Novia Putri Rahmawati-Fkik PDF
Novia Putri Rahmawati-Fkik PDF
Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Oleh :
Novia Putri Rahmawati
NIM 111203000089
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Materai
Rp 6000
ii
KATA PENGANTAR
1. Prof. DR. (HC) Dr. MK Tajuddin, Sp. And dan Dr. H. Arif Sumantri, SKM.,
M.Kes. selaku Dekan lama dan baru Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Keseharatan UIN Jakarta,
2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp. GK dan dr. Achmad Zaki, M.Epid selaku
Ketua lama dan baru Program Studi Pendidikan Dokter beserta segenap
dosen pendidikan dokter yang selalu membimbing dan memberikan ilmu
kepada saya selama menjalani masa pendidikan di Program Studi
Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Nouval Shahab, SpU, PhD, FICS, FACS dan dr. Flori Ratna Sari, Ph.D
selaku Penanggung Jawab Modul Riset Program Studi Pendidikan Dokter
2012.
4. dr. Fika Ekayanti, Dipl.FM, M.Med.Ed & dr. Raendi Rayendra, Sp.KK,
M.Kes selaku pembimbing penelitian saya, walaupun dengan kesibukan
yang padat, masih selalu bersedia memberikan bimbingan, arahan, saran dan
semangat kepada saya agar penelitian ini berjalan dengan sebaik- baiknya.
5. Kementerian Agama RI yang telah memberikan saya kesempatan untuk
menempuh pendidikan kedokteran melalui Program Beasiswa Santri
Berprestasi (PBSB) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
v
6. Kedua orang tua saya tercinta, Drs. H. Su’udi, M.Pd.I dan Dra. Hj. Arini,
M.Pd.I, kakak laki-laki saya (M. Arif Al Hakim) dan ke-tiga adik saya
(Farah Farida, M. Zulfikar, M. Yusuf Mukafi), serta seluruh keluarga besar
saya yang selalu memberikan kasih sayang, doa, inspirasi, dan semangat,
sehingga memotivasi dan menguatkan saya dalam penelitian ini.
7. Seluruh dosen yang ditengah kesibukan masing-masing bersedia
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian saya.
8. Mbak Pipit sebagai Administrasi Program Studi Pendidikan Dokter yang
telah memberikan bantuan dalam memberikan data staff pengajar dalam
penelitian ini.
9. Teman seperjuangan penelitian, Widiya Wati Rusli, Azwar Lazuardi, yang
telah menyemangati, membantu, dan berjuang bersama dalam
menyelesaikan penelitian ini.
10. Teman- teman satu rumah “Sweet Home”, keluarga CSS MoRA, PSPD
BRAIN 2012, serta ISMKI #SabangMerauke terkhusus ICT untuk
dukungan dan semangatnya serta waktu yang telah dilalui bersama selama
masa pendidikan saya di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Semua pihak yang telah memberi dukungan dan doa kepada saya yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu
Saya menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak akan saya terima demi terwujudnya laporan
penelitian yang lebih baik. Saya berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Akhir kata, semoga segala bentuk dukungan dan bantuan yang
diberikan dalam penelitian ini akan mendapat balasan, barokah dan ridho dari
Allah SWT, Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
vi
ABSTRAK
ABSTRACT
Interpersonal skills in doctor-patient communication is an important factor that
can affect the success of treatment. Doctors as academics play a role in building
character of medical students throughout their learning period. This study aimed
to look at the picture of the perception of interpersonal skills in doctor-patient
communication by academic general practitioners and specialists. Descriptive
method with total sampling technique was used and as many as 47 respondents
were obtained. Data were collected using questionnaires submitted from April to
July 2015. The picture of perception of interpersonal skills in ideal doctor-
patient communication was described in 11 points as follows: all respondents
expressed a doctor should be able to explain the treatment given to the patients
clearly, to pay attention to the patients while talking and also to give complete
explanations of the patients’ diseases. There were different opinions about the
ideal physician in 8 other points. There were not many studies assessing the
interpersonal skills of doctor-patient communication according to academics
based on doctor education level. This study is expected to be the basis for further
analysis.
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... .................. 4
1.3 Tujuan Penelitian..... ................................................................... ................. 4
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................... ................. 5
1.4.1 Bagi Peneliti ........................................................................................ 5
1.4.2 Bagi Instansi Terkait ........................................................................... 5
1.4.3 Bagi Penyedia Pelayanan Kesehatan .................................................. 5
1.4.4 Bagi Peneliti Lain ............................................................................... 5
viii
2.7. Kerangka Konsep ......................................................................................... 27
2.8. Definisi Operasional..................................................................................... 27
LAMPIRAN ...................................................................................................... 53
ix
DAFTAR TABEL
x
untuk menyembunyikan diagnosa penyakit pasien ..................... 42
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
penatalaksanaan yang tepat atas masalah yang dikeluhkan pasien, serta nasihat
tambahan dokter yang sesuai dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi
pasien. Kepuasan pasien tersebut pada akhirnya akan memberikan hasil positif
terhadap tercapainya kesembuhan.2
Dalam dunia pendidikan, keberhasilan suatu hasil akhir bergantung pada
proses yang dilakukan didalamnya. Dosen dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) merupakan tenaga pengajar pada Perguruan Tinggi. Menurut
UU No.20 Tahun 2003, Pasal 39 (2), tugas pengajar dalam proses pendidikan
adalah merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Dokter yang menjadi akademisi atau disebut dosen pengajar
mengambil peranan penting dalam keberhasilan proses pembentukan
keterampilan interpersonal para mahasiswa calon dokter tersebut.7
Berdasarkan pentingnya komunikasi dokter-pasien dan masih rendahnya
angka kepuasan pasien terhadap kemampuan komunikasi dokter, serta belum
banyak penelitian yang menilai keberhasilan komunikasi dokter-pasien dari
sudut pandang dokter sebagai tenaga pendidik. Kami tertarik untuk melakukan
penelitian tentang komunikasi dokter-pasien berdasarkan sudut pandang dokter
akademisi, kami juga akan melihat perspektif pandangan dokter seorang
akademisi berdasarkan tingkat pendidikannya yaitu dokter umum maupun
dokter spesialis. Penelitian ini kami harapkan menjadi salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas komunikasi dokter-pasien yang dimiliki oleh dokter di
Indonesia secara umum, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien dan
tujuan akhirnya dapat meningkatkan angka kesehatan masyarakat Indonesia.
4
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran persepsi keterampilan interpersonal dalam
komunikasi dokter-pasien menurut akademisi dokter umum dan dokter
spesialis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Membangun Hubungan
Kerjasama Pemahaman dan bekerja dengan Penyesuaian; kesadaran
9
Perbedaan Individu
- Kecerdasan Emosional dan
Pengalaman hidup kecerdasan lainnya
sebelumnya - „5 Besar‟ Ciri Kepribadian
- Orientasi tim/kolektif
Karakteristik Situasional
- Pengaturan lingkungan - Peran
- Tuntutan tugas - Norma dan aturan
- Tujuan, rencana (agenda) - Motivasi
Persepsi &
Proses Penyaringan Kognitif
Eksekusi Keterampilan
Interpersonal
- KI Komunikasi
- KI Membangun-hubungan
۞ا ْذ َىبَا إِ ََل فِْر َع ْو َن إِنَّوُ طَغَى۞ فَ ُقوال لَوُ قَ ْوال لَيِّنًا لَ َعلَّوُ يَتَ َذ َّكُر أ َْو ََيْ َشى
“Pergilah kamu berdua kepada Fir‟aun karena benar-benar dia telah
melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan
kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau
takut”.Q.S Thaha: ayat 43-44
ورا
ً وىا فَ ُق ْل ََلُْم قَ ْوال َمْي ُس َ ِّض َّن َعْن ُه ُم ابْتِغَاءَ َر ْْحٍَة ِم ْن َرب
َ ك تَ ْر ُج َ َوإِ َّما تُ ْع ِر
”Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari
Tuhannya yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka
Qaulan Maysura –ucapan yang mudah”.Q.S Al-Isra‟: ayat 28
25
Pengalaman
Karakter hidup
Individu sebelumnya
Karakteristik Situasional
- Pengaturan lingkungan
- Tuntutan tugas
- Tujuan, rencana (agenda)
- Motivasi
- Peran
- Norma dan aturan
Menjalin Menyusun
hubungan wawancara
Aplikasi
(situasional)
Usia Eksekusi
Persepsi
keterampilan
dan proses
komunikasi
Pengalaman kognitif
interpersonal
Berpraktik
Tingkat
Pendidikan
Dokter Pasien
- Skill yang baik - Kepuasan
- Mendapatkan - Kepatuhan/
informasi yang compliance
sesuai - kesembuhan
- Diagnosis tepat
- Kredibilitas
tinggi
(36-45 tahun)
3. Lansia awal (46-
55 tahun)
4. Lansia akhir (56-
65 tahun)
5. Manula (>65
tahun)
Sumber:
Depkes, 2009
Tingkat Peneliti Kuesioner Menyebar dan Nominal
Pendidikan mengumpulkan
Dokter kembali kuesioner,
Hasil dikategorikan
peneliti menjadi:
1. Dokter Umum
2. Dokter Spesialis
Pendidikan Peneliti Kuesioner Menyebar dan Nominal
Tambahan mengumpulkan
kembali kuesioner,
Hasil dikategorikan
peneliti menjadi:
1. Tanpa tambahan
2. S2
3. S3
Persepsi Peneliti Kuesioner Menyebar dan Nominal
dokter mengumpulkan
terhadap kembali kuesioner,
keterampilan hasil jawaban dari 11
komunikasi sikap dan perilaku
interpersonal ideal seorang dokter,
dokter- berupa:
pasien. Ya dan Tidak
Lama ideal Peneliti Kuesioner Menyebar dan Nominal
dokter mengumpulkan
bertemu kembali kuesioner,
dengan hasil dikategorikan
pasien menjadi:
1. <8 menit
2. 8-15 menit
3. >15 menit
Sumber:
PB IDI, 2008
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
- Subjek tidak dapat dihubungi atau tidak ada respon setelah dihubungi
oleh peneliti
Persiapan penelitian
Menentukan subjek yang memenuhi kriteria inklusi & eksklusi dan tidak
termasuk drop out
Pengisian kuesioner
Penarikan kesimpulan
BAB IV
76%
63,6%
<8 menit
8-15 menit
31,8%
20% >15 menit
4,5% 4%
jawab jika pasien masih ada pertanyaan, dalam hal ini waktu yang dibutuhkan
tentunya disesuaikan dengan keadaan yang dialami oleh pasien.
Hal tersebut telah sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh PB IDI pada
tahun 2008 dalam Panduan Kompensasi Dokter dan Jasa Medik yang standar
untuk seluruh dokter di Indonesia bahwa waktu yang cukup untuk bertatap
muka antara dokter dan pasien sekitar 8-15 menit atau sekitar 4 pasien dalam
satu jam. 15
27,3% 28%
20%
16%
13,6% 13,6% 12% 13,6%
9,1% 9,1% 9,1%
8% 8%
4% 4,5%
4%
0% 0%
mempunyai sikap empati terhadap pasien. Pendapat lain 13,6% dokter umum
dan 16% dokter spesialis berharap dokter memiliki sikap profesional. Dokter
umum sebanyak 9,1% dan dokter spesialis 8% mengatakan harapannya
terhadap seorang dokter memiliki sikap memahami pasien. Sedangkan harapan
bahwa dokter memiliki attitude dokter muslim yang baik diungkapkan oleh
9,1% dokter umum dan 12% dokter spesialis. Sisanya 13,6% dokter umum
berpendapat bahwa dokter harus memiliki kemampuan yang baik dalam
mendengarkan pasiennya, dan 20% dokter dokter spesialis mengharapkan
kepada dokter untuk selalu berupaya meningkatkan keterampilan
interpersonalnya dan menerapkannya dalam berpraktik sehari-hari.
4.2. Pembahasan
Komunikasi merupakan salah satu hal krusial bagi dokter dalam
menghadapi pasien, terkait dengan tingginya angka pelaporan ke Majelis
Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) tentang ketidakpuasan
layanan kedokteran. Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
merupakan salah satu penyedia pendidikan Dokter yang berupaya menjadikan
lulusannya memiliki kemampuan “Seven Stars Doctor”, namun banyak
komponen yang harus dievaluasi dalam menilai hal tersebut. Karena
keberhasilan dokter lulusan UIN tidak lepas dari peran berbagai pihak.
Penelitian mengenai komunikasi interpersonal dokter-pasien semakin
banyak diteliti, hal ini banyak dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir
dan mengevaluasi kesalahan yang sering terjadi dalam komunikasi dokter-
pasien. Dari penelitian sebelumnya, sebanyak 75% dokter bedah ortopedi
menyatakan bahwa komunikasi yang telah dilakukannya sudah berhasil, namun
penelitian ini juga menilai dari persepsi pasien yang bertemu dengan dokter
tersebut, dan sayangnya hanya 25% dari responden yang sudah puas dengan
konsultasinya tersebut.2
Ikatan Dokter Indonesia juga telah melakukan penelitian tentang
pengetahuan dan keterampilan interpersonal komunikasi dokter-pasien dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian tersebut dilakukan di 3
wilayah, dan hasilnya tidak terdapat faktor yang berpengaruh secara signifikan
44
BAB V
5.1. Kesimpulan
5.1.1. Berdasarkan persepsi dokter di PSPD FKIK UIN Jakarta terhadap 11 poin
pertanyaan tentang komunikasi interpersonal , didapatkan hasil sebagai
berikut:
- Sebanyak 100% responden baik dokter umum dan dokter spesialis
sependapat bahwa seorang dokter harus mampu menjelaskan dengan
gamblang tentang pengobatan yang harus dilakukan oleh pasien.
- terdapat 12% dokter spesialis yang tidak setuju terhadap kemampuan
dokter untuk mengapresiasi tindakan dan jenis pengobatan yang telah
dilakukan oleh pasien.
- Hanya 1 orang dokter spesialis atau 4% yang tidak setuju terhadap
kemampuan dokter untuk terlihat tenang selama pemeriksaan dan
menenangkan pasien.
- Seluruh dokter umum dan dokter spesialis sependapat bahwa dokter
harus mampu memperhatikan pasiennya saat berbicara.
- Hanya 9,1% dokter umum yang tidak sepakat dengan kemampuan dokter
dalam menjelaskan diagnosis dengan suara tegas.
- Lebih banyak dokter spesialis yang tidak sepakat dengan kemampuan
dokter untuk menanyakan daerah tempat tinggal pasien yaitu sebanyak
16% sedangkan dokter umum yang menyatakan pendapat demikian
hanya 4,5% saja.
- Kemampuan dokter untuk mengingat nama pasien dengan baik hampir
sama menurut dokter spesialis sebanyak 80% yang setuju dan 72,7%
dokter umum menyatakan hal yang sama.
- Dokter harus mampu memberi penjelasan yang lengkap tentang penyakit
pasien dan hal ini disetujui oleh seluruh reponden baik dokter umum
maupun dokter spesialis.
48
5.2. Saran
5.2.1. Bagi peneliti berikutnya
- Melakukan penelitian selanjutnya yang tidak terbatas pada satu tempat
saja, sehingga hasil yang didapatkan dapat dilakukan analisis dan
menggambarkan perbedaan persepsi menurut akademisi dokter umum
dan dokter spesialis secara umum.
- Membandingkan hasil penelitian selanjutnya dengan melakukan analisis
bivariat dalam menentukan perbedaan persepsi komunikasi interpersonal
dokter-pasien menurut dokter umum dan dokter spesialis.
- Membandingkan antara persepsi dokter yang berpraktik dengan yang
tidak berpraktik atau dokter yang melakukan tindakan dengan yang tidak
melakukan tindakan terhadap pasien.
49
Daftar Pustaka
Lembar Persetujuan
KUESIONER PENELITIAN
No. Responden *
BAGIAN PERTAMA
Petunjuk pengisian:
Bacalah pertanyaan dengan seksama. Isikan data Anda, berikan tanda silang (X) atau
tanda centang/ceklis (√) pada kolom yang disediakan. Periksa kembali jawaban Anda
untuk memastikan semua jawaban sudah terisi.
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Usia Anda saat ini : Tahun
Jenis Kelamin : L P
Jenjang
pendidikan
terakhir : **
Dokter Umum S1
Dokter Spesialis S2
tuliskan bidang
spesialisasi Anda S3
Berapa lama Anda
berpraktik menjadi
seorang dokter : Tahun
Dimana tempat
Anda berpaktik : **
RS Swasta
Praktik Pribadi lain
RS Umum/Pemerintah Klinik/Puskesmas
RS
Islam
Pekerjaan lain : **
Dosen/Pengajar lain-lain
Enterpreneur/Pengusaha
B. RIWAYAT MENGAJAR
Berapa lama Anda
menjadi seorang
dosen/pengajar : Tahun
Dimana tempat
Anda mengajar : **
PSPD UIN Jakarta (tulis jika lain-lain)
lain-lain
Keterangan:
* Diisi oleh peneliti
Hasil Nilai
Pertanyaan
Validitas* Reliabilitas**
1 0,923 0,962
2 0,923 0,962
3 0,923 0,962
4 0,923 0,962
5 0,923 0,962
6 0,923 0,962
7 0,610 0,979
8 0,923 0,962
9 0,923 0,962
10 0,846 0,971
11 0,679 0,974
*R tabel=12. valid ≥ 0,576.
** Cronbach alfa reliable >0,60
Lampiran 4
Riwayat Penulis
1. Identitas :
Agama : Islam
E-mail : nprahma@gmail.com
2. Riwayat Pendidikan :
2000 – 2006 : SD NU Nawa Kartika Kudus
2006 – 2009 : SMP NU PUTRI Nawa Kartika Kudus
2009 – 2012 : MA NU BANAT Kudus
2012 – sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta