Anda di halaman 1dari 5

LANGKAH MEWUJUDKAN UKHUWAH ISLAMIYYAH

(Dikeluarkan Oleh Sariyah Dakwah Jama’ah Ansharusy Syari’ah)

KHUTBAH PERTAMA

ِ‫ ﻣﻦ ﻳـﻬ ِﺪﻩ‬،‫ﺎت أَﻋﻤﺎﻟِﻨَﺎ‬ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ْ ‫إِ ﱠن‬


ْ َ ْ َ َ ْ َ‫اﳊَ ْﻤ َﺪ ﻟﻠﱠﻪ َْﳓ َﻤ ُﺪﻩُ َوﻧَ ْﺴﺘَﻌْﻴـﻨُﻪُ َوﻧَ ْﺴﺘَـ ْﻐﻔ ُﺮْﻩ َوﻧـَﻌُﻮذُ ﺑِﺎﷲ ﻣ ْﻦ ُﺷ ُﺮْوِر أَﻧْـ ُﻔﺴﻨَﺎ َوﻣ ْﻦ َﺳﻴﱢﺌ‬
ِ ِ ْ ‫ﻀ ﱠﻞ ﻟَﻪ وﻣﻦ ﻳ‬ ِ ‫اﷲ ﻓَﻼَ ﻣ‬
‫ﻚ ﻟَﻪُ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن‬َ ْ‫ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن ﻻَ إِﻟَﻪَ إِﻻﱠ اﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮﻳ‬.ُ‫ﻀﻠ ْﻠﻪُ ﻓَﻼَ َﻫﺎد َي ﻟَﻪ‬ ُ ْ ََ ُ ُ ُ
َ‫ ﻳَﺎ أَﻳﱡﻬﺎ‬:‫ﺎﱃ‬ َ َ‫ ﻗ‬.‫ﺎي ﺑِﺘَـ ْﻘ َﻮى اﷲِ ﻓَـ َﻘ ْﺪ ﻓَ َﺎز اﻟْ ُﻤﺘﱠـ ُﻘ ْﻮ َن‬
َ ‫ﺎل ﺗَـ َﻌ‬ ِ ِ
َ ‫ﱠﺎس أ ُْوﺻْﻴ ُﻜ ْﻢ َوإﻳﱠ‬ ُ ‫ ﻳَﺎ أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﻨ‬.ُ‫ُﳏَ ﱠﻤ ًﺪا َﻋْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪ‬
‫ﱠﺎس اﺗﱠـ ُﻘ ْﻮا َرﺑﱠ ُﻜ ُﻢ‬
ُ ‫ ﻳَﺎ أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﻨ‬:‫ﺎﱃ‬ َ ‫ﺎل ﺗَـ َﻌ‬ َ َ‫ ﻗ‬.‫اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ءَ َاﻣﻨُﻮا اﺗﱠـ ُﻘﻮا اﷲَ َﺣ ﱠﻖ ﺗُـ َﻘﺎﺗِِﻪ َوﻻَ ﲤَُْﻮﺗُ ﱠﻦ إِﻻﱠ َوأَﻧﺘُ ْﻢ ﱡﻣ ْﺴﻠِ ُﻤ ْﻮ َن‬
‫ﺚ ِﻣْﻨـ ُﻬ َﻤﺎ ِر َﺟﺎﻻً َﻛﺜِْﻴـًﺮا َوﻧِ َﺴﺂءً َواﺗﱠـ ُﻘﻮا اﷲَ اﻟﱠ ِﺬ ْي‬ ‫اﺣ َﺪ ٍة َو َﺧﻠَ َﻖ ِﻣْﻨـ َﻬﺎ َزْو َﺟ َﻬﺎ َوﺑَ ﱠ‬ِ‫ﺲو‬
َ ٍ ‫اﻟﺬ ْي َﺧﻠَ َﻘ ُﻜ ْﻢ ﱢﻣ ْﻦ ﻧـَ ْﻔ‬
ِ‫ﱠ‬
.‫ ﻳَﺎ أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ءَ َاﻣﻨُﻮا اﺗﱠـ ُﻘﻮا اﷲَ َوﻗُـ ْﻮﻟُ ْﻮا ﻗَـ ْﻮﻻً َﺳ ِﺪﻳْ ًﺪا‬.‫ﺗَ َﺴﺂءَﻟُْﻮ َن ﺑِِﻪ َواْﻷ َْر َﺣ َﺎم إِ ﱠن اﷲَ َﻛﺎ َن َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ َرﻗِْﻴﺒًﺎ‬
.‫ﺼﻠِ ْﺢ ﻟَ ُﻜ ْﻢ أ َْﻋ َﻤﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﻳـَ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ذُﻧـُ ْﻮﺑَ ُﻜ ْﻢ َوَﻣ ْﻦ ﻳُ ِﻄ ِﻊ اﷲَ َوَر ُﺳ ْﻮﻟَﻪُ ﻓَـ َﻘ ْﺪ ﻓَ َﺎز ﻓَـ ْﻮًزا َﻋ ِﻈْﻴ ًﻤﺎ‬
ْ ُ‫ﻳ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َوﺷَﱠﺮ اﻷ ُُﻣﻮِر‬ ٍ ِ ِ ِ ْ ‫أَﱠﻣﺎ ﺑـﻌ ُﺪ؛ ﻓَِﺈ ﱠن أَﺻ َﺪ َق‬
َ ‫ي ُﳏَ ﱠﻤﺪ‬ ُ ‫ َو َﺧْﻴـَﺮ ا ْﳍَْﺪ ِي َﻫ ْﺪ‬،َ‫ﺎب اﷲ‬ ُ َ‫اﳊَﺪﻳﺚ ﻛﺘ‬ ْ َْ
‫ﺻ ﱢﻞ َو َﺳﻠﱢ ْﻢ َﻋﻠَﻰ ﻧَﺒِﻴﱢـﻨَﺎ ُﳏَ ﱠﻤ ٍﺪ‬ َ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬.‫ﺿﻼَﻟَﺔ ِﰱ اﻟﻨﱠﺎ ِر‬
ٍ
َ ‫ﺿﻼَﻟَﺔٌ َوُﻛ ﱠﻞ‬
ٍ ٍ
َ ‫ُْﳏ َﺪﺛَﺎﺗُـ َﻬﺎ َوُﻛ ﱠﻞ ُْﳏ َﺪﺛَﺔ ﺑِ ْﺪ َﻋﺔٌ َوُﻛ ﱠﻞ ﺑِ ْﺪ َﻋﺔ‬
.‫ﺎن إِ َﱃ ﻳَـ ْﻮِم اﻟْ ِﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ‬
ٍ ‫وﻋﻠَﻰ آﻟِِﻪ وﺻﺤﺒِ ِﻪ وﻣﻦ ﺗَﺒِﻌﻬﻢ ﺑِِﺈﺣﺴ‬
َ ْ ْ َُ ْ ََ ْ َ َ ََ
Hadirin jama’ah jum’at rahimakumullah

Marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita dengan sebenar-benarnya. Adapun
tema yang kita bahas pada kesempatan hari ini adalah “Langkah Mewujudkan
Ukhuwah Islamiyyah.”

Ikatan hati tak akan terjadi jika hanya berdasarkan materi. Bersaudara juga tidak akan
ada jikalau Iman bukanlah penyangganya. Prinsip inilah yang harus dimiliki oleh setiap
mereka yang menamakan dirinya muslim, dan prinsip ini yang mesti dimiliki oleh setiap
mereka yang bercita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang madani. Bahan di dalam
Al-Qur’an dijelaskan bahwa SESAMA MUSLIM ITU ADALAH BERSAUDARA.

‫َﺧ َﻮﻳْ ُﻜ ْﻢ َواﺗـﱠ ُﻘ ْﻮااﷲَ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗُـْﺮ َﲪُْﻮ َن‬ ِ ‫إِﱠﳕَﺎاﻟْﻤﺆِﻣﻨـﻮ َن إِﺧﻮةٌ ﻓَﺄ‬
َ‫ﲔأ‬َْ ‫ﺤ ْﻮا ﺑَـ‬
ُ ‫َﺻﻠ‬
ْ َ ْ ُْ ُْ
“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara
keduasaudaramu dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-
Hujurat:10)

Begitu pula tidak ada yang namanya ukhuwah tanpa adanya taqwa dan tidak ada taqwa
tanpa ukhuwah Allah berfirman :

1
ِ ٍ ‫ﻀ ُﻬ ْﻢ ﻟِﺒَـ ْﻌ‬ ِ ِ
َ ْ ‫ﺾ َﻋ ُﺪ ٌو إِﻻﱠ اﻟْ ُﻤﺘﱠﻘ‬
‫ﲔ‬ ُ ‫اﻷَﺧﻼﱠءُ ﻳَـ ْﻮَﻣـ ِءذ ﺑـَ ْﻌ‬
“Teman-teman karib pada hari itu sebagian menjadi musuh bagi sebagian yang lain
kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Az-Zukhruf:67)

Ukhuwah islamiyyah merupakan ikatan Iman yang berdasarkan manhaj Allah dan
terpancar dari rasa taqwa ia merupakan tujuan suci, cahaya tarbiyah rabbaniyah
sekaligus nikmat ilahiyah, Dari Nu’man bin Basyir, Rasulullah bersabda :

‫اﻋﻰ ﻟَﻪُ َﺳﺎﺋُِﺮ‬ ِ ِ ُِ ‫ﻣﺜَﻞ اﻟْﻤ ْﺆِﻣﻨِﲔ ِﰲ ﺗَـﻮا ﱢد ِﻫﻢ وﺗَـﺮ‬


ْ ُ‫اﲪ ِﻬ ْﻢ َوﺗَـ َﻌﺎﻃُﻔ ِﻬ ْﻢ َﻣﺜَ ُﻞ اﳉَ َﺴﺪ إِ َذا ا ْﺷﺘَ َﻜﻰ ِﻣْﻨﻪُ ﻋ‬
َ ‫ﻀ ٌﻮ ﺗَ َﺪ‬ َ َ ْ َ ْ َْ ُ ُ َ
‫اﳊُ ﱠﻤﻰ‬ْ ‫اﳉَ َﺴ ِﺪ ﺑِﺎﻟ ﱠﺴ ْﻬ ِﺮ َو‬
ْ
“Perumpamaan orang-orang mu’min dalam saling cinta, saling belas kasihnya dan saling
perhatiannya laksana badan-jika ada salah satu anggota yang sakit, maka yang lainnya
merasa mengeluh dan demam (panas).

Jama’ah jum’at yang dirahmati Allah

Ukhuwah yang dibina berdasarkan aqidah akan mudah menghancurkan dan meluluhkan
segala bentuk kebatilan. Namun apabila benang ukhuwah tidak terajut dengan kuat dan
rapih, maka kaum muslimin akan menjadi sasaran empuk buat ummat yang lain dari
berbagi kepentingan. Dan ini semua terjadi apabila kita terlalu cinta dunia dan tidak
perduli lagi akan perkara akhira. Rasulullah bersabda :

“Hampir-hampir ummat lain bersekongkol mengeroyok kalian seperti orang yang


makan yang mengeroyok makanan dari nampan. Seorang bertanya apakah disaat itu
kita sedikit wahai Rasulullah? Beliau menjawab: ”bahkan kalian banyak tetapi kalian
seperti buih banji dan Allah mencabut dari hati-hati musuhmu rasa takut terhadap
kalian, lalu Allah memasukkan dihati kalian (penyakit) Wahan, Wahai Rasulullah apakah
Wahan itu? Beliau menjawab Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Rasa ukhuwah akan timbul jika sifat suka mementingkan pribadi dan cinta dunia
tersebut disingkirkan dari pribadi muslim. Dan rasa ukhuwah inilah yang menjadi salah
satu faktor penyempurnaan keimanan. Rasulullah bersabda:

‫ﺐ ﻟِﻨَـ ْﻔ ِﺴ ِﻪ‬ ُِ ‫ﺐ ﻣ‬
‫ﺎﳛ ﱡ‬ ِ
َ ‫َﺣ َﺪ ُﻛ ْﻢ َﺣ ﱠﱴ ُﳛ ﱡ‬
َ ‫ﻻَ ﻳـُ ْﺆَﻣ ُﻦ أ‬
“ Tidak sempurna iman seseorang hingga ia menginginkan bagi saudaranya apa yang
diinginkan untuk dirinya “ (HR. Bukhari dan Muslim)

Jama’ah jum’at rahimakumullah

Bagaimanakah cara untuk mewujudkan ukhuwah ? kita akan menyebutkan beberapa hal
yang InsyaAllah dapat mengantarkan menuju ukhuwah fillaah. Adapun beberaapa
metode tersebut antara lain:

2
Iman yang benar, menghilangkan ‘ashabiyah atau fanatisme jahiliyah, dan berhukum
dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah pada setiap persoalan, sebagai way of life [undang-
undang hidup dan kehidupan]. Maka hendaklah setiap individu diantara kita berjalan di
atas bumi berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, mewujudkan apa yang
dipedomani itu dalam bentuk aktifitas nyata sehingga setiap ucapan yang dikeluarkan
dari mulutnya adalah merupakan denyutan qalbu.

Jika sudah tercapai maka akan didapati mayoritas individu hidup dengan semangat yang
satu dan dengan nafas yang satu pula. Ukhuwah islamiyyah terjadi atas ikatan keimanan
yang benar, bukan atas ikatan kebangsaan, kesukuan, kemanusiaan, dan ikatan-ikatan
jahiliyah yang lainnya.

Allah ta’ala berfirman :

‫َﺧ َﻮﻳْ ُﻜ ْﻢ َواﺗـﱠ ُﻘﻮا اﻟﻠﱠ َﻪ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗـُ ْﺮ َﲪُﻮ َن‬ ِ ‫إِﱠﳕَﺎ اﻟْﻤﺆِﻣﻨﻮ َن إِﺧﻮةٌ ﻓَﺄ‬
َ‫ﲔأ‬َ ْ ‫َﺻﻠ ُﺤﻮا ﺑَـ‬
ْ َ ْ ُ ُْ
“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat.” (QS. Alhujurat : 10)

Musibah yang menimpa umat islam adalah fanatisme jahiliyah, seperti fanatisme
kebangsaan, fanatisme kesukuan, fanatisme golongan/kelompok, fanatisme partai, dan
setiap golongan berbangga-banggan dengan golongannya dan tidak memperdulikan
orang diluar mereka. Allah ta’ala berfirman :

ِ ِ ‫ﻓَﺄَﻗِﻢ وﺟﻬﻚ ﻟِﻠﺪﱢﻳ ِﻦ ﺣﻨِﻴ ًﻔﺎ ﻓِﻄْﺮت اﻟﻠﱠ ِﻪ اﻟﱠِﱵ ﻓَﻄَﺮ اﻟﻨﱠﺎس ﻋﻠَﻴـﻬﺎ َﻻ ﺗَـﺒ ِﺪ‬
‫ﱢﻳﻦ اﻟْ َﻘﻴﱢ ُﻢ‬
ُ ‫ﻚ اﻟﺪ‬ َ ‫ﻳﻞ ﳋَْﻠ ِﻖ اﻟﻠﱠ ِﻪ َذﻟ‬
َ ْ َْ َ َ َ ََ َ َ َْ َ ْ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ‫( ﻣﻨِﻴﺒ‬30) ‫ﱠﺎس َﻻ ﻳـﻌﻠَﻤﻮ َن‬ ِ
(31) ‫ﲔ‬ َ ‫ﺼ َﻼ َة َوَﻻ ﺗَ ُﻜﻮﻧُﻮا ﻣ َﻦ اﻟْ ُﻤ ْﺸ ِﺮﻛ‬ ُ ‫ﲔ إﻟَْﻴﻪ َواﺗﱠـ ُﻘﻮﻩُ َوأَﻗ‬
‫ﻴﻤﻮا اﻟ ﱠ‬ َ ُ ُ ْ َ ِ ‫َوﻟَﻜ ﱠﻦ أَ ْﻛﺜَـَﺮ اﻟﻨ‬
(32) ‫ب ِﲟَﺎ ﻟَ َﺪﻳْ ِﻬ ْﻢ ﻓَ ِﺮ ُﺣﻮ َن‬ٍ ‫ِﻣﻦ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ ﻓَـﱠﺮﻗُﻮا ِدﻳﻨَـﻬﻢ وَﻛﺎﻧُﻮا ِﺷﻴـﻌﺎ ُﻛ ﱡﻞ ِﺣْﺰ‬
ًَ َ ُْ َ َ
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada
fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah
shalat dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, Yaitu
orang-orang yang memecah-belah agama mereka, dan mereka menjadi beberapa
golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan
mereka.” (QS. Ar-Ruum : 30-32)

Terpecahnya umat islam, lalu rusaknya persaudaraan islam ini semua diantara makar
jahat syetan dan golongan syetan sehingga umat islam terkotak-kotak dan terjadilah
fanatisme golongan, Allah ta’ala berfirman :

‫ﻒ ﻃَﺎﺋَِﻔﺔً ِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ ﻳُ َﺬﺑﱢ ُﺢ أَﺑْـﻨَﺎءَ ُﻫ ْﻢ َوﻳَ ْﺴﺘَ ْﺤﻴِﻲ ﻧِ َﺴﺎءَ ُﻫ ْﻢ‬ ِ ْ َ‫ض وﺟﻌﻞ أَﻫﻠَﻬﺎ ِﺷﻴـﻌﺎ ﻳﺴﺘ‬ ِ ِ
ُ ‫ﻀﻌ‬ ْ َ ً َ َ ْ َ َ َ َ ِ ‫إ ﱠن ﻓْﺮ َﻋ ْﻮ َن َﻋ َﻼ ِﰲ ْاﻷ َْر‬
‫ﻳﻦ‬ ِِ ِ ِ
َ ‫إﻧﱠﻪُ َﻛﺎ َن ﻣ َﻦ اﻟْ ُﻤ ْﻔﺴﺪ‬

3
“Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan
penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih
anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka.
Sesungguhnya Fir'aun Termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Membudayakan salam.

Rasulullah pernah bersabda:

‫ أ ََوﻻَ أ َُدﻟﱡ ُﻜ ْﻢ َﻋﻠَﻰ َﺷ ْﻲ ٍء إِ َذا ﻓَـ َﻌ ْﻠﺘُ ُﻤﻮﻩُ َﲢَﺎﺑَـْﺒﺘُ ْﻢ؟ أَﻓْ ُﺸﻮا‬،‫ َوﻻَ ﺗـُ ْﺆِﻣﻨُﻮا َﺣ ﱠﱴ َﲢَﺎﺑﱡﻮا‬،‫ﻻَ ﺗَ ْﺪ ُﺧﻠُﻮا اﳉَﻨﱠﺔَ َﺣ ﱠﱴ ﻳـُ ْﺆِﻣﻨُﻮا‬
‫اﻟ ﱠﺴﻼَ َم ﺑـَْﻴـﻨَ ُﻜ ْﻢ‬
“Tidaklah kalian masuk surga sehingga beriman, dan tidaklah sempurna iman kalian
sehingga kalian saling mencintai. Apakah mau aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian
lakukan akan timbul diantara kalian rasa saling mnencintai? Sebarkanlah salam diantara
kalian!

Menyempatkan diri untuk mengujungi saudaranya. Imam Malik dalam kitab “AL-
MUWATHTHO” meriwayatkan, berkata Nabi –shalallaahu ‘alaihi wasallam- bahwa Allah
befirman yang artinya :

“pasti akan mendapat cintaku orang-orang yang mencintai karena aku, dimana keduanya
saling berkunjung karena aku dan saling memberi karena aku.”

Memenuhi hak-hak saudaranya.

ِ َ ‫ إِذَا ﻟَ ِﻘﻴﺘﻪ ﻓَﺴﻠﱢﻢ ﻋﻠَﻴ ِﻪ و إِذَا دﻋ‬: ‫ﺖ‬ ‫َﺣ ﱡﻖ اﻟْ ُﻤ ْﺴﻠِ ِﻢ َﻋﻠَﻰ اﻟْ ُﻤ ْﺴﻠِ ْﻢ ِﺳ ﱞ‬
‫ﺼ ْﺢ‬
َ ْ‫ﻚ ﻓَﺎﻧ‬
َ ‫ﺼ َﺤ‬ ْ ‫ﺎك ﻓَﺄَﺟْﺒﻪُ َو إِذَا‬
َ ‫اﺳﺘَـْﻨ‬ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ َْ
ِ
‫ﺎت ﻓَﺎﺗْـﺒَـ ْﻌﻪُ رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ أﰊ ﻫﺮﻳﺮة‬ َ ‫ض ﻓَـﻌُ ْﺪﻩُ َوإِ َذا َﻣ‬
َ ‫ﺲ ﻓَ َﺤﻤ َﺪ اﷲَ ﻓَ َﺸ ﱢﻤْﺘﻪُ َوإِ َذا َﻣ ِﺮ‬ ِ
َ َ‫ﻟَﻪُ َوإ َذا َﻋﻄ‬
“Hak seorang muslim atas muslim ada enam, yaitu jika bertemu maka ucapkanlah salam,
jika diundang maka penuhilah, jika ia bersin lau mengucapkan “Alhamdulillah” maka
do’akanlah dengan “Yarhamukallah”, jika sakit jenguklah ia, dan jika ia meninggal
antarkanlah [kekubur].

Saling mendo’akan dan memohonkan ampun.

Allah ta’ala berfirman :

ِ َ‫واﻟﱠ ِﺬﻳﻦ ﺟﺎءو ِﻣﻦ ﺑـﻌ ِﺪ ِﻫﻢ ﻳـ ُﻘﻮﻟُﻮ َن رﺑـﱠﻨَﺎا ْﻏ ِﻔﺮﻟَﻨَﺎو ِﻹ ِ◌ ْﺧﻮاِﻧَـﻨَﺎ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ ﺳﺒـ ُﻘﻮﻧَﺎ ﺑِﺎ ِﻹْﳝ‬
‫ﺎن َوﻻَ َْﲡ َﻌ ْﻞ ِ ْﰲ ﻗُـﻠُ ْﻮﺑِﻨَﺎ ِﻏﻼ‬ ْ ََ َ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ ْ َ ْ ُْ َ َ ْ َ
‫ف ِﺣْﻴ ٌﻢ‬ ِِ
ٌ ‫ﱠﻚ َرءُْو‬ َ ‫ﻟﻠﱠﺬﻳْ َﻦ ءَ َاﻣﻨُـ ْﻮا َرﺑـﱠﻨَﺎ إِﻧ‬
“Orang-orang yang datang setelah mereka [Muhajirin dan Anshar], mereka berdo’a : Ya
Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih

4
‫‪dulu dari kami, dan janganlah engkau membiarkan kedengkian dalam hati-hati kami‬‬
‫‪terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya engkaau maha‬‬
‫”‪penyantun lagi maha penyayang.‬‬

‫‪Marilah kita rajut kembali tali persaudaraan islam (ukhuwah islamiyyah) dengan‬‬
‫‪sebenar-benarnya, marilah kita jauhi penyebab dan factor yang dapat merusakan‬‬
‫‪ukhuwah islamiyyah , dan marilah kita waspadai tipu daya syetan serta golongan syetan‬‬
‫‪dari para pembela kebatilan, orang-orang kafir, dan orang-orang munafiq dimana‬‬
‫‪mereka selalu berupaya dengan sungguh-sungguh ingin menghancurkan umat islam‬‬
‫‪yang konsisten dan komitmen diatas Syari’at Islam, Al-Qur’an dan As-Sunnah.‬‬

‫‪Demikianlah khutbah yang singkat ini semoga bermanfaat. Dan mohon maaf atas segala‬‬
‫‪kekurangan dan kesalahan atas penyampaian materi khutbah ini.‬‬

‫اﳊَ ِﻜْﻴ ِﻢ‪ .‬أَﻗُـ ْﻮ ُل ﻗَـ ْﻮِ ْﱄ‬ ‫آن اﻟْﻌ ِﻈﻴ ِﻢ‪ ،‬وﻧـَ َﻔﻌ ِﲏ وإِﻳﱠﺎ ُﻛﻢ ِﲟَﺎ ﻓِﻴ ِﻪ ِﻣﻦ اْﻵﻳ ِ‬
‫ﺎت َواﻟ ﱢﺬ ْﻛ ِﺮ ْ‬ ‫ِ‬
‫ﺑَ َﺎرَك اﷲُ ِ ْﱄ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ ِﰲ اﻟْ ُﻘ ْﺮ َ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ﻫ َﺬا وأ ِ‬
‫َﺳﺘَـ ْﻐﻔ ُﺮ اﷲَ اﻟْ َﻌﻈْﻴ َﻢ ِ ْ‬
‫ﱄ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ‪.‬‬ ‫َ َ ْ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ﺎت أَﻋﻤﺎﻟِﻨَﺎ‪ ،‬ﻣﻦ ﻳـﻬ ِﺪﻩِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫إِ ﱠن ْ ِ ِ‬
‫اﳊَ ْﻤ َﺪ ﻟﻠﱠﻪ َْﳓ َﻤ ُﺪﻩُ َوﻧَ ْﺴﺘَﻌْﻴـﻨُﻪُ َوﻧَ ْﺴﺘَـ ْﻐﻔ ُﺮْﻩ َوﻧـَﻌُﻮذُ ﺑِﺎﷲ ﻣ ْﻦ ُﺷ ُﺮْوِر أَﻧْـ ُﻔﺴﻨَﺎ َوﻣ ْﻦ َﺳﻴﱢﺌَ ْ َ َ ْ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ﻀ ﱠﻞ ﻟَﻪ وﻣﻦ ﻳ ِ‬
‫ﻚ ﻟَﻪُ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن‬‫ي ﻟَﻪُ‪ .‬أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن ﻻَ إِﻟَﻪَ إِﻻﱠ اﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮﻳْ َ‬ ‫ﻀﻠ ْﻞ ﻓَﻼَ َﻫﺎد َ‬ ‫اﷲُ ﻓَﻼَ ُﻣ ِ ُ َ َ ْ ُ ْ‬
‫ﺎﱃ‪ :‬ﻳَﺎ‬ ‫ﺎل ﺗَـ َﻌ َ‬‫َﺻ َﺤﺎﺑِِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﺗَ ْﺴﻠِْﻴ ًﻤﺎ َﻛﺜِْﻴـًﺮا‪ .‬ﻗَ َ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَﻰ ﻧَﺒِﻴﱢـﻨَﺎ ُﳏَ ﱠﻤﺪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟﻪ َوأ ْ‬ ‫ُﳏَ ﱠﻤ ًﺪا َﻋْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪُ َ‬
‫ﺎﱃ‪َ } :‬وَﻣﻦ ﻳَـﺘ ِﱠﻖ اﷲَ َْﳚ َﻌﻞ ﻟﱠﻪُ‬ ‫ﺎل ﺗَـ َﻌ َ‬‫أَﻳﱡﻬﺎَ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ءَ َاﻣﻨُﻮا اﺗﱠـ ُﻘﻮا اﷲَ َﺣ ﱠﻖ ﺗـُ َﻘﺎﺗِِﻪ َوﻻَ ﲤَُْﻮﺗُ ﱠﻦ إِﻻﱠ َوأَﻧﺘُ ْﻢ ﱡﻣ ْﺴﻠِ ُﻤ ْﻮ َن‪ .‬ﻗَ َ‬
‫ِِ ِ‬
‫َﺟًﺮا{‬ ‫ﺎل‪َ } :‬وَﻣﻦ ﻳَـﺘ ِﱠﻖ اﷲَ ﻳُ َﻜﻔ ْﱢﺮ َﻋْﻨﻪُ َﺳﻴﱢﺌَﺎﺗﻪ َوﻳـُ ْﻌﻈ ْﻢ ﻟَﻪُ أ ْ‬ ‫ﳐََْﺮ ًﺟﺎ{ َوﻗَ َ‬
‫ﱠﱯ‪ ،‬ﻳَﺎ‬ ‫ﺼﻠﱡ ْﻮ َن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨِ ﱢ‬
‫ِ‬
‫ﺎل‪} :‬إِ ﱠن اﷲَ َوَﻣﻼَﺋ َﻜﺘَﻪُ ﻳُ َ‬ ‫ﺼﻼَةِ َواﻟ ﱠﺴﻼَِم َﻋﻠَﻰ َر ُﺳ ْﻮﻟِِﻪ ﻓَـ َﻘ َ‬ ‫ﰒُﱠ ْاﻋﻠَ ُﻤ ْﻮا ﻓَِﺈ ﱠن اﷲَ أ ََﻣَﺮُﻛ ْﻢ ﺑِﺎﻟ ﱠ‬
‫ﺻﻠﱡ ْﻮا َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱢ ُﻤ ْﻮا ﺗَ ْﺴﻠِْﻴ ًﻤﺎ{‪.‬‬ ‫ِ‬
‫أَﻳﱡﻬﺎَ اﻟﱠﺬﻳْ َﻦ ءَ َاﻣﻨُـ ْﻮا َ‬
‫ﲪْﻴ ٌﺪ َِﳎ ْﻴ ٌﺪ‪.‬‬
‫ﱠﻚ َِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ٍ‬ ‫ٍ‬
‫ﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑْـَﺮاﻫْﻴ َﻢ َو َﻋﻠَﻰ ِآل إِﺑْـَﺮاﻫْﻴ َﻢ‪ ،‬إِﻧ َ‬ ‫ﺻﻠﱠْﻴ َ‬
‫ﺻ ﱢﻞ َﻋﻠَﻰ ُﳏَ ﱠﻤﺪ َو َﻋﻠَﻰ آل ُﳏَ ﱠﻤﺪ َﻛ َﻤﺎ َ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َ‬
‫ﲪْﻴ ٌﺪ َِﳎْﻴ ٌﺪ‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬ ‫ﱠﻚ َِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ٍ‬ ‫ٍ‬
‫ﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑْـَﺮاﻫْﻴ َﻢ َو َﻋﻠَﻰ ِآل إِﺑْـَﺮاﻫْﻴ َﻢ‪ ،‬إِﻧ َ‬ ‫َوﺑَﺎ ِرْك َﻋﻠَﻰ ُﳏَ ﱠﻤﺪ َو َﻋﻠَﻰ آل ُﳏَ ﱠﻤﺪ َﻛ َﻤﺎ ﺑَ َﺎرْﻛ َ‬
‫ﺐ‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬ ‫ات‪ ،‬إِﻧ َ ِ‬ ‫ﺎت اْﻷَﺣﻴ ِﺎء ِﻣْﻨـﻬﻢ واْﻷَﻣﻮ ِ‬ ‫ﺎت‪ ،‬واﻟْﻤ ْﺆِﻣﻨِﲔ واﻟْﻤ ْﺆِﻣﻨَ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫ﱠﻚ َﲰْﻴ ٌﻊ ﻗَ ِﺮﻳْ ٌ‬ ‫َْ ُ ْ َ َْ‬ ‫ﲔ َواﻟْ ُﻤ ْﺴﻠ َﻤ َ ُ َْ َ ُ‬ ‫ا ْﻏﻔ ْﺮ ﻟﻠْ ُﻤ ْﺴﻠﻤ َْ‬
‫ﺎﻃﻞ ﺑﺎَ ِﻃﻼً وارزﻗْـﻨَﺎ اﺟﺘِﻨَﺎﺑﻪ‪ .‬رﺑـﱠﻨَﺎ آﺗِﻨَﺎ ِﰲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴﺎ ﺣﺴﻨَﺔً وِﰲ ِ‬
‫اﻵﺧَﺮِة‬ ‫ِ ِ‬ ‫أَ ِرﻧَﺎ ْ‬
‫َ ََ َ‬ ‫َ ْ ُ ْ َُ َ‬ ‫ﺎﻋﻪُ‪َ ،‬وأَرﻧَﺎ اﻟْﺒَ َ‬ ‫اﳊَ ﱠﻖ َﺣﻘﺎ َو ْارُزﻗْـﻨَﺎ اﺗـﱢﺒَ َ‬
‫ﲔ إِ َﻣ ًﺎﻣﺎ‪ُ .‬ﺳْﺒ َﺤﺎ َن‬ ‫ِ ِ‬ ‫ﺐ ﻟَﻨَﺎ ِﻣ ْﻦ أ َْزو ِاﺟﻨَﺎ وذُﱢرﻳﱠﺎﺗِﻨَﺎ ﻗُـﱠﺮةَ أ َْﻋ ُ ٍ‬ ‫ِ‬
‫اﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ﻟﻠْ ُﻤﺘﱠﻘ َ‬
‫ﲔ َو ْ‬ ‫َ َ‬ ‫اب اﻟﻨﱠﺎ ِر‪َ .‬رﺑـﱠﻨَﺎ َﻫ ْ‬ ‫َﺣ َﺴﻨَﺔً َوﻗﻨَﺎ َﻋ َﺬ َ‬
‫اﳊﻤ ُﺪ ﻟِﻠﱠ ِﻪ ر ﱢ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ﻚرﱢ ِ‬
‫ﲔ‪.‬‬‫ب اﻟْ َﻌﺎﻟَﻤ َْ‬ ‫َ‬ ‫ﲔ َو َْ ْ‬ ‫ب اﻟْﻌﱠﺰةِ َﻋ ﱠﻤﺎ ﻳَﺼ ُﻔ ْﻮ َن‪َ ،‬و َﺳﻼَ ٌم َﻋﻠَﻰ اﻟْ ُﻤ ْﺮ َﺳﻠ ْ َ‬ ‫َرﺑﱢ َ َ‬
‫ﺼﻼََة‪.‬‬ ‫ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‪َ .‬وأَﻗِ ِﻢ اﻟ ﱠ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَﻰ ُﳏَ ﱠﻤﺪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟﻪ َو َ‬ ‫َو َ‬

‫‪5‬‬

Anda mungkin juga menyukai