partikel granul dengan wadahnya menjadi pengikat yang paling besar, tetapi hasilnya
kecil, maka kecepatan alir granul juga mempunyai sifat alir yang kurang baik. Ini
semakin meningkat. dikarenakan formula V terdapat banyak
Dari data formula I dan V tidak demi- serbuk halus atau fines, jadi semakin
kian, data percobaan formula I mempunyai banyaknya serbuk halus yang terbentuk akan
sifat alir yang paling jelek, ini dikarenakan menghambat aliran granul sehingga waktu
formula I tidak menggunakan bahan pengi- granul menjadi lama dan mem-
kat, sehingga menghasilkan daya rekat

Gambar 1. Histogram Hubungan antara Formula Tablet Hisap Kemangi


dengan Waktu Alir (detik)

50 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 12, No. 1, April 2011: 45 - 57
pengaruhi hasil pemeriksaan waktu hingga memberikan efek terapi yang sama.
alirnya. Waktu alir dipengaruhi oleh Dari hasil yang didapat, formula yang
jumlah serbuk halus, porositas, kerapatan memiliki sudut diam terbesar adalah formula
jenis, dan bentuk granul (Parrot, 1971). I, sedangkan sudut diam terkecil adalah
formula IV. Dapat diketahui bahwa granul
b. Sudut Diam dari formula I mempunyai sudut diam lebih
Sudut diam sangat dipengaruhi oleh besar dari 40°, ini dikarenakan formula I
waktu alir, dimana apabila waktu alirnya mempunyai sifat alir yang jelek. Sedangkan
cepat maka sudut diam yang dihasilkan kecil formula II, III, IV, V tersebut mudah
dan sebaliknya jika waktu alirnya lambat mengalir (free flowing) karena keempat
maka sudut diamnya akan besar. Besar formula tersebut memiliki sudut diam anta-
kecilnya sudut diam juga dipengaruhi oleh ra 30°-40° sehingga memungkinkan kemu-
ukuran partikel, diameter corong, cara dahan dalam pencetakan tablet.
penuangan, dan pengaruh getaran.
Hasil sudut diam untuk formula II, c. Pengetapan
III, IV, V adalah lebih kecil dari 40°. Sifat Bertambahnya konsentrasi bahan
alir baik akan menyebabkan pengisian ke pengikat maka indeks pengetapan yang
dalam ruang kompresi akan konstan, dihasilkan semakin baik, karena ber-
selanjutnya dihasilkan bobot tablet yang tambahnya kadar bahan pengikat dapat
homogen dan diperoleh tablet dengan ke- memperbesar kerapatannya sehingga
seragaman kadar zar aktif yang baik, se- indek pengetapan juga semakin baik.

Gambar 2. Histogram Hubungan antara Formula Tablet Hisap Kemangi


dengan Sudut Diam (o)

Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Kemangi ... (Setyo Nurwaini dan Erindyah Retno W.) 51
25 22,7±0,58
20 16±1 16,3±1,53

PENGETAPAN (%) 14±1


15 13,3±0,58

10

FI F II F III F IV FV
FORMULA

Gambar 3. Histogram Hubungan antara Formula Tablet Hisap Kemangi


dengan Pengetapan (%)

Hasil pemeriksaan indeks pengetap-an semakin baik sifat alirnya. Granul


dapat diketahui bahwa formula II, III, IV, V dengan indeks pengetapan kurang dari
mempunyai indeks pengetapan kurang dari 20% mem-punyai sifat alir yang baik
20 %. Sedangkan untuk for-mula I (Fassihi and Kanfer, 1986).
mempunyai indeks pengetapan lebih dari
20%. Dari kelima formula tersebut yang 2. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik
memiliki indeks pengetapan yang paling Tablet
kecil adalah formula IV dan yang paling Secara umum hasil uji menunjukkan
besar adalah formula I. Indeks pengetapan semua formula menunjukkan sifat fisik
akan menentukan sifat alir dari granul. tab-let yang baik, kecuali F1 yang tidak
Semakin kecil indeks pengetapan maka me-ngandung bahan pengikat (CMC-Na)
(Tabel 3.).

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Hisap Kemangi

52 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 12, No. 1, April 2011: 45 - 57
a. Keseragaman Bobot nya konsentrasi CMC-Na yang ditambah-
Variasi bobot tablet dipengaruhi oleh kan dalam formula akan menghasilkan daya
sifat alir granul. Penambahan konsentrasi rekat yang kuat, sehingga mengakibat-kan
bahan pengikat keseragaman bobot semakin kekerasan tablet meningkat.
baik ini ditunjukkan dengan harga CV yang Dari hasil pemeriksaan, hanya tab-let
semakin menurun. Hal ini di-karenakan formula I yang nilai kerapuhannya lebih dari
penambahan konsentrasi bahan pengikat 1%. Ini membuktikan bahwa tablet formula I
akan mempengaruhi sifat alir granul yang mempunyai nilai kekerasan yang rendah,
semakin baik pula. Dengan kata lain, artinya semakin rendah kekerasan tablet
semakin mudah mengalir suatu bahan maka maka kerapuhannya semakin besar. Dengan
akan semakin baik keseragam-an bobotnya, semakin rendahnya kekerasan tab-let maka
semakin kecil sifat alirnya maka CV akan ikatan antar partikel penyusun semakin
semakin kecil sehingga pengisian granul ke lemah sehingga kerapuhannya besar. Ini
lubang cetakan dapat terjadi pengisian yang membuktikan bahwa kerapuhan tablet sangat
relatif konstan dan bobot tablet semakin dipengaruhi oleh kekerasan tablet.
seragam. Kerapuhan di atas 1% menunjukkan tablet
yang rapuh dan kurang baik.
b. Kekerasan
Semakin besar konsentrasi CMC-Na c. Kerapuhan
yang digunakan akan meningkatkan ke- Semakin rendah kekerasan tablet
kerasan dari tablet. Ini dikarenakan besar- maka kerapuhannya semakin besar.

Gambar 5. Histogram Hubungan antara Formula Tablet Hisap Kemangi


dengan Kekerasan Tablet (kg)

Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Kemangi ... (Setyo Nurwaini dan Erindyah Retno W.) 53
Gambar 6. Histogram Hubungan antara Formula dengan Kerapuhan Tablet (%)

Dengan semakin rendahnya kekerasan tab- let maka waktu melarut semakin lama.
let maka ikatan antar partikel penyusun Hasil uji waktu melarut tablet hisap
semakin lemah sehingga kerapuhannya menunjukkan hasil formula V mempunyai
besar. Ini membuktikan bahwa kerapuhan waktu melarut paling lama, sedangkan for-
tablet sangat dipengaruhi oleh kekerasan mula I mempunyai waktu melarut paling
tablet. Kerapuhan di atas 1% menunjukkan cepat. Hal ini berhubungan dengan uji
tablet yang rapuh dan kurang baik. kekerasan dan hasil uji kerapuhan tablet
hisap. Formula V mempunyai tingkat ke-
d. Waktu Melarut kerasan paling tinggi sehingga mempunyai
Waktu melarut tablet merupakan waktu melarut paling lama, sedangkan for-
waktu yang dibutuhkan untuk melarutnya mula I yang tanpa bahan pengikat
tablet menjadi partikel-partikel penyusun- memiliki tingkat kekerasan paling rendah
nya bila kontak dengan cairan. Waktu dan waktu melarutnya paling cepat.
melarut tablet juga menggambarkan cepat Semakin tinggi kadar bahan peng-
atau lambatnya tablet melarut dalam mulut. ikat akan meningkatkan waktu melarut
Tapi karena dalam penelitian ini bentuk tablet hisap. Hal ini disebabkan karena
sediaan yang dibuat adalah tablet hisap, adanya kenaikan konsentrasi bahan
maka waktu melarut tablet menggambar-kan pengikat menyebabkan pori-pori granul
cepat atau lambatnya tablet melarut dalam semakin mampat dan ikatan antar
mulut. Agar bisa melarut, tablet mengalami partikel semakin kuat, tablet yang
proses disintegrasi (pecahnya tablet menjadi dihasilkan semakin keras, sehingga
granul) dan proses deagre-gasi (pecahnya waktu melarutnya semakin lama.
granul menjadi partikel-partikel penyusun
tablet). Harga waktu melarut sebanding 5. Uji Tanggapan Rasa
dengan kekerasan tab-let. Semakin tinggi Formula II mempunyai respon rasa
tingkat kekerasan tab- paling enak cukup tinggi (75% responden).

54 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 12, No. 1, April 2011: 45 - 57
Gambar 7. Histogram Hubungan antara Formula Tablet Hisap Kemangi
dengan Waktu Melarut Tablet Hisap (menit)

Hal ini disebabkan karena Formula II memenuhi persyaratan sifat fisik


mengandung bahan pengisi manitol yang granul dan sifat fisik tablet.
mempunyai rasa manis dan memberikan 2. Peningkatan konsentrasi CMC-Na
sensasi dingin di mulut. Semakin banyak sebagai bahan pengikat akan meng-
konsentrasi manitol yang digunakan hasilkan kekerasan tablet hisap yang
maka rasanya akan semakin manis dan semakin meningkat, kerapuhan
pe-nambahan bahan pengikat akan semakin menurun dan waktu melarut
mampu memberikan waktu melarut yang semakin lama.
lebih lama di dalam mulut.
UCAPAN TERIMA KASIH
SIMPULAN
Penulis mengucapkan terimakasih
1. Formula tablet hisap ekstrak kemangi kepada DIPA Kopertis VI DITJEN DIKTI
dengan bahan pengikat CMC-Na yang telah mendanai penelitian ini.
mampu menghasilkan tablet hisap yang

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 7 , 265, 338, 354, 591,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Banker, G. S., dan Anderson, N. R., 1994, Tablet In The Theory and Practice of
Industrial Pharmacy, Ed III, diterjemahkan oleh Suyatmi, S., UI Press,
Jakarta.
Cooper, J. W., Gunn, C., 1975, Dispensing for Pharmacuetical Students,
Twelfth Ed, 10; 186 – 187, Pitman Medical Publishing Co. Ltd, London.

Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Kemangi ... (Setyo Nurwaini dan Erindyah Retno W.) 55
Dharmani, P., and Palit, G., 2006, Exploring Indian Medical Plants for
Antiulcer Activity, Central Drug Research Institute, (online)
www.medind.inc.in, diakses 7 Februari 2008.
Eshrat, Halim M. and Mukhopadhyay, A.K, 2006, Effect of Ocimum sanctum
(Tulsi) and Vitamin E on Biochemical Parameters and Retinopathy in
Streptozotocin Induced Diabetic Rats., Indian Journal of Clinical
Biochemistry, 21 (2):181-188
Eshrat, Halim M., Hussain, A., Kaiser, J., and Rao, M., 2001, Hypoglycemic,
Hypolipidemic and Antioxidant Properties of Tulsi (Ocimum sanctum
Linn) on Streptozotocin Induced Diabetes in Rats, Ind J Clin Biochem,
2:190-194.
Cholisoh, Z., dan Hanwar, D., 2006, Aktivitas Antiradikal Ekstrak Etanol Daun, Bunga,
dan Biji Selasih (Ocimum sanctum) serta Hubungannya dengan
Karakteristik Kandungan Polifenol, J Pharmacon, Vol 7 No 1.
Fassihi, A. R., and Kanfer, 1986, Effect of Compressibility and Powder Flow Properties
on Tablet Weight Variation in Drug Development and Industrial
Pharmacy, 11-13, Marcel Dekker Inc.
Fudholi, A., 1983, Metodologi Formulasi dalam Kompresi Direct, Majalah Medika,
No. 7, Tahun 9, Grafiti Press, Jakarta, 586-593.
Getha, R. K., and Vasudevan, D.M., 2004, Inhibition of Lipid Peroxidation by Botanical
Extracts of Ocimum sanctum: in vivo and in vitro Studies, Life Sci.,
76(1), 21-28.
Hariana, A., 2007, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2, Penerbit Penebar Swadaya,
Jakarta.
Hiltunen, R., and Holm, Y., 1999, Basil The Genus Ocimum, 69, OPA (Overseas
Publishers Association) NV published, Netherlands.
Kicel, A., Kurowska, A., Kalemba, D., 2005, Composition of the Essential Oil of
Ocimum sanctum L, Grown in Poland During Vegetation, Journal of
Essential Oil Research, (online) www.jeor.org, diakses tanggal 28 Januari
2008.
Lachman, L., Lieberman, H. A., dan Kanig, J. L., 1994, Teori dan Praktek
Farmasi Industri, Diterjemahkan oleh Suyatmi, S., Arsyah, I., Ed. III, UI
Press, Jakarta.
Maimes, S., Maimes Report on Holy Basil Ocimum sanctum-Tulsi, (online)
www.holybasil.com, diakses 15 Januari 2008.
Mohrle, R., 1989, Effervescent Tablets, In Lieberman, H.A., Lachman, L., and
Schwartz, J.B., (editors), Pharmaceutical Dosage Forms, Tablets, Vol. I, 2 th Ed,
225-255, Marcel Dekter Inc, New York.
Reddy, L.S.S.V.P., Thangavel, A., Leela, V., and Raju, K.V.S.N, 2007, Effect of Dietary
Supplementation of Tulasi (Ocimum Sanctum) and Selenium on Lipid
Peroxidation Levels and Growth Rate in Broiler Chickens, Tamilnadu J.
Veterinary & Animal Sciences, 3(3):144-149
Pemmineti, S., Nair, P., Dorababu, P., Gopalakhrisna, H.N., and Pai, M.R.S.M., 2007,
Effect of Ethanolic Leaf Extract of Ocimum sanctum on Haloperidol
Induced Catalepsy in Albino Mice, Indian J Pharmacol, 39(2):87-89.

56 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 12, No. 1, April 2011: 45 - 57
Rowe, C.R., Sheskey, J.P., and Weller, J.P., 2006, Handbook of Pharmaceutical
Excipients, Fifth Edition, 731-732, American Pharmaceutical Association, London.
Syamsuhidayat, S. S., Hutapea, J. R., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia
(1), 186, Badan Litbangkes, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Yanpallewar, S.U., Raj, S., Kumar, M., Achary, A., 2004, Evaluation of Antioxidant and
Neuroprotective Effect of Ocimum sanctum on Transient Cerebral
Ischemia and Longterm Cerebral Hypoperfusion, Biochem Behar.,
79(1):155-164.

Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Kemangi ... (Setyo Nurwaini dan Erindyah Retno W.) 57

Anda mungkin juga menyukai