Keberadaan pendidikan vokasi tercantum dalam Pasal 16 ayat (1), ayat (2) dan
ayat (3); Pasal 22 ayat (1) ayat (2) ayat (3) ayat (4) dan ayat (5); Pasal 23 (1) ayat (2)
ayat (3) ayat (4) dan ayat (5) menunjukkan bahwa keseriusan pemerintah untuk
memperkuat pendidikan vokasi yang pada awalnya hanya sampai pada pendidikan
sarjana terapan, tetapi dengan semangat Undang-Undang Nomor: 12 tahun 2012 ini
diamanatkan bahwa pendidikan vokasi sampai pada pendidikan Doktor yang bersifat
terapan.
Saat ini di Indonesia tenaga kerja asing sedang marak kabarnya, baik yang dapat
dipertanggungjawabkan atau tidak. Banyak tenaga kerja asing yang tersebar di
perindustrian di Indonesia ini. Untuk sekarang kemudi di dunia perindustrian hamper
semuanya digerakkan oleh tenaga kerja asing ataupun dari mesin. Industri perlu
mengejarkan sesuatu yang belum bisa dikerjakan oleh tenaga kerja lokal.
Bayangkan apabila Pendidikan vokasi ini berjalan dengan baik, dalam kurun
waktu 5-7 tahun kita bisa membawa indonesia berada di tingkat 10 negara dengan
pemilik Sumber Daya Manusia yang baik. Lulusan dari sekolah Pendidikan vokasi
memiliki keterampilan yang lebih dibandingkan dengan Pendidikan akademik lainnya.
Bagi pemerintah daerah provinsi justru inpres ini dapat menjadi sarana efektif
untuk mempercepat kebijakan tentang alih kelola pendidikan menengah khususnya
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Peran kepala dinas Pendidikan dan kepala dinas
lain sangat penting di sini. Di level provinsi yang menjadi derivasi dari 11 kementrian
lainnya yang dituntut secara proaktif melakukan segala hal dengan cepatt dan tepat.
Jangan sampai,proses implementasi terhenti di level daerah. Jika ini sampai terjadi
maka masalah yang sebenarnya bukan terletak pada aksinya, akan tetapi terletak pada
komunikasinya. Gagap koordinasi dan gagap kolaborasi antara satu departemen
dengan yang lainnya dan antara satu dinas dan dinas lainnya. Di level daerah.
Akan lebih baik jika perguruan tinggi bisa bekerja sama langsung dengan industri.
Kurikulum di perguruann tinggi bisa disesuaikan dengan kebutuhhann yang ada di
industri atau di dunia pekerjaan. Saat ini total ada 1.365 lembaga pendidikan vokasional
terdiri dari 1.103 akademi kejuruan dan 262 politeknik. Dari 1.103 akademi kejuruan
baru enam yang siap sarana serta prasarana dan 1.088 lainnya masih perlu penambahan.
Jadi pemerintahan harus menitik beratkan perhatian mereka ke Pendidikan vokai
sebagai upaya daya saing bangsa.