Pengertian Isim Dan Fi'Il
Pengertian Isim Dan Fi'Il
Pengertian Isim Dan Fi'Il
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda, baik
benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu.
Catatan :
Tanwin dan Alif Lam merupakan tanda isim, tetapi keduanya tidak dapat berada pada satu isim
secara bersamaan.
Berdasarkan jenisnya kata benda dapat dibedakan menjadi kata benda jenis laki-laki
(mudzakkar) dan kata benda jenis perempuan (mu’annas). Pembagian kata benda berdasarka
jenis dalam bahasa arab adalah sangat penting karena hal ini akan menyangkut pada
pemakaian dhomir (kata ganti) dan juga pemakaian fi’il (kata kerja).
1. ISIM MUDZAKAR
Adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki baik manusia, hewan ataupun benda
mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.
2. ISIM MUANNATS
Adalah kata benda yang menunjukkan arti perempuan baik manusia, hewan ataupun
benda mati yang dikategorikan sebagai muannast. Isim muannast biasa memiliki ciri-ciri diakhiri
dengan ta marbuthoh.
1. ISIM MUFROD
Adalah isim yang menunjukkan arti tunggal baik pada mudzakar maupun muannast.
2. ISIM TASTNIYAH
Adalah isim yang menunjukkan arti dua baik pada mudzakar maupun muannast.
3. ISIM JAMAK
Adalah isim yang menunjukkan arti jamak baik pada mudzakar maupun muannast.
Isim jamak berdasarkan keteraturan bentuknya terbagi menjadi 2 yaitu :
1. ISIM NAKIROH
Adalah isim yang menunjukkan makna umum atau belum jelas kekhususannya. Dengan
kata lain bahwa isim tersebut belum pasti/tertentu atau dapat menimbulkan pertanyaan.
Ciri dari isim nakiroh adalah keberadaan tanwin dan ketiadaan alif lam. Adakah isim nakiroh
yang tidak bertanwin dan tidak ber-alif lam? Jawabnya ada. Yaitu Isim Mustanna dan Jamak
Mudzakar Salim.
2. ISIM MA’RIFAT
Adalah isim yang menunjukkan makna khusus atau sudah jelas kekhususannya.
Untuk lebih jelasnya dalam memahami perbedaan antara isim nakiroh dan isim ma’rifat, lihat
pengertian dibawah ini.
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata sehingga biasa disebut dhomir muttashil,
sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam
kalimat sehingga disebut dhomir munfashil.
5. Isim Munada
Adalah isim yang menjadi ma’rifat Karena kemasukan huruf panggilan (nida’)
1. Isim Mu’rob
Adalah isim yang bisa berubah harokat akhirnya karena kemasukan ‘amil. ‘Amil adalah
sesuatu yang bisa menyebabkan akhir suatu kalimah (kata) dibaca berbeda-beda.
2. Isim Mabni
Adalah isim yang tidak mengalami perubahan pada bagian akhirnya walaupun
kemasukan ‘amil.
Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu
masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti pengertian
kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.
Contoh :
Bekerjalah = اعلفععــلل
Sedang/ akan bekerja = ييلفــععــعل
Telah bekerja = يفــيعــيل
Macam-Macam Fi’il
1. Fi’il Madhi (Lampau)
Secara terpisah fi’il berarti kata kerja. Sedangkan madhi berarti yang telah lampau atau
lewat. Jadi, apabila digabung fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu
pekerjaan atau peristiwa pada waktu lampau.
Ciri-cirinya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya
mengandung suara “a” , misalnya ب ( يكـيتـ يtelah menulis), ( يقــيرأيtelah membaca) karena dia
berharakat fathah.
Contoh fi’il madhi :
saya telah memasuki masjid = ت الليملسججيد
يديخلل ع
3. Fi’il Amr
Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki
oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab
(lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
Ciri-ciri Fi’il Amr dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah.
Contoh Fi'il Amar :
tulislah ! = اعلكتع ل
ب
bukalah ! = اجلفتي ج
ح
kirimlah ! = لرجسجل
bantulah ! = يساَجعلد
Contoh penggunaan fi'il amar dalam kalimat
Bukalah pintu itu ! = ح الليباَ ي
ب اجلفتي ج
Kirimlah surat itu wahai Ahmad ! = أيلرجسجل الرساَلةي يياَ أحمعد