Anda di halaman 1dari 2

Menjaga hati

Hati adalah dunia abstrak, unik, dan berkembang. Hati memiliki


peranan yang sangat fital sebagai pengendali, karena dapat menentukan
baik buruk dan hitam putihnya seluruh amalan dan aspek kehidupan
seorang Muslim. Hati mudah untuk berubah, sukar dibaca, senantiasa
berkembang, dan pasang-surut. Karena itu, hati sangat wajib untuk
dijaga. Begitu banyak manusia yang cerdas tetapi akhirnya menjadi
orang yang hina hanya karena memiliki hati yang sakit.

Rasulullah bersabda,
“Dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila ia baik, maka baik
pula seluruh tubuhnya, dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh
tubuhnya. Ketahuilah, itulah hati”

Kini kebanyakan manusia memahami kebahagiaan sekedar


dengan penampilan lahiriyah dan materi belaka, sehingga mereka sibuk
dengan kehidupan dunianya, memperkaya diri, memperindah dan
mempercantik diri dengan berbagai aksesoris. Mereka lalai dan lupa
dengan keindahan, kebersihan, serta kesucian batin yang padahal akan
menyelamatkan mereka baik di dunia maupun di akhirat kelak. Oleh
karena itu, keindahan batin dan keselamatan hati merupakan dasar dan
pondasi keberuntungan di dunia dan di Hari Kiamat kelak.
Sesungguhnya perkara hati merupakan perkara agung dan
kedudukannya pun sangat mulia, sehingga Allah menurunkan kitab-
kitab suci-Nya untuk memperbaiki hati, dan Dia utus para Rasul untuk
menyucikan hati, membersihkan, dan memperindahnya.

Rasulullah bersabda, (HR Imam Ahmad dari Anas bin Malik)


“Iman seseorang tidak akan lurus sebelum hatinya lurus”

Ajaran yang paling besar dibawa oleh Rasululloh saw adalah


memperbaiki hati. Dengan demikian seseorang akan memahami bahwa
hatinya merupakan tempat bagi cahaya dan petunjuk Allah menuju
akhirat, karena sesungguhnya perjalanan menuju Allah adalah
perjalanan hati.
Maka dari itu, agar hati kita tidak mudah menyimpang dari
kebenaran dan cahaya dari Allah, bahkan sampai tertutup dan terkunci
karena hawa nafsu yang membelitnya serta segala hal yang dapat
merusak dan membinasakannya, maka perlu adanya usaha-usaha
penjagaan terhadap hati yang bersifat kuratif dan kontinyu, sekaligus
obat sebagai usaha prefentif agar bisa selamat dari segala bentuk
penyakit-penyakit hati yang mematikan.
Di antara hal yang dapat menyebabkan hati seseorang menjadi
tenang dan bersih adalah amalan memperbanyak membaca ayat-ayat al-
Qur`an dan mendengarkannya, karena al-Qur`an merupa-kan penawar
yang ampuh dari penyakit syubhat dan nafsu syahwat yang keduanya
merupakan inti penyakit hati seseorang.

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi


tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram” (Q.S. Ar-Rad : 28)

Menjaga hati merupakan tantangan kita setiap waktu maka jagalah


hati dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah akan terpancar
kehidupan yang amat damai.

By: Siva cathrinada meyik

Kelas: XI IPS 3

Anda mungkin juga menyukai