Anda di halaman 1dari 8

Terakreditasi Dirjen Dikti SK No.

56/DIKTI/Kep/2005

Membaca Kebohongan Media Amerika

Alex Sobur

ABSTRACT

According to Jerry Gray, author of “Media Sins in US” (2006), media were responsible
to represent a huge amount of biased facts. For example, US media have depicted
Saddam Hussein, Iraqi leader, as the most dangerous threat for American. A high diplomatic
leader, John Brady Keisling, agreed with Gray’s statement. He reported saying that intelligent
information had being distorted systematically to manipulate Americans opinion.
This article tried to dig relation between media biased and the main source of media power
in the hands of media owner. More than half of media moguls rooted to a Jewish family,
and they were capable to construct and circulating news which served best for their sake.

Kata kunci: media Amerika, kebohongan, pemilik media, Yahudi

Mahasiswa Fikom yang pernah belajar skandal Watergate dan perlawanan terhadap Iran.
“dasar-dasar jurnalistik” atau “penulisan berita” Memang, gagasan manipulasi pembenaran perang
tentu hafal betul ihwal definisi berita. Juga tujuan membuat para komentator (media) menjadi tidak
mulia jurnalisme. “Berita adalah laporan hangat nyaman, karena mereka menolak kemungkinan itu.”
tentang fakta atau pendapat yang menarik atau – Paul Krugman (dalam Gray, 2006:2-3).
penting atau kedua-duanya bagi sejumlah besar John Brady Keisling, Duta Besar karier AS,
pembaca,” begitu kata Prof. Charnley (1965). pada 27 Februari 2003, menyatakan, “Kami belum
“Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada pernah menyaksikan distorsi intelijen yang
kebenaran,” tulis Kovach & Rosenstiel (2003). sedemikian sistematis dan manipulasi opini warga
Menyimpang dari definisi di atas, media berita Amerika yang sedemikian hebat, sejak perang di
tampaknya tidak selalu menyajikan laporan sesuai Vietnam.” Meskipun demikian, pers tetap
dengan faktanya. Lihat saja, misalnya, komentar- menulikan telinga atas isu-isu yang bukan bagian
komentar yang dikutip Jerry D. Gray dalam agenda pemerintahan Bush (Gray, 2006:77-78).
karyanya, Dosa-Dosa Media Amerika (2006), “Dilaporkan lebih dari separuh warga Amerika
berikut ini menunjukkan banyak distorsi fakta yang percaya bahwa Saddam Hussein bertanggung
dilakukan media. jawab atas serangan teroris 11 September. Artinya,
“Saddam Hussein digambarkan sebagai media AS amat sangat memalukan dan
ancaman yang paling berbahaya. Jika pernyataan menyedihkan karena telah gagal menjalankan
itu bohong, maka keputusan berperang bisa jadi jurnalisme yang benar dan gagal membuat laporan
merupakan skandal terburuk dalam sejarah politik berita yang akurat dan benar. Ini benar-benar gila!
Amerika. Bahkan lebih buruk dibandingkan Media bertanggung jawab seratus persen karena

Alex Sobur. Membaca Kebohongan Media Amerika 227


memungkinkan semua ini terjadi. Mereka (inilah alasannya mengapa periklanan, humas, dan
bersalah!” – Jerry D. Gray (dalam Gray, 2006:3). kampanye politik merupakan bentuk propaganda);
Begitulah, lewat pisau analisisnya yang dan (3) ia biasanya merupakan informasi satu arah
mendalam dan meyakinkan, Gray menemukan (yakni kampanye media massa).
banyak fakta mengenai media televisi korporat
Ciri atau karakteristik inilah yang membuat
(terutama di AS). Media korporat AS tampaknya
undang-undang Amerika, UU Smith-Mundt 1948,
telah mengalami pergeseran dari sarana palaporan
melarang propaganda ditujukan kepada rakyatnya
berita aktual menjadi mesin propaganda yang setia
sendiri. Namun, kenyataannya, media massa
mendukung presiden dan pemerintah AS.
Amerika yang melihat kepentingan dirinya identik
Sampai seberapa jauh sebetulnya pengaruh dengan kepentingan pemerintahannya selalu
dan kekuatan berita? “Yang Anda lihat tidak selalu melakukan disinformasi atau propaganda, baik
sama dengan yang Anda peroleh,” demikian kata kepada publiknya sendiri maupun komunitas
Strentz (1993). Reporter berita banyak kesamaannya internasional, seperti dapat dilihat saat munculnya
dengan orang yang menembak dengan tidak krisis Irak-Amerika. Saat itu, media massa Amerika
sengaja yang “tidak tahu senjatanya terisi”. Berita secara seragam melaporkan mengenai kejahatan
dan komentar pada halaman cetak, di televisi, dan dan banyak keburukan lain yang dilakukan rezim
di radio akan menghasilkan akibat yang bagi re- Saddam Hussein, sementara menampilkan citra baik
porter pun dirasa mengejutkan, mengagetkan, atau mengenai Amerika. Maka, ketika menyampaikan
menekan. Analogi dengan senjata yang terisi itu laporan berbeda dengan kepentingan Amerika,
muncul dari tiga butir kunci: (1) isi berita tidak sama televisi Al-Jazeera dilarang di negeri yang mengaku
seperti pengaruh berita; (2) cara berita dikumpulkan paling bebas dan demokratis itu.
ikut menentukan apa yang diberitakan; dan (3)
Sebagaimana bunyi judul bukunya yang
potensi berbagai konsekuensi peliputan
provokatif, Dosa-Dosa Media Amerika, Gray
merupakan kriteria yang lemah bagi pembuatan
cukup berhasil menyodorkan macam-macam dusta
keputusan berita.
media Amerika. Yang menarik dalam buku ini, bukan
Sekarang ini, semua rezim nasional Amerika
dusta apa yang mereka katakan, melainkan apa
menekankan bahwa kedaulatan nasionalnya telah
yang mereka tidak katakan. Sebut saja, misalnya,
memberinya hak untuk melakukan propaganda
(1) seorang tahanan di Guantanamo pada bulan
tertentu, sekalipun penuh kebohongan dan
April 2003 melaporkan kepada FBI bahwa ia dipaksa
bertentangan dengan kebutuhan sistem dunia.
berdiri telanjang di hadapan seorang interogator
Boleh jadi, karena demikian sentralnya propaganda
wanita; (2) Fluorida yang terkandung dalam pasta
dalam kehidupan kita. “Kita hidup pada abad pro-
gigi untuk jangka panjang membahayakan
paganda baru,” demikian tulis James E. Combs dan
kesehatan. Namun, selama 50 tahun lebih,
Dan Nimmo (1994). “Propaganda sekarang
pemerintah dan media AS menganjurkan fluorida
merupakan bentuk utama kekuatan sosial yang
sebagai sarana yang aman dan efektif untuk
harus kita kenal baik. Propaganda memiliki berbagai
mencegah gigi berlubang; (3) Senjata pemusnah
konsekuensi. Propaganda mempengaruhi hidup
massal milik AS, seperti tabung uranium, jarang
Anda dan masyarakat dalam berbagai bentuk yang
sekali disebutkan media Amerika, tak terkecuali
mungkin tidak Anda waspadai.”
dampak jangka panjangnya; (4) Serangkaian aksi
Menurut Nancy Snow (2003), ada tiga pengeboman di Indonesia tampaknya lebih
karakteristik propaganda: (1) ia merupakan merupakan kampanye terselubung intelijen Barat
komunikasi yang disengaja dan dirancang untuk dan media untuk memberi kesan bahwa Indonesia
mengubah sikap orang yang menjadi sasaran; (2) adalah negara teroris. Mereka mengobarkan
ia menguntungkan bagi si pelaku propaganda kemarahan kelompok-kelompok Muslim lokal
untuk memajukan kepentingan orang yang dituju dengan menyebarkan fitnah demi fitnah.

228 M EDIATOR, Vol. 7 No.2 Desember 2006


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

Beberapa Isu Filosofis menurut Baggini, bukanlah kita tidak dapat


memberitakan laporan mana yang benar. Lebih dari
Sebenarnya, pertanyaan mendalam yang itu, karena tak ada satu kebenaran tunggal—
tengah berlangsung di media, bukan hanya malahan seperangkat fakta yang benar bagi
konsekuensi dan hilangnya kepolosan. Terdapat sebagian orang dan seperangkat fakta lain yang
beberapa isu filosofis penting yang berbaur dalam benar bagi pihak lain. Hal ini sangat tergantung
berbagai diskusi tentang benar dan salah dari bagaimana Anda memandangnya.
kampanye perang. Harus kita akui, memang ada banyak
Meski menjadi klise, hal ini tidak mengurangi persaingan klaim kebenaran semacam itu. Apakah
pandangan Arthur Posonby bahwa kebenaran kaset rekaman Bin Laden yang “mengakui”
adalah korban utama perang (Baggini, 2003:3). serangan 11 September adalah asli? Apakah
Ketika terjadi konflik, pemerintah beserta agen- tawanan Taliban yang terbunuh di benteng dekat
agen lain berusaha keras mengontrol aliran Mazar-i-Syarif merupakan korban kekejaman atau
informasi agar sebagian besar masyarakat tetap mereka hanya kalah dalam pertempuran dan
berada di pihak mereka atau menjauhkan berusaha melarikan diri? Apakah tawanan Taliban
masyarakat dari komunitas internasional. Ingat saja, yang dimasukkan kamp tahanan Amerika di
misalnya, betapa jauhnya perbedaan laporan Guantanamo Bay, Kuba, diperlakukan tidak baik
antara bangsa Israel dan Palestina mengenai dan melanggar hak-hak asasi manusia, atau hanya
dugaan pembunuhan massal di kamp pengungsi dikeluarkan sementara untuk alasan keamanan?
Jenin, April 2002. Ini berarti bahwa mengetahui Dalam semua kasus ini, kekhawatiran bukanlah
kebenaran di masa perang menjadi sangat sulit. disebabkan karena kita tidak tahu kebenarannya,
Jika kita ingin mengetahui berapa banyak korban namun karena sama sekali tak ada satu kebenaran
sipil, bagaimana tawanan perang diperlakukan, atau tunggal. Sekali lagi, kebenaran tergantung pada
apa ancaman nyata dari serangan teroris kacamata siapa Anda melihat kasus-kasus tersebut.
selanjutnya—seluruhnya menjadi penting untuk
mempertimbangkan benar atau salah perang Dominasi Yahudi atas Media
tersebut—kita memerlukan informasi akurat.
Agaknya, setiap orang kini memaklumi, hampir
Namun, peluang seperti apa yang kita miliki untuk
semua tokoh Yahudi selalu tertarik pada cuma dua
mengetahui kebenaran tentang hal-hal tersebut jika
hal: ada cerita yang mesti diterbitkan, atau ada berita
sumber informasi terbaik—intelijen pemerintah—
yang harus disembunyikan. Tidak ada kelompok
datang pada kita setelah melalui seleksi propa-
masyarakat yang membaca koran dengan penuh
ganda politik? Tanpa bimbingan untuk
perhatian dengan berita pers berkenaan dengan
membedakan kebenaran dari kebohongan, kita akan
cerita mereka, kecuali orang Yahudi.
tersesat.
Koran adalah sebuah bisnis. Banyak hal yang
Kesulitan lain, yang lebih mendasar, adalah tidak boleh disentuhnya jika ia ingin dirinya tetap
apa yang disebut Julian Baggini (2003) sebagai selamat dan tidak gulung tikar. Kaidah ini
“persaingan klaim kebenaran”. Contohnya, di satu mengandung kebenaran, sebab koran pada masa
pihak, mereka percaya bahwa Amerika diserang kini tidak lagi tergantung hanya pada para
tanpa provokasi oleh segerombolan teroris yang pembacanya, tetapi terutama dari para pemasang
tidak menghormati kebebasan dan hak hidup iklannya. Uang yang dibayar oleh para pembaca,
manusia. Di lain pihak, terutama di tempat-tempat nyaris tidak cukup untuk menutup harga kertas
seperti Palestina, mereka percaya bahwa korannya. Dalam hal ini, maka para pemasang iklan
imperialisme Amerika telah berulangkali menyerang tidak bisa dianggap remeh, karena mereka sama
Islam di Timur Tengah dan Al-Qaeda adalah bagian pentingnya dengan pabrik kertas untuk menghidupi
dari perang suci untuk menyelamatkan kawasan korannya. Para pemasang iklan di New York adalah
itu dari dominasi Amerika. Kekhawatiran di sini, dari kalangan departement stores, dan sebagian

Alex Sobur. Membaca Kebohongan Media Amerika 229


besar departement stores dimiliki oleh kelompok Pimpinan eksekutif Simon & Schuster adalah Ri-
Yahudi. Cukup masuk akal jika orang-orang Yahudi chard Snyder, dan ketuanya Jeremy Kaplan,
itu mampu mempengaruhi kebijakan pemberitaan keduanya orang Yahudi. Western Publishing ada
dengan koran-koran di mana mereka memasang pada peringkat paling atas, yang menerbitkan buku-
iklannya. buku untuk kanak-kanak, dengan pangsa pasar
The New York Times, the Wall Street Journal, yang dikuasainya 50% dari pangsa pasar buku
dan the Washington Post, tiga surat kabar kelas untuk kanak-kanak yang ada di dunia. Ketua dan
dunia ini menentukan arah pemberitaan, serta pimpinan eksekutifnya sekaligus ialah Richard
pengambilan keputusan oleh tokoh-tokoh di Bernstein, seorang Yahudi.
seluruh ibu kota negara di dunia. Mereka Jurubicara kaum Yahudi biasanya selalu
menentukan apa yang patut menjadi berita dan apa menggunakan taktik menghindar. Mereka
yang bukan, baik pada tingkat nasional maupun senantiasa berujar “Ted Turner bukan orang
internasional. Mereka menciptakan berita. Koran Yahudi!” Meski begitu, kalangan Yahudi tetap
lain sekadar menyalin dan meneruskannya ke teguh memegang semboyan mereka, “Kita tidak
seluruh penjuru dunia. Ketiga harian ini milik sekadar memberikan pengaruh yang menentukan
pemodal Yahudi, seperti juga koran-koran lain kini dalam sistem politik yang kita kehendaki serta
di Amerika Serikat dan di sebagian besar dunia. kontrol terhadap pemerintah; kita juga melakukan
Keluarga Suzberger, seorang pemodal Yahudi yang kontrol terhadap alam pikiran dan jiwa anak-anak
menguasai The New York Times Company, masih mereka.”
menguasai 36 buah perusahaan surat kabar Tak cuma itu. Kaum Yahudi pun telah
lainnya, dan 12 majalah, termasuk Mc Call’s dan menguasai industri hiburan dan media elektronika.
Family Circle. Dunia layar kaca, apakah dari suatu stasiun
Memang, seperti ditulis Ignatius Haryanto nasional, atau lewat piringan satelit, atau saluran
(2006:97), New York Times tidak sangat agresif kabel, apakah film di gedung bioskop atau dalam
dalam hal ekspansi memperluas kerajaan medianya. bentuk VCD dan DVD di rumah; mendengarkan
Koran-koran tersebut tersebar di berbagai negara musik dari radio swasta niaga setempat, membaca
bagian: Georgia, Alabama, Florida, Louisiana, Mis- koran, majalah, atau buku – sangat mungkin
sissippi, dan Carolina Selatan; Kentucky dan Ten- informasi atau hiburan yang diterima tadi adalah
nessee. produk atau didistribusikan oleh salah satu dari
Pemilikan orang Yahudi atas media cetak tidak mega-usaha Yahudi. Konglomerat media terbesar
berhenti hanya pada koran yang berpengaruh, saat ini adalah Walt Disney Company, di mana
bahkan juga sampai kepada koran-koran “kuning” pimpinan eksekutifnya, Michael Eisner, seorang
di New York, seperti the Daily News, dan the New Yahudi. Kerajaan Disney dikepalai oleh seseorang
York Post, yang dimiliki seorang milyarder Yahudi yang oleh salah satu analis media disebutkan
yang juga pengembang real-estate, Peter Kalikow. sebagai “tukang kontrol”, termasuk beberapa
Koran the Village Voice juga milik seorang pemodal perusahaan produksi televisi (Walt Disney Televi-
Yahudi bernama Leonard Stern (Maulani, 2002). sion, Touchstone Television, Buena Vista Televi-
Cuma ada tiga majalah yang pantas dicatat di sion), jaringan televisi kabelnya, termasuk di In-
Amerika Serikat, Time, Newsweek, dan US News donesia, meliputi 14 juta pelanggan, dan dua
and World Report. Pemimpin eksekutif Time perusahaan yang memproduksi video.
Warner Corporation adalah Steven J. Ross, dan Tiga siaran televisi terbesar di dunia, ABC,
orang ini pun seorang Yahudi. CBS, dan NBC, melalui merger kerajaan media-
Di dunia perbukuan, sekurangnya terdapat elektronika, tidak lagi independen. Kini, ketiganya
tiga penerbit buku kaliber raksasa, Random House, ada di bawah kontrol Yahudi: ABC dipimpin
Simon & Schuster, dan Time Inc. Book Co. Leonard Goldenson, CBS oleh Laurence Tisch, dan
Kesemuanya dimiliki oleh pemodal Yahudi. NBC oleh Robert Sarnoff. Ketiga siaran televisi ini

230 M EDIATOR, Vol. 7 No.2 Desember 2006


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

dikalola dari puncak sampai ke bawah oleh orang- sebagai berikut:


orang Yahudi. Dan, jangan lupa dengan CNN, (1) Kita harus menungganginya dan
siaran televisi paling berpengaruh dengan mengendalikannya dengan ketat. Kita juga
jaringannya yang meliputi nyaris ke seluruh jagat, harus melakukan hal yang sama dengan
dikuasai oleh Ted Turner, yang juga orang Yahudi. barang cetakan, karena kita perlu melepaskan
Dalam hal produksi film, seperti ditulis diri kita dari serangan-serangan pers, kalau kita
Maulani (2002), the Walt Disney Pictures Group tetap terbuka terhadap kecaman melalui pamflet
yang dikepalai Joe Roth (juga seorang Yahudi), dan buku-buku.
menguasai Touchstone Pictures, Hollywood Pic- (2) Tak boleh satu pun pernyataan sampai ke
tures, dan Caravan Pictures. Disney juga masyarakat di luar pengawasan kita. Kita telah
menguasai Miramax Films yang dipimpin mencapai hal itu pada saat ini sampai pada
Weinstein bersaudara, orang Yahudi. Ketika suatu tingkat di mana semua berita disalurkan
Disney Company masih dipimpin oleh orang-or- melalui kantor-kantor berita yang kita
ang non-Yahudi, sebelum diambil-alih oleh Eisner kendalikan dari seluruh bagian dunia.
pada tahun 1948, film-filmnya lebih (3) Literatur dan jurnalisme merupakan dua
mengedepankan unsur hiburan keluarga yang kekuatan pendidikan yang sangat penting, dan
sehat. Meskipin masih memegang hak cipta atas karena itu pemerintah kita akan menjadi pemilik
film-film semacam Snow White, tetapi di bawah sebagian besar dari jurnal-jurnal yang ada.
Eisner, film-film Disney memperluas produksinya Kalau ada sepuluh jurnal swasta, maka kita
pada film-film seks dan kekerasan secara mentah. harus memiliki tiga puluh jurnal milik kita
Sebagai tambahan terhadap televisi dan film, sendiri, dan seterusnya. Hal ini tidak boleh
perusahaan tersebut juga menguasai Disneyland, sampai menimbulkan kecurigaan di
Disney World, Epcot Center, Tokyo Disneyland, masyarakat, karena alasannya semua jurnal
dan Euro Disney. yang akan kita terbitkan akan di luar
Perusahaan yang pernah merajai dunia kecenderungan dan pendapat yang paling
perfilman seperti MGM, diambil dari nama tiga kontroversial, jadi kita membangun
serangkai Yahudi: Melvin, Goodwyn, Meyer. kepercayaan pada masyarakat dan menarik
Lantas ada satu lagi – meski tidak sebesar MCA, perhatian lawan-lawan kita yang tidak
Universal, atau MGM – perusahaan film mencurigai kita, dan akan masuk perangkap
Dreamworks yang dikuasai David Geffen, Steven kita dan membuat mereka tidak berbahaya.”
Spielberg, dan Jeffry Katzenberg, dikenal dengan
film-film mereka yang menggunakan “special ef-
Mengapa Orang Membenci Amerika?
fect” yang memukau para penggemarnya di “Why Do People Hate America?” tulis
seluruh dunia. Ziauddin Sardar dan Merryl Wyn Davies (2004),
Kini dunia, seperti halnya industri media di mengapa orang membenci Amerika? Apakah karena
Amerika Serikat, praktis berada dalam kendali Amerika kerap berdusta?
Yahudi. Dokumen yang paling banyak disebut- Mulanya, seperti dikisahkan Sardar dan
sebut oleh mereka yang tertarik pada teori Davies, ketika awan debu turun di atas Tower
“Kekuasaan Mendunia Kaum Yahudi” ialah sebuah Manhattan, pada 11 September 2001, seorang
dokumen yang disebut “Protokol”, yang terdiri dari wanita yang tak diketahui namanya, muncul dalam
24 berkas dan dikenal sebagai “Protokol dari para keadaan shock berat dari kesuraman di sekeliling
Pinisepuh Zion yang Bijak” (“The Protocols of the Menara Kembar itu. Kata-katanya kepada seorang
Learned of Zion”). Simaklah, misalnya, bagaimana wartawan televisi yang tengah menunggu
Yahudi mengontrol media massa lewat “Protokol bukanlah ‘Mengapa?’, suatu ekspresi
yang Kedua-belas”-nya: ketidakmengertian yang sederhana, melainkan
“Kita akan menangani pers dengan cara pertanyaan yang terfokus serta mengandung

Alex Sobur. Membaca Kebohongan Media Amerika 231


kepedihan: ‘Mengapa mereka membenci kita?’ orang di dunia Arab sebagai koloni yang
Kata-katanya langsung ditangkap semua orang. dipersenjatai dan didanai oleh Amerika Serikat;
Kata-katanya diulangi oleh Presiden Bush, oleh kedua, dukungan Washington terhadap rezim-
para politikus dan komentator, muncul di surat- rezim otoriter seperti yang di Mesir, Arab Saudi,
surat kabar dan majalah-majalah, terdengar dan Aljeria; dan ketiga, campur tangan militer
berulang-ulang di televisi dan radio, dan telah Amerika yang terlalu sering dilakukan di negara
diutarakan orang-orang di jalanan dan di rumah di berkembang.
seluruh penjuru Amerika. Tetapi, menurut Sardar dan Davies, alasan-
Kini, pertanyaan yang sama juga diajukan alasan ini memang begitu: sudah jelas. Kebencian
bukan cuma di dalam Amerika Serikat sendiri, namun terhadap Amerika sebetulnya mempunyai jangkar
juga terdengar nyaring di luar sana. Bahkan juga yang lebih dalam lagi; itu terletak pada
oleh bangsa-bangsa yang “terluka”, tentu dengan ketidakmampuan yang dipaksakan terhadap
nuansa nada dan makna yang jauh berbeda. masyarakat dan kebudayaan lainnya untuk hidup
Kalau pertanyaan mengapa orang membenci sebagai entitas yang utuh dan bebas, untuk hidup
Amerika bukanlah sesuatu yang baru, seperti pada seperti mereka ingin hidup. Keterkurungan
insiden 11 September, gemanya bahkan kini kebudayaan ini, dalam pandangan Sardar dan
kembali terdengar semenjak negeri adidaya ini Davies, tidaklah terbatas pada bidang politik—ini
habis-habisan memberi dukungan terhadap juga merambah ke dunia konseptual yang lebih
serangan brutal tentara Israel ke Lebanon. luas; dan di sinilah kedua penulis itu menemukan
The Wall Street Journal (edisi 14 September empat alasan utama keberatan terhadap Amerika.
2001), seperti dikutip Chomsky (2001:xv-xvi),
Pertama, alasan eksistensial. Amerika Serikat
menerbitkan hasil survei pendapat orang-orang
telah membuat bangsa lain terlalu sulit untuk bisa
Muslim kaya dan terpandang (bankir, profesional,
hidup. Dari sudut ekonomi, ini adalah kenyataan
dan usahawan yang memiliki kaitan erat dengan
kontras bagi sebagian besar populasi dunia.
AS) di kawasan Teluk. Mereka umumnya
Seperti bisa kita lihat selama ini, Amerika Serikat
berpandangan sama: jengkel dengan kebijakan AS
telah menstruktur perekonomian global untuk
yang mendukung tindakan kejahatan Israel dan
selamanya memperkaya diri dan membuat miskin
menjegal konsensus internasional melalui
masyarakat-masyarakat non-Barat. “Pasar-pasar
penyelesaian diplomatik yang dilakukan selama
bebas” hanyalah suatu ekspresi halus untuk
bertahun-tahun sambil menghancurkan
mobilitas bebas bagi modal Amerika, ekspansi yang
masyarakat sipil Irak, mendukung rezin anti-
sebebas-bebasnya bagi perusahaan-perusahaan
demokrasi yang keras dan represif di semua bagian
Amerika, dan gerakan bebas (searah) dari barang-
kawasan ini, dan memaksakan penjegalan atas
barang serta jasa-jasa dari Amerika ke negara-
pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh
negara lainnya.
“rezim-rezim penindas yang ditopangnya”. Di
kalangan sebagian besar rakyat yang menderita Kedua, alasan yang bersifat kosmologis. Di
akibat kemiskinan dan penindasan, sentimen dunia sekarang yang terglobalisasikan, Amerika
serupa bahkan lebih keras lagi dan menjadi sumber dipandang sebagai penyebab utama segalanya.
kegeraman dan keputusasaan yang memunculkan Tidak ada yang tampaknya bergerak tanpa restu
serangan bom bunuh diri, seperti yang secara umum Amerika; tidak ada yang dapat dipecahkan tanpa
dipahami oleh orang-orang yang tertarik pada fakta- keterlibatan Amerika. Hanya Amerika sajalah yang
fakta ini. dapat memecahkan konflik antara Palestina dan
Sungguh, ada banyak alasan untuk membenci Israel; hanya campur tangan Amerika sajalah yang
Amerika. Sardar dan Davies menyebutkan tiga dapat menuntun kepada semacam resolusi antara
alasan yang paling umum: pertama, dukungan India dengan Pakistan menyangkut Kashmir. Tanpa
Amerika terhadap Israel, yang dipandang banyak anggukan Amerika, tidak ada yang bergerak di WTO

232 M EDIATOR, Vol. 7 No.2 Desember 2006


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

atau World Bank (Bank Dunia); dan tanpa Amerika, Melampaui Kebencian
PBB bukan lagi Perserikatan Bangsa Bangsa. Di
tingkat global, Amerika itu penyebab pertama Dengan analisis seperti itu Sardar dan Davies
sekaligus yang menopang. melihat bahwa kini Amerika Serikat
mengoperasikan kebijakan luar negerinya dan
Ketiga, untuk merasa membenci Amerika berhubungan dengan bangsa-bangsa lainnya di
adalah ontologis sifatnya; yaitu, berhubungan dunia atas dasar empat kategori konseptual
dengan sifat keberadaan itu sendiri. Argumentasi- tersebut. Keempatnya telah menjadi aksioma bagi
argumentasi ontologis mengimplikasikan bahwa Amerika: Keempatnya terpadu dengan identitas
sesuatu itu ada karena konsep-konsep tertentu diri bangsa Amerika sebagai ‘kebenaran-kebenaran
berhubungan dengan cara tertentu. Baik dan jahat yang terbukti sendiri.’
dihubungkan sebagai lawan. Jadi, kalau jahat itu Secara kolektif, keempat kategori konseptual
ada, pasti baik ada juga. Amerika berhubungan tersebut memastikan permusuhan terhadap
dengan dunia lewat logika ontologis yang
Amerika itu hampir-hampir sama universalnya
melingkar seperti itu: karena ‘teroris’ itu jahat,
seperti hasrat akan udara segar yang bebas dari
Amerika itu baik; ‘Sumbu Kejahatan’ secara implisit
polusi. Maka itu, bagi Sardar dan Davies, jelaslah,
memosisikan Amerika Serikat dengan para
kebencian yang seperti ini tidaklah baik bagi
sekutunya sebagai ‘Sumbu Kebaikan’. Namun, ini
kepentingan dunia.
bukanlah sekadar oposisi biner: unsur
Berdasarkan analisis itu pula Sardar dan
ontologisnya, yaitu sifat keberadaan Amerika,
Davies kemudian mengingatkan bahwa kunci
menjadikan Amerika hanya baik. Betapa sering,
menuju masa depan yang layak serta waras bagi
misalnya, kita mendengar bahwa mereka telah
kita semua adalah terletak pada kemampuan
dipilih oleh Tuhan dan sejarah. Betapa sering pula
melampaui kebencian. Karena Amerika merupakan
kita mendengar pemimpin-pemimpin Amerika
objek sekaligus sumber kebencian global, ia harus
menyatakan bahwa Tuhan menyertai mereka; atau
memikul tanggung jawab menggerakkan kita semua
bahwa sejarah telah memanggil Amerika untuk
untuk melampauinya. Dengan kata lain, Amerika
bertindak. Tetapi, mengambil alih kebaikan demi
perlu menanggalkan bendera yang menyelimuti
diri sendiri, lantas berbuat jahat, merupakan
dirinya.
kemunafikan bagi yang lain.
Sayangnya, persis seperti kata Luthfi
Keempat, alasan yang berhubungan dengan Assyaukanie (Kompas, 2/Agustus 2006), Amerika
definisi. Amerika bukan saja hiperkuasa tunggal— seperti sudah kehilangan akal sehat. Kritik-kritik
ia telah menjadi kuasa yang mendefinisikan di terhadap tindakan Amerika Serikat selalu
dunia. Amerika-lah yang mendefinisikan apa itu menghadapi tembok karena pemerintah negara ini
demokrasi, keadilan, kebebasan; apa itu hak asasi seperti tak pernah peduli.
manusia, dan apa itu multi-kebudayaan; siapa itu
yang disebut ‘fundamentalis’, ‘teroris’, atau Politik Luar Negeri AS
pokoknya ‘jahat.’ Singkatnya, apa artinya menjadi
manusia. Bangsa-bangsa lainnya di dunia, Ketika pemerintahan Reagan mulai berjalan,
termasuk Eropa, pokoknya harus menerima definisi- ia mengumumkan dengan sangat keras dan jelas
definisi ini dan mengikuti pemimpin Amerika (yang bahwa fokus kebijakan politik luar negeri Amerika
kebanyakan, dilaksanakan dengan sangat setia Serikat adalah “Perang atas Teror”. Dan khususnya
oleh Inggris). Tetapi, Amerika mendefinisikan mereka memokuskan pada apa yang disebut, dalam
semua hal ini dengan istilah tunggal—menurut kata-kata Menteri Luar Negeri George Shultz,
identitas diri Amerika, sejarah Amerika, “momok kejahatan terorisme,” suatu wabah yang
pengalaman dan kebudayaan Amerika, dan, lebih disebarkan oleh “para penentang peradaban
sering daripada tidak, menurut kepentingan diri sendiri yang bejat” dalam “kembalinya barbarisme
Amerika sendiri. pada zaman modern.” Pemerintahan Reagan

Alex Sobur. Membaca Kebohongan Media Amerika 233


menyatakan bahwa perang ini akan difokuskan di —————. 2003. Power and Terror: Post-9/11
dua wilayah di mana kejahatan ini paling ganas, Talks and Interviews. n.p.
yaitu Amerika Tengah dan Timur Tengah. Kini,
Combs, James E. & Dan Nimmo. 1994. Propa-
dapat kita saksikan hasilnya.
ganda Baru: Kediktatoran Perundingan
Maka, apa yang telah terjadi pada “Perang
dalam Politik Masa Kini. Penerjemah Lien
atas Teror” di Amerika Tengah dan Timur Tengah
Amalia. Bandung: Remaja Rosdakarya.
pada tahun 1980-an? Noam Chomsky dalam
bukunya, Power and Terror: Post-9/11 Talks and Gray, Jerry D. 2006. Dosa-Dosa Media Amerika.
Interviews (2003), melukiskan Amerika Tengah telah Jakarta: Ufuk Press.
berubah menjadi kuburan. Ratusan ribu orang Haryanto, Ignatius. 2006. The New York Times;
dibantai—kira-kira 200 ribu orang—lebih dari sejuta Menulis Berita Tanpa Takut atau Memihak.
pengungsi, anak-anak yatim piatu, aksi-aksi Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
penyiksaan berskala besar, dan segala macam
bentuk barbarisme yang mungkin terlintas dalam Kovach, Bill & Tom Rosenstiel. 2003. Sembilan
pikiran manusia. Elemen Jurnalisme. Jakarta: Pantau.
Dan, kesalahan media Amerika, tentu saja, Maulani, Z.A. 2003. Zionisme: Gerakan
tidak memberitakan kejadian yang memang terjadi. Menaklukkan Dunia. Jakarta: Pustaka
*** Amanah.
Sardar, Ziauddin & Merryl Wyn Davies. 2004.
Daftar Pustaka Why Do People Hate America? Cambridge,
England: Icon Books Ltd.
Baggini, Julian. 2003. Making Sense; Filsafat di
Balik Headline Berita. Penerjemah Nurul Snow, Nancy. 2003. Propaganda, Inc.: Selling
Qamariyah. Bandung: Teraju. America’s Culture to the World. Second Edi-
tion. Seven Stories Press.
Charnley, Mitchell V. 1965. Reporting. Chicago-
San Francisco: Holt, Rinehart and Winston. Strentz, Herbert. 1993. Reporter dan Sumber
Berita: Persekongkolan dalam Mengemas
Chomsky, Noam. 2001. Maling Teriak Maling: dan Menyesatkan Berita. Penerjemah Truly
Amerika Sang Teroris? Penerjemah Hamid Wangsalegawa. Jakarta: PT Gramedia
Basyaib. Bandung: Mizan. Pustaka Utama.

234 M EDIATOR, Vol. 7 No.2 Desember 2006

Anda mungkin juga menyukai