Anda di halaman 1dari 11

Lost

Namaku Kayla Azahra. Aku biasanya dipanggil Kayla. Aku bersekolah di SMA
Pelita, dan sekarang aku sudah menginjak kelas 3. Aku memiliki dua orang
sahabat yaitu Anisa dan Sarah. Aku sudah berteman dengan mereka sejak kelas 1
SMA. Kebiasaan kami ketika guru tidak datang adalah berbicara didalam kelas.

‘’Guys kalian gak lapar? Aku lapar ni.’’ tanya Anisa.


’’Aku nggak lapar Nis, lagian sebentar lagi kan udah istirahat.’’ ujar Kayla.
’’Iya Nis. Tunggu ajalah.’’ Sahut Sarah.
’’Iyaiya.’’ sahut Anisa.
Tiba tiba wali kelas mereka bu Aminah masuk ke kelas dengan membawa
seorang murid baru.

’’Selamat pagi Murid-murid.’’ kata buk Aminah.

’’Selamat pagi bu.’’ jawab murid kelas.

’’Hari ini kelas kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu.’’ suru
Bu Aminah.

’’Selamat pagi Teman-teman! Nama saya Arka Saputra, biasa dipanggil Arka. Saya
pindahan dari SMA Harapan. Saya harap kita bisa berteman dengan baik. Terima
kasih”. kata Arka.

’’Wah dia ganteng banget ya! Udah tinggi, putih, kelihatannya pandai juga ya.’’
kata Anisa sambil cengengesan.

’’Hahaha kamu Nis kalau ada murid cowok, semua kamu bilang ganteng.’’ ejek
Sarah sambil ketawa.

’’iya nih Anisa ada-ada aja! hahaha’’. Sahut Kayla sambil ketawa.

“Arka silahkan duduk dikursi kosong yang dibelakang ya.’’ suru Bu Aminah
“Baik bu, terima kasih’’. kata Arka.

Setelah urusannya selesai, Bu Aminah pun keluar dari ruangan. Dan Arka
pun duduk dikursi kosong yang ada di belakang, dan tepat disamping tempat
duduk Kayla. Bel istirahat pun berbunyi, seluruh murid bergembira dan pergi
meninggalkan kelas mereka menuju kantin.

‘’Yeeee akhirnya penantianku berakhir juga! Yuk guys kita ke kantin!.’’ ujar Anisa
semangat.

’’Gak usah lebay! Pake penantian segala, kaya udah lama banget kamu nggak ke
kantin Nis.’’ ejek Sarah.

’’Hahaha, udah-udah. Yuk kita ke kantin.” sahut Kayla

Mereka bertiga pun pergi meninggalkan kelas untuk menuju ke kantin.


Taklama kemudian, Andi ketua kelas 3a yang masih didalam kelas datang
menghampiri Arka, untuk mengajaknya makan bersama di kantin.

’’Hai Arka namaku Andi. Aku ketua kelas disini. Kamu mau gak jajan di kantin
denganku?’’ tanya Andi.

’’Ohh iyaiya boleh.’’ jawab Arka.

Mereka pun pergi meninggalkan kelas dan menuju kantin untuk makan
bersama. Sesampainya di kantin, mereka melihat meja di kantin penuh dan tidak
ada tempat duduk lagi, kecuali dua kursi kosong yang berada dekat dengan kursi
yang diduduki Kayla dan teman temanya. Mereka pun duduk dikursi tersebut.

‘’Permisi, boleh saya dan Andi duduk dikursi ini?’’ tanya Arka dengan sopan.

’’Iya boleh kok, silahkan duduk’’ ujar Kayla.

Merekapun makan berlima semeja. Mereka mengobrol-obrol banyak hal.


Ketika mereka sudah selesai makan, mereka langsung membayar makanannya,
dan pergi balik ke kelas. Tak lama setelah mereka sampai, bel masuk pun
berbunyi, diikuti dengan masuknya Bu Aisyah. Mereka mendengarkan penjelasan
yang diberikan. Kemudian bu Aisyah mengumumkan tentang adanya lomba
berpuisi. Semua murid menyambut lomba itu dengan antusias. Begitupun Raka
dan Kayla. Waktu yang diberikan untuk menyerahkan puisi 1 minggu. Mereka
berjanji akan bersaing dengan sportif.

Bel pulang pun berbunyi, bu Aisyah menyudahi kelas dan semua siswa pergi
meninggalkan kelas. Kayla, Sarah, dan Anisa pulang bersama dengan berjalan kaki,
Karena rumah mereka dekat dengan sekolah. Sedangkan Arka menunggu
jemputan, karena dia baru pindah dan bingung dengan arah rumahnya yang
sebenarnya juga dekat dengan sekolah. Sesampainya Kayla dirumah, dia langsung
membuka pintu dan masuk ke kamarnya.

Di dalam kamar dia langsung berbaring ditempat tidur sambil mencari ide
untuk lomba puisi itu. Namun ia tidak bisa fokus dan tidak juga mendapat ide.
Kayla mengambil handphonenya dan membuka grup kelas. Disitu dia melihat
kontak Arka dan mengajak Arka untuk membuat puisi bersama-sama. Arka setuju
dengan ide Kayla, dan mereka bertemu di taman dekat sekolah seperti yang telah
mereka janjikan.

Kayla bergegas pergi karena tidak ingin membuat Arka menunggu. Akhirnya
Kayla sampai duluan di taman itu, karena Arka belum datang. Beberapa menit
kemudian, Arka tiba dengan membawa sepedanya. Ia tampak kelelahan.

’’Maaf ya Kay aku terlambat, tadi aku bingung dengan jalannya.’’kata Arka.

’’Oh iya nggak papa kok, aku juga baru sampai.’’ ujar Kayla.

Mereka pun duduk dibangku yang ada ditaman tersebut sambil membahas
tentang puisi mereka. Kayla belum juga mendapatkan ide, sedangkan Arka sudah
hampir menyelesaikan puisinya.

’’Kamu udah dapat ide kay?’’ tanya Arka.

’’Belum nih, kamu Ka?’’ ujar Kayla.

’’Udah nih, hampir mau selesai.’’ kata Arka.

’’Oh ya? coba aku lihat.’’ Pinta Kayla.


Arka memperlihatkan puisinya pada Kayla dan Kayla pun menyukainya.
Setelah melihat puisi Arka, tiba-tiba Kayla mendapatkan ide dan langsung
menulisnya agar tidak kelupaan.

’’Udah dapat idenya kay?” tanya Arka lagi.

’’Udah dapat nih, karena aku lihat puisi kamu aku langsung dapat ide.’’ Kayla
tersenyum

’’kamu terlalu rendah hati kay, hahaha.’’ tertawa pada Kayla.

’’Hahaha bisa aja kamu Ka.’’ tertawa pada Arka.

Mereka tertawa bersama-sama, kemudian Arka terdiam, karena melihat


Kayla yang tersenyum. Jantungnya tiba-tiba berdenyut kencang. Arka merasa deg-
degan ketika duduk di dekat Kayla.

’’Kenapa jantungku jadi begini?kenapa rasanya jantungku berdetak terlalu


kencang??dan kenapa rasanya deg-deggan sekali duduk disamping Kayla? Apakah
aku suka sama Kayla? Nggak mungkinkan?” Ujar Arka dalam hati.

’’Arka kamu kok kaya kebingungan gitu? kamu ada masalah?’’ Tanya Kayla heran.

’’Hah enggak kok.’’ kata Arka sambil menggaruk kepalanya.

Hari sudah mulai gelap. Mereka bergegas untuk pulang. Arka yang
membawa sepeda mengajak Kayla untuk pulang bersama. Kayla pun
menyetujuinya. Mereka menyusuri jalan ditaman berdua, dengan menggunakan
sepeda milik Arka.

Sesampainya dirumah Kayla, Arka berpamitan pada Kayla dan pulang


kerumahnya. Kayla yang sudah berada didepan pintu tiba tiba tersenyum bahagia
seperti orang yang memenangkan undian. Kemudian ibunya keluar rumah dan
heran melihat anaknya tersenyum sendiri.

’’Kay kamu kenapa? Kok dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?’’ Tanya ibu
Kayla.
’’Nggak papa kok ma.’’ sambil tersenyum.

Kemudian ibu Kayla menyuruhnya masuk kerumah. Arka yang sudah


sampai dirumah, dari tadi sudah terlelap dalam tidurnya karena telalu lelah.Kayla
pun masuk kedalam kamarnya dan tidur. Keesokan harinya, Kayla berangkat
kesekolah pagi-pagi karena ingin menunjukkan puisinya kepada Arka.
Sesampainya disekolah, tidak disengaja dia bertemu dengan Arka di koridor
sekolah.

’’Hai Arka!’’ sapa Kayla.

’’Hai juga kay, udah siap puisinya?’’tanya Arka.

’’Udah dong. Kamu udah siap juga?” tanya Kayla.

’’Kayanya aku nggak jadi ikut deh lomba nulis puisi.’’ kata Arka.

’’Kenapa??’’. tanya Kayla heran.

’’Aku mau fokus sama belajar aja, lagian aku kan bisa dukung kamu?’’ ujar Arka.

’’Tapi kamu nggak ikut lomba bukan karena nggak mau saingan sama aku kan?’’
tanya Kayla.

’’Bukanlah. Hahahha.’’ kata Arka sambil tertawa.

’’Syukurlah kalau gitu.’’ Ujar Kayla.

’’Mana puisi kamu? Boleh aku baca?.’’ tanya Arka.

’’Boleh, nih.’’ Ujar kayla sambil menyerahkan puisinya pada Arka yang dari tadi
telah dia pegang.

’’Oh iya nanti aku baca di kelas aja.’’kata Arka.

’’Jangan!! kamu bacanya dirumah aja ya?’’ pinta Kayla.

’’Oiyaudah kalau gitu.’’ Kata Arka.


’’Aku mau kumpul puisinya dulu ya, aku udah buat dua, jadi kamu bisa baca yang
itu.’’ kata Kayla.

’’Yaudah aku ikut.’’ kata Arka.

Kemudian Kayla pergi ke kantor menjumpai bu Aisyah untuk


mengumpulkan puisinya. dengan ditemani Arka. Selesai dari kantor, mereka pergi
bersama-sama ke kelas. Satu menit kemudian, bu Aminah masuk kekelas. Semua
murid-murid duduk dikursi mereka masing-masing. Kemudian seperti biasa, bu
Aminah menjelaskan pelajarannya. Mereka pun mendengarkan pelajaran buk
Aminah dengan reaksi mereka masing masing. Ada yang malas, serius,bercerita
dengan teman, dan lainnya. Semua murid-murid duduk dikursi mereka masing-
masing.

Tak lama kemudian, bel pulang berbunyi. Seluruh siswa bersorak bahagia.
Bu Aminah mengatakan bahwa hari ini mereka pulang lebih awal karena ada
rapat guru. Kayla dan teman-temannya pun pulang.Begitupun dengan Arka.
Sesampainya Arka dirumah, Arka langsung membuka tasnya dan menggambil
puisi yang diberikan Kayla tadi. Arka membaca puisi Kayla yang bejudul “Bertemu
denganmu”.

‘’Bertemu denganmu adalah hal yang indah dalam hidupku.

Bisa mengenalmu seperti keberuntungan bagiku.

Jika bisa, aku ingin lebih awal mengenalmu.

Agar aku lebih dekat denganmu dan dapat lebih lama bersamamu.

Hingga suatu hari , kita dapat berjalan bersama di jalan yang sama dan bahagia
selamanya.’’

Setelah membaca puisi tersebut, Arka bahagia. Ia tersenyum membaca


puisi Kayla. Entah mengapa ia begitu bahagia dan dia menyimpan puisi itu
didalam bingkai yang diletakkan di atas meja belajarnya. Kemudia Arka tidur
dengan senyum manis diwajahnya.
Keesokan harinya, Kayla berangkat sekolah. Sesampainya dia di sekolah,
Kayla memeriksa mading untuk melihat pengumuman lomba membuat puisi.
Setelah ia melihatnya, ternyata pemenangnya telah di umumkan. Kayla berhasil
mendapatkan juara 1. Ia sangat bahagia.

Kayla bergegas masuk kekelasnya untuk memberitahu Sarah dan Anisa.


Setelah sampai dikelas, ternyata sahabat-sahabatnya sudah duluan tahu dan
mengucapkan selamat kepadanya . Begitupun Arka. Kayla sangat bahagia.

Selang beberapa menit, bu Aminah masuk kekels dan memberitahukan


bahwa ujian akan segera dilaksanakan. Bu Aminah meminta agar seluruh siswa
untuk belajar dengan giat, agar mereka bisa mendapat nilai yang bagus. Bu
Aminah melanjutkan pelajarannya seperti biasa.

Tak terasa ujian besok akan dilaksanakan. Mereka belajar giat untuk ujian
kelulusan tersebut. Ujian dilaksanakan selama 5 hari berturut-turut. Semua
murid-murid berusaha semampu mereka agar mendapat nilai yang memuaskan.

Setelah ujian selesai dilakukan, saatnya nilai ujian mereka diumumkan oleh
bapak kepala sekolah. Semua nama yang mendapat nilai tertinggi dari semua
kelas disebutkan. Ternyata dari kelas Kayla, Arka yang mendapat nilai tertinggi
pertama. Sedangkan Kayla yang kedua.

Arka dan Kayla sangat bahagia, karena mereka mendapatkan beasiswa ke


luar negeri. Namun Kayla menolak beasiswa tersebut, karena dia tidak ingin jauh
dari ibu dan sahabat-sahabatnya. Sedangkan Arka sangat ingin melanjutkan
sekolahnya keluar negeri, karena itu cita-citanya sejak ia masuk ke SMA Pelita.
Kayla bahagia karena Arka dapat mewujudkan cita-citanya. Namun dia juga sedih
karena Arka harus pergi jauh dan meninggalkannya.Didalam kamarnya Kayla
memikiran Arka yang akan pergi keluar negeri meninggalkannya.

’’Hm, apa yang aku pikirkan? seharusnya aku bahagia karena Arka telah berhasil
mewujudkan cita-citanya.’’ Ujar Kayla dalam hati.
Disaat kayla sedang melamun sendiri memikirkan Arka yang akan pergi,
tiba-tiba handphone kayla berdering. Setelah dilihat, ternyata Anisa
meneleponnya. Kaylapun mengangkat telepon dari Anisa.

“Halo Nis.”

’’Kay kamu kenapa? Suara kamu kok kaya orang Sedih?’’ Tanya Anisa.

’’Iya aku sedih Nis, aku sedih Arka akan pergi, pasti lama menunggunya kembali
kan?” tanya Kayla.

’’Jangan sedih kay, nanti dia juga balik lagi kan.’’ kata Sarah menyemangati Kayla.

’’Hm iya,makasih semangatnya Nis. Akan aku coba untuk tidak sedih.’’ sambil
tersenyum kecil dan mengakhiri teleponnya dengan Anisa.

Tak lama setelah itu, Kayla mendapat pesan dari Arka yang mengajaknya
bertemu ditaman. Kayla segera pergi ketaman untuk bertemu dengan Arka yang
terakhir kalinya. Sesampainya di taman, Kayla melihat disekeliling dan tidak ada
Arka. Kayla pun menunggu Arka. Setelah lama menunggu, Arka pun tiba dengan
membawa bunga yang dibelinya dari Toko dan disembunyikan dibelakang
badannya. Arka meminta maaf pada Kayla karena ia datang terlambat.

’’Kamu udah lama nunggu ya? Maaf ya kay,aku terlambat sampai disini”. Tanya
Arka sambil mendekati Kayla.

’’Enggak kok, gapapa. Aku sudah terbiasa menunggu.’’ kata Kayla.

’’Oh ya aku mau bilang sesuatu sama kamu kay’’ kata Arka sambil memegang
tangan Kayla. Namun Kayla melepaskannya.

“Kamu mau bilang kamu akan tinggalin aku disini untuk pergi keluar negeri kan?
Aku rasa itu nggak perlu Ka!, aku senang kamu akan pergi. Kalau kamu cuma mau
bilang itu, aku tidak ada waktu untuk mendengarnya. Karena aku buru-buru.
Selamat tinggal Arka! Arka Saputra!” Ujar kayla sambil meneteskan air mata, dan
pergi menjauh meninggalkan Arka ditaman.
’’Tapi aku bukan mau bilang itu kay! Kayla!!’’ Teriak Arka. Bunga yang sedari tadi
dipeganginya terjatuh bersama air mata yang mulai menetes dipipi Arka.

Setelah sampai dirumah, Kayla segera masuk kekamarnya dan dia menangis
mengingat kejadian tadi ditaman. Sebenarnya Kayla tahu, bahwa Arka akan
menyatakan perasaannya pada Kayla hari ini juga, ditaman yang sama saat
mereka pertama duduk dan tertawa bahagia bersama. Namun Kayla memilih
diam, karena dia tidak akan sanggup menjalin hubungan jarak jauh dengan Arka.
Kayla berjanji, dia akan menunggu Arka sampai kapanpun itu, karena Kayla akan
menyatakan perasaannya pada Arka yang sejujurnya.

3 hari setelah kejadian ditaman, Arka pergi keluar negeri untuk


melanjutkan sekolahnya disana, dan Kayla mulai kuliah di Universitas yang ada
dalam kota tempat tinggalnya.Kayla selalu menyesal setiap mengingat Arka,
karena dia tidak sempat melihat Arka pergi. Ketika Kayla sedih, dia selalu pergi
ketempat yang sering ia kunjungi dengan Arka yaitu taman dekat sekolahnya.
Sahabatnya selalu menyemangati Kayla dan juga mengirimi Arka pesan tentang
curahan Kayla pada mereka tanpa sepengetahuan Kayla. Arka selalu membacanya
tapi tidak pernah membalasnya.

Enam tahun sudah Kayla menunggu Arka, tapi belum juga ada kepastian.
Kayla sekarang telah menjadi seorang guru sastra.Kayla sekarang sedang berada
di taman dan sekarang telah musim gugur. Semua daun berguguran begitu indah.

’’Jika dia tau aku menunggunya, apakah dia akan kembali? Rasanya sungguh sakit
menunggu seseorang yang bahkan orang itu nggak tau kalau aku lagi nunggu dia.
Arka maaf, aku selalu bohang sama kamu tentang perasaanku padamu. Bahkan
lebih besar dari perasaanmu ke aku. Andai kamu tahu, disini aku menunggu kamu
kepelukanku Arka! Arka Saputra cintaku!.” Teriak Kayla ditaman bersama air mata
yang menetes dipipinya, diikuti dengan gugurnya daun-daun ditaman.

Dari kejauhan, Kayla melihat seseorang seperti Arka datang sambil berlari.
Orang itu berlari semakin dekat kearah Kayla.
’’Apakah ini mimpi? bukankah itu Arka? Jika ini mimpi, aku berharap tidak
dibangunkan dari mimpi ini sebentar saja, karena aku sangat merindukan sesosok
dia’’ ujarnya dalam hati.

Laki- laki itu sekarang berada tepat di depan Kayla. Kayla yang tidak percaya
dan meneteskan air matanya dan berkata.

’’Kenapa kamu lama sekali kembali Arka? Aku sudah lama menunggumu.’’

“Kenapa kamu bohong padaku Kayla? Kenapa kamu bohong tentang


perasaanmu? Aku minta maaf telah membuatmu menunggu sangat lama,
sahabatmu memberitaukanku kalau kamu selalu menangis dan menyesal. Aku tau
kamu selalu kesini kalau sedih Kay.’’

’’Iya benar aku menyesal, dan sekarang aku sangat bahagia Arka. Aku bahagia
kamu telah kembali. Aku bahagia dapat melihatmu lagi setelah sekian lama kita
berpisah. Aku sangat merindukanmu Arka!”

“Aku juga Kayla! Kayla Azahra!. Aku sangat mencintaimu.” Kata arka sambil
memeluk Kayla.

Kemudian Arka mengambil sebuah kotak di sakunya dan memberikannya


kepada Kayla. Saat Kayla membuka isi kotak tesebut, dia melihat sebuah cincin
yang indah. Arka mengungkapkan perasaannya. Perasaan yang telah lama ia
pendam.

’’Aku mencintaimu kayla. Aku ingin melamarmu. Itulah yang ingin aku katakan
dulu.’’ ujar Arka. ‘’Aku juga mencintaimu Arka. Aku selalu ingin bersamamu, itulah
maksudku dulu Arka.’’ sambil tersenyum, kemudian Arka memasangkan cincin ke
jari manis Kayla. Mereka berdua bahagia bersama, dan berpelukan untuk
melepas rindu yang telah lama mereka pendam.
Quote :
“Ketika seseorang menunggumu, artinya kamu sangat berharga didalam
hidupnya. Jika tidak, dia tidak akan menghabiskan waktunya hanya
untuk menunggumu. Dan bagi kamu yang menunggu, bersabarlah .
Karena disetiap penungguanmu itu, kamu belajar bagaimana menjadi
orang yang penyabar.’’

DERI ANGGRAINI

X-MIA 4

Anda mungkin juga menyukai