ABSTRACT
penting karena produktivitas temak merupakan menggunakan aditifbahan lokal baik inokulum
fingsi dari ketenediaan pakan dan kualitas (Leq, bakteri asam laktat maupun bahan aditif dari
1991). sumber karbohidrat. Tujuan penelitian ini adalah
Pembuaan silase sudah dikenal lama sekali untuk melihat pengaruh aditifdedak padi pada
dan berkembang pesat di negarayang beriklim sub- pembuatan silase rumput gajah dengan
topis. Prinsip pembuatan silase adalah fermenhsi menggunakan inokulum bakteri asam laktat
hijauan oleh mikroba yang banyak menghasilkan Lactobaci I lus plant arum IBL-2.
asam laktat. Milaobayang paling dominan adalah
dari golongan bakteri asam laktat homofermentatif MATERI DAII METODE
yang manpu melakukan fermenasi dalam keadaan
aerob sampai anaaob. Asam laKtat yang dihasilkan Penelitian pembuatan silase ini dilakukan di
selama proses fermentasi akan berperan sebagai Laboratorium Mikrobiologi, Pusat Penelitian
Bioteknologi LIPL Bahan yang digunakan dalam
zat pengawet sehingga dapat menghindarkan
pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. penelitian ini adalah dedak padi (DP),
Rendahnya kandungan bahan kering dan WSC I"actobacilhn plantoum 1 BL2 lang diisolasi dari
buah stsobed Mdyastuti eral.,1998), rumput gajah
(waler soluble carbohydrate) dwi HMT tropis
(Pennisetum purpureum), dan silo mini tower
(C.) yang dipotong segar manyebabkan rendahnya
kapasitas 800-1000 g. Rumput gajah dipotong-
kualitas fermentasi. Kondisi iklim lingkungan saat potong menjadi ukuran 3-5 cm, dan kemudian
pelayuan sangat mempengaruhi agar dapat jam
dilayukan selama 4 (fudwan & Widyasruti,
memberikan efek posit'rfpadapola fermentasi silase.
2003). Perlakuan yang diberikan dalam penelitian
Bakteri asam laktat secara alami ada di ini dengan beberapa penambahan lwel dedak padi
tanaman s€hingga dapat secara otomatis berperan yaitu, 0 (DP 0%), l (DP l%), 3 (DP 37o) dan 5%
pada saat fermentasi, tetapi untuk 570) (wAr). Rwnput gajah yangalahdicampur
mengoptimumkan fase ensilase dianjurkan unok @P
rata dengan dedak padi kemudian dimasukan
melakukan penambahan aditif seperti inokulum kedalam silo sambil ditambahkan L. p lantarum
bakteri asam laktat dan aditif lainnya untuk lBL-2 0,1%;o vlw atau sekitar 106 cfir/g hijauan
menjamin berlangsungnya fermentasi asam lakat (Weinberg eral., 2003). Selaqiutrya silase tersebut
yang sempuma. Inokulum bakteri asam laktat difurkubasi selama 30 hari @a suhu nung. Masing-
merupakan aditif yang populer di antara aditif masing perlahun mempunyai tigakali ulangan.
lainnya seperti asaq enzim dan sumber karbohidrat Rancangan percobaan yang digunakan
(Bolsen etal.,1995). Bahkan inokulum silase ini adalah rancangan acak lengkap. Data statislik yang
dapat juga berpeluang sebagai probiotik karena dipeoleh selanjutrladianalisis dengan
sifatrya yang masih dapat bertahan hidup sampai morghitung
bagian lambrmg uama dari rumfuunsiayaitu rumen sidik ragam ANOVA. Apabila perlakuan
(Weinberg er a/., 2004). menunjukkan pengaruh yang nyata, maka
Bakteri asam laktat yang digunakan dilakukan ujijarak duncan (Steel & Tonie, 1995).
Peubah yang diamati .:dalah bahan koing (% BK),
sebaiknya bersifathomofermentat'rfsehinggahanya
menghasilkan asam lakat selama proses ensilase' abu (%), bahan organik (% BO), suhu silase ("C),
persentase kerusakan silase (7o), pH silase,jumlah
Aditif dari sumber karbohidrat yang dapat
dimanfaatkan diantaranya adalah dedak padi,
bakteri asam laktat (BAL log l0 (cfu/ml)
(Cappucino & Sherman, 200 1 ), total asam (mg/
molaseq sumber pati, pulp kulit jau( dan bungkil
ml), asam laktat (g/kg BK silase) (Barker &
ketapa. Bagi Indonesia peluang sangat terbuka
Summerson, 1941), %ADF dan % NDF (Goering
untuk mengembangkan teknologi silase dengan
& Van Soest, 1975).
920
Ers
*to
0% t% 3% 5%
I-evel dedak padi
(%)
+Suhu ('C)-t- tflang + Rusak (%)
penggilingan padi dengan karbohidrat atau serat Salah satu cara untuk menyeleksi inokulum
kasar sebesar l0% dapat menstimulasi yang akan digunakan dalam pembuatan silase
pertunbuhan BAL. Ditinjau dari harganya bahan adalah perlu dikeuhui qtarat konsmsi glnkosarya.
ini murah dan mudah didapatkaq sehingga cocok Inokulum IBL-2 mengkonsumsi glukosa sebesar
untuk aditifsilase. 63,40/o dzn kandungan glukosa awal sebesar
Toul asam yarg dihasilkan oleh penambalun 1137,9 mg/ml dan menghasilkan OD (Optical
DP 5% lebihtinggi 29,69lo (P<0,05) dibadlrykan Density) sebesar 1,74 pada 620 nm. Hal ini
dengan kontrol, sedangkan antara perlakuan level menunjukkan bahwa BAL lBL2 cukup mampu
dedak padi tidak terdapat perbedaan yang nyata. memanfaatkan karbohidrat yang tersedia pada
Total kandungan asam yang dihasilkan akan bahan silase yang salah satunya disediakan oleh
mempengaruhi pH pada akhir pembuatan silase. dedak padi (Tabel2).
Hal ini terlihat pada DP 5% yang mempunyai total Tingkat kelarutan detergen asam dan netal
asam tertinggi (6,77 mg/rnl) sehingga menghasilkal menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05).
yang
pH terendah yaitu 3,88 (Iabel l). Toal asam Perlakuan DP 3% lebih tinggi 29,97% kandungan
dihitung dari cairan atau jus silase merupakan ADFnya dibandingkan dengan perlakuan lainnya"
kumpulan dari asam-asam organik dan salah satu 0/o
Sumber karbohidrat DP 3 mempunyai
yang
komponen asam organik terkandung dalam keseimbangan yang cukup terhadap kebutuhan
toal asam adalah asam laktat. Pada Tabel I terlihat mikroorganisme pada saat fermentasi silase
bahwa pada DP 5%, kandungan asam laktat sehinggamempunyai tingkatkelarutanyangpaling
yang
sebesar I12,54 gAg BK silase merupakan tinggidibandingtandenganpedakuanlanglainnya
lainnya Persentase ADF mencerminkan tingkat kecemaan
t€ftinggi dibandingkandengnpetlakuan
Vol. 28 No. 3
PENGARUH PENAMBAHAN DEDAK
Tabel 2. Jumlah populasi bakteri asam laktat
DP 0% (Konrol) 43xld
DP I% 7,1 x 107
DP3% 6,8 x ld
DP 5% 6,4 x 106
pada suasana asam yang teiedi pada saluran dominan. Tingkat kelarutan pada detergen netral
pencemaantemak Trngkatkelanrtanpadadetergen mencerminkan kecemaan pada kondisi rumen
netal perlakuan DP 1% dan DP 5% berbeda nyata beberapa saat dan selanjuhya pH rumen dan
(P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan saluran
pencemaan
lainnya berkisar antara 5-6,
perlakuan DP 3% akan tetapi dengan kontol tidak sehingga kemampuan bahan yang mempunyai
berbeda nyata.
'Ijandraatmadja tingkat kelanrtan asam yang cukup berperan untuk
et al. (1994) melakukan menuju salumnpencemaan bedkuulya"
pengujian terhadap 4% dan 8% molasses yang Kandungan asam laktat dalam silase akan
ditambahkan pada pembuatan silase dari Panicr:nr berpengaruh terhadap jumlah BAL dan derajat
maximum cv. Hamil, pangola grass (Digitaria keanman L. plantarurz I BL-2 dengan perlahan
decumbens) dur setaia (Setaria sphacelata cv, akan mengalami penunrnanjunlah koloni (CFU/
Kaangula). Pangola grass memberikan peftedaan ml) sejalan dengan penurunan pH silase (Gambar
yang nyata lebihtinggi untuk komposisi kimia pada 2).
DP s%jurnlah koloni sebesar 6,4x lff cfir/ml,
silase, dengan NDF dan persentase kandungan DP 3%(6,8 x l06cfir/ml), DP I Yo(7,1x107ctu|
lignin rendah dan BAL homofermentatif lebih pada
ml), dan DP 0% sebesar 1,2 x lOt cfir/ml.
t20
Lrktat (g/kg Bn
y=(653x+84,345
BAL ( l0 Tcfnlg)
y = - 13,35x + 46,23
o% t% 3%
-m
Iflel d€dak padi
Tingkat keasaman yang semakin tinggi secara pada perlakuan dengan menggunakan molases,
perlahan akan terakumulasi dan membunuh BAL dedak padi dan kombinasi keduanya.
itu sendiri (McDonald et al., 1991). Hasil analisis beberapa nutrien silase dari
Filya (2003) mengatakan penggunaan perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang
inokulum L. buchneri tunggal atau kombinasi nyata (Tabel 3). Bahan kering yang dihasilkan
denganBALhomofermentatifdapatmeningkalkan berkisar antara 20,04%-24,90%. Penambahan
sabilitas aerob silase dengan penghambatan pada dedak padi pada pembuatan silase dapat
aktivitaslsartataul@mir. Tmgkatk€tusakansangt meningkatkan kemampuan BAL memanfaatkan
menentt*an pada keberhasilan pernbuatan silase, katbohidmt terlarut sehingga banyak kadar air yang
jadi kalau pada pembuatan silase mempunyai dilepaskan dari rumput atau dengan adanya
tingkat kerusakan diatas 5% berarti dapat pe6edaan antaradaya adhesi dan kohesi, Sehingga
dikatakan bahwa silase tersebut gagd (Johnson et dengan semakin banyak sumber karbohidrat yang
ditambahkan akan menunukan kadar batnn kering
al., 1998). Gagal disini dapat diartikan banyak
secara perlahan.
silase yang terbuang dan dapat dihitung sebagai
Balnnorganikyangdihasilkanbe*isarantara
kerugian"
Persentase kerusakan pada penelitian ini
te*andug
7 6,83o/o-7 8,92%6. Bahan organik yang